Edisi 10 Januari 2011 | Balipost.com

Page 4

KABUPATEN

4 SOSOK Alihkan Bansos KONDISI jalan raya di Kabupaten Tabanan yang kian memprihatinkan membuat kalangan Dewan setempat jengah. Bahkan, salah seorang anggota DPRD Tabanan Ketut Loka Antara mendesak pemerintah setempat untuk mengalihkan dana bantuan sosial (bansos) untuk perbaikan jalan. Selain dinilai bisa menghemat biaya, pemerintah juga BP/kmb diminta untuk menerapkan program swadaya melalui bansos seperti sumbangan material pasir maupun aspal untuk perbaikan jalan. Selanjutnya masyarakat sendiri yang memperbaiki jalan dengan cara gotong royong. Pemerintah bisa memberikan sumbangan yang berasal dari bansos, nanti biar masyarakat sendiri yang mengerjakannya dengan pengawasan dari dinas terkait, katanya, Minggu (9/1) kemarin. Diakui politisi Golkar dari Selemadeg Timur ini, dengan solusi seperti itu maka penggunaan anggaran dapat terjaga, serta tepat sasaran. Dirinya yakin, masyarakat tidak akan terbebani dengan pekerjaan seperti itu. Sebab jalan itu sendiri nantinya akan digunakan oleh masyarakat setempat. Anggota Komisi III ini juga tidak menampik pemerintah setempat masih kurang memperhatikan kondisi jalan di daerah Lumbung Berasnya Bali. Padahal, saat ini sekitar 75 persen jalan di Tabanan kondisinya rusak parah. (kmb)

LINTAS

DEWATA

Pohon Tumbang KARANGASEM - Hujan deras yang mengguyur Karangasem, Minggu (9/1) kemarin menyebabkan banjir di jalan dan pohon tumbang di jalur Amlapura-Candidasa, tepatnya di tikungan Sanghyang Ambu. Hal itu menyebabkan jalur itu sempat terputus dan macet. Seorang warga di dekat kejadian di Desa Bugbug, Karangasem mengatakan meski pohon yang tumbang tak begitu besar, namun dahannya banyak dan panjang. Hal itu menyebabkan arus lalu lintas terputus. Warga dan petugas berupaya memotong dahan dan pohonnya dan disingkirkan ke pinggir jalan guna menghindari kemacetan lalu lintas yang lama dan panjang. (bud)

Setelah Jatuh Korban

Peternak Khawatirkan Rabies Serang Sapi Semarapura (Bali Post) Penyebaran rabies yang kian mengkhawatirkan di Nusa Penida juga dikhawatirkan merambah peternak sapi. Pasalnya, anjing-anjing liar yang hidup di semak-semak, goa dan perbukitan, memungkinkan akan menggigit ternak sapi milik warga. Padahal selama ini, Sapi Nusa Penida terkenal dengan kemurnian dan daya tahannya terhadap berbagai penyakit sapi yang sudah menyerang sapi di Bali daratan. Kekhawatiran itu disampaikan warga Nusa Penida, Suryana, Minggu (9/1) kemarin. Karenanya, masyarakat Nusa Penida meminta pemerintah dan semua pihak terkait memperketat pengawasan terhadap masuknya anjing-anjing yang potensial tertular virus ke Nusa Penida. Bila perlu, mulai saat ini diberlakukan larangan untuk memasukan hewan peliharaan yang selama ini menjadi moda penularan rabies seperti kera, kucing, anjing dan lainnya. ‘’Memang, sampai saat ini kekhawatiran terbesar masyarakat adalah penyebaran rabies dari anjing ke manusia. Karena di Nusa Penida banyak anjing yang masih hidup liar,’’ ungkap Suryana. Kaitan dengan penularan ke ternak sapi, sejumlah warga lain sangat khawatir akan rabies menular ke ternak sapi. Jika sampai rabies merambah ternak sapi, berarti akan habis pula riwayat sapi Nusa Penida yang selama ini terkenal dengan kualitasnya yang tinggi. ‘’Perlu langkah cepat mesti dilakukan semua pihak untuk mencegah makin parahnya penyebaran rabies di Nusa Penida,’’ tandas warga. Di pihak lain, pihak Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (PPK) Klungkung dan petugas dari Dinas Kesehatan mulai gencar melakukan persiapan. Dinas PPK melakukan vaksinasi dan eliminasi anjinganjing liar. Hingga kini, sedikitnya 2.300 anjing liar yang dieliminasi di beberapa desa yang penyebaran rabiesnya paling parah seperti Batukandik, Bunga Mekar, Sakti dan Batumadeg. Saat ini, sedikitnyya 1.700 dosian vaksin anjing yang di-drop ke Nusa Penida. Sedangkan Dinas Kesehatan, men-drop vaksin untuk manusia (korban gigitan anjing). (kmb20)

Senin Pon, 10 Januari 2011

Jalan Rusak Ditanami Pohon Singaraja (Bali Post) Jalan rusak yang terjadi di Desa Pakisan Kecamatan Kubutambahan tampaknya membuat warga setempat kesal. Kekesalan warga diungkapkan dengan menanami pohon pada titik jalan yang rusak. Pohon yang ditanam warga terjadi pada jalan rusak di Dusun Samburni Desa Pakisan. Pohon itu diduga ditanam warga pada saat mereka bergotong royong membersihkan jalan dan got yang kotor setelah beberapa kali terjadi hujan, Minggu (9/1) kemarin. Saat itu, entah siapa yang punya inisiatif, jalan yang rusak di daerah itu ditanami pohon, seperti pohon talas dan pohon semak lain. Seorang warga mengatakan jalan di dusun itu sudah rusak sejak lama. Namun pemerintah tak kunjung memperbaikinya. Padahal jalan itu merupakan jalan strategis bagi jalur perekonomian masyarakat karena berada persis di perbatasan Desa Pakisan dengan Desa Bebetin. ‘’Kondisi jalan itu sangat membahayakan pengendara sepeda motor karena jalannya menanjak,’’ kata warga. (kmb15)

Bali Post/kmb15

DITANAMI POHON - Jalan rusak di Desa Pakisan yang ditanami pohon.

Korban Tanah Longsor

Ditodong Biaya Alat Berat Tabanan (Bali Post) -

Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Pepatah seperti itu mungkin yang dirasakan warga Desa Munduk Temu, Kecamatan Pupuan. Betapa tidak, setelah sempat tertimpa musibah longsor belum lama ini, warga setempat malah dimintai biaya alat berat dari Dinas PU Tabanan untuk membersihkan puingpuing bekas longsoran. Hal tersebut disampaikan Perbekel Munduk Temu, Gusti Made Arsana, Minggu (9/1) kemarin kepada wartawan. Dikatakannya, pascabencana longsor yang menyebabkan kerusakan pada jalan penghubung Kebon Sari, Anggasari dan Munduk Temu sepanjang 30 meter pada Kamis (31/12) tahun lalu, warga kemudian meminta bantuan alat berat berupa Loader kepada pemerintah setempat. Ironisnya, usai pengerjaan, warga setempat malah dikenakan biaya Rp 800 ribu untuk jasa alat berat tersebut. ‘’Kami dimintai biaya Rp 800 ribu. Katanya untuk biaya solar dan tenaga operator alat beratnya. Dan kami pun membayarnya,’’ kata Arsana. Diakuinya, setelah musibah tersebut terjadi, sejumlah pejabat teras Pemkab Tabanan, termasuk Sekda Nengah Judiana juga menyempatkan turun ke lokasi kejadian, Ju-

mat (1/1) lalu. Saat itu, para pejabat tersebut menyaksikan alat berat membersihkan timbunan longsor dari tebing yang telah menutupi badan jalan. ‘’Beberapa pejabat, termasuk Sekda sempat datang ke lokasi longsor. Longsor akhirnya bisa dibersihkan oleh alat berat tersebut selama dua hari,’’ ujarnya. Selain itu, diakui Arsana, sekitar 700 warga setempat juga sempat melakukan kerja bakti untuk membersihkan longsor di 12 titik lokasi. Bahkan, warga juga membeton Jalan Desa Kebon Jero, Anggasari dan Munduk Temu dengan dana swadaya serta sumbangan dermawan. Dikatakannya, untuk menggalang pendanaan serta kesepakatan warga melalui musyawarah desa, dia memungut iuran. Bagi masyarakat yang memiliki kendaraan roda dua dikenakan sumbangan Rp 50 ribu per kendaraan. Roda empat dikenakan Rp 100 ribu per

kendaraan dan jenis roda enam dikenakan Rp 150 ribu. ‘’Dari sumbangan warga tersebut, kami akhirnya berhasil mengumpulkan uang Rp 13 juta yang berasal dari warga, para donatur serta anggota dewan termasuk Camat Pupuan,’’ imbuh Arsana. Sementara itu, ketika dikonfirmasi terpisah Kadis Pekerjaan Umum (PU) Tabanan, Wayan Sutamba, tampak terkejut. Bahkan Sutamba sendiri mengaku beban biaya operasional alat berat tersebut bukan ulah pihaknya. Dia menyayangkan sikap operator Loader meminta ongkos lagi. Sebab, ongkos operasional, termasuk solar dan tenaga operator sudah dibayar sebelumnya. ‘’Semuanya sudah dibayar dan kami tidak ada membebankan masyarakat. Kalau memang operatornya minta ongkos lagi, kami minta agar uangnya dikembalikan ke masyarakat,’’ tegasnya. (kmb)

Kasus PAS Bagi-bagi Uang

Panwaslu Rekomendasikan Pidana Negara (Bali Post) Empat dari tujuh laporan kasus pelanggaran Pilkada ke Panwaslu Jembrana, Minggu (9/1) kemarin sudah diplenokan. Kasus dugaan bagi-bagi beras di Yehembang, Manistutu diputuskan sumir karena tak cukup bukti, namun kasus pembagian uang Rp 10 ribu disertai gambar calon di Dusun Tegalasih, Batuagung dipidanakan. Ketua Panwaslu Jembrana, Wayan Wasa seusai rapat pleno kemarin kepada wartawan mengatakan pembagian beras yang diduga dari pasangan Pas (Patriana-Subanda) kepada masyarakat tidak cukup bukti. Termasuk juga beras dalam plastik dengan gambar partai Golkar di Desa Manistutu, Jembrana juga tidak cukup bukti. Sebab, beras saat ditemukan sudah ditaruh di depan rumah penduduk. Tidak diketahui siapa yang menaruh beras-beras itu. Namun kubu Pas yang menempati posisi kedua dalam Pilkada 27 Desember lalu itu terjerat dalam kasus dugaan money politics. Orang yang akan dipidanakan melalui rekomendasi Panwaslu ialah warga Desa

Batuagung, Jembrana, Suartini. Disebutkan pengakuan Suartini kepada Panwaslu, telah mengakui perbuatannya membagibagikan uang senilai Rp 10 ribu kepada 30 orang dan kartu berisi gambar foto Patriana-Subanda bernomor urut. Sebelum membagikan uang itu, Suartini mengaku dihubungi Kade Danda warga Kelurahan Pendem, Negara, Jembrana dan bertemu di depan Pura Jagatnatha. Dalam arahan Kade, Suartini diminta untuk membagikan 30 kartu berisi gambar Patriana-Subanda. Saat itu Suartini diminta Danda memakai uangnya dulu dan akan ditukar Tim Pemenangan Pas Rp 450 ribu. Selain menyebarkan kartu itu, Suartini juga meminta warga untuk menandatangani di balik kartu bergambar pasangan Pas itu. Setelah coblosan Suartini menyerahkan 30 kartu tersebut dan menagih uang kepada Danda tetapi belum dibayar. Alasan Danda, selain tidak ada uang, paket Patriana-Subanda juga kalah. ‘’Berdasarkan keterangan Suartini dan saksi-saksi inilah,

Panwas mengeluarkan rekomendasi kasus bagi uang ini ada unsur pidananya,’’ tandas Wasa. Selain itu dalam rapat Pleno kemarin juga dibahas tentang anggota KPPS Desa Tuwed, Melaya Made Sukarta yang merasa difitnah. Saat membagikan uang dalam amplop sama sekali tidak ada tulisan namun ketika sampai di tangan warga justru ada tulisan berisi tulisan Abang (Artha-Kembang). Karena merasa difitnah Sukarta akan menuntut balik dan lapor ke polisi. Ditambahkan Wasa, tiga laporan kasus dugaan pelanggaran pilkada lainnya masih diproses. Seperti di antaranya dugaan money politics di Lingkungan Ketapang dan Lingkungan Awen, Kelurahan Lelateng, Negara, Jembrana yang melibatkan oknum pengurus DPC Demokrat Jembrana serta dugaan money politics Putu ArthaMade Kembang Hartawan, bupati-wabup terpilih yang dilaporkan Ketua Tim Pemenangan Patriana-Subanda yakni Wahyu Eko Widianto. Laporan yang terakhir, Panwaslu harus memeriksa 47 saksi sesuai yang disodorkan oleh tim pemenangan Pas. (kmb26)

Anggota Brimob Luka Parah Terseret Bus

Bali Post/kmb26

NYUNGSEP - Sebuah sepeda motor yang dikendarai anggota Brimob Gilimanuk nyungsep di kolong bus malam setelah ditabrak.

Negara (Bali Post) Nasib naas dialami salah seorang anggota Brimob Kompi C Pelopor, Gilimanuk Briptu Kadek Wirabuana (23) dan temannya Komang Vera M (23). Keduanya mengalami luka parah dan harus dirawat di RSU Negara setelah Sabtu (8/1) malam lalu ditabrak bus malam Gunung Harta jurusan Denpasar-Surabaya hingga terseret sejauh 15 meter. Informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi mata di TKP, kecelakaan terjadi sekitar pukul 21.05 wita di depan pasar Gilimanuk. Briptu Kadek dan Vera saat itu berboncengan mengendarai sepeda motor. Sementara saat itu bus Gunung Harta DK 9120 GH yang dikemudikan Sumardi (56) dari Singaraja melaju kencang dari arah Cekik menuju pelabuhan. Bus saat itu berada di belakang sepeda motor Yamaha Vixion DK 2424 VW. Sesampai di TKP depan kantor Lurah Gilimanuk, bus tiba-tiba mengambil haluan ke kanan menghindari jalan rusak. Namun sopir tidak memperhatikan ada sepeda motor di depan-

nya yang hendak berbelok ke kanan menuju BRI Gilimanuk. Kecelakaan pun terjadi, sepeda motor yang dikendarai Kade Wirabuana dihantam dengan keras di bagian depan bus. Bahkan motor sampai terseret hingga sekitar 15 meter dari TKP awal tabrakan. Sepeda motor nyungsep di bagian depan bus hingga ringsek. Bumper dan kaca depan bus juga hancur. Pengendara motor Briptu Wirabuana terkapar di sisi kiri jalan, mengalami luka di kepala belakangnya hingga robek dan lecet di kakikanandanpinggang.Veramengalami luka parah di pergelangan kaki dan tumit serta lecet di wajahnya tergolek di kolong bus sebelah kiri. Keduanya sempat dirawat di Puskesmas Gilimanuk, namun karena lukanya sangat parah kemudian dirujuk ke RSU Negara. Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Nyoman Nuryana seizin Kapolres Jembrana AKBP Irfing Jaya, SIK membenarkan adanya kecelakaan itu dan kasus itu masih ditangani oleh Satlantas Polres Jembrana. Kedua korban masih dirawat intensif di RSU Negara. (kmb26)

Kebakaran Kantor Desa Kutuh Mencurigakan

Polisi Bidik Keberadaan Tabung Gas Bangli (Bali Post) Kasus terbakarnya kantor kepala Desa Kutuh Kintamani Jumat (7/1) lalu memantik kecurigaan jajaran Polres Bangli. Khususnya menyangkut keberadaan 148 tabung gas elpiji 3 Kg. Karena itulah polisi kini membidik keberadaan tabung gas yang selama 1 tahun dan tidak kunjung dibagikan kepada masyarakat. Kasat Reskrim Polres Bangli AKB I Ketut Badra didampingi KBO Reskrim Iptu Gusti Sudarma Putra, Minggu (9/1) kemarin, mengatakan kejadian kebakaran menimpa kantor Desa Kutuh masih dalam tahap lidik dan pengembangan. Diakui, kasus itu memantik kecurigaan pihaknya. Bukan saja ludesnya kantor desa, keberadaan tabung gas selama itu patut untuk dicurigai. Berdasarkan keterangan saksi dan perbekel setempat, tabung itu telah berada di kantor desa sejak satu tahun lalu. Ternyata tabung itu tidak dibagikan kepada masyarakat. Perbekel setempat yang telah dimintai keterangan beralasan tabung gas itu sengaja tidak dibagikan. Dari 362 usulan hanya 200 buah tabung gas yang dipenuhi pemerintah. Untuk menghindari terjadinya kecemburuan masyarakat, maka sampai kini belum dibagikan. Yang dibagikan hanya 50 biji ke Dusun Angansari Desa Kutuh Kintamani. Dua buah dipergunakan untuk operasional di pura. Sehingga tabung gas yang berada di kantor desa adalah 148 buah. Sementara ketika peristiwa itu terjadi tabung gas yang berada di kantor desa hanya 67 buah. Berarti ada banyak tabung gas tidak ada di tempat itu. Logikanya juga, jika betul tabung gas itu belum dibagikan maka seluruh tabung gas masih berisi. Jika lantas terjadi kebakaran seperti itu maka sama artinya terjadi ledakan dahsyat dan dapat menimbulkan kehancuran patal dalam radius puluhan bahkan ratusan meter dari lokasi kejadian. Ternyata, dari saksi yang diperiksa hanya sempat terjadi ledakan sebanyak 4 kali. ‘’Kami akan lidik dan kembangkan kasus ini. Kemungkinan penanganannya akan kita tarik dari Polsek ke Polres Bangli,’’ ujarnya. (kmb17)

Nafkah Kaur Desa Naik 10 Persen Gianyar (Bali Post) Perjuangan para kaur desa se-Kabupaten Gianyar untuk mendapatkan kenaikan nafkah tahun 2011 akhirnya dikabulkan pemerintah Kabupaten Gianyar. Pemkab Gianyar di tahun ini telah mengalokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gianyar soal kenaikan nafkah para kaur desa sebanyak 10 persen. Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Post, Minggu (9/1) kemarin, tuntutan para kaur Desa se-Kabupaten Gianyar yang disalurkan melalui Forum Kaur Desa se-Kabupaten Gianyar tahun 2011 mendapatkan respons dari pemerintah Kabupaten Gianyar. Padahal, usulan kenaikan itu telah disampaikan setahun yang lalu. Bahkan November 2010, setelah mendengar keinginan DPRD Gianyar membeli tujuh mobil baru, sepuluh orang perwakilan dari forum kaur desa se-Kabupaten Gianyar kembali mendatangi Pemkab Gianyar. Mereka yang mewakili ratusan pegawai desa se-Kabupaten Gianyar menanyakan janji perolehan kesejahteraan pegawai desa sebagaimana yang disampaikan perwakilan kaur pada aksi demo yang hampir setahun belum terealisasi. Perwakilan dari masing-masing kecamatan ini menagih janji Pemkab yang sedianya memberikan tambahan nafkah yang dijanjikan pada anggaran perubahan 2010. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Pemerintahan Daerah (pemdes) Kabupaten Gianyar Wayan Wardana, tidak menampik rencana kenaikan nafkah para kaur desa di tahun 2011. Disebutkan, dalam APBD 2011, pemkab telah menganggarkan kenaikan nafkah kaur desa sebanyak sepuluh persen. Namun, soal kepastian saat ini masih menunggu hasil akhir verifikasi APBD yang dilakukan di tingkat gubernur. ‘’Saat ini kami masih menunggu hasil verifikasinya,’’ jelasnya. (kmb16)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.