Edisi 01 Desember 2010 | Balipost.com

Page 3

KOTA

Rabu Pon, 1 Desember 2010

Setelah Buron Sebulan

Pencuri Motor Dibekuk Denpasar (Bali Post) Tersangka Ida Bagus Sudarma (18) asal Karangasem, kini harus meringkut di sel tahanan Polsek Denpasar Selatan (Densel). Pria ini ditangkap pasukan buser di wilayah Tohpati, Denpasar lantaran diduga mencuri sepeda motor milik Luh Sulandri (50), warga Jalan Batur Sari Gang IV No 3, Densel. Kini, tersangka tengah ditahan di Mapolsek dan kasusnya masih dikembangkan penyidik. Saat mendampaingi Kapolsek Densel AKP Leo Martin Pasaribu, Kanit Reskrim Polsek Densel Ipda Pandji Ramadan, Selasa (30/11) kemarin mengatakan, penangkapan tersangka dilakukan di wilayah Tohpati, Denpasar. Tersangka dibekuk setelah menjadi buronan hampir sebulan. Pasalnya, korban mengaku kehilangan motor jenis Honda Supra Fit DK 7327 CE pada 3 November 2010. Dari laporan korban, ia mengatakan motornya diembat maling dengan mudah. Sebab, stang tidak terkunci, ujarnya. Motor miliknya itu diketahui hilang di pekarangan rumahnya sekitar pukul 04.00 wita. Korban kaget melihat motor kesayangannya sudah tidak ada di tempat parkir. Kasus itu pun dilaporkan ke Polsek Densel. Penyelidikan selama hampir sebulan dilakukan aparat akhirnya menuai hasil. Penyidik mendapat informasi, ciri-ciri motor yang dilaporkan korban itu disebut-sebut melintas di bilangan Tohpati Denpasar. Pasukan buser pun dikerahkan untuk mendalami informasi tersebut. Informasi itu ternyata benar. Ketika melihat pemuda tanggung itu mengendarai motor sesuai ciriciri motor korban, ia disergap. Begitu polisi meminta bukti kepemilikan motor itu, tersangka tidak bisa menunjukkannya. Ia pun dikeler ke Mapolsek untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengakui mencuri motor korban. Sedangkan, untuk kasus lainnya, penyidik masih mendalami pemeriksaan. (kmb21)

Bos Balicon Ditahan Polda Lacak Aliran Dana dan Aset Lainnya Denpasar (Bali Post) Penyidik Sat II Bidang Ekonomi Dit. Reskrim Polda Bali, akhirnya menahan bos PT Bali Consultan Life Insurance (Balicon) Made Paris Adnyana, Selasa (30/ 11) kemarin pukul 09.00. Penahanan itu menyusul yang bersangkutan telah dijadikan tersangka dan adanya pengumpulan bukti-bukti. Hal ini disampaikan Dir. Reskrim Polda Bali Kombes Pol. Eddy Tambunan di Mapolda Bali, Selasa kemarin. Didampingi Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Gde Sugianyar, Kombes Eddy Tambunan mengatakan, selain telah melakukan penahanan, pihaknya juga melacak aliran dana di rekening PT Balicon dan aset lainnya. ‘’Kami masih menelusuri hal itu, apakah dia mempunyai rekening lain atau aset lain,’’ kata mantan Kapolres Metro Tanggerang ini saat jumpa pers kemarin. Untuk melacak hal itu, tentunya pihaknya juga meminta bantuan kepada nasabah. Artinya, jika para nasabah yang tercatat sebanyak 21.948 mengetahui PT Balicon mempunyai aset-aset lainnya, diharapkan untuk

menginformasikan kepada polisi. Sebab, ada kemungkinan perusahaan telah menjadikan aset seperti tanah atau yang lainnya. ‘’Kami akan menulusuri hal itu. Penyidik masih bekerja untuk menguak semuanya,’’ terangnya. Selain itu, lanjut Kombes Eddy Tambunan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi karyawan dan empat saksi nasabah. Dari hasil pemeriksaan itu, kemungkinan besar akan ada penambahan tersangka. Bahkan, polisi telah menyita beberapa barang bukti seperti dokumen nasabah, komputer dan lainnya. (kmb21)

Selundupkan 2,4 Kg Heroin

Warga Filipina Disidangkan Denpasar (Bali Post) Terdakwa Carolina Sarmiento Bautista, warga Filipina yang didakwa menyelundupkan 2,4 kg heroin ke Indonesia lewat Bandara Internasional Ngurah Rai, menyatakan koper yang berisi heroin tersebut merupakan pemberian Robeli ketika berada di Kuala Lumpur. Tas yang dibawanya dari Filipina hanyalah berupa ransel gendong. ‘’Koper tersebut diberikan Robeli ketika saya bertemu dengannya di Malaysia. Ia mengatakan tas saya jelek seraya menawarkan memberikan tas baru,’’ jelas Carolina Sarmiento Bautista, pada sidang di PN Denpasar, Senin (29/11) kemarin. Pada sidang yang dipimpin Hakim Amzer Simanjuntak itu, Carolina membenarkan, dirinya berangkat dari Filipina dan sempat singgah di Kota Kuala Lumpur. ‘’Saya

pun memindahkan pakaian yang saya miliki ke dalam koper pemberian Robeli tanpa memeriksa kembali keberadaan koper,’’ katanya, sebagaimana ditirukan penterjemah yang mendampinginya. Saat bertemu dengan Robeli, terdakwa mengaku sempat minta pekerjaan pada Robeli. Oleh Robeli dikatakan lapangan kerja di Kuala Lumpur sudah sangat sulit diperoleh. Robeli yang baru dikenalnya itu kemudian menyarankannya agar mencari pekerjaan di Indonesia. Selain menunjuk lokasi, kepada terdakwa juga diberikan uang saku Rp 5 juta serta tiket pesawat Air Asia pulang pergi. Selanjutnya Carolina berangkat dengan menumpang pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan AK 364. Setiba di Terminal kedatangan Internasional Bandara

Ngurah Rai, Tuban, petugas langsung curiga dengan gelagat Carolina yang terus mondar-mandir. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan yang ditaruh di dalam koper, dengan mesin X-ray petugas akhirnya menemukan sebuah benda yang diduga heroin yang terbungkus alumunium foil dan disembunyikan pada rongga dinding koper sebelah atas dan bawah dengan berat masing-masing 1.000 gram bruto atau 993,4 gram netto dan 1.440 gram bruto atau 1.433 gram netto senilai Rp 7 miliar. Sebelumnya Kuasa Hukum Budiono menghadirkan saksi meringankan Beverly A. Fulache. Saksi yang kini meringkuk di LP Kerobokan atas dugaan kasus sama membenarkan sempat bertemu dengan terdakwa sebanyak dua kali pada sebuah Mall di Kuala Lumpur.

Diadili, Jual Rokok Tanpa Pita Cukai Denpasar (Bali Post) Berkeinginan mendapat untung banyak, justru buntung yang didapat. Kenyataan itu dialami terdakwa I Gusti Ngurah Widiantara (29), yang mesti berurusan dengan meja hijau, lantaran diduga menjual 8.340 bungkus tanpa pita cukai. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya itu, terdakwa mulai Selasa (30/11) kemarin, menjalani sidang di PN Denpasar. JPU Erawati Susiana di depan majelis hakim yang diketuai Sigit Sutanto, mendakwa perbuatan terdakwa melanggar pasal 54 Undang-Undang (UU) No.39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas UU No.11 tahun 1995 tentang Cukai dan pasal 56 dengan UU yang sama. Terungkap perbuatan terdakwa terjadi pada Minggu (4/6) lalu di Banjar Kesi-

anan, Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Badung. Hal itu bermula dari razia yang dilakukan petugas bea cukai. Saat berada di sekitar Pasar Petang, petugas menemukan Widiantara sedang membawa rokok merek Wulandari dengan menggunakan sepeda motor. Petugas menghentikan sepeda motor terdakwa dan memeriksa semua rokok yang dibawanya. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas menemukan ribuan bungkus rokok tidak dilekati dengan pita cukai. Terdakwa mengakui rokok tersebut telah dijual kepada para pedagang di pasar Petang antara rentang waktu Juni-Juli dengan harga pokok Rp 2.000 per bungkus. Kemudian secara eceran terdakwa menjual Rp 2.500 per bungkus. Selain menjual kepada pedagang, terdakwa juga

menyimpan rokok yang sama di gudang penyimpanan yang terletak di Banjar Kasianan, Petang 850 bungkus yang juga tidak dilekati pita cukai. Setelah petugas menyita rokok yang disimpan di gudang terdakwa, terdakwa mendapat kabar rokok pesanannya juga sudah datang dari Jepara, Jateng sebanyak 6.000 bungkus. Terdakwa mendapatkan rokok tersebut dari seseorang bernama Haji Abdulah Muhyidin alias Seno. Pada kesempatan itu, dihadirkan saksi Sagut Timuranto, petugas bea cukai. Saksi membenarkan telah menangkap terdakwa saat melakukan razia. Atas keterangan saksi, sidang selanjutnya ditunda dan dilanjutkan dua pekan mendatang dengan agenda masih pemeriksaan saksi. (015)

Pembongkaran Tower Dilanjutkan di Badung

Eksekutif Diingatkan Tak Tebang Pilih Mangupura (Bali Post) Kepastian kelanjutan pembongkaran tower tak ber-IMB di Badung, mendapat respons kalangan DPRD Badung. Dewan menilai langkah tersebut positif dalam menegakkan peraturan sekaligus mencegah kerugian daerah. Namun, Dewan juga mengingatkan eksekutif agar pembongkaran tower tidak tebang pilih. Pasalnya, disinyalemen saat ini masih banyak tower ilegal yang belum masuk daftar eksekutif untuk dibongkar. “Kami apresiasi langkah eksekutif yang kembali melanjutkan pembongkaran tower bodong, tetapi kami juga mengingatkan agar eksekutif tidak tebang pilih. Peraturan harus ditegakkan. Jangan biarkan tower-tower liar tanpa izin marak di Badung,” ujar Sekretaris Komisi A I Made Duama, Senin (29/11). Menurut Duama, di sejumlah wilayah Badung, disinyalemen terdapat tower kamuflase yang bermunculan tanpa mengantongi izin. Misalnya, tower kamuflase berbentuk tendon air di Sibang Kaja dan Desa Munggu. Tower semacam itu harus segera ditindak tegas. Pemerintah mesti segera melakukan penelusuran ke lapangan. ‘’Jika benar terjadi pelanggaran, Pemkab Badung harus segera membongkar tower tersebut. Memang butuh proses untuk melakukan pembongkaran tow-

3

er bodong. Kita hargai prosesnya. Tetapi kami juga sangat berharap eksekutif bisa bertindak cepat, sehingga investasi ilegal di Badung tidak menjamur dan wibawa pemerintah tetap terjaga,” tegasnya. Ketua Komisi C I Nyoman Satria juga menyatakan hal senada. Menurut dia, Dewan sangat mendukung upaya penegakan aturan. Sebab, upaya-upaya investasi ilegal khususnya tower, juga sangat merugikan dari sisi pendapatan daerah. Terlebih jika investasi semacam itu menjamur di Badung. “Kerugian daerah akan sangat besar jika tower bodong menjamur. Tentunya hal ini sangat tidak baik dalam upaya pembiayaan daerah dan menyejahterakan rakyat. Kami tegaskan, agar eksekutif berani mengambil tindakan tegas untuk tower bodong,” katanya. Sementara itu, Ketua DPRD Badung I Made Sumer menyatakan, legislatif mendukung rencana kelanjutan pembongkaran tower bodong. Langkah ini menjadi salah satu upaya dalam penegakan Perda baik yang berlaku di Badung maupun di provinsi. Kepala Satpol PP Badung I Wayan Adi Arnawa, belum banyak berkomentar tentang kelanjutan pembongkaran tower termasuk tower mana saja yang disasar. “Kami belum terima daftar tower yang akan dibongkar. Yang jelas, pasti akan ada pembongkaran,’’ katanya. (kmb25)

Bahkan, keduanya juga sama-sama satu hotel. Meskipun dalam pengakuannya kemarin, Beverli berdalih keberadaan dirinya dengan terdakwa yang satu hotel sama sekali tidak disangka. Selain itu, Beverli juga mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui tentang aktivitas termasuk soal keberadaan terdakwa di Kuala Lumpur. Barulah setelah pertemuannya di Negeri Jiran, menurut Beverli, dirinya baru bertemu kembali dengan Carolina saat dirinya berada di Bali. ‘’Ketika itu dia sudah ditangkap polisi, saat itu pula saya baru mengetahui kalau dia ditangkap karena diduga melakukan tindak penyelundupan narkotika,’’ jelas Beverli. (015)

Bali Post/eka

DITAHAN - Tersangka Komisaris Balicon I Made Paris Adnyana (tengah) digiring petugas kepolisian menuju ruang tahanan di Mapolda Bali, Selasa (30/11) kemarin.

Kerangka Manusia Ditemukan di Kuta Diduga Meninggal Lima Tahun Silam Denpasar (Bali Post)Kerangka manusia di lokasi proyek Hotel Eden, Jalan Kartika Plaza, Kuta ditemukakan, Senin (29/11) sore. Kerangka itu dibawa ke RS Sanglah sekitar pukul 22.00 Wita untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Proses pemeriksaan kerangka dilakukan Selasa (30/11) kemarin. Kepala SMF/ Bagian Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit, SpF. DFM mengatakan dari pemeriksaan diketahui, kematian diperkirakan sekitar 3-5 tahun silam. ‘’Usia kematiannya itu dapat diketahui dari pemeriksaan massa tulang. Di dalam tulang tersebut sudah tidak ditemukan lagi adanya jaringan,’’ ujar

Alit. Selain itu, kerangka tersebut terutama yang menyusun rangka tengkorak tidak sepenuhnya lengkap. Beberapa tulang kecil sudah hilang. Menurut Alit, hal ini disebabkan faktor pelapukan dan usia tengkorak yang terlalu lama terkubur dalam tanah. ‘’Tulang-tulang kecil seperti tulang dada dan tulang iga sudah tidak ada. Kemungkinan sudah menyatu dengan tanah,’’ kata Alit. Secara keseluruhan bagian tengkorak masih terlihat jelas sehingga bentuk wajah masih dapat diidentifikasi. Dari hasil pemeriksaan, diketahui korban berjenis kelamin laki-laki dan berasal dari ras Mongoloid. ‘’Diperkirakan orang lokal

atau ras Mongoloid. Ini dapat diketahui dari hasil pemeriksaan gigi,’’ jelas Alit. Dari pengukuran panjang tulang paha, tinggi korban berkisar antara 148-166 sentimeter. Usia diperkirakan antara 23-35 tahun dari penutupan tulang tengkorak. ‘’Korban diduga orang Bali melihat keadaan gigi pada tengkoraknya sudah dipangkur atau diratakan,’’ ujar Alit. Untuk sementara sambil menunggu pihak keluarga, kerangka tersebut masih dititipkan di Kamar Jenasah RS Sanglah. Tim forensik juga mengambil sampel DNA untuk berjaga-jaga jika ada keluarga yang datang untuk memastikan identitas korban. (san)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.