KOTA
Selasa Pon, 24 Februari 2009
Memperingati 50 Tahun Parisada
Surat Suara Banyak Rusak
KPU Badung Tunda Pelipatan Bali Post/san
LELAP - Bayi Fitriyah tampak tertidur lelap di Ruang Cempaka Barat meski tidak ada sang ibu yang mendampinginya.
Dua Minggu Tak Dijenguk Ibunya Denpasar (Bali Post) Dua minggu sudah bayi Fitriyah berada di RS Sanglah tanpa ditemani ibu maupun sanak keluarga. Padahal bayi berjenis kelamin laki-laki ini sangat membutuhkan pendamping karena mengalami banyak kelainan kongenital. Selain hernia, bayi dengan berat lahir 2.200 gram ini juga berkepala kecil. Karena sendirian, petugas tidak bisa mendapatkan persetujuan keluarga jika bayi membutuhkan suatu tindakan atau obat. Menurut Kasubag Humas RS Sanglah dr. IGNA Putra Wibawa, ibu sang bayi mulai tidak datang lagi sejak Rabu (11/2) lalu. Pihak RS Sanglah sudah berusaha menghubungi nomor telepon yang ditinggalkan keluarga, namun tidak pernah diangkat. Dari data Fitriyah yang datang untuk melahirkan Jumat (30/1) lalu ini tinggal di Jalan Tukad Yeh Biu Gg. SD 10 No. 8. Namun, ketika RS Sanglah menanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi atas alamat tersebut di 108, ternyata alamat tersebut tidak tercantum. ‘’Tetapi kami mendapatkan nomor telepon tetangga terdekatnya. Dari tetangganya tersebut, tidak ada yang namanya Fitriyah,’’ ujar Putra. Untuk masalah pembiayaan, RS Sanglah sudah mengusahakan agar bayi masuk dalam status pasien telantar. (kmb24)
DENPASAR & SEKITARNYA Bali-India Yoga Festival PADA 3-10 Maret 2009 mendatang, Bali India Foundation menyelenggarakan International Bali-India Yoga Festival. Pembukaan kegiatan itu, Selasa (3/3) di pelataran Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon pukul 16.00 wita. Acara itu mengusung tema ‘’Bagaimana Manusia Bisa Hidup Sehat dan Hidup Damai Berdasarkan Yoga’’. Memeriahkan pembukaan, pada kesempatan itu akan tampil Didik Nini Thowok, penari kelas internasional. Bagi yang berminat silakan menghubungi Bali-India Foundation telepon 224-299. (r)
Pemadaman Listrik Sementara Rabu (25/2): Jalan Mahendradata, Jl. Pura Demak, Jalan Malboro Timur, Jl. Kertapura, SE, Jalan Imambonjol dari Perempatan Teuku Umar s.d. Monang Maning, Jl. Teuku Umar, Jalan Pulau Misol, Simpang Enam, Restoran KakMan, Pertokoan Libi, Jl. Pulau Tarakan, Jalan Teuku Umar dari Gereja Baitani s.d. Simpang Enam. Kamis (26/2): Surabrata: Pancoran, Bangal, Penatahan, Delod Ceking dan sekitarnya.
Mahasiswa KKN Unmas
Dilarang Bawa Muatan Politik Denpasar (Bali Post) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar melepas 421 mahasiswa peserta KKN Sibermas dan KKN alternatif, Senin (23/2) kemarin. Karena suasana pemilu, mahasiswa KKN dilarang membawa muatan politik ke desa. Hal itu ditegaskan Rektor Unmas Tjok. Istri Sri Ramaswati, S.H., M.M., dalam pesan tertulisnya dibacakan Wakil Rektor II Ir. Nengah Subagia, M.T., saat membuka pembekalan mahasiswa KKN angkatan ke-32. Dikatakannya, suasana menjelang pemilu sekarang ini sudah menunjukkan tandatanda memanas. Mahasiswa diharapkan pintar-pintar menempatkan diri di masyarakat. Lebih baik mahasiswa fokus pada realisasi program KKN yang disusun secara realitis, bukan program muluk-muluk. Subagia menambahkan mahasiswa juga dilarang membawa baju parpol dan berpolitik paktis ketika di desa. ‘’Jaga citra lembaga dan diri bahwa masyarakat selalu dekat dengan Unmas,’’ ujarnya. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan mahasiswa ketika ber-KKN di desa yakni waktu, potensi dan anggaran sehingga kegiatan KKN mengarah pada pemberdayaan masyarakat desa. ‘’Walaupun berjiwa muda, jangan sekalikali mengajari masyarakat desa, apalagi mengajari politik,’’ ujar Subagia didampingi WR III I Made Suryawan, S.H. Bupati Tabanan diwakili Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Tabanan Drs. Nyoman Semada juga menekankan pentingnya disiplin mahasiswa untuk mencegah muatan politik ke desa. ‘’Situasi pemilu terus berubah. Maka hati-hatilah berbuat di desa, jangan sampai menimbulkan citra negatif,’’ ujarnya. Ia mengharapkan mahasiswa peserta KKN Unmas menunjukkan intelektualitas sebagai pendamping masyarakat dan lebih banyak mentransfer pengetahuan kepada masyarakat. Soal potensi desa yang perlu dikembangkan sangat terbuka lebar. Misalnya dalam pertanian, pendidikan khususnya bahasa asing dan sektor ekonomi. Makanya ia mengatakan seringlah berkomunikasi dengan aparat desa, camat dan pemkab dalam menjalankan program KKN. Ketua Panitia KKN Drs. Trijoko Setiono, M.Pd. dan Ketua LP2M Unmas Dr. Ir. IGM Wiswasta, M.P. mengatakan dari 421 peserta KKN, 272 orang diterjunkan di delapan desa di Kecamatan Marga, Tabanan. Setiap desa ditugaskan 3336 mahasiswa hingga dua bulan ke depan. Trijoko Setiono dan IGM Wiswasta mengungkapkan untuk mencegah masuknya muatan politik ke desa, pengawasan para dosen di lapangan akan ditingkatkan. (025/*)
Denpasar (Bali Post) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badung menunda pelaksanaan pelipatan surat suara yang dijadwalkan, Senin (23/2) kemarin. Pasalnya, KPU menemukan banyaknya surat suara yang rusak. Pada surat suara yang diterima dari percetakan tersebut ditemukan bercak dan titik-titik hitam untuk kertas suara pemilihan DPR-RI. ‘’Tidak semua surat suara seperti itu. Yang jelas jumlahnya cukup banyak. Apakah ini karena kesalahan mesin percetakan atau karena kotor, kita masih belum tahu,’’ ujar Divisi Logistik KPU Badung I Made Suarta. Dia mengatakan, penundaan pelipatan surat suara tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan. Untuk itulah, saat ini Ketua KPU Badung berangkat ke
Jakarta untuk menanyakan masalah ini. Apakah titik-titik hitam itu karena rusak atau memang seperti itu adanya. ‘’Hal inilah yang ingin kami ketahui lebih lanjut,’’ ujarnya dihubungi via telepon. Diungkapkannya, saat ini KPU Badung tengah menunggu datangnya surat suara untuk pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), DPRD Provinsi dan surat suara untuk DPRD Kabupaten Badung.
Khusus untuk jumlah surat suara termasuk cadangan DPR-RI yang sudah diterima KPU Badung sebanyak 308.369 buah. Surat suara, kata Suarta, harus sudah diterima masing-masing KPU pada H-21. Sementara untuk pendistribusian, surat suara harus sudah berada di Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada H-10 dan diterima oleh KPPS pada H-1 Pemilu mendatang. (ded)
Seruan Sekkot Denpasar Dalam Rangka HUT Ke-17 WALAU dalam nuansa kesederhanaan, Pemerintah Kota Denpasar dalam menyambut HUT-nya yang ke-17, 27 Februari mendatang tetap meminta agar instansi pemerintah dan swasta serta masyarakat Kota Denpasar melakukan kegiatan kebersihan dan menghias kantornya masing-masing. Hal ini sesuai surat Seruan bernomor 033.3/201/Pem tertanggal 10/2 yang ditandatangani Plt. Sekkot Denpasar Drs. Ketut Natha Wibawa, M.H. Plt. Sekkot yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/2) kemarin mengatakan, surat seruan ini telah disampaikan kepada seluruh instansi pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar maupun instansi vertikal, camat, kepala desa/lurah serta para pimpinan perusahaan swasta di Kota Denpasar agar mengadakan gerakan kebersihan, menghias kantor, balai banjar, toko, rumah-rumah serta memasang spanduk. Tema HUT Kota Denpasar tahun ini menurut Natha Wibawa adalah ‘’Melalui HUT Kota Denpasar XVII Kita Budayakan Politik yang Santun untuk Menyukseskan Pemilu Tahun 2009 Menuju Denpasar Aman, Damai dan Tenteram’’.
BP/dok
Ketut Natha Wibawa
Dengan tema ini Pemkot Denpasar ingin mengajak warga masyarakat memaknai momentum hari ulang tahun dengan menjaga keamanan serta kondusivitas warga menjelang karya agung Pemilu bulan April mendatang. ‘’Momentum ini harus betul-betul dijaga sehingga tidak terjadi gejolak dalam masyarakat. Karena tahun 2009 ini merupakan tahun politik,” kata pria asal Tampak Gangsul ini. Lebih lanjut Kabag Humas dan Protokol Erwin Suryadarma menambahkan, dalam menyambut HUT kali ini pi-
haknya sengaja merancang peringatan HUT secara sederhana karena situasi dan kondisi ekonomi yang sedang krisis. Kegiatan diutamakan yang dapat menyentuh langsung kepentingan masyarakat seperti pengobatan gratis, donor darah, gerakan bakti kebersihan dan penghijauan lingkungan serta melakukan kegiatan yang bersifat sosial. Namun pihaknya berharap makna serta peringatan HUT tetap dapat berlangsung secara khidmat dan tidak mengurangi dari arti HUT itu sendiri. “Walaupun berlangsung secara sederhana namun kegiatan HUT Kota Denpasar tetap berjalan dengan semarak,” tambahnya. Pada puncak HUT tanggal 27 Februari mendatang akan diisi dengan syukuran secara sederhana di halaman Kantor Wali Kota dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat, veteran, seniman serta mantan pejabat wali kota. Malam harinya lanjut Erwin, bertempat di lapangan Puputan Badung dipentaskan hiburan sendratari Ramayana dan Bapang Barong. Di samping itu, di masing-masing kecamatan juga dipentaskan hiburan kesenian tradisional. (r/*)
Gulirkan Program ’’Sister School’’
SMAN 4 Denpasar Gandeng Tiga SMA Australia BARISAN panjang prestasi bergengsi tingkat dunia yang ditorehkan siswa-siswa SMAN 4 Denpasar membuat reputasi sekolah favorit yang dipimpin Drs. I Wayan Rika, M.Pd. ini makin bersinar. Pengakuan terhadap kualitas pengelolaan pendidikan di SMA unggulan Provinsi Bali ini tidak semata datang dari lembaga pendidikan di dalam negeri, juga berdatangan dari lembaga pendidikan ternama di luar negeri. Salah satu wujud pengakuan itu diimplementasikan ke dalam jalinan kerja sama di bidang pendidikan. Belum lama ini, tercatat tiga lembaga pendidikan ternama (setingkat SMA-red) di Australia sudah menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan SMAN 4 Denpasar untuk menggulirkan program Sister School. Ditemui Senin (23/2) kemarin, Kepala SMAN 4 Denpasar Drs. I Wayan Rika, M.Pd. menegaskan pihaknya sudah sepakat menjalin kerja sama dengan Melbourne High School, Ivone Hoe Grammar School dan Tranby College. Wujud kerja sama yang dikemas dalam program Sister School itu berupa kegiatan pertukaran siswa dan guru. ‘’Tanggal 11 hingga 19 Februari 2009 lalu, saya secara khusus diundang ke Australia guna mematangkan rencana kerja sama itu. Pada kesempatan itu, kami juga menyusun draf memorandum of understanding yang dijadwalkan ditandatangani Agustus 2009 sekaligus merupakan launching (peresmian-red) dari program Sister School tersebut,’’ katanya
dan menambahkan, pada kesempatan itu juga hadir Wakil Konsul Indonesia di Melbourne Monamaria Bonifasia. Rika menambahkan, program Sister School akan diawali dengan kunjungan sejumlah siswa dan guru SMAN 4 Denpasar ke tiga sekolah itu pada Agustus 2009 mendatang. Untuk masing-masing sekolah, pihaknya mengirimkan maksimal 18 orang siswa dan dua orang guru. Selama dua pekan, baik siswa maupun guru yang mengikuti program Sister School itu akan mengikuti proses belajar mengajar di sekolah setempat. Khusus untuk guru, mereka tidak hanya mengajar di kelas reguler (sesuai mata pelajaran yang diajarkannya di SMAN 4 Den-
pasar-red) tapi juga mengajar di kelas Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk siswa, di samping mengikuti mata pelajaran sesuai kurikulum yang diterapkan di Australia, mereka juga mendapat penguatan di bidang teknologi informasi, sains dan Bahasa Inggris. Sementara itu, kata Rika, siswa Australia yang berkunjung ke SMAN 4 Denpasar mendapat penguatan di bidang Geografi, pengetahuan budaya dan Bahasa Indonesia. Ia menambahkan, pada 2008 lalu pihaknya juga sudah menjalin kerja sama bidang pendidikan dengan Peirce Secondary School Singapore, Malay College Kuala Kangsar, Malaysia dan The Appiliated High School of KNUE, Korea. (ian/*)
815224, 819446 FM 96,5 Bali Post/025
SERAHKAN - WR II Unmas Ir. Made Subagia, M.T. (tengah) usai menyerahkan peserta KKN kepada Pemkab Tabanan diwakili Nyoman Semada dan Camat Marga.
Bali Post/ist
AUSTRALIA - Kepala SMAN 4 Denpasar Drs. I Wayan Rika, M.Pd. didampingi Wakil Konsul Indonesia di Melbourne saat menjajaki kerja sama bidang pendidikan (program Sister School) dengan sekolah partner di Australia.
Topik : BALI DISALIP SULUT
Sampaik an opini Anda hari ini di acara W arung Global FM 96,5 Sampaikan Warung wab blog: www.globalfmbali.blogspot.com, E-mail:globalfmbali@yahoo.com
Dibahas Pemikiran Prof. Dr. I.B. Mantra SEJUMLAH pemerhati perkembangan pemikiran Hindu mengadakan diskusi di Pura Agung Jagatnatha, Minggu (22/2) lalu. Kegiatan ini dilaksanakan menyambut 50 tahun lahirnya Parisada. Di samping dibahas isi dan semangat Piagam Parisada yang menjadi penanda lahirnya Parisada, juga didalami pemikiran Prof. Dr. I.B. Mantra dalam makalahnya berjudul: ‘’Agama Hindu, Masa Depan dan Tanggung Jawab Kita Bersama’’. Prof. Dr. I.B. Mantra dikenal juga sebagai Pemimpin Sidang Pembentukan Parisada pada 21-23 Februari 1959 di Fakultas Sastra Universitas Udayana. Diskusi yang diprakarsai IBG Agastia, anggota DPD RI, yang juga Ketua I Parisada Pusat tahun 1991-2001 (dua periode) itu, juga menghadirkan Ida Bagus Gde Dosther, salah seorang pendiri Parisada dan legal drafter Piagam Parisada. IBG Agastia dalam makalahnya berjudul ‘’Semangat Piagam Parisada dan Piagam Campuhan’’ menyatakan bahwa Parisada lahir dari dorongan semangat dan perjuangan umat Hindu bagi eksistensi agama Hindu di Indonesia. Tujuan kelahiran Parisada adalah mempertinggi kesadaran hidup keagamaan dan kemasyarakatan umat Hindu.
Bali Post/ist
PARISADA - Ida Bagus Gde Dosther (kiri), salah seorang pendiri Parisada, dalam diskusi di Pura Jagatnatha Denpasar, yang dipandu IBG Agastia. Sementara itu IBG Dosther yang ketika mendirikan Parisada adalah Ketua Angkatan Muda Hindu Bali, dengan tetap bersemangat menyatakan bahwa Parisada hendaknya tetap diselamatkan, ditegakkan sehingga cita-cita pendirinya dapat diwujudkan. Pemikiran Prof. Dr. I.B. Mantra khusus tentang Tat Twam Asi dan yadnya mendapat perhatian serius peserta diskusi. Prof. Mantra antara lain menyatakan bahwa agama Hindu dan upacara yang terkandung di dalamnya tidak dapat dipisahkan sebagai batang kayu dan kulitnya. Bila kulit kayu itu dihilangkan maka batang yang ada di dalamnya akan tak terlindung
dan kayu tidak akan dapat hidup. Tetapi upacara itu sendiri harus dapat mencerminkan jiwa dari ajarannya. Tentang Tat Twam Asi dikatakan bahwa Tat Twam Asi mengajarkan cinta kasih kepada sesama manusia. Hal tersebut dapat mengambil bentuk berupa pengabdian sosial. Oleh karena itu, Tat Twam Asi dan yadnya hendaknya terus ditingkatkan dalam usaha mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Diskusi yang juga diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Denpasar itu diawali dengan persembahyangan bersama diiringi dengan melagukan kidung-kidung suci. (r/*)
Sukmawati Kunjungi PAC Kediri dan Tabanan
Lindungi Kepentingan Hindu, Rakyat Bali Harus Berani Bersikap MEMPERJUANGKAN kepentingan Hindu dalam sebuah wadah partai nasionalis seperti PNI Marhaenisme adalah sebuah kewajaran, karena khusus di Bali, mayoritas pengagum Bung Karno adalah kader PNI. Suatu kewajiban bagi PNI sebagai partai nasionalis untuk memperjuangkan aspirasi mayoritas dari rakyat Bali yakni bagaimana memberdayakan Hindu sebagai garda perjuangan. Hal itu disampaikan Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Vedakarna M Wedasteraputra Suyasa III (Ketua DPD PNIM Bali) di hadapan ribuan massa PNI. Tampak hadir Sukmawati Soekarno (Ketum DPP PNIM), Dra. Ida Ayu Tirtawati (Caleg DPRD Prov. dari Tabanan) serta Drs. I Made Arsa (Ketua PAC Kediri) dan I Sutarta (Ketua PAC Tabanan). ‘’Saat ini Bali tengah diperkosa oleh investor. Sayangnya, Bali punya penguasa di Provinsi dan kabupaten/ kota tapi tunduk dengan investor. Untuk itu, rakyat Tabanan yang saya cintai harus berani revolusi dalam bersikap. Jangan ulangi kasus BNR di Tanah Lot, jangan sampai pabrik miras berdiri lagi di Tabanan. Kader-kader PNIM di seluruh Bali harus berani melawan kebijakan dan pejabat pusat yang ingin agama
Bali Post/ist
PARTAI KAWITAN - Sosialisasi mencontreng PNIM No. 15 di PAC Kediri dan PAC Kota Tabanan. Inset: Sukmawati Soekarno bersama seorang anak perempuan pengagum Bung Karno. Hindu Bali hancur,’’ ungkap Caleg DPR-RI No. 1 dari Bali ini saat press conference di Media Center PNIM di Denpasar. Di satu sisi Sukmawati Soekarno yang dielu-elukan oleh rakyat Tabanan dengan lantang meminta rakyat Tabanan untuk membantu perjuangan caleg PNIM dari Tabanan untuk membentuk satu fraksi. ‘’Untuk mengubah Tabanan dan Bali, PNIM harus berkuasa dulu. Setelah PNIM berada di parlemen, PNIM harus perjuangkan as-
pirasi rakyat Bali. Jangan lagi pilih partai-partai yang sudah banyak mempunyai salah pada Tabanan. Berikanlah kesempatan pada PNI untuk menjadi The Rulling Party (partai yang memerintah) sehingga program apa pun yang berbasis Marhaen harus dihidupkan kembali. Ingat, daripada golput mending pilih PNI Marhaenisme. Marhaen menang!!! PNI!!!’’ ucap putri kesayangan Bung Karno yang dikenal paling sederhana dan bersahaja ini. (r/*)
’’Simakrama’’ Nyoman Dhamantra di Jembrana
Tuntut Transparansi Pajak, Kembalikan untuk Rakyat Bali Denpasar (Bali Post) Pajak yang dipungut di Bali selama ini belum transparan diungkapkan oleh pemerintah pusat, sehingga perimbangan anggaran yang mesti didapat rakyat Bali pun tidak jelas. Untuk itu, dituntut untuk memperjuangkan transparansi ini. Diperkirakan pendapatan pajak dari Bali tidak lebih dari Rp 20 triliun. Selama ini cuma Rp 5 triliun yang mengalir ke Bali, dan sekitar Rp 15 triliun yang mengendap di Jakarta. Jika saja Rp 15 triliun yang diberikan ke Bali, sebagai bagian perimbangan untuk Bali, dapat dipastikan kesejahteraan rakyat Bali akan meningkat. Hal itu diungkapkan calon legislatif (caleg) DPR RI dari PDI-P Dapil Bali nomor urut 8, Nyoman Dhamantra, dalam jumpa pers di Dhamantra Centre, Senin (23/2) kemarin. Menurut Dhamantra, penegasan sikap yang telah disampaikannya pada simakrama di Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (22/2) lalu tersebut. Simakrama yang dilaksanakan di Wantilan Desa Pakraman Yeh Kuning tersebut, dihadiri enam bendesa adat, antara lain Bendesa Adat Yeh Kuning, Batu Agung, Perancak, Lokasari, Kertajaya dan Dangin Tukad Aya. Hadir pula tokoh-tokoh masyarakat, simpatisan PDI-P, serta relawan Dhamantra.
Dalam simakrama, Dhamantra didampingi Bendesa Adat Yeh Kuning I Gusti Ngurah Suparta, dan langsung disaksikan KPU Kabupaten Jembrana dan Panwaslu Jembrana. Dhamantra menegaskan, perimbangan anggaran tersebut harus diperjuangkan. Perjuangan tersebut hanya dapat dilakukan di tingkat pusat. Oleh karena itu, perlu ada wakil yang ada di pusat sehingga perjuangan itu bisa terlaksana dan berhasil. ‘’Calon PDI-P yang ada mesti menjadi pilihan, karena PDI-P adalah partai pemenang di Bali,’’ tegasnya.
Bendesa Adat Yeh Kuning IGN Suparta menyampaikan agar dapat memilih putra Bali terbaik untuk menjadi wakil rakyat dari DPRD kabupaten/ kota, provinsi sampai pusat. Sementara itu, simakrama yang menghadirkan langsung enam bendesa adat seKecamatan Negara ini, menjadi hangat. Malah ada yang minta untuk pemaparan visimisi Dhamantra dilaksanakan di desa pakraman mereka. Mereka ingin, perjuangan perimbangan dan konsep keberagaman untuk menolak UUP dapat diketahui bersama. (kmb/*)
Bali Post/kmb
HANGAT - Simakrama Nyoman Dhamantra di Kecamatan Negara yang diterima dengan hangat, sehingga berkembang pemaparan visi dan misinya ditanggapi positif masyarakat.