Edisi 18 Mei 2010 | Balipost.com

Page 19

NUSANTARA

Selasa Umanis, 18 Mei 2010

Tak Lolos Cabup

Ratna Gugat KPUD Banyuwangi Banyuwangi (Bali Post) Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Ratna Ani Lestari, mulai menempuh upaya hukum setelah dinyatakan gugur dalam bursa calon bupati (cabup) di KPUD Banyuwangi. Ratna menggugat KPUD dan DPD Golkar Jawa Timur yang dituding menjegal pencalonannya. Gugatan perdata tersebut diajukan ke Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi dan Mahkamah Konstitusi (MK). Melalui pengacaranya, Dr. A. Mohamad Asrun, S.H., M.H., Ratna bersama pasanganya Pebdi Arisdiawan menuding keputusan KPUD yang tidak meloloskanya adalah sepihak. Alasannya, semua syarat administrasi yang diminta sudah dipenuhi. “Kenyataanya, Ratna tetap dinyatakan gugur dari bursa pencalonan,” kata tim sukses Ratna-Pebdi, Abdul Ghofur, saat dihubungi, Senin (17/5) kemarin. Menurut Ghofur, pihaknya merasa diperlakukan tidak adil. Bahkan, keputusan KPUD dituding sarat kepentingan. Sebelum dinyatakan gugur, kata dia, KPUD mengirimkan surat untuk melengkapi kekurangan berkas administrasi pencalonan. Seperti pemberitahuan tanggungan pajak dan jumlah kekayaan. Kekurangan itu pun menurutnya sudah dilengkapi dengan tepat waktu. “Anehnya, tetap saja tidak lolos,” tudingnya lagi. Selain KPUD Banyuwangi, gugatan juga diarahkan ke DPD I Golkar Jawa Timur. Lembaga ini dituding ikut serta menjegal pencalonan Ratna dan Pebdi yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPD I Golkar Banyuwangi. Ghofur optimis gugatannya akan dimenangkan kubunya. Dia beralasan, Ratna-Pebdi sah untuk lolos ditetapkan sebagai cabup dalam pilkada Banyuwangi. Humas Pengadilan Negeri Banyuwangi. Made Sutrisna membenarkan pengajuan gugatan Ratna tersebut. Perkara bernomor 57/PDT.G/2010/PN.BWI tersebut masih digodok oleh Ketua PN. “Kita masih menunggu hasil kajian dari Ketua PN, selanjutnya akan ditetapkan jadwal persidangan,” kata Hakim asal Buleleng tersebut. Gugatan Ratna, kata Made, masuk sejak Jumat (14/ 5) lalu. Menurutnya, Pengadilan membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk melihat bobot dari materi gugatan tersebut. “Setelah itu, akan ditunjuk Majelis Hakim yang menyidangkan,” tegasnya. Materi yang diajukan, menurut Made, seputar keputusan KPUD Banyuwangi yang tidak meloloskan pasangan RatnaPebdi. Ketua Pokja Pencalonan KPUD Banyuwagi, Hari Priyanto menyambut baik gugatan tersebut. Dia optimis pihaknya akan memenangkan gugatan itu. Alasannya, KPUD Banyuwangi sudah mengikuti seluruh prosedur dalam menetapkan cabup yang tidak lolos. “Kami sudah koordinasi dengan KPUD Provinsi dan KPU Pusat,” katanya. Menurut Hari, gugurnya Ratna-Pebdi bukan dipicu kurangnya syarat administrasi pencalonan. Namun, tidak absahnya Partai Golkar sebagai partai pendukung. “Kita juga berkoordinasi dengan DPD dan DPP Golkar sebelum membuat keputusan,” tegasnya lagi. Menurutnya, sesuai dengan peratuan KPU No. 68/2009, konflik internal partai dikembalikan ke AD/ART partai masing-masing. (udi)

Ditangkap, Polisi Gadungan Batal Nikah Palu (Bali Post) Polisi gadungan berinisial Rs (30) yang tinggal di Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, batal menikahi kekasihnya setelah polisi menangkapnya karena melihat gelagatnya yang mencurigakan. Kapolres Palu, AKBP Bonar Sitinjak, melalui Kasat Reskrim, AKP Darno di Palu, Senin (17/5) kemarin, menuturkan penangkapan Rs itu berkat informasi dari orang tua pacarnya, Selviana (17) yang curiga melihat calon menantunya yang berperawakan kecil (dengan tinggi 165 cm) mengaku sebagai anggota polisi di Polsek Palu Timur. Menurut AKP Darno, orang tua Selviana, sebelumnya telah mengecek di Polsek Palu Timur, apakah Rs bertugas di sana. “Ternyata tidak ada namanya, dan kemudian orang tuanya menyerahkan Rs ke kantor polisi guna diminta pertanggungjawabannya,” katanya. Saat diserahkan ke polisi, Rs masih mengenakan sepatu lars hitam, celana polisi, dan kaus cokelat berlogo Polri. Saat ini, Rs yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, masih ditahan di Polres Palu guna dimintai pertanggungjawabannya. Usai diperiksa polisi, Rs kepada wartawan mengatakan, terpaksa mengaku sebagai anggota Polri untuk meyakinkan orangtua kekasihnya supaya direstui untuk menikah. “Saya terpaksa mengaku sebagai polisi karena pekerjaan saya hanya sebagai pembuat batu bata,” katanya. Dia juga mengatakan, sudah empat bulan mengaku sebagai anggota Polri, tepatnya sejak pertama kali kenal dan berpacaran dengan Selviana yang bekerja sebagai penjaga toko emas di Kota Palu. “Saya takut ditolak jika hanya mengaku sebagai buruh pembuat batu bata,” kata Rs yang juga seorang duda tanpa anak. Dalam aksinya menjadi polisi gadungan, Rs mengaku mendapatkan sepatu lars, celana dan kaos polisi dari saudaranya yang merupakan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah. “Barang bukti itu sudah kami sita untuk menjadi barang bukti dalam proses hukum selanjutnya,” kata Kasat Reskrim Polres Palu, Darno. (ant)

Ada Rekaman Dari Hal. 1 Namun, belum diketahui apa isi di dalam alatalat tersebut. Alat-alat elektronik milik tersangka sudah dibawa ke TNCT Polda Bali. Nantinya, semua alat bukti itu akan dicek, apa saja isinya. Termasuk, apakah ada rekaman dirinya ketika memperkosa sejumlah bocah SD tersebut, kata Kombes Gde Sugianyar. Khusus untuk alat bukti modem, penyidik menduga bahwa alat itu digunakan untuk internetan. Tersangka yang berprofesi sebagai tukang pijat ini, diduga melakukan transaksi pijat di dunia maya. Apakah tersangka melakukan pijat, termasuk ada plusnya? Kombes Sugianyar mengaku belum berani memastikan. Sebab, penyidikan tersangka belum sampai

ke sana. Meski di dalam tas tersangka banyak ditemukan kondom, pihak kepolisian belum berani berspekulasi bahwa yang bersangkutan melayani pijat plus-plus. ‘’Kita masih dalami terus hal itu. Tetapi, kemungkinan besar untuk mengarah ke sana (pijat plus, red) ada. Informasi terbaru yang dihimpun Bali Post di Polda Bali, salah satu teman tersangka di FB mengaku sempat kencan dengan tersangka di tempat kos di Jalan Kapten Regug, Denpasar. Kejadian itu berlangsung sekitar tiga bulan lalu. Ia pun mengaku sempat ngesong (oral seks, red) dengan tersangka. Bayarannya Rp 100 ribu. Jadi, total yang dibayar Rp 200 ribu, termasuk biaya pijat. (kmb21)

19

Cuaca Buruk, Kapal dan Perahu Tenggelam Tiga Tewas, Nelayan dan ABK Hilang Bengkulu (Bali Post) Cuaca buruk yang terjadi belakangan menyebabkan kecelakaan di lautan hingga menelan korban jiwa. Tiga korban meninggal ketika perahu motor Tropical yang membawa 20 penunmpang terbalik dalam pelayaran Senggigi - Gili Trawangan, Minggu (16/5) lalu. Sementara di Bengkulu, seorang nelayan hilang setelah KM Nadia tenggelam dihantam gelombang besar di perairan setempat Sebuah kapal nelayan jenis compreng, Mahardika 4 juga mengalami kecelakaan di perairan selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin sekitar pukul 04.00 WIB, mengakibatkan empat orang anak buah kapal (ABK) hilang. Kepala Seksi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kantor Administrator Pelabuhan Cilacap, Aher Priyatno mengatakan, kapal tersebut bermuatan lima nelayan asal Cilacap. Keempat nelayan yang hilang masing-masing bernama Yani (30), Sikus (20), Tukiran (46), dan Bawor (48). Nasib sama menimpa KM Marina Batam 1, GT 108 CE asal Kuala Tungkal, Provinsi Jambi tujuan Batam melalui Guntung dan Tanjung Batu, Senin sekitar pukul

15:15 WIB. Kapal itu kandas di perairan Batu Takong sekitar dua mil dari pelabuhan Tanjung Batu, Kabupaten Karimun. Menurut Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Batu, Djayadi, seluruh penumpang yang diangkut kapal tersebut sebanyak 79 orang dengan rincian dewasa 74 orang dan anak-anak sebanyak 5 orang berhasil dievakuasi oleh kapal nelayan, kapal milik syahbandar dan kapal Sat Polair Tanjung Batu. Sebuah kapal nelayan jenis compreng, Mahardika 4 juga mengalami kecelakaan di perairan selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin (17/5) kemarin, sekitar pukul 04.00 WIB, mengakibatkan empat orang anak buah kapal (ABK) hilang. Se-

dangkan KM Marina Batam 1, GT 108 CE asal Kuala Tungkal, Provinsi Jambi tujuan Batam nelalui Guntung dan Tanjung Batu, Senin pukul 15.15 WIB kandas di perairan Batu Takong, sekitar dua mil dari Pelabuhan Tanjung Batu, Kabupaten Karimun. Menurut prakirawan BMKG Bandara Selaparang, Mataram, Gde Sudika Pratama, Senin kemarin, perahu motor Tropical terbalik di perairan laut sekitar Teluk Boroq Desa Melaka Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, ketika dalam perjalanan dari kawasan wisata Senggigi menuju Gili Trawangan. Tiga peserta “PAN Indo Hash 2010” asal Pekanbaru, Riau masingmasing Chaidir (58), Guek-

ing (56) dan Li Chasin (43) meninggal setelah perahu motor yang mereka tumpangi terbalik dihempas gelombang sekitar satu jam setelah menyusuri laut dari pantai Senggigi. Perahu motor yang dinakhodai Rumawan (40), warga Montong, Kecamatan Batu Layar itu berangkat dari Senggigi membawa 20 penumpang peserta “PAN Indo Hash 2010” dari Pekanbaru, Riau yang hendak berlibur ke Gili Trawangan. Di Bengkulu, seorang nelayan bernama Boy Lambing (35) hilang setelah KM Nadia tenggelam dihantam gelombang besar di perairan setempat. Kapal penangkap ikan yang diawaki tujuh nelayan itu terbalik di laut lepas di perairan Manna, Bengkulu Selatan dan Rawa Sari, Sabtu (15/ 5). “Enam orang penumpang selamat sementara satu orang lainnya belum ditemukan,” kata pemilik kapal KM Nadia, Apriansyah, Senin kemarin. Korban sampai sekarang belum ditemukan. (ant)

Sebulan, Jalan Diblokir Warga Pihak Perkebunan Kaliklatak Menyerah Banyuwangi (Bali Post) Konflik antarwarga Desa Gombengsari dan pihak perkebunan Kaliklatak, Banyuwangi, Jawa Timur, berakhir Senin (17/5) kemarin. Setelah satu bulan jalur perkebunan diblokir warga, pihak berkebunan akhirnya menyerah. Mereka memenuhi tuntutan warga yang meminta dibukanya lapangan sepak bola di tengah perkebunan. Perundingan kesepakatan damai di kantor Kecamatan Kalipuro ini berlangsung panas. Meski diberikan lapangan sepak bola, warga tetap menolak. Pasalnya, pihak perkebunan memberikan lapangan baru di luar perkebunan. Kebijakan ini dituding warga karena unsur terpaksa. “Silakan saja membuat lapangan baru di luar kebun, tetapi kami tetap menolak,” kata Marsito, koordinator warga. Meski menolak, warga tetap sepakat damai. Ini setelah pengelola kebun berjanji memberikan kemudahan akses masuk ke perkebunan. Sebelumnya, warga mengaku dibatasi ketika masuk kebun. Bahkan, kendaraan

roda empat dilarang masuk tanpa alasan yang jelas. Suplai beras miskin (raskin) untuk warga kebun juga tertahan di pintu gerbang kebun. “Kami meminta kebijakan yang menyusahkan warga dicabut. Kami berjanji tidak akan memblokir jalan lagi,” kata Samsudin, warga lainnya. Meski bersedia damai, warga bersikukuh menolak pemberian hibah lapangan bola. Menurut warga, ketegangan dengan pengelola kebun dipicu tidak adanya komunikasi yang baik. Selama ini, kata Samsudin, direksi perkebunan terkesan arogan dan sulit bertemu warga. Akibatnya, keluhan yang dialami warga tidak bisa didengar dengan cepat oleh pengelola kebun. “Ini juga dipicu staf perkebunan yang terlalu takut memberikan masukan ke pimpinan,” kritiknya. Direktur Utama PT Perkebunan Klatak, Nadia Respati, membantah dituding membatasi warga masuk ke kebun. Dia menegaskan ditutupnya gerbang kebun karena tidak ada laporan keluhan yang masuk dari warga. “Mulai hari ini (kemarin, red),

gerbang akan dibuka, termasuk pengiriman raskin ke warga kebun,” tegasnya. Dia menegaskan pihaknya sengaja menanami lapangan dengan pohon karet untuk menutupi biaya produksi yang melambung. Akibat pemblokiran ini, kata Nadia, pihaknya mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Setelah melalui perdebatan panjang, warga akhirnya melunak. Mereka sepakat membuka blokir jalan bersa-

ma jajaran Muspika Kalipuro dan buruh perkebunan. Pembukaan blokir disaksikan ratusan warga setempat yang sebelumnya berdemo hingga beberapa kali. “Kami sudah buatkan komitmen antara warga dengan perkebunan, jangan lagi ada masalah,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) wilayah III Jawa Timur, Syafik Udin usai memimpin mediasi antar warga dan pengelola kebun. (udi)

dari arah timur. “Sekitar pukul 10.00 WIB perjalanan KA sudah berangsur pulih dan saat ini perjalanan KA sudah normal kembali, baik KA yang akan masuk ke Semarang atau keluar dari Semarang. Sebab, banjir sudah surut,” katanya. Ia menjelaskan semula banjir yang menggenang di petak perlintasan Ronggowarsito mencapai sekitar 10-13 centimeter di atas rel, sehingga tidak memungkinkan untuk dilewati KA yang kebanyakan menggunakan loko tipe CC-200. “Kami akhirnya menggunakan loko tipe BB-300 yang biasa disebut ‘yuyu kangkang’ untuk menarik rangkaian gerbong, namun loko asli tetap berada di stasiun setempat menunggu rangkaian gerbong kembali lagi,” katanya.

Mafia Hukum Dari Hal. 1 Di Markas Brimob Kelapa Dua, Depok, Susno Djuaji menjalani pemeriksaan selama enam jam. Ia dicecar sekitar 40 pertanyaan seputar kasus mafia hukum PT Salma Arwana Lestari, perkara yang menjeratnya sebagai tersangka dan ditahan. Susno menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas tersangka Sjahril Djohan. ‘’Klien saya diperiksa sebagai saksi, beliau tak mau kalau dijadikan sebagai tersangka,’’ kata pengacara Susno, Efran Elmi Juni, usai pemeriksan. Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang, mengatakan Polri tidak mempermasalahkan sikap Susno yang menolak men-

jalani pemeriksaan sebagai tersangka. ‘’Ini tidak akan menjadi kendala dalam proses penyidikan, karena pemberkasan bisa berlangsung tanpa keterangan dari tersangka,” kata Edward. Edward juga membantah tudingan pengacara Susno bahwa Polri telah mengisolasi secara berlebihan. ‘’Kalau ada pembatasan besuk, ada aturan saat zaman beliau masih jadi Kabareskrim. Semua ada aturannya, bukan dibuat-buat. Itulah yang dimiliki Polri, berlaku kepada siapa saja,’’ tepis Edward. Edward mengatakan Polri tidak memberlakukan Susno secara diskriminatif. Fasilitas yang diberikan sama dengan yang didapatkan oleh tahanan lainnya. ‘’Di ruangan itu ada empat orang, tidak bisa saya sebut-

Praperadilan Kapolres Ditolak Banyuwangi (Bali Post) Upaya hukum Kariyadi (57), anggota LSM Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Banyuwangi mempraperadilankan Kapolres Banyuwangi akhirnya kandas. Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi menolak permohonan gugatan tersebut Senin (17/5) kemarin. Hakim memutuskan upaya penangkapan yang digelar satuan narkoba Polres Banyuwangi terhadap Kariyadi sesuai prosedur. Dalam putusannya, Hakim tunggal Achmad Satibi menolak seluruh gugatan yang dilayangkan ke Kapolres, Kapolda, dan Kapolri. Alasannya, sesuai pasal 77 KUHAP, seorang anggota Reskrim berhak melakukan penangkapan dan segera diserahkan ke penyidik. Alasan lainnya, Kariyadi juga tidak ditahan usai ditangkap anggota Polres. “Penyidik dan satuan Reskrim sudah bertindak sesuai prosedur,” katanya. Ditolaknya permohonan gugatan itu juga didasari bergulirnya kasus dugaan penganiayaan Kariyadi oleh anggota Polres di PN Banyuwangi. Menurut hakim, sesuai dengan pasal 82 ayat 1 huruf B KUHAP, pengajuan praperadilan akan gugur jika materi kasus gugatan tersebut sudah dimasukkan dalam perkara lain di persidangan. Kemarin, kasus penganiayaan yang menimpa Kariyadi mulai disidangkan di PN. “Jadi, pengajuan praperadilan otomatis gugur,” tegasnya lagi. Pertimbangan lainnya, pihak termohon, Kapolres Banyuwangi bisa menunjukkan bukti surat tugas penangkapan. Termasuk, bukti tidak adanya penyitaan

barang seperti yang dituduhkan Kariyadi. Justru, kata Hakim, pemohon, Kariyadi langsung dilepaskan pascapenangkapan. Dia juga tidak mengalami tindakan penganiayaan yang dituduhkan kepada Kapolres. “Berdasarkan fakta dalam persidangan, seluruh materi gugatan praperadilan ditolak karena tidak cukup bukti,” pungkas Acmad Satibi. Kariyadi menyayangkan putusan ini. Menurutnya, keputusan Mejelis Hakim sarat dengan rekayasa dan kejanggalan. Dia mencontohkan, kasus penganiayaan yang ditangani Kejaksaan Negeri Banyuwangi mendadak disidangkan ke PN setelah gugatan praperadilan dilayangkan. “Ini kan aneh, seharusnya sidang bisa menunggu hingga 20 hari,” kritiknya. Meski gagal, Kariyadi harus menyerah karena tidak punya peluang untuk banding. Kuasa Hukum Polres Banyuwangi Sri Wuryanti mengatakan, pihaknya sudah meyakini akan menang. Menurutnya, seluruh gugatan yang dilayangkan ke kliennya tidak memiliki cukup bukti. “Jadi, wajar kalau ditolak Hakim,” katanya. Dalam persidangan, kata dia, Polres mampu menunjukkan saksi dan bukti yang menguatkan putusan Hakim. Kasus praperadilan ini berawal dari aksi adu jotos antara Kariyadi dan oknum anggota Polres Banyuwangi. Pascakejadian, Kariyadi dijemput paksa oleh sejumlah anggota Satnarkoba Polres di rumahnya di Genteng, Banyuwangi pukul 16.30 WIB. Saat itu, dia mengaku sedang tidur. Lalu digelandang ke Polres dan dipukuli. (udi)

Luar Biasa Bali Post/udi

DIBUKA - Warga membuka blokir jalan menuju perkebunan Kaliklatak, Banyuwangi, Senin (17/5) kemarin, pascakonflik perebutan lapangan sepak bola.

Banjir, Perjalanan 16 KA Tertunda Semarang (Bali Post) Perjalanan kereta api (KA) yang melewati Stasiun Tawang dan Stasiun Poncol Semarang, Senin (17/5) kemarin, sempat tertunda akibat banjir yang menggenang di petak perlintasan Ronggowarsito, Kecamatan Semarang Utara. “Keenam belas KA yang sempat tertahan tersebut yakni delapan rangkaian KA dari arah timur dan delapan KA dari arah barat,” kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi IV Semarang, Sapto Hartoyo, di Semarang, Senin kemarin. Namun, kata dia, hingga Senin (17/5) kemarin sekitar pukul 09.00 WIB hanya tinggal lima rangkaian KA yang tertahan, yakni KA Brantas, KA Kertajaya, KA Argo Anggrek, KA Harina dari arah barat, dan KA Matarmaja

Bali Post/udi

DITOLAK - Kariyadi, pemohon praperadilan Kapolres Banyuwangi keluar ruang sidang setelah gugatannya ditolak Hakim PN Banyuwangi, Senin (17/5) kemarin.

Sapto menyontohkan, seandainya rangkaian KA tertunda di Stasiun Alastuwo, maka loko BB-300 akan menarik rangkaian gerbong itu menuju Semarang dan sebaliknya, sedangkan loko utama menunggu di stasiun tersebut. Menurut dia, loko tipe BB-300 memang memungkinkan untuk melewati genangan banjir di atas 10 centimeter, berbeda dengan loko tipe CC-200. Namun loko BB-300 tidak digunakan untuk operasional atau perjalanan secara rutin. Lamanya proses penarikan tersebut, kata dia, karena pihaknya hanya memiliki dua loko “yuyu kangkang”. Namun kondisi perjalanan mulai sekitar pukul 11.00 WIB sudah normal dan bisa dilewati rangkaian KA dengan aman.

Sementara itu, Kepala Stasiun Poncol Semarang, Ahmad Zahid, mengatakan banjir tersebut mengakibatkan ratusan penumpang menunggu di stasiun tersebut, di antaranya sekitar 300 penumpang yang akan menuju Bojonegoro. “Memang sempat ada sekitar 200 penumpang yang menuju Tegal tertunda sekitar 20 menit. Jadwal pemberangkatan semula sekitar pukul 05.00 WIB, namun pemberangkatan akhirnya bisa dilakukan pada pukul 06.15 WIB,” katanya. Menurut Zahid, banjir tersebut mengakibatkan perjalanan KA rata-rata tertunda sekitar 7-8 jam. Apalagi di perlintasan KA antara NgawiNganjuk ada longsoran tanah yang menimbun rel dan menghambat perjalanan. (ant)

kan namanya. Fasilitasnya sama,’’ tegasnya.

dukung Susno Duadji berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Mereka mendesak Kapolri membebaskan Susno dari tahanan di Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok. Sejumlah spanduk dibentangkan dengan judul ‘’Bebaskan Susno, Reposisi Susno’’, dan ‘’Bentuk Tim Independen yang Lain’’. Ada juga poster bertuliskan ‘’Suara Susno = Suara Keadilan’’. Di antara pengunjuk rasa, tampak istri Susno Duadji, Herawati dan putrinya. Dia meminta suaminya dibebaskan dari tahanan. Mengenakan baju hitam dan topi bertuliskan Revolusi Cerdas, Herawati menyimak orasi para pendukung Susno. Perjuangan belum berakhir. ‘’Kemenangan ada di pihak kita,’’ kata putri Susno, Diliana Ermaningtiyas dalam orasinya. (kmb4/kmb3)

Aksi Dukungan Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri mempersilakan aksi dukungan kepada mantan Kabareskrim Komjen Pol. Susno Duadji. ‘’Silakan saja, itu biarkan hukum yang ditegakkan. Tolong dipahami itu,’’ kata Kapolri di Jakarta, senin (17/5) kemarin, menanggapi gerakan aksi unjuk rasa mendukung Susno Duaji. Kapolri meminta masyarakat menghormati proses hukum yang berjalan terhadap Susno. Sebagai pimpinan Polri, dia mengatakan menyerahkan proses hukum yang berjalan terhadap anak buahnya itu sesuai mekanisme dan ketentuan hukum yang berlaku. Kemarin, sekitar 200 pen-

Dari Hal. 1 Menurut Presiden, dirinya selaku Ketua Setgab tidak pernah mendelegasikan kewenangan kepada ketua harian atau kepada jajaran sekretariat gabungan. ‘’Seolaholah saya mendelegasikan kewenangan kepada ketua harian atau Setgab, tidak. Saya dibantu dalam proses konsultasi dan koordinasi itu,’’ tegasnya. Kata dia, tidak ada sesuatu yang luar biasa maupun ganjil dari forum ini. Karena sesungguhnya, menurut SBY, pembentukan Setgab Koalisi adalah forum yang memfasilitasi untuk koordinasi dan konsultasi di

antara sesama parpol koalisi. Baik yang ada dalam eksekutif, maupun yang ada di legislatif. Dan, forum ini sah. SBY mengatakan pengalaman menunjukkan banyak yang kurang efektif menyangkut koordinasi anggota koalisi. Oleh karena itu, pembentukan Setgab dilakukan untuk memperbaiki. Kepada PDI Perjuangan dan parpol lain yang memilih berada di luar koalisi, Presiden menghormatinya. ‘’Kita hormati penyeimbang yang sering disebut juga oposisi. Bagus, agar demokrasi hidup, ada check and balances, sehingga yang dilakukan kewenangan hak untuk itu,’’ kata SBY. (kmb4)

Disukai Tamu Dari Hal. 1 Ketua Fraksi PDI-P DPRD Bali Ketut Tama Tenaya dan mantan Ketua Pansus Usaha Perjalanan Wisata DPRD Bali Tjok. Raka Kertiyasa juga menyatakan kedatangan Obama ke Bali adalah momen yang tepat untuk memperkenalkan produk budaya Bali termasuk kulinernya. Tama Tenaya yang juga praktisi pariwisata di Nusa Dua menyatakan sebenarnya kuliner Bali sangat disukai tamu mancanegara. Sekarang tinggal keberanian para pemimpin kita untuk menyajikan produk Bali kepada tamutamu negara.

Dalam konteks memperkuat kearifan lokal, Tjok. Raka Kertiyasa juga memandang tepat semua kreativitas orang Bali termasuk kulinernya diperkenalkan kepada Obama. Ujung terdepan dalam kaitan ini adalah dinas pariwisata, dinas kebudayaan dan dinas pertanian dalam arti luas mesti menyatukan visi dan misinya agar Bali mampu menyajikan produk terbaiknya. Dalam konteksi hubungan antarnegara, pemerintah Bali sebagai bagian Indonesia memang memiliki wewenang untuk memprioritaskan keunggulan produk lokalnya dengan tetap mengutamakan kualitas penyajian. (08/029)

Baru Belajar Dari Hal. 1 Ia memiliki delapan teman. Enam di antaranya laki-laki dan dua wanita. Dalam aktivitasnya seharihari di FB, tersangka juga sempat menulis status di dinding FB. Di antaranya, ujan tyuzzz kan enak gak kmn2. bs bobox smbl cattg hoooy.. cari2 tmn ! ‘’Saya baru belajar buka FB Pak. Baru beberapa minggu ini,’’ aku

Davis kepada awak media, Senin kemarin. Terkait adanya akun FB tersangka, salah satu petugas TNCT Polda Bali mengatakan akan menulusuri hal itu. Termasuk akan melakukan pemeriksaan terhadap teman-teman tersangka Davis di FB. Sebatas mana pertemanan mereka dengan tersangka Davis, kata petugas tadi yang tidak mau disebutkan namanya. (kmb21)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.