NUSANTARA
19
Jaringan Togel Lewat Internet Dibongkar
Rachmat Witoelar Diangkat sebagai Guru Besar Tamu Unud
Selasa Kliwon, 23 Desember 2008
Dari Dialog DPRD Bangli
Dikejar Petugas, PPNI Bangli Mengeluh Bangli (Bali Post) Dalam mendengar aspirasi masyarakat bawah, kalangan DPRD Bangli dipimpin langsung Ketua DPRD setempat Ngakan Made Kutha Parwata, Minggu (21/12) mengadakan dialog antara Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dengan jajaran kepolisian bertalian dugaan malpraktik yang dilakukan sejumlah oknum perawat di Bangli. Pada kesepatan itu, puluhan perwakilan perawat mengungkapkan keluh kesahnya lantaran tidak tenang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal itu akibat adanya razia yang sempat dilakukan polisi, menyasar perawat (mantri desa) yang diduga melakukan malpraktik. Kondisi itu sempat membingungkan masyarakat, khususnya di pedalaman seperti Kintamani. Warga yang hendak berobat tidak mendapatkan pelayanan dari sejumlah mantri desa. Mereka dianjurkan berobat ke dokter atau membeli obat ke apotek. Padahal, jumlah tenaga dokter di wilayah itu sangat terbatas. Begitu juga dengan apotek, nyaris tidak ada. Kondisi itulah akhirnya masuk ke meja DPRD Bangli dan lansung disikapi melalui interaktif. Dari PPNI menyatakan telah ada izin praktik berdasarkan sejumlah aturan yang ada dari menteri. Seperti juklak dan juknis (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis) Peraturan Menteri Kesehatan No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik kesehatan. Sementara polisi sendiri melakukan kegiatan razia berdasarkan UU No. 23 tahun 2001. Kedua institusi ini akhirnya sepakat agar setiap persoalan yang ada dikompromikan, mengingat pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan masyarakat. Ketua DPRD Bangli Ngakan Made Kutha Parwata mengatakan, kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Kabupaten Bangli dalam misinya menuju kota kesehatan, persoalan kesehatan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah daerah. Ketersediaan sarana bidang ini terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Bangli. Khususnya pelayanan kesehatan di daerah terpencil seperti Kintamani. Ketua PPNI Provinsi Bali Drs. Dewa Agung Ketut Sudarsana, M.M. menyatakan, secara nasional rasio tenaga kerja serta SDM yang dimiliki masih belum memadai, sehingga harus ditingkatkan secara lintas sektoral. Untuk di Bangli, kondisi tenaga kesehatan terutama dokter masih sangat kurang. Tenaga dokter baru sampai di puskesmas, belum langsung ke setiap desa. Kasat Reskrim Polres Bangli AKP I Nengah Kariasa menerangkan, pihaknya dalam melakukan penyidikan kasus kesehatan berpedoman pada Undang-undang No. 23 tahun 2001 tentang Kesehatan. Adanya kasus dugaan malpraktik yang dilakukan oknum perawat di Kintamani belum lama ini, ke depan agar lebih dikoordinasikan antara PPNI dengan pihaknya sebagai penyidik. Diakui, terkuaknya dugaan malpraktik dilakukan perawat di Kintamani itu juga disinyalir terjadinya kecemburuan di internal perawat itu sendiri. (kmb17/*)
Rumput Gajah Dari Hal. 1 Kerusakan hutan juga terjadi di kaki dan lereng Gunung Agung seperti di Temukus dan dekat Pura Peninjoan, Besakih akibat ditebang untuk dijadikan lahan pertanian, seperti ditanami rumput gajah. Pejabat Dinas Kehutanan dan Perkebunan Karangasem juga melaporkan lahan kritis di luar kawasan hutan mencapai 17.960 ha. Untuk pencegahan, penghijauan perlu terus dilakukan. Namun, Pemkab Karangasem tak mampu melakukannya sendiri dalam waktu cepat dalam beberapa tahun ini. Sampai kini, Karangasem baru memiliki 14.260 ha kawasan hutan (16%), sehingga masih kekurangan sebanyak 14% hutan dari kawasan hutan ideal 30%. Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri bakti sosial penanaman pohon di Karangasem, Minggu (21/12) lalu, mengatakan kerusakan alam di Bali sudah sangat parah. Karena itu, tiap masyarakat Bali kini tak boleh tinggal diam, tetapi harus bergerak cepat mencegah kerusakan dari pelaku perusak lingkungan. Gejala kerusakan alam itu ditunjukkan dari 260 sungai di Bali sudah kering dan 140 lainnya dalam proses menuju kekeringan. Sejumlah danau seperti Buyan, Beratan, dan Tamblingan airnya juga surut sekitar dua sampai tiga meter saat musim kemarau. Perbukitan dan gunung yang gundul di sekitar danau menyebabkan erosi dan tanah masuk ke danau sehingga menyebabkan pendangkalan. (013)
Tampak Gelisah Dari Hal. 1 Dalam sidang yang dipimpin majelis hakim Moefri ini, terdakwa Chandra tampak gelisah. Ia terlihat terus menggoyang-goyangkan kakinya. Pandangan matanya pun selalu menatap langit-langit. Chandra baru tersentak ketika hakim menanyakan sikapnya soal dakwaan ini. Ia pun berkonsultasi dengan tim penasihat hukum, setelah itu menyatakan keberatan dan akan menyampaikan pembelaan (eksepsi). Atas penyataan terdakwa Chandra tersebut, hakim ketua Moefri langsung mengeluarkan penetapan untuk menunda sidang. Dalam dakwaan, JPU menyebutkan Chandra Antonio Tan melakukan tindak pidana korupsi dengan menyuap sejumlah anggota Komisi IV DPR. Uang yang dibagikan dalam dua tahap itu, dimaksudkan untuk mmperlancar keluarnya rekomendasi bagi alih lahan hutan lindung untuk lahan komersial yakni pembangunan pelabuhan samudera bagi kepentingan ekspor di Musi Banyuasi, Sumsel. Uang suap tahap pertama sebesar Rp 2,5 miliar diberikan terdakwa Chandra kepada Komisi IV DPR pada Oktober 2006. Dana tersebut diterima Sarjan Tahir sebesar Rp 150 juta, Hilman Indra (Rp 175 juta), Azwar Chesputra (Rp 325 juta), HM Fachri Andi Leluasa (Rp 175 juta) dan Yusuf Emir Faishal (Rp 275 juta). Sisa dari uang tersebut dibagikan kepada 17 anggota Komisi IV DPR yang besarnya bervariasi antara Rp 25-75 juta. Sementara pemberian tahap kedua juga sebesar Rp 2,5 miliar dilakukan terdakwa Chandra pada Juli 2007. Pengucuran dana ini juga ikut disetujui oleh mantan Gubernur Sumsel saat itu Syahrial Oesman. Sejumlah anggota DPR juga menerima dana itu yang nilainya bervariasi sesuai peran dan jabatannya di Komisi IV. (kmb3)
Bandar Besarnya Lolos Denpasar (Bali Post) Penjualan kupon judi toto gelap (togel) di masyarakat tampaknya kini makin canggih. Selain menggunakan handphone (HP) sebagai alat yang paling aman, namun rupanya ada yang lebih canggih penerapannya. Sekarang, para pebisnis judi togel mulai menggunakan fasilitas internet. Meski demikian, bagaimana pun canggihnya fasilitas yang digunakan, polisi juga berhasil membongkarnya. Jaringan togel lewat internet ini diungkap pasukan gabungan Polsek Kuta Utara, Polres Badung dan Poltabes Denpasar, Rabu (17/12). Tiga tersangka yakni Thomas Alexander Laan (40), I Nyoman Kona Sunada alias Konak (47) dan Ni Luh Made Ani Eliani alias Bu Jero (31) berhasil ditangkap berikut barang buktinya. Sayangnya, suami tersangka Ani Eliani, Ida Bagus Kusmariawan alias Gus Dek, berhasil meloloskan diri dari kejaran polisi. Padahal, Gus Dek yang paling berperan dalam kasus pengungkap togel lewat internet dan pertama kali di Bali ini. Pasalnya, barang bukti (BB) yang ditemukan di rumahnya, Jalan Ahmad Yani Gang Tohjaya No. 21 Denpasar tergolong canggih. Selain menemukan sarana togel yang seperti biasanya (pulpen, stabilo, rekapan, buku seribu mimpi dan HPred), polisi juga menperoleh BB seperti GSM Roter merek Vodapone, Modem, faksimile, laptop dan komputer. Artinya, semua BB tersebut merupakan fasilitas untuk internet. Bahkan, harg-
anya pun tergolong tinggi dan memerlukan setting-an yang betul-betul profesional. ‘’Ini merupakan pengungkapan kasus togel terbesar pertama kali di Bali. Areal penjualannya sebagian berada di Bali dan sebagian di Lombok. Penjualan dan pengirimannya pun lewat internet. Sungguh di luar dugaan kami, bahwa ada modus baru seperti ini,’’ ujar Wakapolres Badung Kompol Komang Sandi Arsana kepada awak media, Senin (22/12) kemarin. Mantan Kasat Reskrim Poltabes Denpasar ini menyatakan, terbongkarnya kasus langka ini berawal dari tertangkapnya tersangka Alexander di BTN Dalung Permai, Kuta Utara, Badung, Rabu (17/12) pukul 10.00 wita. Pria yang tinggal di Banjar Tuka, Desa Dalung, Kuta Utara, Badung ini terbukti melakukan pelanggaran hukum tentang perjudian (togel). BB bukti yang ditemukan polisi adalah sebuah HP merek Nokia, satu lembar nota bon pembelian nomor togel dan uang tunai Rp 100 ribu. Tersangka pun digiring ke Mapolsek untuk dimintai keterangannya lebih lanjut. Kepada penyidik, tersangka mengaku menyetor hasil pen-
jualannya ke pengepul yakni tersangka Konak yang tinggal di Jalan Gajah Mada Gang Beji No. 7 Denpasar. Dipimpin Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Ipda Arif Prasetya, tersangka Konak pun dibekuk tanpa melakukan perlawanan. ‘’Di tempat tersangka Konak, kita juga menemukan BB seperti 293 rekapan, enam lembar paito, satu lembar buku seribu mimpi dan uang Rp 15 ribu. BB itu langsung kita amankan, begitu juga tersangkanya,’’ ujar Kompol Sandi didampingi Kasat Reskrim Polres Badung AKP I Made Witaya. Penyelidikan kasus togel itu tak hanya sampai di situ. Pengembangan kasus terus dilakukan. Tersangka Konak kembali ‘’bernyanyi’’ dan mengaku uang hasil setoran para pengecer diberikan kepada Gus Dek (masih buron). Tanpa membuang waktu, pasukan gabungan mulai membidik rumah Gus Dek di Jalan Ahmad Yani Gang Tohjaya No. 21, Denasar. Penggeledahan rumah langsung dilakukan dengan mengobok-obok setiap kamarnya. Tak hanya pasukan Polsek Kuta dan Polres Badung yang ikut melakukan penggeledahan, tetapi juga Poltabes Denpasar. (kmb21)
PD Pakar Pangan Se-Kecamatan Banjar Dilantik
Nova Sewi Putra Ingatkan Kadernya Jangan KKN
Singaraja (Bali Post) Sebanyak 12 Ketua Pengurus Desa (PD) Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) se-Kecamatan Banjar, Senin (22/12) kemarin dilantik di Desa Temukus, Kecamatan Banjar. Selain dihadiri unsur pengurus DPP Pakar Pangan Bali, DPK Pakar Pangan Buleleng dan DPC Pakar Pangan Kecamatan Banjar, acara pelantikan itu juga dihadiri ribuan kader dan simpatisan Pakar Pangan yang bukan hanya dari Kecamatan Banjar namun juga dari desa lain di Buleleng. Ke-12 PD yang dilantik itu adalah Kadek Swastika (PD Banjar), Nyoman Budiarta (PD Tegeha), Komang Bendesa (PD Dencarik), Komang Budiasa (PD Tampekan), Nyoman Seneng (PD Temukus), Ketut Sena (PD Kaliasem), Santika (PD Tigawasa), Putu Pastika (PD Cempaga), Gede Wiradana (PD Pedawa), Putu Kasma (PD Sidatapa), Putu Nara (PD Banyuseri), dan Gede Sari (PD Tirtasari). Selain melantik Ketua PD, dalam acara itu juga dilakukan temu kader dan penyerahan bantuan 100 zak semen untuk rehabilitasi Kantor Desa Temukus yang sempat terbakar saat pelaksanaan Pilkada Buleleng. Ketua Panitia Pelantikan yang juga caleg nomor urut 1 Dapil IV Banjar, Made Suartana, mengatakan pelantikan PD se-Kecamatan Banjar merupakan satu upaya Pakar Pangan untuk konsolidasi dan menguatkan dukun-
Bali Post/ole
DILANTIK - PD Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) se-Kecamatan Banjar dilantik dalam sebuah acara meriah di Desa Temukus, Senin (22/12) kemarin. gan pada Pemilu 2009. Untuk itu, ia berharap kepada PD yang baru dilantik agar bekerja dengan bersemangat dalam menjaring aspirasi masyarakat di wilayah desa masing-masing. Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Pakar Pangan Bali Komang Nova Sewi Putra, S.E. mengatakan, Pakar Pangan adalah partai otonom yang pertama di Indonesia. Artinya, dalam melakukan kegiatan politik, pengurus Pakar Pangan di daerah mempunyai kewenangan penuh untuk menjalankan partainya. Kader Pakar Pangan di Bali misalnya tak bergantung kepada keputusan pusat untuk menentukan proses pencalegan dalam pemilu atau dalam melakukan kegiatan politik lainnya. “Karena, memang semestinya kini daerah tak melulu
bergantung kepada pusat karena parpol di daerah harus berdiri sendiri atau otonom dalam menentukan kewenangannya,” kata Nova yang menjadi caleg DPRD Bali nomor 1 untuk daerah pemilihan Buleleng. Nova yang merupakan putra mahkota dari tokoh besar Nyoman Sember itu juga mengingatkan seluruh jajaran Pakar Pangan agar senantiasa BBM (Bersih, Berani, Merakyat). Artinya, kader-kader Pakar Pangan selalu menunjukkan sikap berani bersih dan berani memasyarakat. “Kita harus bersih, tidak mengumbar janji kepada rakyat, termasuk jangan KKN. Kita harus berani membela aspirasi masyarakat, sehingga terwujud kesejahteraan, peningkatan pendidikan dan kesehatan,” tegasnya. (kmb15/*)
Ekonomi Kreatif Dari Hal. 1 Dalam pengembangan ekonomi kreatif juga diaktifkan Jaringan Ekonomi Kreatif Indonesia (JEKI) sebagai rangkaian jejaring antarpara pemangku kepentingan.
Melalui JEKI diharapkan terjadi pertukaran informasi dan pengalaman sehingga akan meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif. Pada kesempatan itu, Presiden Yudhoyono menyerahkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE)
Korupsi Pajak
Masuk Kantong
Dari Hal. 1
Dari Hal. 1
Sementara izin penahanan untuk orang nomor satu di Provinsi Bengkulu tersebut belum dikabulkan. Berdasarkan informasi, pengajuan izin pemeriksaan terhadap Agusrin tersebut bukan hanya pemeriksaan melainkan juga penahanan. Sebelum dilaporkan, dalam kasus tersebut, Kejati Bengkulu sudah menetapkan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Bengkulu Chairuddin sebagai tersangka dugaan korupsi pajak bagi hasil senilai Rp 21,3 miliar. Kasus korupsi itu terungkap setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) regional Palembang melakukan audit terhadap APBD Provinsi Bengkulu 2006. Dalam audit tersebut ditemukan adanya dana bagi hasil pajak sebesar Rp 21,3 miliar dari total Rp 25 miliar yang tidak jelas penggunaannya. Dana tersebut seharusnya dibagikan untuk provinsi dan kabupaten/kota. (kmb3/ant)
Namun, diakui Marwan, tim penyidik masih kesulitan untuk melakukan verifikasi berapa jumlah persis uang pungli dari pemohon visa di KBRI Beijing itu. Tim dari BPKP hingga kini belum menyelesaikan auditnya. Selain itu, diketahui juga tidak semua uang hasil pungli masuk kantong AA Kustia dan Kuntara. Kuat dugaan dana itu digunakan untuk melayani para pejabat negara yang bertandang ke Cina.
‘’Mungkin untuk menjamu dan servis pajabat Indonesia yang datang ke Cina antara Mei 2000 sampai Oktober 2004. Jumlahnya masih dianalisis dan belum ada rencana untuk meminta kembali,’’ jelas Marwan sambil merinci dalam kurun waktu itu ada rombongan Presiden Megawati Soekarnoputri ke Cina untuk negosiasi penjualan LNG asal sumur Tangguh, Papua. Sebelumnya, Kuntara dan AA Kustia telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korup-
kepada 15 kepala daerah yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam kebijakan yang mendukung kesejahteraan gender. Salah satu kepala daerah yang menerima penghargaan itu adalah Bupati Badung Anak Agung Gde Agung. (kmb4)
si biaya kawat. Pungutan biaya kawat diketahui sebesar 55 yuan atau 7 dolar AS per pemohon yang dikenakan kepada pemohon visa, paspor, Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) di KBRI di Cina. Pungutan biaya kawat dilakukan berdasarkan Keputusan Kepala Perwakilan RI untuk RRC di Beijing Nomor 280/KEP/IX/1999 tentang tarif keimigrasian tertanggal 24 September 1999. Pungutan biaya itu diterapkan sejak Mei 2000 hingga Oktober 2004. (kmb3)
Denpasar (Bali Post) Barisan guru besar (GB) tamu di Universitas Udayana (Unud) bertambah panjang. Bertempat di Auditorium Widia Sabha Unud, Kampus Bukit Jimbaran, Senin (22/12) kemarin, Prof. (Hon). Ir. Rachmat Witoelar diangkat sebagai guru besar tamu di lingkungan Unud. Menteri Negara Lingkungan Hidup RI itu diangkat sebagai guru besar tamu dalam bidang ilmu lingkungan. Dalam sambutannya, Rektor Unud Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD(KHOM). mengatakan, ada tiga jenis guru besar di sebuah perguruan tinggi (PT). Pertama, guru besar dosen tetap yang merupakan dosen tetap yang diusulkan pengangkatan guru besarnya oleh perguruan tinggi bersangkutan. Kedua, guru besar dosen tidak tetap yakni guru besar yang berasal dari luar PT bersangkutan tetapi pengangkatan guru besarnya diusulkan oleh PT tersebut. Ketiga, guru besar tamu adalah seseorang yang telah menyandang gelar profesor dari PT lain kemudian diangkat dan diberi hak mengajar di PT lain. Dikatakannya, ketiga jenis guru besar itu punya hak dan kewajiban yang sama dalam melaksanakan Tri Dharma. Hanya, guru besar Tamu tidak jadi anggota senat universitas. “Sebelumnya, Prof. Rachmat Witoelar telah diangkat sebagai guru besar dalam bidang ilmu lingkungan di Griffith Ubiversity, Brisbane, Queensland, Australia yang merupakan universitas ternama dengan reputasi mendunia,” katanya.
Bali Post/ian
GURU BESAR TAMU - Menteri Negara Lingkungan Hidup Prof. (Hon). Ir. Rachmat Witoelar didampingi Rektor Unud Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD(KHOM). saat diangkat sebagai guru besar tamu, Senin (22/12) kemarin. Kesediaan Rachmat Witoelar diangkat sebagai guru besar tamu dalam bidang ilmu lingkungan di Unud, kata Bakta, tentu saja bernilai sangat positif. Pasalnya, saat ini Unud telah punya Program Magister (S-2) Ilmu Lingkungan dan tengah menyusun proposal Program Doktor (S-3) Ilmu Lingkungan. “Kami berharap, upacara pengangkatan guru besar tamu ini merupakan tonggak awal dari kerja sama yang lebih erat antara Unud dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup maupun dengan prof. Rachmat Witoelar secara pribadi,” tegasnya. Pada kesempatan itu, Rachmat Witoelar menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Mengatasi Perubahan Iklim dalam Era Krisis Ekonomi Global”. Pada bagian akhir dari orasi ilmiahnya, dia mengajak segenap komponen anak bangsa untuk memban-
gun visi bersama dalam menghadapi krisis iklim dan ekonomi secara lebih konstruktif. Ironi yang terjadi saat ini adalah negara maju menunggu kesepakatan baru, namun negara-negara berkembang seperti Indonesia telah berkontribusi menurunkan kadar CO2 di bumi. Indonesia saja telah berhasil menanam lebih dari 100 juta pohon dalam dua tahun ini. Di sisi lain, tuduhan bahwa Indonesia menduduki posisi emiter ketiga dunia karena kontribusinya akibat kebakaran hutan sudah tidak terbukti lagi. “Tahun ini, kejadian kebakaran hutan di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan yang terjadi di Australia dan Amerika Serikat,” katanya dan menambahkan, konsistensi melaksanakan upaya menghentikan perubahan iklim perlu dilakukan dalam suatu spirit dan kerja sama yang berlandaskan keyakinan. (ian/*)
Peringati Hari Ibu
STIBA Hita Widya Singaraja Gelar ’’Debate Competition’’ Singaraja (Bali Post) Dalam rangka memperingati Hari Ibu, 22 Desember, STIBA Hita Widya Singaraja mengadakan Speech Contest dan Debate Competition bertema “Peran Perempuan dalam Era Globalisasi (The Role of Women in the Globalisation Era)”. Lomba berlangsung selama dua hari, yakni Speech Contest berlangsung 21 Desember 2008 dan Debate Competition 22 Desember 2008. Peserta yang merupakan perwakilan SMA/SMK/MAN se-kabupaten Buleleng dengan antusias mengikuti lomba ini. Salah seorang peserta mengatakan sangat senang dengan lomba-lomba semacam ini, sebab dapat melatih kemampuan bahasa Inggris mereka dan mengasah daya kritis mereka terhadap isu global, terutama menyangkut perempuan dan kesetaraan gender. Monica, salah seorang peserta Speech Contest dari MAN Patas, mengaku sangat bangga bisa mewakili sekolahnya dalam lomba ini. Meski ia mengaku agak gugup karena ini pengalaman pertamanya, namun berkat ketekunannya selama ini berlatih ia bisa menjadi salah satu juara. Hal senada diungkapkan para pembina. Mereka mengaku senang dengan diadakannya lomba semacam ini, sebab hal ini dapat memotivasi siswa untuk terus belajar dan mengembangkan daya kritis mereka.
Bali Post/kmb15
BERPOSE - Para juara, pembina dan Ketua STIBA Hita Widya Singaraja berpose bersama Meskipun tidak mendapat juara, kata mereka, yang penting pengalaman untuk tampil ke depan publik dan menyuarakan daya kritis mereka. Diakui siswa maupun pembina, pengalaman berlomba melatih mereka untuk tampil percaya diri dan berani menyuarakan pikiran mereka. Ketua STIBA Hita Widya Singaraja Dr. Dra. Putu Kerti Nitiasih, M.A. dalam pidato pembukaannya mengatakan, lomba ini diadakan karena adanya keinginan untuk memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa Inggris. Dalam hal ini, STIBA Hita Widya sebagai sekolah tinggi bahasa berkepentingan untuk merangsang dan menggali daya kritis siswa dalam menyikapi kondisi kekinian dan menyikapinya dengan nalar mereka, terutama pada tema peran perempuan di era globalisasi, sekaligus untuk men-
ingkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka. STIBA Hita Widya juga berkomitmen untuk terus memotivasi siswa dengan menggelar lomba sejenis pada tahun-tahun berikutnya. Juara dalam Speech Contest masing-masing juara I AAN Yogi Swastawan Panji dari SMAN 2 Singaraja, juara II Ni Luh Armonia Febriani dari SMAN 1 Sukasada, juara III Monica dari MAN Patas. Sementara juara lomba debat (Debate Competition) masing-masing juara I SMAN 2 Singaraja (Grup A) atas nama AAN Yogi Swastawan Panji, Kadek Titin Loviana, Putu Adi Surya Dharmawan. Juara II SMAN 2 Singaraja (Grup B) atas nama Putu Hary Sudewa, Gede Arya Wiradnyana, dan I Gede Mahendra Putra. Juara III SMAN 1 Busungbiu atas nama Komang Andriano, Made Arie Handayani, dan Yudha Budiarti. (kmb15/*)
Siap ke Pertanian Dari Hal. 1 Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Sabtu (20/12) mengakui rentannya pariwisata terhadap gejolak eksternal. Karena itulah, Gubernur mengajak masyarakat harus siap beralih kembali ke sektor primer (pertanian, peternakan, perikanan) karena orang tetap perlu makan, daging, dan sayur. Tahun 2009 Gubernur berjanji meningkatkan populasi sapi Bali dengan memberikan kredit peternakan, pemberian bibit sapi, dan peningkatan semen beku sapi dari 60 ribu menjadi 90 ribu dosis karena kebutuhan sapi Bali di Jawa akan tetap tinggi. Program ini untuk memberikan pekerjaan di rumah kepada karyawan yang kena PHK, terutama karyawan hotel dan perajin akibat penurunan ekspor. Erawan melihat kesenjangan yang makin melebar ini, karena tidak terjadi sinergis antara sektor pertanian dan pariwisata Bali sebagaimana diwacanakan pejabat selama ini. ‘’Pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 6 persen
pun terkesan semu karena sektor unggulan tak mampu menopang kebutuhan tersebut,’’ katanya. Banyak komoditi pertanian dalam arti luas seperti sayur, buah sampai ikan masih didatangkan dari luar untuk mencukupi kebutuhan pasar di Bali. Arjaya melihat keberpihakan pemerintah terhadap petani masih kurang. Banyak lahan pertanian produktif dialihfungsikan sekitar 1.000 hektar per tahun. Saat ini jumlah petani Bali mencapai 63.600 orang dengan luas garapan 0,38 hektar. Kebanyakan mereka sudah tua, sehingga produktivitasnya sangat rendah. Mereka sebagian besar tidak tamat SD. Kondisi lingkungan eksternal juga belum mendukung pertanian. Potensi pasar pariwisata Bali yang besar belum mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Karena itu, Prof. Dr. Dewa Suprapta meminta Pemprov Bali melakukan regulasi kebijakan untuk mem-back-up petani dari segi permodalan. Modal ini sangat dibutuhkan ketika terjadi gagal bayar atas produk mereka yang masih dibon di hotel.
Selain ketimpangan antarsektor unggulan itu, pertumbuhan ekonomi Bali sangat fluktuatif. Pertumbuhan ekonomi terus mengalami perbaikan pascabom 2003. Pertumbuhan ekonomi terus merangkak sampai 5,9 persen tahun 2006. Tahun 2008 diharapkan teralisasi 6 persen. Namun kalangan dewan berperdapat realisasinya tak akan bisa sebesar itu. Maksimal hanya 5,9 persen sampai akhir tahun. (tim BP)
Tidak Dilarang Dari Hal. 1 Sementara Untung Udji Santoso terbukti menerima pembicaraan dengan Artalyta Suryani saat penangkapan Jaksa Urip Tri Gunawan pada 2 Maret 2008. Saat ditanya wartawan alasan pemberian hukuman yang ringan tersebut, ia mengatakan perbuatan perbincangan itu legal atau tidak ada larangan. ‘’Apa yang dilakukan terlapor, tidak menimbulkan akibat hukum baik perdata maupun pidana,’’ katanya. (kmb3)