KOTA
Selasa Kliwon, 4 Oktober 2011
Jelang KTT AS AN
Pembantaian Pasutri
o an Di usuk aa Ti u Denpasar (Bali Post) Pasukan Reskrim Polsek Denpasar Barat (Denbar) masih menyelidiki kasus pembantaian pasutri, Muhaiduri (63) dan Nangsri Yuyun (59) di rumah gubuk, Jalan Cargo Permai, Denpasar. Pelaku pembantaian, Rizal, hingga kini masih diburu polisi. Polisi menduga, pelaku yang berasal dari Sumatera ini masih berada di Bali. Kapolsek Denbar Kompol Dewa Made Adnyana, Senin (3/10) kemarin menjelaskan, pihaknya masih terus mendalami kasus yang menewaskan korban Nangsri Yuyun. Sejauh ini, sejumlah saksi telah diperiksa penyidik, termasuk saksi korban yang juga saksi kunci, Muhaiduri. ‘’Korban Muhaiduri sudah kami mintai keterangan. Namun, belum maksimal karena kesehatannya belum stabil,’’ kata Kompol Adnyana kemarin. Dari hasil interogasi, ter-
nyata pelaku datang ke rumah korban sekitar pukul 02.00 wita. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. Sementara, pasutri tersebut sedang tertidur pulas. Tanpa basa-basi, pelaku langsung menghunjamkan tusukan ke tubuh korban Nangsri Yuyun. Pertama kali, pelaku menyayat perut korban dan menusuk lehernya. Karena kesakitan, sang suami pun bangun dan melihat istrinya bersimbah darah. Sang suami pun sempat melakukan perlawanan.
Sayangnya, korban Muhaiduri kalah kuat lantaran tidak membawa senjata. Korban pun ikut dibantai dan mengalami luka tusukan di pundak dan tangan. Kuat dugaan, sang istri sudah tewas di TKP. Sebab, usus korban terburai dan kondisinya sangat mengenaskan. Karena korban Muhaiduri merasa kalah posisi, ia melarikan diri ke rumah kera-
batnya. Menurut pengakuan Mudaiduri, sebelum kejadian, puku 13.00 wita, pelaku sempat minta tolong kepada korban untuk mengantar ke pasar senggol yang lokasinya di sebelah Terminal Ubung. Tak berselang lama, atau beberapa jam sebelum kejadian, pelaku sempat meminta gaji. Korban pun menjanjikan akan dibayar hari Senin (kemarin). Karena telat, pelaku nekat melakukan tindakan sadis itu. ‘’Foto-foto dan identitas pelaku sudah dikantongi. Anggota kami masih terus melakukan pengejaran,’’ jelasnya. (kmb21)
Kondisi Korban Membaik SETELAH dirawat selama semalam di RS Wangaya, kondisi korban penusukan di Jalan Cargo Permai, Muhaiduri (63) membaik. Korban yang tinggal di Jalan Dewata Cargo Permai ini saat ditemui di tempatnya dirawat, Senin (3/10) kemarin, mau menceritakan kejadian yang merenggut nyawa istrinya. Dengan suara lemah, Muhaiduri menegaskan mengenal jelas pelaku yang menusuknya, karena saat kejadian, rumah bedeng miliknya sedang terang benderang. ‘’Saat kejadian, saya sempat melihat pelaku. Namanya Rizal. Saya kenal dia sekitar 15 hari lalu lewat penyalur tenaga kerja,’’ tuturnya saat ditemui di Ruang Flaminggo RS Wangaya, Senin (3/10) kemarin. Rizal bekerja satu proyek dengan Muhaiduri. ‘’Dia salah satu pekerja dalam proyek tempat saya jadi mandor. Kami bekerja di kawasan Jalan Pulau Ayu Simpang Enam Denpasar,’’ paparnya. Selama bekerja dengan Rizal, Muhaiduri mengaku tidak pernah berselisih paham dengan pelaku apalagi sampai bertengkar. Ia mengenal Rizal sebagai pribadi yang sopan dan polos, sehingga Muhaiduri tidak menaruh curiga atau berprasangka buruk dengannya. Karena hubungan baik tersebut, Rizal bahkan tinggal dengan Muhaiduri selama empat hari di rumah bedengnya. Awal pemicu tindakan Rizal, menurut Muhaiduri, kemungkinan bermula saat ia meminta bayaran gajinya pada Muhaiduri sebesar Rp 268 ribu. Diakui Muhaiduri, gaji Rizal memang agak terlambat diberikan karena mandor pertama di proyek tersebut menjanjikan gajinya diberi hari Senin (3/10). ‘’Mungkin karena hal itu membuat Rizal marah dan menyerang saya saat lagi tertidur,’’ ujarnya. Sementara itu, jenazah Nangsri, istri Muhaiduri, hingga kemarin masih berada di kamar jenazah RS Sanglah dan belum dilakukan pemeriksaan autopsi. (san)
Keistimewaan Kumon Di Kumon anak belajar secara mandiri agar terbentuk fondasi yang kuat. Oleh karena itu, sistem belajar, bahan pelajaran dan bimbingan Kumon dibuat sedemikian rupa agar anak dapat belajar secara mandiri. Kumon merupakan metode belajar perseorangan. Perseorangan di sini bukanlah privat, tapi anak akan belajar sesuai kemampuannya masingmasing. Kenapa demikian? Hal ini dikarenakan setiap individu anak berbeda satu sama lain. Dengan perseorangan maka kemampuan juga potensi masing-masing anak akan berkembang secara maksimal. Selain itu, dengan bahan pelajaran yang tersusun secara Small Steps (tingkat kesulitan meningkat secara bertahap) dan sistematis, anak dapat belajar secara mandiri, sehingga akan terbentuk kemampuan dasar yang baik dan memungkinkan anak mengerjakan level yang lebih tinggi dari pelajaran yang setara tingkatan kelasnya. Hal-hal positif yang dapat berkembang dengan Kumon. Di Kumon anak akan mem-
ulai pelajaran dari bagian yang mudah. Tujuannya agar anak belajar dengan perasaan senang dan mendapatkan nilai sempurna. Dengan begitu anak menjadi percaya diri dan termotivasi untuk mengerjakan materi selanjutnya, serta konsentrasi belajarnya bisa terbentuk dan ketangkasan kerjanya semakin meningkat. Dengan melatih anak mengerjakan lembar kerja setiap hari baik di kelas ataupun di rumah dengan kemampuan sendiri, dan didukung dengan lembar kerja yang tersusun secara sistematis dan small steps menjadikan anak lebih mandiri. Pada saat mengerjakan lembar kerja anak diminta menuliskan waktu saat mulai dan selesai, dari sini secara tidak langsung anak diajarkan untuk disiplin dan jujur. Dukungan Orangtua dan Pembimbing Anak belajar di kelas Kumon hanya 2 kali dalam seminggu, 5 hari selanjutnya anak belajar di rumah. Ini berarti peranan orangtua sangat dibutuhkan di sini. Perhatian orangtua di rumah sangatlah penting untuk membantu anak meningkatkan kemampuan belajar dan membentuk kebiasaan belajar yang baik. Begitu juga peranan pembimbing dalam mengamati
Bali Post/san
MEMBAIK - Meski masih lemah, namun Muhaiduri, korban penusukan di Jalan Cargo, kondisinya mulai membaik, Senin (3/10) kemarin.
sikap belajar siswa, terutama saat siswa mempelajari materi baru atau mengerjakan kembali materi yang pernah dikerjakan. Oleh karena itu dukungan dari orangtua maupun pembimbing sangat diperlukan untuk mengembangkan potensi anak. Bahan Pelajaran Kumon Kumon dapat diikuti oleh anak prasekolah sampai dengan SMA, karena tujuan Metode Kumon adalah anak bisa mengerjakan Matematika SMA dengan kemampuannya sendiri. Matematika Kumon terdiri dari 21 level. Mulai dari level yang paling mudah level 7A dan terakhir level O, lalu ada 5 level lanjutan. Di Indonesia, selain Matematika ada juga subjek bahasa Inggris yang terdiri dari 2 program, yang pertama EE (English English) diperuntukkan untuk anak yang memang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari dan hasil akhirnya anak bisa memahami bahasa Sastra Inggris. Yang kedua, EFL (English as a Foreign Language) lebih diperuntukkan bagi anak yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris dan bertujuan untuk membentuk kemampuan anak agar dapat memahami bahasa Inggris secara umum. (bns/r)
MEDITASI KESEHATAN dan KETENANGAN MEDITASI BALI USADA REGULER I (seminggu sekali, selama 2 bulan) dibimbing oleh : Merta Ada dan Instruktur
Semua peserta akan dituntun bermeditasi untuk memunculkan “Pikiran Harmonis”. Dengan pikiran harmonis peserta diajak menyehatkan badan, membantu menyembuhkan banyak penyakit, mengatasi s u l i t t i d u r, m e n g h i l a n g k a n t r a u m a , menenangkan pikiran, mempertajam intuisi, berpikir positif, meluhurkan budi, menghilangkan kekhawatiran, dan memiliki kekuatan dalam menghadapi problema kehidupan. Selain itu peserta juga akan diajarkan: Olah Raga Kesadaran dan Olah Raga Etherik. Pembukaan kelas baru untuk umum akan dimulai pada : Hari/Tanggal : Kamis, 06 Oktober 2011 Mulai pukul : 18.00 Wita - selesai Tempat : Bali Usada Meditasi Jl. By Pass Ngurah Rai no. 328 Sanur Biaya : - Administrasi : *Rp. 400.000 / 8 minggu : Sukarela - Center Bagi peminat dimohon segera mendaftarkan diri karena tempat terbatas. Untuk informasi jadwal Meditasi Usada Reguler Private, Meditasi Usada Tapabrata Private (Grup/Perorangan) serta informasi lainnya, silahkan hubungi :
Bbali usada M E D I TAS I BALI HEALTH MEDITATION
Pangdam Minta Masyarakat Ikut Jaga Keamanan Bali Denpasar (Bali Post) Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, 17-19 November 2011 mendatang, stabilitas keamanan di Bali menjadi perhatian khusus. Karena dalam kegiatan tersebut, akan dihadiri oleh 18 kepala negara dan dua Sekjen, yakni Sekjen PBB dan Sekjen ASEAN. Jadi kehadiran 20 pejabat setingkat kepala negara tersebut secara bersamaan di Bali, memiliki nilai strategis bagi nama baik Bali ke depan. Untuk itu, seluruh komponen masyarakat di Bali harus ikut menjaga stabilitas keamanan Bali ke depan. Hal ini diungkapkan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Leonard pada acara coffee morning di Makodam IX/Udayana, Senin (3/ 10) kemarin. Dalam kesempatan itu, Pangdam Udayana mengundang para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta komponen masyarakat lainnya di Bali, untuk berbagi dalam menyatukan persepsi tentang paradigma keamanan. Pangdam Leonard mengungkapkan, menyikapi situasi aktual yang terakhir ini di Bali, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai. Terlebih dalam waktu dekat ini, Bali akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Summit. Tugas bersama nanti, kata dia, bagaimana bisa menyelenggarakan KTT ASEAN itu supaya berjalan sukses dan lancar. Kalau bisa menciptakan keamanan. ‘’Kalau dari segi keamanan, jangan khawatir. Saya mendapat bantuan dari Angkatan Laut, Angkatan Udara, untuk siap mengamankan KTT. Pejabat pusat juga telah memeriksa kesiapan pengamanan KTT. Jadi dari aspek keamanan tidak perlu diragukan,’’ katanya. Masalahnya sekarang, karena tidak hanya melibatkan TNI/Polri, dukungan masyarakat sangat diperlukan. Paradigma pengelolaan keamanan ini sudah harus diubah. Masyarakat harus terlibat dalam menjaga keamanan. Jangan hanya mengandalkan
BP/edi
Mayjen TNI Leonard peran polisi dan TNI semata. Terlebih, rasio polisi di negara ini masih sangat kurang. Bila di negara maju, rasio polisi 1:4.000. Namun di negara ini rasionya 1:40.000. Artinya, menjaga keamanan wilayah bila tidak masyarakat yang terlibat, tidak mungkin bisa terwujud. ‘’Untuk mengamankan Bali ini, kami mengajak semua komponen bahumembahu untuk bisa menciptakan suasana kondusif,’’ jelasnya. Pangdam juga menyoroti sejumlah masalah kekinian yang terjadi di Bali. Pihaknya mencatat pada tahun 2010 ada 30 konflik horizontal terjadi di Bali. Kecenderungan tahun 2011 ini ada peningkatan. Letupan kecil seperti ini, bisa membuat situasi tidak nyaman. Seperti di Bangli, Klungkung, kalau dibiarkan, apa jadinya Bali nanti. Karena itu, semua komponen masyarakat harus terlibat menjaga keamanan. (kmb12)
Berenang, Siswa SD Tewas Tenggelam
Sejarah Lahirnya Metode Kumon METODE Kumon lahir dari kasih sayang seorang ayah kepada anaknya, tepatnya tahun 1954. Toru Kumon, seorang guru Matematika SMA di Jepang ingin membantu pelajaran Matematika anaknya, Takeshi, yang saat itu duduk di kelas 2 SD. Toru Kumon merancang soal-soal Matematika dengan susunan yang meningkat secara bertahap, dengan sasaran Matematika SMA. Takeshi berlatih soal-soal ini secara rutin setiap hari dalam waktu kurang dari 30 menit. Ternyata dengan cara ini Takeshi bisa menyelesaikan soal-soal Kalkulus pada saat kelas 6 SD. Sampai akhirnya metode Kumon berkembang di seluruh dunia. Saat ini, metode Kumon sudah ada di 46 negara di dunia dengan jumlah siswa total 4,3 juta anak. Di Indonesia sendiri, Kumon sudah berkembang sejak tahun 1993 di Jakarta dan sekitarnya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Makassar, Palembang dan Pekanbaru. Jumlah siswa Kumon saat ini sudah mencapai 100.000 anak.
3
Telp: 289209, SMS : 081 657 1253 Jl. Ngurah Rai No : 328, By Pass Sanur - Denpasar 80001 Website : www.balimeditation.com - E-mail : usada@balimeditation.com
U.0000941-med
Denpasar (Bali Post) Saat berenang di kolam renang Tirta Ayung, Minggu (2/10), siswa SD, Ayuk (9), warga Jalan Raya Padanggalak, Sanur tenggelam. Ayuk sempat dilarikan ke RS Dharma Yadnya sebelum akhirnya dirujuk ke RS Sanglah. Ia sempat mendapatkan pertolongan selama dua jam sebelum akhirnya meninggal dunia. Berdasarkan informasi, Ayuk tiba di RS Sanglah, Minggu (2/10) sekitar pukul 19.00 wita dengan diantar mobil pribadi. Berdasarkan keterangan keluarganya, saat kejadian Ayuk
sedang berenang bersama keluarga di tempat kejadian. Awalnya Ayuk berenang di daerah yang tidak begitu dalam. Namun tanpa diduga, ia bergeser ke bagian kolam yang kedalamannya untuk orang dewasa. Karena tidak terlalu mahir berenang, Ayuk tenggelam dan segera ditolong pengunjung dan petugas setempat, kemudian dilarikan ke RS. Sayangnya, meski sudah sempat mendapatkan pertolongan medis, nyawa Ayuk tidak bisa diselamatkan. Jenazahnya dibawa pulang keluarga, Senin (3/10) kemarin. (san)