Edisi 01 September 2010 | Balipost.com

Page 7

Rabu Paing, 1 September 2010

Perampok Bersenjata Gasak SPBU Klaten (Bali Post) Perampok bersenjata kembali beraksi dan menggasak uang tunai sebanyak Rp 25 juta dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Babadan di Desa Teloyo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Selasa (31/8) dini hari kemarin. Kepala Kepolisian Resor Klaten AKBP Agus Djaka Susanto di Klaten mengatakan tidak ada korban jiwa meskipun perampok menggunakan senjata tajam berupa celurit dan golok untuk mengancam petugas SPBU. Kapolres menjelaskan, menurut keterangan saksi korban, Sumarlan, perampokan terjadi saat petugas hendak membuka SPBU sekitar pukul 02.30 WIB dini hari tadi. “Empat orang perampok datang dengan dua sepeda motor kemudian mengancam korban Sumarlan dan menguras uang sebanyak Rp 25 juta yang disimpan di laci kantor SPBU,” katanya. Ketika diperiksa, Sumarlan mengatakan dirinya tidak dapat mengenali kawanan perampok tersebut karena keempatnya menggunakan cadar dan helm untuk menutupi wajah mereka. Kapolres mengatakan saat ini pihaknya telah membentuk tim khusus yang akan menyelidiki kasus perampokan tersebut dengan meminta keterangan para korban, termasuk pemilik SPBU Babadan Andi Purnomo yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD Klaten. “Tidak adanya barang bukti yang ditinggalkan pelaku membuat kami baru dapat meminta keterangan dari para saksi seperti Sumarlan dan petugas SPBU lainnya,” katanya. Kejadian perampokan di SPBU Babadan tersebut merupakan aksi perampokan kedua di Kabupaten Klaten pada Ramadan tahun ini. Sebelumnya, aksi perampokan menimpa Nur Hasyim, pemilik toko emas Bokor Mas di Kecamatan Jurangjero, Klaten, Kamis (19/8). Selain menggasak dua kilogram emas, empat orang perampok yang belum tertangkap hingga saat ini tersebut juga melukai Nur Hasyim yang tertembak di paha kanannya. “Kami mengimbau masyarakat untuk memberikan pengamanan kepada barang dagangan mereka agar tidak ada lagi aksi perampokan di Klaten,” katanya. Ia menjelaskan pihaknya membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pengawalan dari personel Polres Klaten terkait maraknya aksi perampokan menjelang Lebaran 2010. (ant)

Soal Konflik Indonesia-Malaysia

Golkar Diingatkan Tak Ajukan Interpelasi Jakarta (Bali Post) Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Muhammad Jafar Hafsah mengingatkan agar Fraksi Partai Golkar DPR tidak mengajukan usulan hak interpelasi mempertanyakan sikap pemerintah terkait persoalan perbatasan Indonesia-Malaysia yang memanas. “Fraksi Partai Demokrat DPR meminta agar Fraksi Partai Golkar tidak mengajukan usulan hak interpelasi,” kata Muhammad Jafar Hafsah, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (31/8) kemarin. Jafar menjelaskan, Partai Demokrat dan Partai Golkar adalah anggota sekretariat gabungan yang sama-sama mendukung kebijakan pemerintah. Jika Fraksi Partai Golkar akan meminta penjelasan soal sikap pemerintah terkait persoalan perbatasan dengan Malaysia, katanya, bisa disampaikan melalui rapat setgab dan tidak perlu melalui usulan hak interpelasi. “Apalagi, Ketua Umum Partai Golkar adalah Ketua Harian Setgab, sehingga usulan itu bisa disampaikan dalam rapat setgab,” katanya. Menurutnya, jika Fraksi Partai Golkar tetap melanjutkan usulan hak interpelasi, maka Fraksi Partai Demokrat tidak akan ikut usulan tersebut. Fraksi Partai Dekmokrat tetap konsisten sebagai pengawal dan pendukung kebijakan pemerintah. Namun sebagai anggota setgab, seyogianya Fraksi Partai Golkar tidak mengajukan usulan hak interpelasi. “Dalam rapat di setgab tidak semua persoalan dibahas, tetapi persoalan yang sensitif akan dibahas,” katanya. Ketika ditanya apakah persoalan perbatasan dengan Malaysia ini sudah dibahas dirapat setgab, Jafar mengatakan belum, tetapi akan dibahas. Sementara itu, Ketua Poksi I Fraksi Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Fraksi Partai Golkar DPR akan mengusulkan hak interpelasi untuk meminta penjelasan pemerintah mengenai konflik perbatasan di wilayah perairan antara Indonesia dan Malaysia. Menurutnya, Fraksi Partai Golkar mendukung usulan hak interpelasi karena persoalan perbatasan dengan Malaysia ini sudah menyangkut harkat dan martabat bangsa Indonesia. Persoalan antara Indonesia dan Malaysia menjadi penting, karena di dalamnya ada persoalan lain seperti masalah tenaga kerja Indonesia (TKI), pengamanan laut, dan sebagainya. (ant)

NASIONAL

7

Longsor di Banyumas

Tiga Tewas, Dua Rumah Tertimbun Banyumas (Bali Post) Bencana tanah longsor di Grumbul Gemulung, Desa Kemawi, Banyumas, Jawa Tengah yang terjadi Selasa (31/8) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB mengakibatkan rumah milik Daslam dan Martaja tertimbun material longsoran. Sedangkan warga yang tewas ditemukan tiga orang. Satu orang meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit, dua orang belum ditemukan dan empat warga berhasil diselamatkan.

Bali Post/ant

EVAKUASI KORBAN - Sejumlah petugas SAR gabungan mengevakuasi jenasah korban longsong yang berhasil ditemukan di Desa Kemawi, Somagede, Banyumas, Jateng, Selasa (31/8). Longsor yang terjadi pada Selasa (31/8) dini hari menyebabkan dua rumah tertimbun, empat jenasah korban berhasil ditemukan dan dua lainya masih dalam proses pencarian.

Prodem Tolak Pembangunan Gedung Baru DPR Jakarta (Bali Post) Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) menolak rencana pembangunan gedung baru DPR senilai Rp 1,16 triliun karena gedung DPR yang lama masih layak untuk digunakan. “Lebih baik anggaran untuk pembangunan gedung baru DPR dialihkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti pemberian subsidi tarif dasar listrik, sembako dan lainnya,” kata Sekretaris Jenderal Prodem Andrianto di Jakarta, Selasa (31/ 8) kemarin. Menurutnya, rencana pembangunan gedung DPR yang baru tidak sebanding dengan kinerja anggota DPR saat ini, baik dari segi pengawasan, anggaran maupun legislasi. “Kalau kinerja anggota DPR sudah terlihat peningkatannya, maka pembangunan gedung baru DPR bisa dilakukan. Pembangunan gedung baru DPR bukan masalah penting yang harus segera direalisasikan,” tegasnya. Andrianto menilai terjadi kemunduran kinerja anggota DPR, di mana anggota DPR saat ini hanya bisa mengesahkan tujuh dari 70 produk undangundang yang telah diprogramkan, sementara anggota DPR sebelumnya bisa mengesahkan UU lebih dari itu. “Ini menunjukkan kinerja anggota DPR saat ini paling buruk pascareformasi dibandingkan anggota DPR sebelumnya,” katanya. Sementara itu, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan pembangunan gedung baru DPR akan terus dilanjutkan, meski ada kritikan dari masyarakat karena memang sudah menjadi kebutuhan mengingat kapasitas gedung lama sudah tidak memadai lagi. “Proyek tersebut harus berjalan. Pembangunan gedung baru itu, mau tidak mau, suka tidak suka, harus tetap dilanjutkan. Kalau ada

kritik, kita terima saja,” kata Marzuki. Menurutnya, penghuni Gedung DPR saat ini sudah lebih dari tiga kali jumlah kapasitas yang seharusnya. Gedung yang digunakan untuk para anggota DPR berkantor menampung 2.500 orang, padahal kapasitasnya hanya untuk 800 anggota DPR, termasuk para staf dan pegawai rumah tangga. Ia mengatakan, setelah masa reformasi dan konstitusi diamandemen hingga empat kali, fungsi DPR menjadi jauh lebih kuat, salah satunya adalah fungsi legislasi. Setiap anggota DPR setidaknya akan dibantu lima tenaga ahli dan satu staf pribadi. Sekarang masing-masing anggota dewan

yang seluruhnya berjumlah 560 orang baru ditunjang satu tenaga ahli dan satu staf pribadi. Total pembangunan fisik gedung baru DPR tersebut diperkirakan menghabiskan dana Rp 1,1 triliun. Anggaran itu belum termasuk pengadaan jaringan teknologi informasi, furnitur dan keamanan, sehingga diperkirakan seluruh biaya akan mencapai Rp 1,8 triliun. Marzuki optimistis pembangunan gedung baru yang berlantai 36 dan berbentuk layaknya huruf “U” terbalik itu, dapat dibangun dalam kurun waktu dua atau tiga tahun. Dengan demikian dapat digunakan untuk anggota DPR periode 2014-2019. (ant)

Korban meninggal dunia terdiri atas Kaminah (istri Daslam), Ani (anak Martaja), dan Ayu Diyanti (anak Ani berusia 50 hari), sedangkan korban yang meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas yakni Yanto (suami Ani). Sementara dua korban yang belum ditemukan pasangan suami-istri Martaja Nadar dan Dimen (orangtua Ani), sedangkan korban selamat Daslam dan ketiga anaknya Karman, Karti, dan Yanti. Karti dan Yanti harus mendapat perawatan di RSUD Banyumas karena mengalami luka-luka. Sementara petugas SAR gabungan menemukan korban Ani dalam kondisi memeluk anaknya yang masih berusia dua bulan. Penemuan korban ini berawal dari kecurigaan petugas terhadap sebuah kasur yang tertimbun lumpur dan sebagian tertindih sebuah batu berukuran besar. Petugas cukup kesulitan untuk menggeser batu tersebut karena kondisi tanah di sekitarnya berlumpur. Setelah berhasil menyingkirkan batu tersebut, petugas pun menggali tanah lumpur yang menutupi kasur hingga akhirnya kasur bisa terangkat dan kedua korban ditemukan. Kedua jenazah korban yang berhasil dievakuasi dari timbunan lumpur sekitar pukul 11.15 WIB tersebut, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dalam satu kantong mayat. Dengan ditemukan dua korban tersebut, hingga saat ini masih ada dua korban yang masih dalam pencarian, yakni Martaja Nadar dan istrinya, Dimen. Kedua korban merupakan orangtua Ani.

Diungsikan Sementara itu tiga keluarga di sekitar lokasi bencana tanah longsor diungsikan ke tempat yang aman. “Mereka untuk sementara diminta mengungsi ke rumah warga lain atau saudaranya karena sangat berbahaya jika tetap bertahan di rumahnya masing-masing,” kata anggota Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Kabupaten Banyumas, Junaidi di lokasi bencana Desa Kemawi. Dikatakan, ketiga keluarga yang diminta mengungsi terdiri atas keluarga Salim, Dasem, dan Warnadi. Ketiga keluaga tersebut rumahnya berada di bagian atas tebing yang longsor pada Senin (30/ 8) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. “Bahkan, rumah Pak Salim sangat rawan karena material longsoran hampir mencapai rumahnya dan bagian belakang rumah pun sudah retakretak. Sebenarnya kondisi tanah di ketiga rumah itu cukup kokoh tetapi demi keamanan, mereka kami ungsikan,” katanya. Menurutnya, tanah di Desa Kemawi merupakan perbukitan yang sangat labil dan termasuk daerah rawan longsor dengan tingkat kerawanan yang tinggi. “Kondisi tersebut sangat berbahaya di saat hujan deras seperti yang terjadi kemarin karena bagian bawah lapisan tanah di sini berupa batuan sehingga lapisan tanah bagian atas akan bergerak terbawa air,” katanya yang juga menjabat Kepala Bidang Geologi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Banyumas. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 01 September 2010 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu