10
Sabtu Umanis, 25 Oktober 2008
FIGUR Luh Putu Spyanawati
Bonus untuk Kuliah TIDAK ada batasan usia bagi seseorang untuk belajar dan menuntut ilmu. Ini prinsip yang dipegang pesilat Ni Luh Putu Spyanawati. Pendidikan sangat penting dan menjadi prioritasnya selagi muda. Spyanawati tidak puas hanya menamatkan S1 di Fakultas Olahraga Undiksha, Bali Post/eka Singaraja. Atlet asal Banjar Temen, Susut, Bangli, ini kini melanjutkan kuliahnya ke jenjang lebih tinggi. ‘’Saya bercita-cita menjadi dosen, tetapi dengan gelar sarjana tidak cukup. Untuk itulah saya kuliah S2 Pendidikan Olahraga di Unesha, Surabaya,’’ ujar putri pertama pasangan Wayan Selamet dan Nyoman Lokawati ini. Bonus Rp 100 juta yang akan didapatnya selaku peraih medali emas nomor seni tunggal ABG I/2008, sebagian bakal digunakannya sebagai biaya kuliah. Sebelumnya, Spyanawati juga kebanjiran bonus Rp 35 juta buah medali perak untuk Bali pada PON XVII/2008 di Kaltim. Sambil kuliah, Spyanawati ingin terus tampil pada kejuaraan nasional dan internasional, selagi masih bisa dan dipercaya oleh Pengprov IPSI Bali dan PB IPSI pimpinan Prabowo Subianto. ‘’Kelak saya mau melatih. Ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan akan saya wariskan kepada pesilat junior khususnya nomor seni,’’ ungkap gadis berbintang Pisces kelahiran 3 Maret 1994 ini.
Jadwal Pertandingan Sabtu (25/10) Renang Maraton di Sanur Final: 5 km putra-putri. Jet Ski di Nusa Dua Final: runabout endurance. Bola Voli di Sanur Putra: semiifinal; Indonesia 1 vs Indonesia 2, Kazkhastan 1 vs Kazhakstan 2. Putri: Thailand 1 vs Kazhakstan 2, Kazhakstan 1 vs Thailand 2. Ekshibisi Bola Basket Putra:Singapura vs Indonesia, Malaysia vs Singapura, India vs Indonesia, Jepang vs Kuwait, Thailand vs Kuwait, Filipina vs Jepang. Putri: India vs Indonesia, Malaysia vs Jepang, Thailand vs Indonesia, Malaysia vs Thailand. Gulat di Nusa Dua Penyisihan: kelas 75 kg dan 85 kg ke atas. Bola Tangan di Sanur Perebutan tempat ketiga: Taiwan vs India (putri), Thailand vs Qatar (putra). Final: Thailand vs Cina (putri), Kuwait vs Pakistan (putra). Sepak Takraw di Sanur Final: Cina vs Thailand (putri), Thailand vs Myanmar (putra).
Tim Peliput Daniel Fajry, Giriana Saputra, Suharto Olii
Paragliding Panen Emas Denpasar (Bali Post) -
Seperti sudah diduga sejak awal, cabang paragliding (paralayang) menjadi salah satu andalan Indonesia untuk merebut medali emas di Asian Beach Games (ABG) I/2008. Pada hari ketujuh Jumat (24/10) kemarin, atlet paragliding tuan rumah panane medali dengan merebut 7 medali emas dari delapan nomor final yang dilombakan di Pantai Timbis, Nusa Dua. Panen emas diawali dari nomor tim ketepatan mendarat putri. Srikandisrikandi Indonesia mengumpulkan poin 1.791. Tim Thailand berada di posisi kedua dengan medali perak, diikuti Korsel di posisi ketiga sebagai peraih perunggu. Nanang Sunarya yang turun di nomor ketepatan mendarat putra merebut emas kedua. Nanang mencatat nilai 21 mengungguli dua jagoan asal Korsel, Chi Kyong Ha yang meraih perak dan Kim Jin Oh yang merebut perunggu. Sukses Nanang diikuti Dyan Apriyani yang turun di nomor ketepatan men-
darat putri. Dyan yang mengumpulkan nilai 300 bersaing dengan dua rekannya, Dian Rosnalita dan Sirin Milawati. Rosnalita harus puas dengan perak, sedangkan Sirin memperoleh perunggu. Empat emas lainnya masing-masing disumbangkan dari nomor distance perorangan putraputri dan beregu putra-putri. Sementara Korsel yang selama ini dikenalnya gudang atlet paragliding kelas dunia meraih emas penghibur di nomor tim akurasi putra. Indonesia harus puas dengan medali perak, perunggu menjadi milik tim Cina. ‘’Target kami sebetulnya hanya dua emas, tetapi ternyata mendapat tujuha. Tim putra tampil cukup
bagus untuk meraih emas. Hasil ini jelas ini melebihi target,’’ ujar Gendon Subandoro, manajer tim Indonesia. Komandan Kontingen Indonesia Djoko Pramono mengatakan, sejak awal cabang paragliding memang ditargetkan meraih medali emas. Alasan Joko karena para atlet Indonesia sudah mengenal betul medan yang dipergunakan untuk lomba. ‘’Medannya sangat sulit, apalagi bagi peserta baru. Mereka akan kebingungan dengan tempat yang dipakai lomba. Berbeda dengan atlet Indonesia yang sudah melaksanakan pelatnas di tempat ini cukup lama. Jadi, mereka sangat memahami karakteristiknya. Semua itu bukan karena triktrik tuan rumah,’’ tegas Djoko. Secara keseluruhan Indonesia mendulang 7 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Korea Selatan di tempat kedua mendapat 1 emas, 4 perak dan 3 perunggu. Cina meraih 1 perak dan 3 perunggu disusul Thailand yang hanya kebagian 1 perak.
Selangkah Lagi Oka Juara Voli Putra ke Final
Denpasar (Bali Post) Posisi I Gusti Made Oka Sulaksana di nomor one mistral design heavy weight belum tergoyahkan hingga memasuki race ke-10 pertandingan selancar angin Asian Beach Games (ABG) I/2008 di Pantai Serangan, Denpasar, Jumat (24/10) kemarin. Peselancar Indonesia asal Sanur itu makin jauh meninggalkan rival-rivalnya.
Meskipun masih menyisakan dua lomba lagi Sabtu (25/10) ini, medali emas sudah dalam genggamannya. ‘’Ya..saya hampir pasti meraih medali emas,’’ tutur Oka Sulaksana. Pertandingan sempat molor dua jam karena angin yang berembus lemah. Tiupan angin baru normal kembali pada pukul 14.00 persis saat start. Padahal sesuai dengan jadwal nor-
Perolehan Medali Sementara NO Negara 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Indonesia Thailand Vietnam Korsel Malaysia Jepang Taiwan Myanmar Indonesia Kuwait Singapura UEA Kazhakstan Cina Brunei Filipina Pakistan Yordania Banglades Makao
Emas 21 6 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
Perak
Perunggu
10 10 5 2 2 2 2 2 0 1 0 0 0 3 2 1 1 1 0 0
14 5 2 7 4 2 2 0 1 0 2 1 0 2 2 7 1 0 1 1
mal, start biasanya dimulai pukul 12.00. Akibat molor dua jam, hasil peringkat para atlet yang biasanya sore baru didapatkan petang harinya. Oka mengungkapkan kunci sukses dirinya memimpin hingga race ke10 karena mengenal medan. ‘’Saya lebih tahu medan pertandingan dibandingkan lawan,’’ ujarnya. Dari segi poin dirinya jauh meninggalkan pesaingnya, sehingga susah terkejar oleh atlet dari Thailand yang membuntutinya, Arun Homraruen dan Seksan Khuntong, yang berada di peringkat kedua dan ketiga. Sementara urutan keempat ditempati Wayan Wiranata. Kendati demikian, ia harus tetap berlaga guna menuntaskan sisa dua race. ‘’Kalau saya absen pada sisa dua race, bisa didiskualifikasi. Saya berjanji tetap tampil ngotot,’’ ungkapnya. Peselancar Indonesia lainnya, Gede ‘’Bangli’’ Subagiasa, yang turun di one mistral design flight weight harus puas bercokol di urutan keempat. ‘’Saya sudah mengenal medan, cuma lawan juga datang lebih awal dan beradaptasi dengan perairan Serangan,’’ ucapnya.
Sepak Bola Indonesia Terhenti Denpasar (Bali Post) Perjuangan tim sepak bola pantai Indonesia di Asian Beach Games (ABG) I/2008 akhirnya terhenti di babak perempatfinal. Tim asuhan Ida Bagus Mahayasa dan Ketut Muskaadi ini harus mengakui keunggulan Uni Emirat Arab (UEA) 3-7 di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Jumat (24/10) pagi kemarin. Dalam pertandingan
yang disaksikan ratusan penonton termasuk Komandan Kontingen Indonesia Djoko Pramono, tim Merah Putih sempat merepotkan sekaligus mengimbangi permainan UEA. Dewa Dwipayudha dan kawan-kawan mampu meredam serangan tim UEA yang merupakan semifinalis Piala Dunia. UEA baru bisa mencetak gol dari tendangan bebas Ali Hassan ketika babak kedua berjalan satu menit.
Bali Post/eka
SMES - Pemain voli putra Indonesia 2 (kanan) melancarkan smes ketika melawan Jepang di Sanur, Jumat (24/10) kemarin.
Satu menit kemudian, Indonesia menyamakan kedudukan melalui gol I Wayan Mertajaya. Berhasil menyamakan kedudukan, Indonesia langsung melakukan tekanan dan membuat tempo permainan semakin tinggi. Akan tetapi empat menit menjelang babak kedua usai, Ali Hassan membawa UEA kembali memimpin 21. Memasuki babak ketiga, serangan tim Indonesia mu-
Bali Post/eka
BOBOL - Pemain sepak bola Indonesia (kiri) berusaha membobol gawang Uni Emirat Arab di Pantai Mertasari, Jumat (24/10) kemarin.
lai mengendor. Meski begitu, tuan rumah masih bisa menyamakan kedudukan melalui gol yang dicetak Dwipayadha pada nenit ke26. Sayan,g dalam kedudukan imbang 2-2 para pemain Indonesia mulai kewalahan menahan laju serangan UEA. Apalagi kiper utama I Kadek Sudarta yang tampil luar biasa dalam dua babak sebelumnya ditarik keluar karena cedera tangannya kambuh lagi. Posisi Sudarta diganti I Nyoman Wirawan. Gawang Indonesia kebobolan lima gol hanya dalam waktu enam menit melalui Ali Karim (2 gol), Ramli AlMussi, Ali Al Balooshi, dan Bakhit Mubarak. Sementara tim Merah Putih hanya mampu memperkecil kekalahan melalui gol yang dibuat I Kadek Yuli Parimawan. Mahayasa mengakui kekalahan anak asuhnya lebih banyak dikarenakan kurang pengalaman sehingga belum bisa mengatur tempo permainan. Beda dengan UEA yang pemainpemainnya sudah terbiasa dengan permainan level tinggi. ‘’Saya puas dengan apa yang dicapai tim Indonesia. Masuk perempatfinal sudah merupakan prestasi luar biasa karena tim ini hanya dipersiapkan satu tahun,’’ katanya. Hal senada diungkapkan
Denpasar (Bali Post) Tim bola voli pantai putra Indonesia merebut tiket ke final Asian Beach Games (ABG) I/2008 di Pantai Sanur, Denpasar. Hal itu dipastikan setelah tuan rumah meloloskan dua pasangan di semifinal dan saling berhadapan Sabtu (25/10) pagi ini. Tim Indonesia 1 yang diperkuat duet Koko Prasetyo/Andy Ardiansyah menang 2-1 (18-21, 21-11, 159) atas Oman, sedangkan tim Indonesia 2 yang dibela Suratna/Santoso menghentikan perlawanan Shimpei Aoki/ Yoshiumi Hasegawa (Jepang) dua set langsung 21-18, 2321. Pertandingan ini sempat diwarnai protes pasangan Jepang karena tidak puas dengan keputusan wasit. Semifinal lainnya mem-
pertemukan dua tim sesama Kazakhstan (1 dan 2). Tim Kazakhstan 1 di perempatfinal menang 2-0 (21-14, 21-12) atas Cina 2, sedangkan Kazakhstan 2 mengungguli Taiwan 1 dengan skor 2-0 (2110, 21-15). Meski terjadi duel sesama tim Indonesia di semifinal, kubu tuan rumah tidak memiliki agenda khusus misalnya akan mengatur hasil pertandingan. Kedua tim dibiarkan bermain normal dan siapa pun pemenangnya tidak perlu diatur. Pasangan Andy/Koko berjanji bermain habis-habisan meski menghadapi rekan sendiri. ‘’Saya kira tidak ada instruksi seperti itu karena ini pertandingan penting dan semuanya ingin menang. Selain itu, semua pemain ingin
mengukir sejarah menjuarai Asian Beach Games I,’’ kata Andy. Pelatih tim voli pantai Indonesia Slamet Mulyanto menilai kedua pasangan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Andy/Koko didukung pengalaman dan strategi yang lebih baik, tetapi pasangan Suratna/Santoso unggul dalam ketahanan fisik dan smes. Tim mana pun yang masuk final, Slamet Mulyanto optimistis anak asuhnya bisa mengatasi Kazakhstan untuk merebut medali emas. “Selama ini Indonesia tidak pernah kalah dari Kazakhstan. Tetapi anak-anak tetap harus waspada, karena kekuatan voli pantai Kazakhstan berkembang pesat,” tambahnya.
Perunggu dari Sepak Takraw Putri Denpasar (Bali Post) Sepak takraw Indonesia belum bisa menembus dominasi Thailand. Tim putri Indonesia kembali ditekuk tim Thailand 1721 pada babak semifinal Asian Beach Games (ABG) I/2008 di Pantai Sanur, Jumat (24/10) kemarin. Srikandi Indonesia akhirnya hanya mendapat medali perunggu. Meski kalah, dalam pertandingan itu sebenarnya tim putri tuan rumah sempat memberikan perlawanan. Namun, karena
kurang kompak dan tidak konsisten, permainan tim Indonesia mudah dipatahkan Thailand. Manajer tim Indonesia Tirowali mengaku sedikit kecewa dengan keputusan pelatih yang terlambat memainkkan Hasmawati. Padahal Hasmawati dinilai mampu menjadi inspirator permainan tim. Masuknya Hasmawati membuat permainan tim Indonesia mulai hidup. Ia menyesal mengapa tidak dari awal Hasmawati ditu-
runkan. ‘’Anak-anak sudah berusaha maksimal, namun tim Thailand memiliki teknik yang bagus dan didukung oleh stamina yang memadai,’’ ujar pelatih Sandriana. Dengan demikian, di ABG kali ini tim sepak takraw Indonesia hanya menyumbang satu medali perak dan dua perunggu bagi Merah Putih. Regu putra gagal ke semifinal setelah digulingkan Myanmar dalam pertandingan babak penyisihan.
manajer tim I Made Sumer. Menurut dia, penampilan tim Indonesia sudah maksimal dan cukup memuaskan. ‘’Hanya dengan persiapan satu tahun sudah bisa masuk perempatfinal. Hasilnya akan lebih baik jika persiapan lebih panjang,’’ sebutnya didukung Made Pasek Wijaya yang sempat memoles pemain Indonesia. Pelatih UEA Mandez memuji potensi dan permainan yang dikembangkan pemain tuan rumah. Menurutnya, tim Indonesia harus sering mengikuti turnamen internasional. Final Korea Selatan dipastikan bertemu Oman dalam perebutan tiket final, Sabtu (25/ 10) ini. Korsel melaju ke babak empat besar setelah berjuang keras hingga babak adu penalti sebelum menang 5-4 atas Cina, sedangkan Oman memukul Uzbekistan dengan skor telak 7-1. Semifinalis lainnya adalah UEA dan Bahrain. Bahrain lolos setelah memukul Iran 3-1. Kendati saling melancarkan serangan, Iran dan Bahrain tidak mampu mencetak gol pada babak pertama dan kedua. Pada 12 menit babak terakhir, Bahrain yang lebih mendominasi sukses menjebol gawang Iran tiga gol, sebaliknya Iran hanya mampu membukukan satu gol.
C.279941-elk