Edisi 01 Maret 2010 | Balipost.com

Page 2

KOTA

2 FIGUR Pecah Kebuntuan Prestasi DI kancah Olimpiade Sains Nasional (OSN), reputasi pelajar-pelajar dari Bali memang tidak diragukan. Setiap tahun, selalu saja ada pelajar dari Bali yang mencetak spektakuler di OSN sehingga berhak memperkuat Tim Merah Putih untuk berlaga di Olimpiade Sains Internasional. Sayang, kejayaan Bali itu hanya terjadi di jenjang SD dan SMA. Sedangkan di jenjang SMP, prestasi pelajar-pelajar Bali senantiasa tertinggal BP/ian alias gagal mencetak prestasi emas. Guna memecahkan kebuntuan prestasi Tim OSN SMP itu, Pemprov Bali melalui Disdikpora Bali sudah mengalokasikan anggaran Rp 2,9 miliar lebih pada APBD Bali 2010 guna memantapkan persiapan dan pembinaan OSN SMP. “Dengan adanya alokasi dana yang relatif meningkat dari tahun anggaran sebelumnya, kami berharap kebuntuan prestasi Tim OSN SMP berhasil dipecahkan karena kami memiliki kekuatan yang lebih besar untuk mempersiapkan anak-anak secara optimal,” ujar Kepala Disdikpora Provinsi Bali I Wayan Suasta, S.H. kepada Bali Post, Minggu (28/2) kemarin. Menurut pejabat kelahiran Peguyangan, Denpasar ini, pihaknya sudah berancang-ancang melibatkan pakar-pakar pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) untuk menggembleng secara intensif para anggota Tim OSN SMP sebelum berlaga di tingkat nasional. (ian)

Rencana Pemadaman Listrik Selasa, 2 Maret 2010 BALI SELATAN Siang (Pukul 09.00 s.d. 17.00): Belimbing, Tiying Gading, Antapan, Mekori dan sekitarnya, Cargo, Pasar Anyar, Liligundi, Buluh Indah, Bali TV, Jl. Gn. Agung, Padang Udayana, Camat Denbar, Penamparan, Cepaka, Perum Priskila, Buduk, Tuka, Pengilian, Babakan, Pegending, Pelambingan, BTN Canggu Permai, Tandeg, Kulibul, Bumbak, Kapal, Panglan, Cengkok, Ulun Uma, Ayunan, Padang Aling, Sembung sampai KUD Petang, Bluanagan, Buana Kubu, Buana Agung, Padang Sambian, Lepang, Pabrik Es Ubersa, Teges, Tegallantang, Perumnas Monang-Maning, Jl. Gn. Talang, Jl. Listrik, Jl. Gn. Karang, LP Kerobokan, Marlboro Barat, Pengubengan Kangin, Jl. Batu Belig, Villa Sentosa, Peti Tenget, Uma Alas, STO Kerobokan, Raya Kerobokan dan sekitarnya, Kebon Kuri, Kesiman, Camat Dentim, Jl. Supratman, Jl. Ratna, Plawa, Seruni, Kamboja Utara, Rumah Dinas Polda, PDAM Subita, Jalan Kenyeri, PDAM Gadung, Gardu R, Ocean Blu 2, Ocean Blu 1, STP, SCTV, TVRI, Indosiar, SBB, Bali Clif, H. Banyantri, Pompa Air, Bali Regency, Villa Bintang, Bali Resort, Helmy, Grand Mirage, Bali Khama, Bali Miarage, WAC, Bali Royal Int. Oasis, Condrat, Bali Tropik, Perum Suandewi, Gua Gong, Seputaran Kampus Unud, Discovery, Pelabuhan Benoa, Jalan Ikan Tuna, Depo Pertamina dan sekitarnya. Malam (Pukul 17.00 s.d. 23.00): Soka, Srijong, Surabrata, Selabih, Kepuh, Baturiti, Angsri, Antapan, Pancasari, Bali Handara dan sekitarnya, Dalung, Gaji, Celuk, Dalung Permai, Tegal Jaya, Kampus Diana Pura dan Mapindo, Tiara Gatsu, Gatsu Barat dan sekitarnya, Mengwi Tani, Kekeran, Tapesan, Tunjuk, Buruan, Penatahan, Wangaya Gede, Riang dan sekitarnya, Darmasaba, Sading Kajanan, Perum Grenkori Sading, Br. Gunung Peguyangan, Peguyangan, Blusung, A. Yani, Gatsu Tengah, Jl. Bedahulu, RSU Puri Bunda, Niki, PDAM A. Yani, Super Ekonomi, dan sekitarnya, Beringkit, Mengwi, Taman Ayun, Denkayu, Blayu, Marga, Perean, Sembung, Coca Cola, Baha, BNR, By-pass Nyanyi, Green Lot, Jl. Mahendradata, Jl. Imam Bonjol, Buagan, Marlboro, T. Umar, Simpang Enam, P. Kawe Utara, Satelit, RSU Surya Usada, Prima Medika, Jl. Buton, Jl. Komodo, Br. Abasan, Uma Alas Kangin, Kauh, Banjar Semer, Pengubengan, Uma sari, H. Bali Sani Suit, Jl. Daksina, Jl. Hang Tuah, Puputan Renon, Tukad Yeh Penet, Pasar Renon, Yang Batu, Jl. Kapten Japa, Sudirman, Jl. RSAD, Komp Pertokoan RSAD, Mama Lion Raya Puputan, Robinson, H. Bali Radison, H. Tanjung Sari 1, H. Santrian 1, H. Werdapura, H. Bumi Ayu, H. Batu Jimbar, H. Mamalion, H. Swastika, H. Taman Asri, H. Penida View, H. Parigata 2, Sanur Beach, H. Mercure, Tukad Nyali, Intaran, Kutat Lestari, Tukad Balian, Lurah Renon, PDAM Renon, Danau Tempe, Danau Poso, Kerta Rahayu, Perum Swakarya Baru, Jl. Danau Beratan, Jl. Danau Buyan, Jl. Danau Toba, Danau Tamblingan, Jl. Pantai Sindu, Jl. Segara, By-pass Ngurah Rai, Jl. Kesari, Jl. Pungutan, Jl. Sekuta, Jl. Danau Tondanau, H. Bali Radison Suit, Max Donal, Jl. Pemuda, Tukad Badung, Tukad Buaji, Tukad Yeh Aya, Tukad Musi, Pekerisan, Undiknas, Tukad Pancoran, Lurah Sidakarya, Jl. Sudirman Selatan, Telkom Sudirman, Kampus Santo Yosep, Kampus Unud, Jl. Banyusari, Jl. Diponegoro Seputaran Sanglah, H. Four Season, H. Club Jimbaran, Intercontinental, H. Kayu Manis, Pansei Bali, STO Jimbaran, Puru Bambu, P. Es Tirta, PAM Suwung, Kuta Square, Natour, Hard Rock, Srikandi, Mercure, Pesanggaran, Pegok, Cenigan Sari, Alas Harum, Sesetan, Pulau Buton, Pasar Sanglah, Jl. Pulau Roti, Hotel Kuta Resident, Kuta Galeri 1, Kuta Galeri 2, DSDP, Matahari, Bali Galleria, PAM Teluk, Paza Bali, Aston In Tuban, Kerti In, Sol Elite Paradiso, Bali Garden, Water Boom I, Kuta Centre I & II, Kartika Palaza, Santika, Bali Bintang, Bali Dinasti, Jalan Setiabudi, BCA Kuta, Jalan Bakungsari, Jl. Raya Tuban Utara, Jalan Bakung sari, Jalan Kartika Plasa Utara, Pasar Seni Kuta, Br. Buni, Jl. Ciungwanara, By-pass Suwung Kauh, By-pass Ngurah Rai, Suwung Kauh, Simpang Siur, Grahadi, Kuta Timur, By-pass Tuban s.d. Patung Ngurah Rai Tuban, Jalan Pulau Misol, Banjar Sumuh, Simpang Enam, Pertokoan Hero, Beraban, Jalan Teuku Umar, Br. Pekambingan, Nusa Kambangan, Jl. Diponegoro sampai Suci Plasa, Pertokoan Megah, Rimo, Telkomsel, H. Villas 1, Villas 2, H. The Haven, Jaya Karta, H. Kumala, Mabisa, H. Melasti dan Bali Sani, H. Kuta Resident, Kuta Galeri 1, Kuta Galeri 2, Jalan Legian Kaja, Jalan Melasti, Jalan Padma, Jl. Room Jangle, Jl. Double Six dan sekitarnya.

Senin Pon, 1 Maret 2010

Bali Perlu Tetapkan Kawasan Subak Abadi Harus Segera Dibentuk Dewan Air Denpasar (Bali Post) -

Guru besar Universitas Udayana Prof. Dr. I Wayan Windia, M.S. mengingatkan, Pemerintah Provinsi Bali perlu segera menetapkan kawasan subak abadi dengan memberikan kemudahan dan insentif kepada petani. “Subak abadi untuk menghindari peralihan fungsi lahan pertanian yang kini sulit dikendalikan,” kata Windia di Denpasar, Sabtu (27/2). Ia mengatakan, lahan pertanian yang beralih fungsi untuk berbagai kepentingan di Bali setiap tahunnya mencapai 750 hektar dan kondisi itu sudah berlangsung dalam beberapa tahun belakangan. Untuk mengendalikan peralihan fungsi lahan yang cukup luas itu, perlu segera ditetapkan kawasan subak abadi di tempat-tempat yang strategis di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini. Ia menambahkan, hal itu bertujuan untuk tetap terjaganya ketahanan pangan Bali serta kepentingan pengembangan pariwisata, kesejahteraan petani, ilmu pengetahuan dan tetap terpeliharanya warisan budaya. Pemerintah pada kawasankawasan subak abadi itu perlu memberikan keringanan, bahkan bebas dari pajak bumi dan bangunan (PBB) sehingga petani bergairah tetap mempertahankan lahan garapan dalam bidang pertanian. Ia mengingatkan, peralihan fungsi lahan pertanian yang tidak terkendali menyebabkan eksistensi kebudayaan agraris semakin terancam keselamatannya, sehingga kurang menguntungkan terhadap upaya pengembangan, penggalian dan pelestarian seni budaya

Bali. “Jika subak di Bali sirna, kebudayaan Bali pun bisa hancur, sekaligus Bali gagal mempertahankan ketahanan pangan,” ujar Windia. Subak dalam pengembangan pertanian di Bali sangat penting dan tidak bisa peranannya digantikan oleh lembaga lain. Oleh sebab itu, nilai-nilai Tri Hita Karana (THK) tercermin dalam budi daya tanaman padi oleh anggota subak, yakni subak memiliki peran sebagai penyangga ketahanan pangan sekaligus mendukung kelestarian lingkungan di Pulau Dewata. Oleh sebab itu, pembangunan sektor pertanian di Bali dalam lima tahun mendatang menitikberatkan sistem ketahanan pangan berbasis pada kemampuan produksi, diversifikasi pangan, kelembagaan dan budaya lokal. “Kebijakan pemerintah tersebut sekaligus mendorong agrobisnis yang berorientasi global dengan mengembangkan produk unggulan yang mampu memenangkan persaingan,” tutur Prof Windia. Komir dan Dewan Air Selain menetapkan kawasan subak abadi, menurut Windia, Pemprov Bali juga perlu segera membentuk lembaga komisi irigasi (Komir)

dan dewan sumber daya air (Dewan Air) guna melindungi sistem organisasi pengairan dan pertanian tradisional (subak) dari intervensi pihak luar yang membutuhkan air. “Kedua lembaga baru itu merupakan amanat dari UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air,” katanya. Ia mengatakan, dengan terbentuknya kedua lembaga baru itu, subak tidak lagi bersentuhan dengan pihak-pihak lain yang mengurus masalah air untuk irigasi yang selama ini sudah dinikmati petani. “Air irigasi itu diharapkan bisa dinikmati secara berkesinambungan. Tidak halnya seperti sekarang, banyak kasus air yang sebenarnya untuk irigasi, dimanfaatkan oleh perusahaan menjadi air dalam kemasan,” tutur Windia. Demikian pula air yang selama ini dinikmati petani untuk pengairan sawah, dimanfaatkan oleh pihak lain untuk kepentingan bisnis di luar pertanian. Menghadapi berbagai permasalahan yang demikian itu, subak tidak memiliki kemampuan dalam mengatasinya. “Akibatnya, subak tidak berdaya menghadapi tekanan-tekanan pihak luar, yang akhirnya lahan garapan petani menjadi kering tidak menghasilkan,” tuturnya. (kmb)

Segera Dibahas, Penyertaan Modal Pasar Kapal Mangupura (Bali Post) Ranperda penyertaan modal pembangunan pasar Kapal akan mulai dibahas, Senin (1/3) ini. Dirut PD Pasar Badung I Ketut Widiana Karya, Minggu (28/2) kemarin mengatakan, draf Ranperda telah berada di legislatif Badung dan jika disetujui maka anggaran senilai Rp 1 miliar yang dialokasikan untuk pembangunan pasar Kapal tahap pertama bisa dicairkan dalam waktu dekat ini. Widiana Karya men-

gungkapkan, dengan kucuran dana tersebut, PD Pasar akan merenovasi pasar Kapal yang ludes terbakar akhir tahun lalu. Para pedagang akan bisa kembali menempati tempat yang layak untuk berjualan, mengingat pascaterbakarnya pasar Kapal, praktis pedagang menempati pasar darurat dari tenda dengan tiang bambu. Anggaran renovasi Rp 1 miliar ini berupa pinjaman dari Pemkab Badung. Untuk pengembaliannya, pihak PD Pasar Badung mengaku op-

timis dapat melakukannya dalam jangka waktu tiga bulan, yang sumbernya berasal dari retribusi. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Badung I Nyoman Satria membantah jika Ranperda penyertaaan modal tersebut telah masuk ke legislatif. Satria menyebutkan, hingga kemarin belum ada ranperda yang masuk ke meja komisi. Meski demikian, dia berjanji akan segera membahas Ranperda tersebut jika sudah diterima legislatif. (ded)

BALI TIMUR Siang: Ds. Tedung, Medahan, Keramas, Pering, Blahbatuh, Saba, Kemenuh, Tengkulak, Lebih, Satra, Jumpai, Negari, Sakah, Batuan, Sukawati, Abian Seka, Jater Gunaksa, Mas, PT Balindo Jaya, Melinggih Kaja, Melinggih Kelod, Kerta, Buahan, Bukian, Kintamani, Singakerta, Singapadu, Sayan, Celuk, Lodtunduh, Mawang, Kedewatan, Bungaya, Bungaya Timur, Pertima, Bugbug, Nyuhtebel, Manggis, Selumbung, Ngis, Tenganan, Antiga, Gegelang, Padangbai. Malam: Ds. Bona, Belega, Buruan, Pabrik Es Semabaung, Wanayu, Bedulu, Pejeng Kelod, Br. Lokaserana, Pejeng Kangin, Kawan, Sanding, Blusung, Tampak Siring, Manukaya, Tirta Empul, Ketewel, Guwang, Sukawati, Celuk, Singapadu, Batubulan, Batubulan Kangin, Temesi, Kesiut, Negari, Sari Merta, Sidayu, Gelgel, Kamasan, Tangkas, Kota Klungkung, Selat, Selisihan, Manduang, Dawan, Pikat, Pesinggahan, Kusamba, Gunaksa, Satria, Tegal Tugu, Sidan, Bunutin, Guliang, Taman Bali, Kota Bangli, Cempaga, Sidembunut, Tamansari, Tembuku, Metro, Abang Songan, Suter, Peninjoan, Undisan, Bangbang, Bangkiang Sidem, Kayubihi, Pengotan, Melinggih Kelod, Kedewatan, H. Rijasa, H. Begawan Giri, H. Alila, H. Wulandari, H. Pitamaha, V. Amandari, H. Uma Ubud, H. Four Season, PT Prana Dewata, Kel. Padangkerta, Kel. Karangasem, Kel. Subagan, Kota Amlapura, Kertasari, Budakeling, Buana Giri, Ababi dan sekitarnya.

Belum Teratasi

Paceklik Guru Agama Hindu di Bali Denpasar (Bali Post) Sulit dimengerti, Provinsi Bali dengan penduduk yang mayoritas pemeluk agama Hindu ternyata masih paceklik guru Agama Hindu. Kondisi ini telah berlangsung bertahun-tahun dan tak kunjung teratasi. Saat ini, Bali diperkirakan masih minus atau kekurangan sekitar 9 ribu orang guru Agama Hindu. Pemicunya, kurusnya jatah pengangkatan guru Agama Hindu yang dialokasikan oleh pemerintah pusat. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana, S.P. mengatakan hal itu kepada Bali Post, Minggu (28/2) kemarin. Wakil rakyat dari Buleleng ini mengaku mendapat angka kekurangan guru Agama Hindu yang mencapai 9 ribu orang itu dari Kanwil Departemen Agama Provinsi. Ditegaskannya, paceklik guru Agama Hindu itu terjadi di semua jenjang pendidikan yakni mulai SD, SMP hingga SMA/SMK. “Supaya pelajaran Agama Hindu tetap bisa dilaksanakan, sejumlah sekolah terpaksa memanfaatkan guru mata pelajaran lain seperti Bahasa Bali dan PPKN untuk merangkap jadi guru mata pelajaran Agama Hindu. Kondisi ini sudah berlangsung selama bertahuntahun,” katanya menyesalkan.

Terkait kelangkaan guru Agama Hindu ini, pihaknya tidak bisa menyalahkan Kanwil Departemen Agama Provinsi Bali maupun Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Pasalnya, instansi itu secara proaktif sudah berulang kali mengajukan usulan ke pusat agar jatah pengangkatan guru Agama Hindu untuk Provinsi Bali ditingkatkan. Namun, realisasinya tetap sangat jauh di bawah angka yang diusulkan. “Kondisi ini memerlukan penyikapan serius baik oleh Pemprov Bali maupun pemkab/pemkot seBali. Alangkah baiknya pemerintah daerah yang berupaya sendiri untuk menutupi kekurangan tersebut. Kalau tetap dibiarkan seperti ini, dikhawatirkan pendidikan Agama Hindu di sekolahsekolah tidak berjalan seperti apa yang diharapkan lantaran jumlah guru yang sangat terbatas,” katanya mengingatkan. Menurut Kariyasa Adnyana, ketersediaan calon guru Agama Hindu di Bali sebenarnya melimpah ruah. Pasalnya, lembaga pendidikan tinggi seperti IHDN Denpasar dan Unhi setiap tahun senantiasa mencetak barisan panjang calon-calon guru Agama Hindu yang siap disebar ke sekolah-sekolah di seluruh Bali yang kekurangan guru Agama Hindu. Lantaran ja-

tah pengangkatan guru Agama Hindu yang dialokasikan pemerintah sangat kurus, mereka cenderung memilih berkarier di bidang lain. “Pemerintah daerah harus secepatnya menyikapi permasalahan klasik ini,” tegasnya. Lebih lanjut Kariyasa Adnyana juga mempertanyakan terkatung-katungnya penerbitan Peraturan Menteri Agama yang mengatur teknis pengelolaan dan operasional sekolah berbasis Hindu secara detail. Padahal, Peraturan Presiden (PP) No: 55 Tahun 2007 yang mengatur tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan sudah diterbitkan hampir tiga tahun lalu. Agar keinginan masyarakat Hindu di Bali untuk mendirikan sekolah formal berbasis Hindu tidak terus-menerus terganjal, pihaknya mendesak agar Gubernur Bali Made Mangku Pastika melakukan lobi-lobi ke pusat sehingga peraturan itu secepatnya diterbitkan. “Apabila sekolah berbasis Hindu itu sudah beroperasi di Bali, saya yakin calon-calon guru Agama Hindu yang dicetak IHDN Denpasar dan Unhi tidak akan menyeberang ke bidang lain karena formasi pengangkatan yang dialokasikan jelas makin tinggi,” ujarnya. (kmb13)

Sukseskan Program Pemuda

Bali Siapkan Rp 4,46 Miliar

BALI UTARA Siang: Ds. Pemoron, Tukad mungga, Tegalingga, Selat, Anturan, Celuk buluh, Kayu putih, Temukus, Dencarik, Banjar, Tampekan, Tigawasa, Insakan, Cempaga, Sidatapa, Pedawa, Sangkar agung, Budeng, Perancak, Air kuning, Yeh Kuning, Gilimanuk, Samiana, Panginuman, Sumber klampok, Goris, Pejarakan, Pemuteran, Banyupoh, Gondol, Wanagiri, Asah panji, Asah goblek, Banyuatis, Gesing, Munduk, Tirta sari, Banyusri, Prampas dan sekitarnya. Malam: Ds. Panji, Abasan, Sambangan, Sangket, Batang Banua, Bakung, Sukasada, Bratan, Liligundi, Petandakan, Ambengan, Padang bulia, Naga sepaha, Gitgit, Pegayaman, Pegadungan, Alas angker, Tenaun, Silangjana, Kubutambahan, Bengkala, Tamblang, Pakisan, Tajun, Depehe, Bontiying, Pacung, Julah, Sambirenteng, Madenan, Tejakula, Air Sanih, Bukti, Sembiran, Bondalem, Kerobokan, Sangsit, Bungkulan, Jagaraga, Menyali, Sawan, Bebetin, Tabang, Sangburni, Sekumpul, Galungan, Lemukih, Pemaron, Banyuasri, Kaliuntu, Kp. Kajanan, Kp. Baru, Kp. Bugis, Yetaluh, Penarukan, Kalibukbuk, Lovina, Kaliasem, Labuhan aji, Bubunan, Rangdu, Bestale, Busungbiu, Lokapaksa, Telaga, Bantiran, Pupuan, Tinggar sari, Subuk, Titab, Kedis, Punjungan, Bantiran, Belatungan, Puncasari, Kemuning, Bongancina, Sepang dan sekitarnya.

Bali Post/eka

JUKUNG - Beberapa nelayan mendorong jukung untuk melaut di Pantai Kuta. Selain dipergunakan nalayan untuk menangkap ikan, jukung ini biasanya disewakan pada wisatawan yang ingin menikmati suasana Pantai Kuta dari tengah laut.

Bali Post/kmb

MALUKAT - Menjelang atau bertepatan dengan hari raya Saraswati, Sabtu (27/2) dan Banyupinaruh, Minggu (28/2) kemarin, umat Hindu di Bali banyak yang malukat (melakukan pembersihan diri) dengan mandi ke pantai seperti Pantai Sanur, Kuta dan lain-lain, lalu dilanjutkan dengan malukat dan nunas tirta ke griya. Tampak upacara panglukatan bertepatan dengan hari raya Saraswati yang dipuput oleh Ida Pedanda Oka Telabah di Denpasar.

Denpasar (Bali Post) Pemprov Bali berkomitmen bulat untuk memacu pertumbuhan dan kualitas lulusan SLB di seluruh Bali. Dengan begitu, para lulusan SLB yang memiliki keterbatasan fisik maupun mental itu tetap punya daya saing dalam memperebutkan lapangan kerja yang tersedia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk merealisasikan komitmen itu, dengan cara meningkatkan kompetensi guru-guru SLB khususnya di bidang life skill (kecakapan hidup) sehingga ilmu yang dimilikinya bisa ditransformasikan kepada anak didiknya. Pada APBD 2010, Pemprov Bali mengucurkan anggaran Rp 650 juta untuk membiayai kegiatan magang 26 orang guru SLB di

Denpasar (Bali Post) Pemerintah Provinsi Bali mengalokasikan dana Rp 4,46 miliar untuk menyukseskan program pendidikan yang menyangkut pemuda dan olahraga dalam tahun 2010. “Dana yang bersumber dari APBD Bali itu diarahkan untuk berbagai program yang mendukung kegiatan pemuda dan meningkatkan prestasi olahraga,” kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu (28/2) kemarin. Ia mengatakan, kegiatan tersebut antara lain pekan olahraga dan seni di kalangan pelajar dalam berbagai jenjang pendidikan, yakni Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kegiatan itu menitikberatkan peningkatan prestasi berbagai cabang olahraga dan seni, di samping mengarahkan pemuda untuk mandiri dengan mengembangkan berbagai unit usaha produktif. Ketut Teneng menambahkan, bersamaan dengan upaya meningkatkan peran pemuda dan prestasi olahraga di kalangan pelajar, juga dialokasikan dana Rp 100 juta untuk meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. “Kedua program itu mempunyai saling keterkaitan dalam meningkatkan prestasi olahraga

Guru SLB Dimagangkan Pemprov Kucurkan Rp 650 Juta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Malang dan Bandung. Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Provinsi Bali Drs. IGN Aryasa mengatakan hal itu kepada Bali Post, Minggu (28/2) kemarin. Menurut Aryasa, 26 orang guru SLB itu berhak atas bantuan Rp 25 juta guna mengikuti program magang atau pengembangan life skill itu selama enam bulan penuh. Dikatakannya, guru-guru SLB yang mengikuti program magang itu tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali. Nama-nama guru SLB peserta program magang itu

ditetapkan berdasarkan SK Gubernur Bali. “Mereka merupakan hasil seleksi dari puluhan orang guru SLB yang berminat mengikuti program tersebut,” katanya seraya mengharapkan Pemprov Bali tetap mengalokasikan dana untuk menggulirkan program itu pada tahun anggaran mendatang. Aryasa menambahkan, Disdikpora Provinsi Bali saat ini tengah memacu peningkatan kualitas lulusan SLB dengan membekali mereka dengan berbagai jenis keterampilan dan keahlian yang diperlukan oleh dunia usaha/industri. Meskipun memiliki kecacat-

an, mereka diharapkan tetap mampu mengembangkan diri menjadi pribadi-pribadi yang mandiri alias tidak terus- menerus menjadi beban keluarga maupun masyarakat. Sama dengan lulusan SMK, para lulusan SLB khususnya yang sudah menamatkan pendidikan

FM 96,5

SMALB dikondisikan siap memasuki dunia kerja karena kurikulum pendidikannya sarat dengan muatan life skill atau kecakapan hidup. “Dengan memberikan kesempatan magang di Malang dan Bandung kepada guru-guru SLB, kami berharap kualitas transfer ilmu

maupun mendidik dan mengarahkan pemuda untuk mandiri serta terhindar dari perbuatan negatif yang tidak diinginkan,” ujar Ketut Teneng. Sektor pendidikan menjadi salah satu dari tujuh program unggulan pembangunan di Bali, dengan harapan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus berdampak positif terhadap upaya mengatasi kemiskinan. “Program unggulan lainnya menyangkut pelayanan kesehatan dengan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), pengembangan pertanian terintegrasi, serta pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah,” tambah Ketut Teneng. (kmb)

dan pendidikan life skill di seluruh SLB di Bali meningkat sehingga keterampilan dan kecakapan hidup yang dimiliki para lulusan SLB secara otomatis meningkat kualitasnya. Saat ini, dunia industri di Bali seperti perhotelan sudah mulai memberi kesempatan kepada lulusan SLB untuk direkrut menjadi tenaga kerja,” ujarnya. (kmb13)

815224, 819446

Topik : KEMBALIKAN TABANAN SEBAGAI LUMBUNG BERAS Sampaikan opini Anda hari ini di acara Warung Global FM 96,5 wab blog: www.globalfmbali.blogspot.com, E-mail:globalfmbali@yahoo.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 01 Maret 2010 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu