Edisi 18 Maret 2010 | Balipost.com

Page 4

KABUPATEN

4

Kamis Kliwon, 18 Maret 2010

Hari Ini

’’Pangelemek’’ Tawur Tabuh Gentuh di Besakih Amlapura (Bali Post) Pangelemek tawur tabuh gentuh digelar Kamis (18/ 3) ini di Bencingah Agung, Besakih, Karangasem di lokasi upacara itu digelar sebelumnya. Upacara itu, kata Ketua Panitia dan Karya Ida Batara Turun Kabeh, I Wayan Gunatra, Rabu (17/3) kemarin di Besakih, sebagai cihna (tanda peringatan) tiga hari setelah upacara tawur tabuh gentuh yang sudah digelar Senin (15/3). Pangelemek tawur tabuh gentuh, kata Gunatra yang juga Klian Desa Pakraman Besakih itu, sebagai runtutan (kelanjutan) dari tiga hari setelah tawur dan bhuta kala agar terus somia. Sementara, umat mohon agar terus terjadi keseimbangan antara buana agung (alam semesta) dan buana alit (seluruh isi alam semesta). Saat tawur tabuh gentuh diaturkan banten upakara apemereman berlandaskan banten pebangkit. Gunatra mengatakan saat tawur tabuh gentuh Senin lalu, ratusan umat dari dari kalangan krama Desa Besakih, juga ada dari sejumlah daerah di Bali hadir langsung melakukan muspaang bakti sebagai pusat tawur di Bali. Karena banyaknya pemedek, mereka sembahyang juga dari luar panyengker lokasi tawur di bencingah agung. Sementara, setelah sembahyang sore usai di Besakih, puluhan umat tak hanya dari Bali juga dari luar daerah seperti dari Lombok juga langsung makemit di kompleks Pura Besakih. Mereka melangsungkan catur brata penyepian di Besakih, dengan harapan mereka bisa melaksanakan brata penyepian dengan lebih khusyuk di Pura Kahyangan Jagat itu. (013)

LINTAS

DEWATA

Meninggal Saat Pawai Ogoh-ogoh JEMBRANA - Pawai ogoh-ogoh Senin (15/3) malam lalu di Dauhwaru, Jembrana, diselimuti duka. Pasalnya, Klian Adat Banjar Waru Mekar, Dewa Nyoman Berata (60), meninggal dunia, usai ikut ambil bagian mengangkat ogoh-ogoh. Menurut informasi, klian adat ini kelelahan ketika ikut mengangkat ogoh-ogoh. Pawai ogoh-ogoh yang sejatinya berkeliling melewati Jalan Ngurah Rai pun batal dan terbelah. Sebelumnya, rute yang disiapkan mulai dari Pura Puseh, Pasar Jembrana hingga simpang empat Kejaksaan Negeri Negara. Namun hingga malam, hanya nampak dua ogoh-ogoh yang diarak. Ketika ogoh-ogoh diarak, tiba-tiba Berata terjatuh seperti pingsan. Rombongan ogoh-ogohnya pun kaget dan membawa klian adat mereka itu ke rumah sakit. Namun diduga terlalu lelah, Berata mengembuskan napas terakhirnya. Salah seorang prajuru banjar, Nyoman Birawan, Rabu (17/3) kemarin, mengatakan kemungkinan Berata meninggal akibat terlalu kecapaian. (sur)

Sembilan Bayi Lahir Saat Nyepi TABANAN - Sembilan bayi lahir di BRSUD Tabanan saat hari raya Nyepi tahun baru Caka 1932, Selasa (16/3) lalu. Lima lewat persalinan normal, empat lewat operasi caesar. Wakil Direktur BRSUD Tabanan, dr. Agus Bintang Suryadi, Rabu (17/3) kemarin, mengatakan dari sembilan bayi itu, enam berjenis kelamin pria dan tiga berjenis kelamin perempuan. Semuanya dalam keadaan selamat. Dia mengungkapkan pihak rumah sakit menolong sembilan ibu hamil melahirkan. Empat balita yang lahir seksio, menurut Agus memang sudah waktunya lahir, tetapi tidak ada bukaan sehingga harus dilakukan operasi. Kini, kesembilan bayi tersebut dalam kondisi sehat. Sementara itu, saat Nyepi tidak ada pasien yang meninggal. Walau dalam kondisi Nyepi, kata dia, BRSUD Tabanan tetap memberikan pelayanan maksimal kepada pasien. Unit gawat darurat tetap disiagakan dilengkapi dengan tenaga medis dan dokter jaga yang memadai. Sementara itu, pihaknya juga masih merawat sejumlah pasien DB. (kmb14)

Balita Tertimpa Kelapa KARANGASEM - Kepala balita (bayi bawah lima tahun), Ni Nyoman Teti (3,5), di Banjar Timbul, Datah, Karangasem tertimpa sebutir kelapa saat kakeknya, Nyoman Daru (59), memetik kelapa di kebunnya. Teti sempat pingsan, namun akhirnya dia selamat setelah dirawat inap dua hari di RSUD Karangasem. Ibu korban, Ni Luh Sukra (43), Rabu (17/3) kemarin di Datah, mengatakan empat hari lalu, mertuanya Nyoman Daru memetik kelapa dari pohonnya setinggi sekitar 30 meter di kebunnya. Saat Daru naik pohon kelapa, Teti tak ada di bawahnya karena menyabit rumput bersama ibunya. Namun saat Daru baru memetik dan menjatuhkan satu butir kelapa didengarnya tangisan cucunya di bawah pohon kelapa. Saat di tengok, ternyata cucunya telah pingsan diduga kena kelapa yang baru dijatuhkannya. Daru pun memanggil istrinya Nyoman Landep agar mengambil Teti yang saat itu diduga telah tewas. Saat diambil neneknya, Teti pingsan. Mereka panik, terutama ibunya Ni Sukra dan ayahnya Nengah Bantilan (44) yang menangis sembari melarikan anaknya ke Puskesmas Culik. Padahal sebagai keluarga kurang mampu, dia tak memiliki uang yang cukup. Sampai di Puskesmas Culik, petugas angkat tangan dan merujuk Teti ke IRD RSUD Karangasem. Teti mendapat tiga jahitan di kepala dan sudah ke luar rumah sakit dua hari lalu. Dia kembali bisa bermain dengan teman-temannya. (013)

Pencuri HP Diamankan Negara (Bali Post) ABG yang berinisial Ahm Hln (16) meringkuk di sel Polres Jembrana karena mencuri handphone (HP) di sejumlah TKP. Ahm asal Lingkungan Arum Timur, Gilimanuk diamankan Buser Polres Jembrana setelah melakukan aksi pencurian di Banjar Anyar Desa Baluk, Negara. Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Ketut Suparta seizin Kapolres Jembrana AKBP R. Ahmad Nurwakhid, Rabu (17/3) kemarin, mengatakan dari hasil penyelidikan dan pengembangan, tersangka sudah melakukan pencurian di tujuh tempat berbeda. Petugas sebelumnya mendapatkan laporan dari korban, Ni Luh Sukesti (46), warga Baluk yang kehilangan HP merek Nokia. Aksi pencurian terjadi Minggu (14/3) sore lalu. Tersangka saat itu membeli kopi di warung korban. Saat korban lengah dan ke belakang, HP korban diambil dan dibawa lari. Korban spontan berteriak maling ketika melihat HP-nya raib bersamaan dengan perginya Ahm. Warga yang berada di lokasi berupaya mengejar tersangka, tetapi tak membuahkan hasil. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi dan akhirnya tersangka berhasil dibekuk. Pelaku saat itu mengendarai sepeda motor Supra Fit dengan nopol DK 5730 WR. HP yang dicuri di antaranya seri N 70, Nokia 3315, Nokia 1600, serta Nokia 3200. Hasil curian itu dijualnya ke sejumlah orang. Kini tersangka diamankan di Polres Jembrana beserta barang bukti sepeda motor dan dijerat pasal 363 KUHP. (sur)

Bali Post/sur

Ungkap Dugaan Penyimpangan Rp 4,4 M

Komisi C DPRD Temui Direksi PDAM Gianyar (Bali Post) Setelah Kejaksaan Negeri Gianyar turun ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gianyar untuk melakukan pengumpulan data terkait dugaan penyimpangan uang deposito senilai Rp 4,4 miliar, Senin (15/3) lalu, bertepatan dengan kegiatan Tawur Agung Kesanga, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gianyar juga turun ke PDAM melakukan tatap muka dengan jajaran direksi dan Badan Pengawas PDAM. Tujuh anggota Komisi C DPRD Gianyar langsung bertemu dengan direksi dan Badan Pengawas PDAM. Hasilnya, Komisi C DPRD Gianyar akan melakukan rapat kerja pada minggu kedua bulan April. ‘’Untuk itu, semua data yang telah kami sampaikan ke PDAM akan disetorkan kepada kami,’’ jelas Ketua Komisi C, Drs,

Made Mawa, Rabu (17/3) kemarin. Dalam pertemuan yang berlangsung satu jam itu, Komisi C berkesimpulan bahwa polemik yang selama ini terjadi akibat adanya miskomunikasi antarajajaran Direksi PDAM dengan BP PDAM. Namun, dugaan apa yang disampaikan terhadap laporan keuangan tahun itu

perlu disikapi dengan melakukan rapat kerja. Dalam agenda minggu kedua April nanti, juga akan dilakukan rapat dengan agenda evaluasi kerja sama PDAM dengan BBT, penyempurnaan Perda PDAM nomor 6 tahun 2006, bisnis plan, expo (kondisi keuangan PDAM) tahun 2007, 2008, dan 2009, serta hasil audit BPKP 2008 dan

2009. ‘’Data itu kiranya sudah disetor sebelum rapat kerja dimulai,’’ katanya. Sementara itu, terkait dengan adanya kesepakatan antara BP dengan Direksi DPAM yang kesannya super body ini, Mawa mengatakan bahwa hal itu diungkapkan karena BP PDAM dalam kondisi emosional, yang terpancing oleh situasi. (kmb16)

Anjing Gila Gigit Delapan Warga Tabanan (Bali Post) Seekor anjing gila mengamuk di lima banjar, di Desa Sudimara dan Gubug, Tabanan, dari Minggu (14/3) hingga Senin (15/3) malam lalu. Anjing berwarna cokelat dan bertubuh besar itu akhirnya diburu oleh warga setelah menggigit delapan warga. Informasi dari warga di Desa Gubug mengatakan awalnya, anjing yang tidak

jelas pemiliknya mengamuk di Banjar Curah Desa Gubug, Tabanan. Dua orang warganya digigit Minggu (14/3) lalu. Setelah itu anjing ini dengan buas menggigit empat warga Banjar Tandan. Ajin Nata, warga Tandan Gubug, mengaku sempat dikejar anjing itu namun tidak berhasil digigit. Akibat hebohnya warga, kata Ajin Nata, warga akhirnya terus memburu, namun anjing

itu tidak mudah untuk ditaklukkan. Masih dengan kondisi yang sangat galak, anjing ini mencari korban ke Desa Sudimara. Di tiga banjar di sana, Sakeh, Karang Anyar, dan Julai, anjing tersebut membuat resah dengan menyalak dan menggigit dua warga. Warga akhirnya memburunya saat pengerupukan dengan senjata tajam. Akhirnya petualangan

anjing tersebut berakhir di Banjar Julai. ‘’Warga akhirnya memburu anjing itu hingga mati,’’ ujar salah seorang warga Sudimara. Akan tetapi atas kejadian itu, Kepala Desa Sudimara maupun Gubug tidak bisa dimintai konfirmasi. Sementara di Tabanan, VAR masih kosong akibat belum ada pasokan dari Dinas Kesehatan Tabanan. (kmb14)

Melintas Saat Nyepi

Mobil Bali Safari Dicegat Pecalang Gianyar (Bali Post) Pecalang Desa Pakraman Kesian, Lebih, Gianyar mencegat mobil milik perusahaan rekreasi diGianyar,BaliSafari,yangmelintas pada saat umat Hindu melakukanbrata penyepian. Perbuatan yang dilakukan oleh oknum pegawai Taman Safari ini menodai pelaksanaan brata penyepian di Gianyar, Selasa (16/ 3) lalu. Informasi yang dihimpun Bali Post, Selasa lalu, menyebutkan pencegatan dilakukan pecalang

Tabrak Anjing, Nita Tewas Tabanan (Bali Post) Gara-gara motor yang memboncengnya menabrak seekor anjing, Nita Rukmana (21) asal Banjar Candi Kuning II, Candikuning, Baturiti tewas mengenaskan. Peristiwa itu terjadi di jalan umum Denpasar-Singaraja, tepatnya di Banjar Baturiti Kelod Desa Baturiti Kecamatan Baturiti, Tabanan, Minggu (14/ 3) malam lalu. Kecelakaan tersebut terjadi pukul 21.45 wita. Awalnya, sepeda motor Honda Vario nopol DK 5613 HZ dikendarai Muktiali asal Banjar Telaga Mas, Subagan, Karangasem membonceng Nita Rukmana melaju cukup kencang. Setiba di TKP yang jalannya dalam keadaan gelap, Muktiali tidak melihat ada anjing yang menyeberang. Ia langsung menabraknya hingga motornya terjatuh dan terpental ke kanan as jalan. Muktiali hanya mengalami lecet di tangan dan kaki, namun berbeda dengan Nita yang kondisinya sangat parah karena mengalami benturan yang hebat. Nita mengalami pendarahan aktif dari hidung dan mulut dan tewas ketika dirawat di BRSU Tabanan. Lakalantas juga terjadi Rabu (17/3) kemarin, di jalan umum Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Brembeng,Selemadeg.KasatLantas Polres Tabanan AKP I Gede MadePuniayangdidampingiKanitLakaIpdaINyomanRauhRabu kemarin,mengatakanpengendara Vario kurang hati-hati dan tidak memperhatikan ada anjing menyeberang.Ditabraknyaanjing itu membuat sepeda motor oleng dan terjatuh. (kmb14)

Kesian karena gerah melihat kelakuan dari pegawai Bali Safari yang sama sekali tidak menghargai pelaksanaan Nyepi yang dilakukan umat Hindu khususnya di Desa Pakraman Kesian. Pihak Bali Safari ini mengendarai mobil yang biasa dipakai di lapangan Golf ini hanya untuk mengambil nasi di Desa Seronggo, bukan urusan emergency seperti halnya mengantar orang sakit. Ketua Pecalang Desa Pakraman Kesian, Ketut Susila, mengungkapkan kejadian melintasn-

ya pegawai Bali Safari di wilayah Desa Pakraman Kesian sekitar pukul 11.00 wita. Saat dicegat, pihak Bali Safari hanya memperlihatkan surat yang berkaitan dengan emergency. Setelah ditanya emergency apa yang terjadi, dijawab untuk mencari nasi. ‘’Tentu saja kami gerah dengan jawaban itu,’’ jelasnya. Irosnisnya lagi, dalam surat yang ditunjukkan pegawai Bali Safari ini berisi tanda tangan mengetahui dari Perbekel Lebih. Kegiatan adat dan agama yang

mestinya menjadi tugas dari desa pakraman ini. Pecalang Desa Kesian langsung memberikan peringatan tidak boleh melintas kedua kalinya dengan emergency mencari nasi untuk pegawai Bali Safari. Terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Bali Safari saat perayaan Nyepi ini, Bendesa Kesian, Ketut Maruta, S.E., mengatakan akan membahas masalah tersebut dengan prajuru Desa Pakraman Kesian terlebih dahulu. (kmb16)

SEPI - Salah satu sudut kota Negara di simpang empat Tugu Pahlawan Batuagung yang biasanya remai, saat Nyepi lalu sangat sepi.

Tinggi, Kesadaran Umat Non-Hindu Saat Nyepi CATUR brata penyepian dan tahun Saka 1932 di seluruh kabupaten di Bali Selasa (16/3) lalu, berlangsung hening. Kota dan desa yang setiap harinya hidup terlihat mati suri, tanpa aktivitas. Kota dan desa baru terlihat hidup kembali saat ngembak geni Rabu (17/3) pagi kemarin. Di Karangasem, misalnya, sejumlah warga Karangasem yang ditemui usai ngembak geni mengaku bersyukur, karena hari raya Nyepi tahun ini terasa sangat khidmat. Selain di Karangasem terutama di Kota Amlapura, hubungan antarumat sangat saling menghormati sampai ke desa seperti di Bebandem, Sindu, Sidemen dan Buitan, Manggis, di mana umat Hindu dan Muslim hidup berdampingan. Saat umat Hindu tengah melangsungkanbrata penyepian, suara adzan di sejumlah mesjid tak mengunakan pengeras suara. Salah seorang warga Amlapura, Made Arti, juga mengaku bersyukur, karena semua media elektronik radio dan TV nasional apalagi lokal tahun ini juga tak bersiaran di Bali. Bandara Ngurah Rai ditutup sehari, demikian juga sejumlah pelabuhan laut termasuk Pelabuhan Padangbai, Karangasem, sehingga tak ada kapal udara meraung di udara saat Nyepi seperti tahun sebelumnya. Saat mulai catur brata penyepian, Selasa (16/3) pagi, hujan turun di Karangasem. ‘’Hubungan antar-umat beragama berjalan harmonis. Semoga situasi itu menjadi pertanda alam makin baik ke depan,’’ ujar Arti. Kesadaran Tertinggi Sebelum penyepian, seluruh desa pakraman di Karangasem menggelar tawur kesanga di catus pata (perempatan) agung di pusat desa. Seperti tampak di antaranya krama Desa Pakraman Temega, Karangasem, kra-

ma Desa Datah, serta Desa Telun Wayan perbekelan Tri Eka Buana, Sidemen. Klian Desa Pakraman Datah, Made Kusuma Jaya, mengatakan bersyukur krama-nya cukup banyak menghadiri tawur kesanga dan melakukan persembahyangan. Dia berharap tahun depan, tawur kesanga dan catur brata penyepian dilangsungkan krama-nya lebih khidmat lagi. Di Jembrana Serupa dengan masyarakat Bali lainnya, warga Jembrana merayakan hari raya Nyepi penuh khidmat dan lancar. Perayaan Nyepi ini juga dimaklumi oleh masyarakat non-Hindu. Bahkan sejumlah warung yang biasa buka hingga dini hari, Senin malamsudahmulaitutup.Termasuk Pasar Senggol di Terminal Negara, Senin malam sudah mulai menutup dagangannya. Situasi sepi juga terlihat di ruas jalan protokol. Sejak Pelabuhan Gilimanuk ditutup, pukul 15.30 wita, kendaraan-kendaraan luar kota dan provinsi yang biasa lalu lalang di jalan Denpasar-Gilimanuk tak nampak satu pun. Justru jalan-jalan protokol itu dimanfaatkan anjing-anjing liar tidur di aspal. Hanya bedanya tahun ini, pecalang tidak terlalu terlihat berjaga-jaga di jalan Kota Negara. Bila tahun lalu, pecalang-pecalang di setiap desa pakraman di kota melakukan patroli untuk mengawasi jalannya catur brata penyepian. Sementara di Pekutatan dan Melaya, informasi yang dihimpun, sejumlah pecalang masih terlihat berjaga. (013/sur)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 18 Maret 2010 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu