GAYA HIDUP
18
Senin Umanis, 3 Mei 2010
Well& Berawal dari ”Madana Punia”
Sandhy Sondoro Indo Nigger
Berawal hendak madana punia pembangunan pura, Group Musik Well& (baca weldan-red) dengan personel Asa (Gitar dan Vokal), Elvan (Gitar), Froggy (Bass) dan Gary (Drum) berkumpul memadukan kemampuan bermusik mereka sehingga menghasilkan karya CD Demo dengan tujuh lagu.
INI adalah tampilan pertama bagi penyanyi Sandhy Sondoro di Medan. Dia berhasil menggiring khalayak untuk bernyanyi bersama dalam gelaran 231 Urban Jazz Crossover di ballroom Hotel JW Marriot. Tampil dengan se-derhana dengan mengenakan kacamata hitamnya, Sandhy sudah memiliki aura dan daya pikat tinggi. Cewek-cewek yang berdiri di bibir panggung tak henti-hentinya berteriak dan bertepuk tangan. Hanya tiga lagu pop yang di-crossover Sandhy malam itu, yaitu ”Desert Love, Tak Terlupakan dan Home Sweet Home”. Semuanya dibawakan dengan apik dan stage act memukau. Terutama pada lagu ”Tak Terlupakan” milik Iwan Fals yang kini dibalut irama jazz sehingga terasa keluar beda dari aslinya. Meski demikian, khalayak cewek dan sebagian cowok yang sudah kesengsem pada gaya dan cara nyanyi Sandhy, ikut menirukan bersama lirik-lirik lagu populer tersebut. Faktor komunikasi antara si artis dan khalayak sungguh ciamik ditiru. Pria lajang yang acap dijuluki wartawan satpol PP karena jarang melepas kacamata hitam ini mengaku bangga dan senang bisa unjuk kebolehan di Medan. Lagu-lagu populer yang di-crossover yang saya dan penyanyi lain bawakan, tidak berkesan dipaksakan. Tetapi diaransemen ulang dan memberi warna baru dalam dunia musik Indonesia yang sekaligus mendapat peningkatan apresiasi dari para penikmat musik di kota ini,’’ jelas Sandhy yang memiliki suara falsetto sangat hebat. Ia juga menegaskan, jazz adalah musik yang sangat terbuka terhadap genre musik apa saja. Di sini, berlaku sebuah musik jazz yang inovatif, variatif dan spektakuler. Harmoni musik yang keluar sangat keren dan khalayak pun bisa mengapresiasi semua genre musik dengan bagus dan keren. Nama Sandhy memang lebih populer di Jerman. Maklum, dia sekitar 10 tahun tinggal di sana. Pergi ke Jerman dengan tujuan studi Arsitektur, tapi akhirnya cita-citanya menyimpang menjadi pengamen di kafe-kafe dengan menyanyikan lagu-lagu jazz, R&B, blues dan American pop. Sebagai pengamen, Sandhy sering tampil di Berlin, Jerman dan dia menghidupi dirinya dengan main musik dan melukis yang kemudian ditinggalkannya. Debut albumnya bertajuk ”Why Dont We” yang dirilis medio 2008 laris manis dan menuai banyak komentar dari para kritikus musik, walau didistribusikan lewat jaringan indie. Kebanyakan lagu-lagunya memberikan pesan One Love, One Heart, One World yang diekpresikan lewat lirik dan musik. Vokalnya diakui memang sangat unik dan Sandhy malah acap dijuluki Indo Nigger karena vokal khasnya yang sangat hitam dan jarang dimiliki penyanyi-penyanyi Asia. (pik)
Sekitar 1.000 CD diedarkan dari tangan ke tangan dan sambutannya ternyata di luar dugaan. Enam ratus CD Demo laku terjual dan Well& berhasil menyumbangkan sekitar 24,5 juta untuk pembangunan Pura di Banjar Ketewel Penarukan Buleleng, tempat asal mereka. “Antusiasnya tidak sampai di sana. Setelah CD Demo kami edarkan, ternyata banyak yang bertanya dimana bisa mendapatkan CD Demo Well&,” ujar Asa. Minat yang besar dari masyarakat inilah yang
memicu Well& untuk mengkomersialkan hasil karyanya. “Sekarang ini kami sedang dalam proses rekaman kembali dan akan segera meluncurkan album perdana kami,” tutur Asa. Lagu yang diusung adalah musik akustik yang semuanya berbahasa Indonesia dengan lagu unggulan “Jangan Menutup Diri”. Lalu kenapa tidak memakai lagu dengan bahasa Bali? Asa melanjutkan lagu bahasa Bali di Bali kini sudah sangat menjamur dan sangat ketat persaingannya. Dengan mem-
Senin, 3 Mei 2010 05.52 05.54 05.56 06.00 06.05 06.35 07.05 07.35 08.05 08.35 09.00 09.30 10.00 10.30 11.00 12.00 12.05
12.30 13.00 13.30 14.00 14.30
Mars Indonesia Raya Mars Bali Jagadhita Lagu Ngastitiang Bali Puja Trisandya Dharma Wacana Kesadaran Dalam Karma Yoga bag 2 Seputar Bali Pagi Bali Channel Lintas Mancanegara Happy Holy Kids Cooking Star Agrobisnis Telekuis Klip Bali TV Mart Jaco Fitness & Health Lejel Home Shopping Puja Trisandya Dharma Wacana Nincapang Srada Bhakti Ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa bag 1 Berita Siang Klip Bali TV Mart Jaco Fitness & Health Yowana Interaktif
15.30 Gita Shanti Sekehe Shanti Ganda Kusuma bag 1 16.00 Pablibagan Pentingnya Satu Suara untuk Badung 5 tahun Kedepan 17.00 Sekilas Berita 17.05 Pesona Wisata 17.30 Dharma Wacana Nincapang Srada Bhakti Ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa bag 2 18.00 Puja Trisandya 18.05 Seputar Bali 19.00 Klip Bali 19.30 Orti Bali 20.00 Dialog Jeng Ana 21.00 Lintas Mancanegara 21.30 Sekilas Berita 21.35 Ista Dewata Pura Gede Pengastulan 22.00 Sekilas Berita 22.05 Dialog Interaktif Mahkota Ratu 23.00 Suluh Indonesia 23.30 Bali Channel 24.00 Penutup
bawakan lagu berbahasa Indonesia, Well& berusaha mencari peluang. “Musik kami tidak hanya menyasar remaja, tetapi juga orang dewasa dan anak-anak,” ujar Asa. Kiprah Well& yang mengambil namanya dari daerah asal mereka Ketewel dan ”&” sebagai simbol kata sambung “dan” yang menggabungkan dua atau lebih hal terpisah. Well& telah sampai ke luar Bali antara lain Medan dan Kalimantan Timur. “Ini yang memicu kami untuk terus berkarya,” ujar Asa. (san)
Bali Post/san
Group Musik Well&
Workshop Mengarang dan Pidato di Tabanan BANYAK hal yang bisa dipakai sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Salah satunya mengarang. ‘’Mengarang harus dilakukan dengan senang, jangan dengan terpaksa. Dalam mengarang kita harus bertindak sebagai majikan dan memakai karangan sebagai alat untuk menyampaikan keinginan, perasaan dan pikiran,’’ demikian diungkapkan oleh Mas Ruscitadewi, pengasuh Lintang ketika menggelar workshop mengarang cerita, puisi, lagu dan pidato di SD Saraswati Tabanan, Bali. Acara workshop yang digelar Sabtu (1/5) lalu, dikuti sekitar 60 siswa. Kegiatan tersebut diawali dengan penjelasan tentang teknik me-ngarang secara umum, disusul dengan penjelasan me-ngenai mengarang puisi dan menjadikan puisi se-
Bali Post/ita
PEMENANG-Para pemenang dalam workshop mengarang cerita dan puisi bagai syair lagu. Pada kelas yang lain Mas Ruscitadewi juga memberikan pelatihan tentang membuat pidato dan berpidato dalam bahasa Indonesia. Setelah mendengarkan
penjelasan tentang teknik mengarang, para peserta kemudian diajak mengarang cerita maupun puisi. Hasil karya para peserta workshop kemudian diperiksa, diberikan masukan, dan dinilai.
Dari 60an karangan cerita dan puisi yang disetor, akhirnya cerita berjudul ‘’Jamku Rusak’’ karya Adinda Gayatri, kelas IV Unggulan dan puisi berjudul ‘’Hancur’’ karya Santi Aprilia, kelas V A sebagai karangan terbaik. Selain itu diadakan pemilihan 10 cerita yang masuk dalam katagori baik, yaitu cerita berjudul ‘’Pagi yang Indah’’ karya I Putu Gede Satria Raditia, ‘’Tamasya ke Hutan Jawa’’ karya Manika Santhi, ‘’Lomba Renang’’ karya Ni L. Gd. Mas Antartika, ‘’Indahnya Suasana Desa’’ karya Deva Erlangga, ‘’Buah Kelapa’’ karya Dewa Putu Rahayu, ‘’Akrobat Sepak Bola’’ karya I Gusti Made Adi Wijaya, ‘’Robot Makan Rujak’’ karya Agung Narayana, ‘’Mengapa’’ karya Bima Okta Dinata Kusuma, dan ‘’Salah Sangka’’ karya I Made Ary Putra Nata. Sedangkan puisi yang masuk dalam katagori baik diciptakan oleh Kadek Prastiti Surya P, I.G.B Arya Dwi M, Luh Made Bella Andini Pratiwi, dan I Dewa Gede Taksu Septa Reksa Armajaya. (ita)
Tampil dengan Harmoni Keren
Balio Post/pik
Indo Nigger dan Sandhy Sondoro
C.543160-bbn
C.542411-pend