Edisi 14 Februari 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

SENIN PON, 14 FEBRUARI 2011

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

24 HALAMAN NOMOR 180 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Perda RTRW Tak Mungkin Direvisi

Pemimpin Bali Harus Rela Berkorban Denpasar (Bali Post) Keinginan para bupati untuk merevisi Perda RTRW Bali mendapat penentangan para sulinggih, akademisi dan tokoh masyarakat, Minggu kemarin. Mereka menilai penerapan Perda RTRW harus dilakukan untuk menyelamatkan Bali secara keseluruhan. Menyelamatkan Bali bukan sekadar menghidupkan budayanya, juga menjaga kelestarian lingkungan serta memeratakan ekonomi krama Bali. Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Prof. Wairocana mengatakan, Unud sudah melakukan kajian akademis terhadap Perda RTRW Provinsi Bali. Kajian akademis itu tidak memihak kiri maupun kanan. Dari aspek wewenang, katanya, Pemprov Bali sesuai UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang diberikan dan memiliki wewenang untuk menentukan kawasan-kawasan strategis, termasuk kawasan-kawasan tempat suci. Dari aspek hubungan antarlembaga, pembahasan Ranperda RTRW Bali yang kemudian disahkan jadi Perda Provinsi Bali No. 16

JAJAK PENDAPAT

Lemah, Pengawasan Penduduk Pendatang TERTANGKAPNYA pelaku perampokan oleh jajaran kepolisian membuat krama Bali mengubah penilaian atas kinerja kepolisian. Namun di balik itu, krama Bali juga terkejut karena sebagian besar pelaku kejahatan di Bali tertangkap di kawasan permukiman yang kumuh. Ini menandakan masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam pemetaan penduduk di Bali, khususnya kaum urban. Walaupun memantau aktivitas penduduk urban ditangani banyak instansi, namun pengawasannya sangatlah lemah. Sesuai hasil jajak pendapat yang dilakukan Pusat Data Bali Post, menunjukkan gerakan untuk melakukan pengawasan kependudukan mulai memudar. Kepedulian terhadap penduduk baru hanya muncul menjelang pilkada. Responden juga menilai bahwa pengawasan terhadap rumah bedeng patut ditingkatkan. Hal.23 Pejabat Publik Menurut Anda, apakah pola pengawasan terhadap penduduk di kawasan pemukiman kumuh sudah efektif?

Tahun 2009 telah melibatkan kabupaten/kota sebagaimana ditentukan dalam UU. Sedangkan dari aspek prosedural, Perda RTRW telah disahkan Mendagri. Dari aspek partisipasi masyarakat, pembahasan RTRW telah melibatkan berbagai elemen masyarakat. Sementara dari aspek substansial, substansi Perda RTRW Bali khusus yang menyangkut kawasan strategis di bidang agama adalah didasarkan atas aspirasi berupa keinginan agar bhisama menyangkut kesucian pura dimasukkan ke dalam Perda RTRW Bali. Hal.23 Para Bupati

CURAHAN HATI Gubernur Mangku Pastika dan Wagub Puspayoga bersama para Bupati/ Wali Kota se-Bali saat acara curahan hati, Minggu (13/2) kemarin.

Bali Post/eka

RTRWP - Para sulinggih memberi masukan dalam kaitan mempertahankan Perda RTRWP Bali dalam rangka mengajegkan Bali.

9%

9% 82%

N=300

KOTA

Tidak Tahu Belum

2

PANSUS Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (P2KD) DPRD Badung memberikan catatan khusus terhadap pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Pemkab Badung. Pansus menginginkan Badung memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK. Bupati Badung pun didesak mencopot Kepala SKPD yang melakukan kesalahan pengelolaan keuangan yang sama. Dicopot atau disuruh mundur?

Tidak Terbit Selasa (15/2) besok Bali Post tidak akan terbit karena bertepatan dengan hari raya Maulid Nabi Muhammad SAW yang merupakan hari libur nasional. Bali Post akan terbit kembali seperti biasa mulai Rabu (16/2) lusa. Untuk itu kepada para pelanggan dan pemasang iklan mohon maklum. Penerbit

Tetap Minta Direvisi Denpasar (Bali Post) Para bupati se-Bali yang hadir pada acara curahan hati yang digelar Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Minggu (13/2) kemarin, mengaku sangat menghormati pemberlakuan Perda Provinsi Bali No. 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Bali. Kendati begitu, mayoritas pemimpin daerah itu ternyata tetap ngotot dengan pendiriannya yakni meminta agar perda yang di dalamnya juga mengatur tentang radius kesucian pura tersebut secepatnya direvisi lantaran sangat sulit diterapkan di lapangan. Bupati Buleleng Putu Bagiada yang mendapat giliran pertama untuk melontarkan pendapatnya menegaskan, pihaknya sangat setuju dengan adanya perda yang mengatur ruang-ruang yang ada di Bali. Namun, pihaknya mengingatkan agar penerapan perda itu jangan sampai melemparkan persoalan dan konflik di masyarakat. ‘’Harus dipikirkan dampaknya. Bupati Buleleng tidak pernah ada kepentingan satu rupiah dalam proses ini. Jangan sampai ada praduga yang bukan-bukan,’’ tegasnya. Bagiada mempersoalkan salah satu pasal pada Perda RTRW Bali menyangkut penyesuaian terhadap bangunan-bangunan yang ada di tepi pantai dalam rentang waktu tiga tahun. Klausul itu, katanya, sama saja dengan menyuruh Bupati Buleleng berantem dengan masyarakatnya. Selanjutnya, pihaknya juga mempersoalkan ketentuan sempadan pantai yang tidak mungkin diterapkan mengingat pantai-pantai di Buleleng sebagian besar sudah digerus abrasi. ‘’Saya ingin perda itu disesuaikan dengan karakteristik daerah-daerah yang ada di Bali. Saya berharap, perda ini tetap disesuaikan karena masih ada materi-materi yang perlu disesuaikan, adaptif dan akomodatif dengan kepentingan masyarakat,’’ ujarnya. Hal.23 Datangkan Kesengsaraan

14 Tersangka Kerusuhan

Kasus Temanggung

Kompolnas: Ada Kesan Pembiaran Dipindahkan ke Polda Temanggung (Bali Post) Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai ada kesan polisi membiarkan terjadi kerusuhan Temanggung karena dalam pengamanannya lebih mengonsentrasikan kekuatan di Pengadilan Negeri dan Mapolres Temanggung, tidak mengoptimalkan pengamanan di gereja-gereja. Anggota Kompolnas Novel Ali, Minggu (13/2) kemarin mengatakan, pembiaran tersebut merupakan bentuk pelanggaran yang harus ditindak tegas. ‘’Seharusnya polisi melakukan pengamanan masyarakat bukan justru melindungi diri sendiri,’’ katanya saat berdialog dengan sejumlah aktivis Forum Umat Islam Bersatu (FUIB). Novel mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, pada saat kejadian berlangsung polisi lebih mengonsen-

trasikan kekuatannya di gedung pengadilan dan tidak membaca akan ada efek samping dari bentrok antara aparat dan massa di pengadilan. Selain mengonsentrasikan anggotanya di pengadilan, pembiaran juga dapat dilihat dari minimnya penjagaan di gereja dan ketatnya penjagaan di Mapolres. Bahkan, di depan Mapolres dipasang kawat berduri, sementara di gereja justru sangat lemah. Selain ada kesan pembiaran, katanya, dalam kasus kerusuhan pascasidang penistaan agama pada Selasa (8/ 2) juga mengisyaratkan lemahnya intelijen yang dimiliki Polres Temanggung. Lemahnya intelijen karena polisi tidak mampu melakukan langkah antisipasi terhadap tindak kerusuhan. ‘’Hal itu terjadi karena intelijen yang dimiliki tidak bisa bekerja optimal,’’

katanya. Menurutnya, beberapa hari atau minggu sebelumnya polisi sudah harus mengetahui data di lapangan, termasuk langkah yang akan diambil massa. ‘’Hal tersebut ternyata tidak dilakukan. Terbukti polisi tidak menjaga gereja sasaran dengan kuat. Padahal yang saya baca, konflik di pengadilan hanya pengalihan saja,’’ katanya. Menyinggung pergantian Kapolres Temanggung dari AKBP Anthony Agustinus Koylal kepada AKBP Kukuh Kalis, menurutnya, tidak akan memberi pengaruh banyak pada penyelesaian kasus tersebut. ‘’Bukan berarti meragukan kemampuan mereka, tetapi memang keadaan seperti ini. Lagi pula anggaran dan personel yang ada juga kurang untuk menyelesaikan persoalan seperti ini,’’ katanya. (ant)

Warga Pemogan Denpasar Sudah

Bali Post/eka

Bupati Hormati Perda RTRW

Ibunya Diduga Dibunuh, Anaknya Dibuang di Masjid Banyuwangi (Bali Post) Dua minggu menghilang, bocah keturunan warga negara asing (WNA) asal Inggris, Brandon Lucas Blunt (3,5), ditemukan warga di sebuah masjid Desa Bangsring, Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (13/2) dini hari kemarin. Korban dipergoki sedang menangis oleh seorang satpam yang berjaga di depan lokasi. Korban pertama kali ditemukan Sigit Sudianto (60) sekitar pukul 02.00 WIB. Pria ini kaget mendengar tangisan seorang bocah. Ketika melongok keluar, dia mendapati bocah laki-laki sendirian di pelataran masjid. Pria ini langsung menghampirinya. Sejumlah warga di sekitar lokasi juga ikut mengerumuni. Begitu ditanya, korban mengaku baru saja ditinggal oleh Abdul Rohim bersama teman gadisnya. Hal.23 Rumah Warga

Bali Post/udi

DICULIK - Bocah keturunan WNA korban penculikan digendong keluarganya setelah ditemukan dibuang di sebuah masjid di Desa Bangsring, Wongsorejo, Banyuwangi, Minggu (13/2) kemarin.

Semarang (Bali Post) Sejumlah tersangka kerusuhan di Temanggung dipindahkan dari Markas Kepolisian Resor Temanggung ke Markas Kepolisian Daerah Jawa Tengah di Kota Semarang, Sabtu (12/2). Para tersangka diangkut menggunakan dua bus polisi. Setelah tiba di Mapolda Jateng dan turun dari bus, para tersangka dan terperiksa yang kedua tangannya tidak diborgol itu langsung menuju ke salah satu ruangan Direktorat Reserse Kriminal untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Total orang yang dibawa ke Mapolda Jateng dari Mapolres Temanggung berjumlah 24 orang, terdiri atas 14 tersangka dan sepuluh terperiksa. Sihabudin (46), warga Dusun Batok Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo, Temanggung yang dinyatakan sebagai aktor intelektual kerusuhan, dan Lutfi Hakim Aziz (33), warga Pulutan, Mandisari, Parakan, yang ikut dibawa ke Semarang dengan kendaraan berbeda tidak berada di Mapolda Jateng. Keduanya ditempatkan di tahanan Markas Kepolisian Resor Kota Besar Semarang yang mendapat pengamanan cukup ketat, namun ditempatkan di sel yang terpisah. Sihabudin ditahan di sel nomor satu, sedangkan Lutfi Hakim Aziz menempati sel nomor enam. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Humas Polda Jateng Kombes Djihartono yang dihubungi melalui telepon mengatakan, alasan pemindahan para tersangka kerusuhan di Temanggung ke Mapolda Jateng itu untuk memudahkan proses penyidikan. (ant)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.