DAERAH
18
BLC Mampu Atasi Berbagai Persoalan Kesehatan Denpasar (Bali Post) Salah satu penemuan terbaru dalam bidang kesehatan dan kecantikan kini telah banyak digunakan untuk dapat tampil lebih sehat. Apalagi, akibat berbagai faktor, manusia kini tidak bisa menghindari dari berbagai penyebab gangguan kesehatan. Meningkatnya polusi, makanan instant, radiasi, stress, yang sulit dihindari menjadi penyebab berbagai gangguan kesehatan. Namun, sejumlah gangguan kesehatan yang sering dialami manusia, kini sudah bisa teratasi dengan hadirnya bio living cell (BLC) therapy. Therapy ini sudah digunakan sebagai metode perawatan kesehatan di Victory Skin and Hair Beaty Centre. Therapy ini bisa digunakan untuk berbagai keluhan di tubuh, seperti kebotakan, pitak, jerawat, kulit berlubang, pigmentasi, serta berbagai keluhan lainnya, termasuk osteoforosis. Direktris Victory Tantri Diana yang ditemui di sela-sela seminar BLC, Sabtu (27/11) kemarin mengungkapkan kehadiran BLC Therapy ini memalui proses yang panjang dari sebuah tim kesehatan di Autralia. BLC ini sudah mampu menjawab sejumlah gangguan kesehatan yang dialami manusia. Bahkan, teraii ini sudah teruji dan terbukti tidak menimbulkan
Wayan Naya Pameran Tunggal di Damping Gallery
BPM/kmb12
BLC THERAPY - VJ Mike dan seorang costumer Victory sedang melakukan testimony atas keberhasilan BLC Therapy mengatasi persoalan kesehatannya. efek samping, sebagaimana metode-metode lainnya. ‘’Pada intinya, BLC ini mampu mengembalikan kondisi tubuh kembali normal,’’ katanya. Dalam seminar kemarin, juga terungkap sejumlah keungulan terapi ini. Hal ini disampaikan para peserta seminar yang telah memanfaatkan terapi ini untuk mengatasi persoalan kesehatan yang dialaminya. Tidak terkecuali, VJ Mike, seorang presenter terkemuka mengungkapkan keberhasilan BLC Therapy untuk mengatasi kerontokan rambutnya yang cukup kronis. Dengan
Minggu Kliwon, 28 November 2010
terapi ini, kini rambutnya sudah mulai tumbuh lagi. ‘’Setelah saya melakukan BLC Therapy, botak saya sudah mulai berkurang,’’ ujarnya sambil mengangkat topi memperlihatkan kondisi rambutnya. Peserta lainnya, yakni Sriani juga mengakui dengan BLC Therapy, kutil di wajahnya kini sudah bersih. Bukan hanya itu, gangguan pada tulang leher yang dideritanya, kini sudah pulih kembali setelah melakukan BLC Therapy ini. ‘’Saya sedikitnya diterapi sebanyak 20 kali, semua sudah bersih,’’ katanya. (kmb12/bns)
Ketua PC FSP Par - SPSI Badung Buka Musnik
DAMPING Gallery Ubud menggelar pameran tunggal seni lukis tradisional bertajuk “Sukma Rupa” karya Wayan Naya yang dibuka Wakil Gubernur Bali Drs. Anak Agung Ngurah Puspayoga, Jumat (26/11) malam lalu. Pameran akan berlangsung hingga 5 Desember 2010 mendatang. Puspayoga mengatakan seni lukis tradisi saat ini telah menunjukkan dinamika luar biasa terbukti dengan banyaknya ekshibisi dan terlebih lagi pameran tunggal yang memang cukup jarang digelar. ‘’Saya optimistis, seni lukis tradisi akan terus bangkit dan berkembang dengan berbagai seni lainnya yang tumbuh di tengah masyarakat,’’ kata Pusayoga. Dia menambahkan, seni tradisional dan modern merupakan dua entitas yang tidak perlu dipertentangkan dan perlu dijaga keberadaannya agar bisa saling mengisi dan melengkapi. Selain itu, agar seniman pandaipandai menyikapi idealisme dan komersialisme. Terlebih lagi, jangan sampai menjual jati diri, karena hanya akan menguntungkan pedagang dan seniman tetap tidak punya apaapa. Wayan Sutarma, pemilik Damping Gallery, sepakat dengan pesan Puspayoga. Hal itu pula yang mendorong dia bersama sejumlah seniman pada
2008 mendirikan Sanggar Pudak Bali yang dikelola secara kekeluargaan dan semangat gotong royong untuk menstimulasi puluhan pelukis di Banjar Kutuh Kaja dan sekitarnya. Wayan Naya adalah salah satu anggota yang memiliki masa depan cemerlang. Dua pecinta seni Ijek Widyakrisnadi dan Yusuf Kiesworo ikut hadir dan mendukung pameran yang istimewa ini. Wayan Naya (lahir 18 Mei 1972) mulai belajar melukis sejak kelas 3 sekolah dasar di bawah asuhan seniman Mangku Made Bartha. Selain itu, juga dari lingkungan seniman di Banjar Kutuh Kaja. Dia juga belajar dari karyakarya seniman besar seperti I Gusti Nyoman Lempad dan Ida Bagus Made Poleng. Sebagai warga Bali, Naya kerap terlibat dalam berbagai kegiaan adat yang menambah khazanah imajinasi dalam berkarya. Dia terbiasa ngayah di banjar, membuat wadah (perlengkapan ngaben) maupun terlibat pembuatan ornamen di pura. Kurator Agus Dermawan T memasukkan Naya dalam angkatan 1980-an atau disebut sebagai generasi Pita Prada (Kreativitas Emas). Sebagai pelukis tradisional yang hidup di era modern, Naya memiliki banyak tangan yang mampu dan mau mengerjakan banyak hal.
KMB/ist
SUKMA RUPA - Wakil Gubernur Bali Drs. Anak Agung Ngurah Puspayoga menerima cenderamata Kecak Ramayana dari seniman Wayan Naya (kiri) disaksikan pemilik Damping Gallery Wayan Sutarma (kanan) usai pembukaan pameran Sukma Rupa, Jumat (26/11) malam lalu. Selain melukis ia juga membuat perlengkapan pakaian tradisional Bali, mendesain kimono, melukisi kaos, dan sebagainya. Pekerjaan ini konsekuensi dari popularitasnya, yang diusung oleh prestasinya memenangkan berbagai kompetisi seni lukis, sebelum karya lukisnya naik ke tingkat penting. Sebagai pelukis Wayan Naya tentu mengamati pergulatan seni di berbagai wilayah Ubud itu. Bahkan mungkin di seluruh wilayah Bali. Ia juga
mengenal sebagian besar pribadi dan gaya lukisan yang berlahiran di situ. Semua variasi ciptaan yang yang ada ia lihat tidak hanya sebagai stimulasi dan komparasi, tapi juga sebagai tantangan. ‘’Di tengah hutan belantara seni lukis Ubud, lukisan-lukisan Wayan Naya ibarat pohon besar yang batang, cabang ranting dan daun-daunnya memancarkan sinar terang. Sementara akarakarnya menjanjikan pertumbuhan,’’ kata Agus.(r/*)
I Putu Yadnyana Terpilih Kembali sebagai Tanam Pohon, Jaga Bumi dari Ancaman ’’Global Warming’’ Ketua PUK FSP Par Unit Melia Bali Mangupura (Bali Post) Putu Satyawira Marhaendra, Ketua PC FSP Par - SPSI Badung, membuka secara resmi Musyawarah Unit Kerja (Musnik) PUK FSP Par Unit Melia Bali yang berlangsung dari tanggal 26 - 27 November 2010 di Batur Room Melia Bali yang diikuti oleh 64 peserta dari 66 peserta dengan surat mandat yang diundang dan juga dihadiri oleh Jim Boyles GM Melia Bali beserta jajarannya dan Putu Yadnyana Ketua PUK FSP Par Unit Melia Bali beserta jajarannya. Putu Satyawira Marhaendra dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada I Putu Yadnyana dan tim atas komitmennya untuk melakukan regenerasi kepemimpinan melalui Musyawarah Unit Kerja (Musnik) sesuai yang diamanatkan AD/ART FSP Par - SPSI. Lebih lanjut Putu Satyawira yang juga pekerja dan anggota FSP Par Melia Bali menjelaskan, Musnik memiliki wewenang yaitu menilai dan mengesahkan LPJ PUK FSP Par Unit Melia Bali 2008 - 2011, menyusun dan nengesahkan program kerja PUK FSP Par Unit Melia Bali 2011 - 2014 dan memilih dan menetapkan Ketua PUK FSP Par Unit Melia Bali 2011 û 2014. Dia berharap agar seluruh peserta mencurahkan tenaga dan pemikirannya dengan jernih dan objektif agar seluruh keputusan yang dilahirkan dalam Musnik 2010 dapat meningkatkan fungsi dan peranan PUK FSP Par Unit Melia Bali dalam memberikan peningkatan pelayanan, pembelaan dan perlindungan serta kesejahteraan kepada seluruh anggotanya. Sementara I Made Suardana dan I Putu Indrayasa sebagai Ketua dan Sekretaris Panitia Musnik mengatakan, Musnik PUK FSP Par Unit Melia Bali yang berlangsung selama dua hari berhasil memutuskan menerima secara aklamasi LPJ PUK FSP Par Unit Melia Bali di bawah kepemimpinan I Putu Yadnyana, mengesahkan Program Kerja PUK FSP Par Unit Melia Bali 2011-2014 juga menetapkan dan mengesahkan I Putu Yadyana sebagai Ketua PUK FSP Par Unit Melia Bali masa bakti 20112014 karena berhasil terpilih dengan 354 suara mengungguli pesaingnya I Wayan Agus yang memperoleh 125 suara. I Putu Yadnyana sekaligus sebagai formatur tunggal dengan mandat penuh untuk menyusun kepengurusannya dan oleh Musnik diberikan waktu paling lama 14 hari untuk menyerahkan susunan kepengurusannya agar dapat diproses secepatnya oleh panitia Musnik untuk mendapatkan pengesahan dari PC FSP Par-SPSI Badung. Putu Satyawira sebelum menutup secara resmi Musnik PUK FSP Par Melia Bali
BPM/ist
MUSNIK - Ketua PC FSP Par-SPSI Badung Putu Satyawira didampingi GM Melia Bali Jim Boyles, Ketua PUK Melia Bali I Putu Yadnyana dan Ketua Panitia Musnik I Made Suardana membuka Musnik PUK FSP Par Unit Melia Bali. memberikan ucapan selamat kepada I Putu Yadnyana yang terpilih untuk kedua kalinya sebagai Ketua PUK FSP Par Melia Bali 2011-2014 dan
memberikan penghargaan kepada panitia Musnik atas kerja kerasnya sehingga Musnik dapat berjalan dengan lancar dan sukses. (r/*)
Tabanan (Bali Post) Menggerakkan semua elemen masyarakat dengan membiasakan menanam dan menjaga kelestarian pohon agar bisa mensinergiskan kehidupan dengan alam merupakan tanggung jawab bersama, ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjaga bumi dari ancaman pemanasan global (global warming). Demikian disampaikan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat membacakan sambutan dalam kegiatan penanaman 1.000 pohon yang dilaksanakan di kawasan Pantai Kedungu, Desa Belalang, Kabupaten Tabanan, Sabtu (27/11) kemarin, serangkaian acara menyambut HUT ke-517 Kota Tabanan. Ketua Panitia HUT ke-517 Kota Tabanan Ketut Nuryasa dalam kesempatan tersebut menyatakan tujuan dari kegiatan ini, selain untuk menyambut HUT Kota Tabanan, juga untuk menyukseskan program nasional One Billion Indonesian Trees (OBIT), serta mendukung program Bali Green and Clean. Kegiatan ini, dikatakan Nuryasa, juga bertujuan untuk meningkat-
kan kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga serta memelihara sumber daya alam agar bisa meminimalisir jumlah bencana alam. Sementara itu, Bupati Eka Wiryastuti menyatakan, tantangan lingkungan hidup paling berat yang dialami umat manusia di muka bumi ini adalah terjadinya perubahan iklim akibat pemanasan global. ‘’Kita semua paham bahwa gerakan penghijauan harus dilakukan mulai detik ini secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan upaya konservasi sumber daya alam dan mencegah terjadinya bencana alam,’’ ujarnya. Dikatakannya, pada tahun ini Tabanan akan menanam sekitar 1.500.000 pohon dari berbagai jenis tanaman, yang dilakukan secara simbolis dengan menanam 1.000 pohon. Apabila hal ini juga didukung oleh peran serta masyarakat, maka visi misi Tabanan Serasi bisa terwujud. Selain melibatkan jajaran Pemda, kegiatan ini juga diikuti perkumpulan wanita yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Po-
BPM/kmb
TANAM POHON - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menanam bibit pohon dalam kegiatan penanaman 1.000 pohon yang dilaksanakan di kawasan Pantai Kedungu, Desa Belalang, Sabtu (27/11) kemarin. hon (GPTP) yang bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Tabanan, pihak swasta serta seluruh lapisan masyarakat
Tabanan. Kegitan ini akan dilanjutkan di seluruh kecamatan yang dikoordinir oleh camat masing-masing. (kmb)
Solusi Sehat Bersama Askes
Kanker Leher Rahim, Penyakit Ganas yang Dapat Dicegah ANGKA kejadian kanker di Indonesia masih belum dapat diketahui secara pasti. Tetapi data Globocan 2002, didapatkan estimasi kanker leher rahim 16 per 100.000 perempuan. Sedangkan data dari Badan Registrasi Kanker Ikatan Dokter Ahli Patologi Indonesia (IAPI) tahun 1998 di 13 rumah sakit di Indonesia kanker leher rahim menduduki peringkat pertama dari seluruh kasus kanker sebesar 17,2%. Dari data See and Treat tahun 2005 angka kejadian kanker leher rahim di Indonesia 150/100.000 perempuan umur 15-60 tahun dan cenderung terjadi peningkatan yang konsisten 15-20% secara alamiah. Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang bagian leher rahim yang merupakan bagian terendah dari rahim dan menonjol ke puncak liang senggama (vagina). Kanker leher rahim disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus) yang ditularkan melalui hubungan seksual.
C.647886-elk
Faktor-faktor Risiko Kanker Leher Rahim 1) Menikah/memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun), 2) Berganti-ganti pasangan seksual, 3) Berhubungan seksual dengan laki-laki yang sering berganti pasangan, 4) Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul, 5) Perempuan yang melahirkan banyak anak, 6) Perempuan perokok mempunyai risiko 2,5 kali lebih besar untuk menderita kanker leher rahim dibanding dengan yang tidak merokok, 7) Perempuan yang menjadi perokok pasif (yang tinggal bersama keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok) akan meningkat risikonya 1,4 kali dibanding perempuan yang hidup dengan udara bebas. Gejala-gejala Kanker Leher Rahim 1. Pada permulaannya kanker leher rahim tidak menunjukkan gejala sama sekali sehingga sulit diketahui. 2. Curigai bila ada keputihan atau perdarahan setelah berhubungan seksual. Bila sudah lanjut, gejala kanker leher rahim adalah: perdarahan di luar masa haid, perdarahan pada masa menopause (mati haid), keputihan yang bercampur darah atau nanah. 3. Keluhankeluhan lain sesuai dengan penyebaran penyakit seperti gangguan kencing, gangguan buang air besar, nyeri daerah panggul, pinggang/punggung dan tungkai serta sesak nafas. Perjalanan Alamiah Kanker Leher Rahim Infeksi HPV (Human Papilloma Virus) biasa terjadi pada perempuan usia subur. Infeksi ini dapat menetap, berkembang menjadi lesi prakanker yang disebut displasia atau sembuh sempurna. Proses terjadinya kanker leher rahim sangat erat berhubungan dengan proses perubahan pertumbuhan sel-sel leher rahim yang disebut dengan proses metaplasia. Masuknya bahanbahan yang dapat mengubah perangai sel secara genetik pada fase aktif metaplasia dapat berubah menjadi sel yang berpotensi ganas. Perubahan ini biasanya terjadi di zona transformasi. Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pencegahan dimaksudkan untuk mengeliminasi dan meminimalisasi pajanan penyebab dan faktor risiko kanker leher rahim, termasuk mengurangi kerentanan individu terhadap efek dari penyebab kanker. Pendekatan pencegahan ini mem-
berikan peluang paling besar dan sangat cost-effective dalam pengendalian kanker tetapi membutuhkan waktu yang lama. Dengan diketahuinya perjalanan alamiah kanker leher rahim dan virus Human Papilloma sebagai penyebab kanker leher rahim, sekarang dikembangkan vaksin untuk mencegah infeksi virus Human Papilloma risiko tinggi yaitu tipe 16 dan 18 serta risiko rendah yaitu tipe 6 dan 11. Dilihat dari aspek kesehatan masyarakat, kegiatan deteksi dini adalah menyediakan metode pemeriksaan yang murah, aman, terjangkau dan mampu laksana untuk membedakan masyarakat yang berisiko terkena kanker atau bukan. Ada 2 komponen deteksi dini yaitu penapisan (screening) dan penemuan dini (early diagnosis). Upaya penapisan dikatakan adekuat bila tes dapat mencakup seluruh atau hampir seluruh populasi sasaran, untuk itu dibutuhkan kajian jenis pemeriksaan yang mampu laksana pada keadaan sumber daya yang terbatas seperti Indonesia. Salah satu metode deteksi dini kanker leher rahim yang sudah dikenal selama ini adalah Pap smear (juga dikenal sebagai tes Pap). Sayangnya, pemeriksaan Pap smear memerlukan sarana dan prasarana yang lebih banyak dan hasilnya memerlukan waktu yang lama. Karena itu dikembangkan metode penapisan yang lebih sederhana dengan efektivitas yang sama dan hasilnya dapat diketahui dengan segera. Frekuensi penapisan seorang perempuan yang mendapat hasil tes IVA negatif, harus menjalani penapisan minimal 5 tahun sekali. Mereka yang mendapat hasil tes IVA positif dan mendapatkan pengobatan harus menjalani tes IVA berikutnya 1 tahun kemudian. Dimana bisa melakukan pemeriksaan IVA : 1) Petugas kesehatan: bidan/perawat terlatih, dokter umum terlatih, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi. 2) Tempat Pelayanan: Rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polindes, klinik/ tempat praktek dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi/dokter umum/bidan. Yang perlu diketahui setelah Krioterapi. Sebagian besar wanita tidak mengalami masalah setelah menjalani krioterapi. Hal-hal yang perlu diperhatikan setelah krioterapi adalah: 1.Beritahu bahwa mungkin akan mengalami kram dan mengeluarkan cairan bening (atau sedikit bercampur darah) yang biasanya berlangsung selama 6 minggu. Jika cairan yang keluar berbau/berwarna seperti nanah, harus segera kembali ke fasilitas pelayanan untuk memeriksa kemungkinan terjadinya infeksi pasca tindakan. 2.Anjurkan agar tidak menyemprotkan obat vagina (douche), menggunakan tampon atau berhubungan seksual selama 4 minggu atau sampai cairan yang keluar dari vagina benar-benar hilang. Jika tidak dapat menghindari hubungan seksual, minta untuk menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual. Beritahu untuk kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan bila mengalami hal-hal sebagai berikut: a) Demam selama lebih dari 2 hari, b) Nyeri pada perut yang amat sangat, khususnya jika dibarengi dengan demam, c) Pendarahan selama lebih dari 2 hari yang lebih banyak dari menstruasi terbanyak, d) Pendarahan dari vagina disertai gumpalan. (r) Adv.645670