NUSANTARA
Selasa Paing, 23 Juni 2009
Mangkir, Ketua Tim Mega-Pro Batal Diperiksa A.A. Gde Raka (alm)
Bali Post/ist
Anestetis Pertama di Bali Meninggal Dunia PERINTIS anestesi (ahli bius), A.A. Gde Raka (Gungkak Mangku) telah meninggal dunia pada usia 80 tahun tanggal 9 Juni 2009 di rumah kediaman di Puri Sunia Artha, Peliatan, Ubud, Gianyar. Almarhum yang dikenal di RSUP Sanglah, Denpasar dengan panggilan Pak Raka ‘’narkose’’ telah menekuni keahlian bius sejak tahun 1950, dimulai di RSU Wangaya kemudian di RSUP Sanglah setelah rumah sakit pusat ini dibuka. Selama 37 tahun berkarier di bidang bius, kesabaran dan ketelatenan almarhum telah menempatkan almarhum sebagai anestetis sempurna, karena sekalipun tidak pernah mengalami malpraktik atau meninggalnya pasien di atas meja operasi akibat pembiusan. Prof. Dr. I.B. Tjakra Wibawa, Sp.B.Onk. mengingat beliau sebagai ahli bius yang andal. ‘’Pak Raka itu luar biasa. Saya dulu selalu minta beliau yang menemani saya jika saya ada operasi, ‘’ kata Tjakra Wibawa. Almarhum yang sejak 2002 mengabdikan diri sebagai pemangku di Pura Catur Buwana Peliatan dan Pura Dalem Padang Tegal, Ubud, meninggalkan seorang istri, 6 orang anak dan 14 cucu. Salah seorang putri beliau, dr. A.A. Istri Sri Arita, MARS. menjelaskan, sejak dua tahun lalu beliau didiagnosis menderita kanker usus besar/rectum dan telah menjalani operasi dan perawatan di RSUP Sanglah dan RSU Surya Husadha. Seorang putra beliau yang berdomisili di California, Dr. Ir. A.A. Gde Agung, MCP. mengatakan, “Gungkak Mangku itu menjadi teladan kami sebagai seorang pengabdi masyarakat yang tidak mengenal lelah dengan kesabaran, kepribadian yang sangat sederhana. Kelembutan serta kejujuran beliau hingga akhir hayat yang luar biasa patut menjadi contoh bagi semua orang. Dari kegigihan tanpa pamrih beliau semasa menjadi tenaga kesehatan membantu masyarakat tidak mampu, hingga masyarakat Peliatan meminta beliau untuk menjadi pemangku.” Upacara pelebon Gungkak Mangku akan dilaksanakan 29 Juni 2009 di Banjar Teruna, Peliatan, Ubud setelah melakukan upacara nyiramin 26 Juni 2009. (r/*)
Mantan Menhub Haryanto Diperiksa Jakarta (Bali Post) Mantan Menhub Haryanto Danutirto diperiksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta. Ia dimintai keterangannya sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi tukar guling lahan Dephub. Pemeriksaan terhadap meteri era Orde Baru ini berlangsung lebih dari tujuh jam. Kedatangan Haryanto Danutirto di gedung Kejati, Jakarta, Senin (22/6) kemarin, luput dari wartawan. Keberadaannya di ruang pemeriksaan tim penyidik Pidsus baru diketahui setelah ada konfirmasi dari Kasi Humas dan Media Kejati DKI Budi Panjaitan. Namun, usai menjalani pemeriksaan, mantan orang nomor satu di Dephub itu sama sekali tidak mau komentar. Bahkan, ia tampak terkejut melihat sudah banyak awak media di pintu keluar gedung. ‘’Tidak, tidak,’’ ujarnya terus merangsek masuk ke dalam mobilnya dan terus berlalu. Menurut Budi Panjaitan, sebenarnya Kejati DKI juga memanggil dua mantan Menhub yakni Agum Gumelar dan Azwar Anas serta mantan Menaker Abdul Latief. Mereka juga diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tukar guling lahan milik Dephub. ‘’Tetapi hingga sore tidak datang tanpa alasan yang jelas,’’ jelasnya. Kasus ini sendiri bermula dari tukar guling lahan kampus Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) Dephub. Lahan kampus yang berada di kawasan bisnis Jalan Gunung Sahari itu ditukar dengan lahan di Marunda, Jakarta Utara. Abdul Latief diduga sebagai pihak yang mengajukan permohonan tukar guling itu. Pejabat yang juga merupakan bos Latief Corporation itu menggunakan proposal PT Pasaraya Toserba Jaya (PTJ) dan PT Mandiri Dita Cipta (MDC) untuk mendapatkan lahan di daerah strategis itu. Lalu, kampus AIP dipindahkan sekaligus dibangun di daerah Marunda. Tetapi nilainya jauh di bawah harga lahan milik Dephub itu. Akibatnya, negara diduga dirugikan Rp 7 miliar. (kmb3)
TELEPON PENTING Reservasi Garuda
: 0804-1-807807/ (021) 23519999 Reservasi Merpati : 235358 Reservasi Bouraq : 241397 Reservasi Mandala : 222751 RUMAH SAKIT RSUP Sanglah : 227912-15 PMI/RSUP Sanglah : 227911 RSAD Udayana : 228061 RSU Wangaya : 222141 RSU Manuaba : 426393 RSU Surya Husada : 235041 : 233786 : 233787 RSU Puri Raharja : 222013 RSU Saidharma : 227220 RSU Dharma Yadnya : 462629 : 462488 Fax. : 462488 RSU Dharma Usadha : 227560 : 234824 RSU Bina Atma : 425744 RSU Khusus Bedah Graha Usadha : 423467 : 426492 Klinik SOS Gatot Kaca : 223555 RS Bhakti Rahayu : 430270 : 403245 RS Bhayangkara : 234670 RSU Sari Darma Jl. Pulau Seram No.1 : 226866 RSU Prima Medika Jl.P.Serangan No.9X : 236225 (Hunting) Fax : 236203 Rumah Sakit Bersalin Harapan Bunda : 265533 - 34 Layanan Psikiatri Jl. Belimbing 74 Dps. : 249488 Polda Bali : 236494 Posko Bantuan Tourist Police : 224111 Nusa Dua Clinik : 771324 Klinik Mas (Jl. Raya Mas-Ubud) : 974573
Maskas PMI Cabang Badung Jl. Imam Bonjol Denpasar: 484305 Pelayanan Abulance Gawat Darurat PMI Cab. Badung : 484305 Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD) PMI Cabang Badung d.a. RSUP Sanglah Denpasar : 227224 : 227915 : 227911 s.d. 227915 UGD Jiwa 24 Jam RSJP Bangli : (0366) 91008, 91052 RSU Graha Asih : 764860 RSIA Puri Bunda : 0361-437999 Fax. : (0361) 433988 Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam (Posko PSC Dinas Kesehatan Propinsi Bali) : 226914 Pesawat 118 Informasi AIDS : 239191 Yayasan Peduli Keluarga/ Narkoba : 259597/ 08123988429 Dinas Kebakaran Kota Denpasar : 113.1 Dinas Kebakaran Kab. Badung : 113.2 Gangguan PLN : 123 STB-N : 262872 Gangguan PDAM : Kodya Denpasar : 240749 PDAM Badung : 421845 Layanan Informasi & Pengaduan PT. Pertamina (Persero) : 232222 : 0800-13-55555 (Bebas Pulsa) : 08155800 5555 (SMS) RSU Wisma Prashanti, Tabanan : 819601 Call Center Safe Community Kota Denpasar : (0361) 223333 dan SMS (0361) 8022232
Banyuwangi (Bali Post) Penyidik Polres Banyuwangi batal memeriksa Ketua DPC PDI-P Banyuwangi, Hermanto, Senin (22/6) kemarin. Anggota DPRD Banyuwangi itu gagal dimintai keterangan sebagai tersangka karena mangkir. Melalui kuasa hukumnya, Hartono, tersangka berdalih tidak menghadiri panggilan penyidik karena ada kegiatan di DPRD. Hermanto yang juga ketua pemenangan capres/ cawapres Mega-Pro Banyuwangi ini tersandung dugaan kasus penipuan nomor urut caleg senilai Rp 40 juta. Korbannya Sukidi, Ketua PAC PDI-P Pesanggaran, Banyuwangi. Sedianya, kemarin penyidik akan meminta keterangan sebagai tersangka. Bahkan, penyidik sudah menyiapkan alat bukti untuk menjerat anggota Komisi B DPRD Banyuwangi tersebut. Setelah ditunggu hingga pukul 09.00 WIB, tersangka tak kunjung datang. Sekitar pukul 09.30 WIB, kuasa hukum tersangka Hermanto tiba di Mapolres. Dia mengaku mewakili kliennya menghadap penyidik. “Kami belum siap dengan materi pemeriksaan. Apalagi, penunjukan kuasa hukum baru tadi pagi (kemain - red),” kata Hartono. Pihak tersangka meminta waktu Rabu (24/
6) besok untuk dilakukan pemeriksaan tanpa menunggu surat panggilan lagi. Hartono menambahkan, pihaknya tetap menghormati proses hukum. Namun karena penunjukan dirinya sangat mendadak, dia bersama kliennya meminta pemeriksaan diundur dua hari. “Kami menjamin klien kami tidak akan mangkir lagi,” terangnya. Selain akan hadir, Hartono memastikan kliennya siap menghadapi risiko apa pun terkait proses penyidikan. Salah satunya, kemungkinan polisi melakukan penahanan terhadap tersangka. Kapolres Banyuwangi melalui Kasat Reskrim AKP Ketut Redana mengatakan, pihaknya menjadwalkan pemeriksaan Hermanto kemarin pagi. Pemeriksaan sebagai tersangka ini dilakukan setelah izin dari Gubernur Jawa Timur turun. “Kita tunda Rabu besok sesuai per-
mintaan tersangka,” kata Redana. Karena menyatakan siap hadir, kata Redana, pihaknya tidak akan melayangkan surat pemanggilan lagi. Kasus dugaan penipuan ini mencuat saat pemilu legislatif lalu. Versi korban, Hermanto menjajikan nomor urut jadi dalam daftar caleg PDI-P. Syaratnya, korban harus menyerahkan uang senilai Rp 40 juta. Namun kenyataannya meleset. Meski sudah menyerahkan uang, posisi korban justru melorot ke nomor urut 6. Tak terima perlakuan itu, korban akhirnya melapor ke Polres. Pascadilaporkan, tersangka sudah beberapa kali diperiksa penyidik, namun statusnya sebatas saksi. Setelah izin gubernur turun, penyidik menaikkan statusnya sebagai tersangka. “Bukti kuat sudah kita kantongi, tinggal menunggu pemeriksaan tersangka,” pungkas Redana. (udi)
Bali Motion Studio dan New Media
Gelar ’’Workshop Fun Animation’’ WORKSHOP program pengenalan animasi Fun Animation berhasil digelar dengan sukses oleh Bali Motion Studio bertempat di ruang Serbaguna Kampus B New Media. Acara yang berlangsung selama empat hari berturut-turut ini diikuti tidak kurang 70 peserta terdiri atas para pelajar SMA/SMK, mahasiswa, guru, dan umum. Acara pembukaan dilakukan Yohanes Sutomo, S.T. mewakili manajemen New Media. Pada kesempatan sama, Drs. Pica Kusuma Turker selaku Ketua Bali Motion Studio juga menyampaikan sambutannya. Bali Motion Studio sebagai organisasi yang menjadi wadah kreativitas mahasiswa Juru-
san Komputer Animasi & Digital Sinema New Media berkomitmen mengenalkan animasi secara luas kepada masyarakat, khususnya di Bali melalui workshop ini. Workshop hari pertama menyampaikan materi dasar pengenalan animasi. Peserta yang dibagi dalam enam kelompok mendapatkan tugas menyusun konsep karya stop motion yang akan dibuat dan mempresentasikannya di depan peserta lainnya. Stop motion merupakan salah satu teknik pembuatan animasi sederhana dengan memanfaatkan media foto untuk nantinya diproses menjadi video berupa gambar gerak atau animasi. Dalam workshop ini peser-
Bali Post/ist
WORKSHOP - Peserta dari Kelompok 6 berpose dengan Mentor dan Panitia Workshop Fun Animation di Aula Kampus New Media.
ta dilibatkan secara aktif dalam membuat karya kelompok dibimbing oleh mentor. Sebelumnya mereka telah mendapatkan pengetahuan tentang animasi dan pembuatan animasi sederhana yang disampaikan oleh W. Joniartha Siada, S.T. yang juga Ketua Jurusan Komputer Animasi & Digital Sinema serta pencetus berdirinya Bali Motion Studio. Pada workshop hari kedua dan ketiga, kegiatan mulai masuk tahap produksi dan pascaproduksi. Tahap produksi meliputi persiapan materi yang akan dijadikan model untuk stop motion, pembuatan naskah, proses pengambilan gambar dan pengisian suara. Sementara pada tahap pascaproduksi, mereka melakukan editing dan compositing. Antusiasme peserta terlihat jelas melalui partisipasi aktif mengerjakan karya kelompok dengan serius. Pada akhir workshop, karya mereka ini dapat menjadi portofolio bagi para peserta. Penutupan workshop diisi kegiatan pemutaran hasil karya stop motion dari masing-masing kelompok. Selain itu, diisi hiburan musik dan pembagian doorprize bagi para peserta. Pidato penutupan acara disampaikan W. Joniartha Siada, S.T. dan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat workshop dan DVD kompilasi hasil karya kepada seluruh peserta. (r/*)
19 Di Desa Pakraman Nyuh Kuning Gianyar
’’Krama Istri’’ Ikut Pilih Klian Banjar Gianyar (Bali Post) Memilih klian di banjar pakraman dan memilih bendesa di desa pakraman merupakan hal yang biasa. Rutin dilaksanakan setelah masa jabatan klian dan bendesa berakhir. Biasanya dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Pemilihan klian banjar di Banjar Nyuh Kuning, Mas, Ubud, Gianyar, Jumat (19/6) lalu dilaksanakan berbeda dari biasanya. Perbedaannya dapat dilihat dari cara memilihnya dan warga yang memilih. Secara tradisional, pemilihan klian banjar dan bendesa dilaksanakan dengan cara musyawarah mufakat, tetapi kali ini dilaksanakan dengan cara pemungutan suara. Wayan Suta (40), bendesa adat setempat, mengemukakan perubahan tata cara pelaksanaan pemilihan dilakukan dengan maksud lebih menjamin bahwa setiap krama desa (warga desa) dapat melaksanakan hak pilihnya secara bebas sesuai dengan hati nuraninya. “Kalau dengan cara musyawarah mufakat, biasanya yang menentukan hanya segelintir orang yang berani menyampaikan pendapatnya,” katanya. Hal ini dibenarkan Ketut Bagia (55), klian banjar setempat. “Tetapi, belum ada warga yang berani mencalonkan diri. Tiga orang calon klian banjar yang dipilih, semuanya maju karena dica-
Dari Hal. 1 Ia juga mengatakan pihaknya menolak permintaan penundaan eksekusi Djoko Tjandra tersebut yang disampaikan kuasa hukumnya. ‘’Permintaan penundaan itu tetap kita tolak,’’ katanya. Kuasa hukum Djoko Tjandra, OC Kaligis, Senin kemarin mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan. Melalui kuasa hukumnya Djoko Tjandra berencana mengajukan permohonan kembali (PK) atas putusan Mahkamah Agung
Proyek pengadaan alat kesehatan ini menghabiskan anggaran Rp 190 miliar. Kerugian negara diduga mencapai Rp 71 miliar. Sementara untuk kasus pengadaan alat rontgen, KPK sudah menetapkan Karo Perencanaan Depkes Mardiono sebagai tersangka. Mardiono selaku pimpinan proyek diduga telah menggelembungkan harga alat rontgen dan tidak menyalurkan alat-
alat tersebut kepada puskesmas di sejumlah daerah tertinggal. Kerugian negara dalam proyek senilai Rp 15,7 miliar ini adalah Rp 4,8 miliar. Pejabat DKI Sementara itu, Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Bibit Samad Riyanto menyatakan pihaknya telah menetapkan seorang pejabat Pemprov DKI Jakarta sebagai kasus dugaan korupsi proyek pengadaan iklan. Ia adalah Karo Hukum berinisial JES.
Dalam waktu dekat segera diperiksa dengan status sebagai tersangka. Bibit menjelaskan, JES diduga terlibat dalam proyek iklan dengan anggaran Rp 5,6 miliar yang diambil dari APBD DKI 2006/2007. Tersangka diduga telah meminta fee sebesar 10 persen dari total anggaran itu. Diperkirakan negara dirugikan Rp 3,9 miliar. Yang bersangkutan kami jerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Pemberantasan Korupsi, imbuhnya. (kmb3)
Target Pendapatan Dari Hal. 1 Dewa Putra menyatakan target pendapatan sebesar itu hanya berasal dari sewa stan. Sedangkan semua pertunjukan yang dipentaskan selama PKB digratiskan. Kadis Kebudayaan Bali Ida
Bagus Sedawa membenarkan pengelolaan stan diserahkan kepada pihak ketiga. Kerja sama dengan pihak ketiga akan dilakukan sampai tahun 2011. Ia menyebutkan angka Rp 1,6 juta yang dipatok sesuai pergub
karena semua dikerjakan secara gotong royong dengan semangat pakedek-pakenyung (guyonan santai),” kata Wayan Midastra, ketua panitia pemilihan. Pada akhir pemilihan, Ir. Wayan Sugiarta memperoleh suara terbanyak, disusul Ketut Bagia dan Made Suma. Usai penghitungasn suara, dilanjutkan dengan makan nasi bungkus bersama dalam suasana santai. Wayan Midastra berharap pemilihan klian banjar dengan melibatkan krama istri dapat menjadi tonggak pembaruan pemilihan klian dan bendesa, bukan saja untuk Banjar Pakraman Nyuh Kuning, tetapi juga di banjar pakraman lainnya. (r/*)
Bergerak untuk Rakyat Bali Gianyar (Bali Post) Gerakan Pro-SBY (GPS) Provinsi Bali yang digawangi I Ketut Suardana menggebrak Ubud melalui kegiatan “Clean Bali” dengan menurunkan relawan GPS bersama petani, praktisi pariwisata dan para pendukung setia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Kegiatan ini sengaja kita pusatkan di Ubud karena Ubud merupakan representasi masyarakat Bali yang hidup dari dunia pariwisata. Oleh karena itu, kita harus menjaga dan merawat alam Bali yang merupakan salah satu faktor pendukung pariwisata di Bali,” katanya. “Clean Bali” dilaksanakan lebih dari 500 orang, Minggu (21/6), berupa pemungutan sampah plastik, pembersihan sungai, selokan dan beberapa sampah yang mencemari lingkungan serta penghijauan dengan menanam beberapa pohon perindang di sekitar Jalan Bisma. Kegiatan ini merupakan wujud nyata para pendukung SBY peduli terhadap lingkungan. “Selain pelaksanaan ‘Clean Bali’, GPS Bali juga membentuk beberapa GPS di masing-masing kabupaten seluruh Bali, sehingga segala keluhan masyarakat atau masukan masyarakat terhadap pemerintahan SGY dapat langsung disampaikan dan akan segera kita tindak
Bali Post/ist
POSKO - GPS Provinsi Bali membentuk Posko GPS guna menyerap aspirasi masyarakat sambil membagikan beberapa atribut SBY yang berasal dari bantuan para pendukung SGY. lanjuti. Kemarin sore kami telah membentuk Posko GPS guna menyerap aspirasi masyarakat sambil membagikan beberapa atribut SBY yang berasal dari bantuan para pendukung SGY. Jadi, apabila ada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi, silakan sampaikan melalui GPS dengan cara elegan. Kami akan sangat senang menerima,” ujar Ketut Suardana yang juga mahasiswa Pascasarjana IHDN Denpasar. Pengusaha sukses Ubud ini mengatakan, GPS wadah para fans SBY yang berger-
ak dari rakyat untuk rakyat. Tentunya segala program menyentuh masyarakat Bali pada khususnya. Kegiatan lain dari GPS Bali ialah, pemecahan Muri dengan pembuatan ogoh-ogoh SBY tertinggi beserta tarian kolosal yang melibatkan ratusan penari dan penabuh yang akan diselenggarakan di seputar Lapangan Kapten Japa Gianyar pada awal Juli nanti, serta dirangkaikan dengan Deklarasi GPS Bali. “Hal ini merupakan wajud nyata para pendukung setia SBY terhadap seni, tradisi dan budaya Bali,” ujarnya. (r/*)
Pasal Pencemaran Djoko Tjandra, tidak bisa mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) terkait putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan PK dari kejaksaan. ‘’Mengajukan PK dari putusan yang mana,’’ kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Jasman Pandjaitan, di Jakarta, Senin kemarin. Hal itu guna menanggapi pernyataan kuasa hukum Djoko Tjandra, OC Kaligis, yang menyatakan permintaan penundaan pemanggilan kliennya itu untuk mengajukan PK kembali. (ant)
Kerugian Negara Dari Hal. 1
lonkan oleh warga setempat,” kata Ketut Bagia menambahkan. Ketiga calon dimaksud, Ketut Bagia, Ir. Wayan Sugiarta dan Made Suma, S.H. Selain cara pemilihannya, perbedaan juga tampak pada keterlibatan krama istri di banjar setempat untuk ikut memilih. Kalau pemilihan klian sebelumnya hanya dilakukan krama lanang (warga laki-laki), kali ini dilaksanakan oleh krama lanang-istri (warga laki-laki dan perempuan). Itu sebabnya jumlah pemilih menjadi berlipat, sekitar 300 orang. “Panitia memang lebih repot dalam mengemban tugas pemilihan. Harus menyiapkan tempat pemilihan, kotak suara, kertas suara, dll. Tidak ada masalah,
Gerakan Pro-SBY Provinsi Bali
Ajukan PK (MA) yang mengabulkan permohonan dari Kejaksaan Agung. ‘’Djoko Tjandra akan mengajukan PK atas putusan PK sebelumnya, dia kan belum mengajukan PK,’’ kata OC Kaligis.Seperti diketahui, OC Kaligis mendatangi Kejari Jaksel tidak lain hendak menyerahkan surat penundaan pemanggilan terhadap kliennya yang saat ini masih harus menyelesaikan bisnis di luar negeri. Sementara itu, Kejaksaan Agung menegaskan terpidana perkara pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali,
Bali Post/ist
ANTRE - Tampak dalam gambar krama istri sedang antre menuju bilik suara. Inset: Tiga calon klian banjar, Ketut Bagia, Ir. Wayan Sugiarta, I Made Suma, S.H.
adalah stan kosong. ‘’Pemerintah hanya menyediakan tempat kosong,’’ katanya. Selanjutnya segala jenis ornamen yang dibuat setiap stan ditanggung oleh pihak ketiga. Selanjutnya pihak ketiga tersebut yang menjual kepada para pedagang. ‘’Kami tak ikut campur urusan itu,’’ ujarnya. (029)
Dari Hal. 1 Pers meskipun diberikan kebebasan namun tetap harus beretika dan profesional. ‘’Dewasa ini banyak pers yang mengelola kemerdekaan ini secara kebablasan sehingga menimbulkan ekses bagi pers itu sendiri,’’ ujarnya. Dalam kiatannya dengan kemerdekaan pers, menurut panelis Leo Batubara yang juga angota Dewan Pers, saat ini sedikitnya ada empat UU yang berpotensi memenjarakan pekerja pers. Sedikitnya ada 61 pasal dalam empat UU produk politisi yang pada gilirannya akan membuat pers takut melakukan investigasi dan mengkritisi karena berpotensi bersinggungan dengan pasal pencemaran nama baik. Kon-
disi ini pada gilirannya memberi ruang lahirnya wartawan abal-abal yang menggunakan profesi pers sebagai kedok untuk kepentingan negatif. Ia juga mengisyaratkan melakukan revisi terhadap pasal-pasal dalam UU ITE yang berpotensi menjerat orang dengan tudingan melakukan pencemaran nama baik. Dalam kaitannya dengan UU yang mengisyaratkan agar TV swasta nasional melakukan penyiaran secara berjaringan, JK menjamin akan menerapkan pasal itu jika limit waktu penundaan dari Departemen Kominfo berakhir. Ia menilai penyiaran secara jejaring ini akan memberi ruang yang lebih terbuka terbangunnya keragaman budaya dan bangkitnya sinergi dalam pengelolaan media televisi. UU
tentang penyiaran berjejaring itu memberikan ruang terbuka termuatnya konten lokal dalam penyiaran. ‘’UU ini juga akan membatasi terjadinya kendali siaran dari Jakarta saja,’’ tegasnya. Merespons tentang perlunya negara memberikan kebebasan pajak bagi pers dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, JK juga berjanji untuk melakukan hal itu jika terpilih sebagai presiden. Ia melihat pers memiliki peran strategis dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. ‘’Saya mendukung bebas pajak bagi pers dalam kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan,’’ ujarnya pada acara yang dihadiri Dewan Pers, praktisi serta sejumlah wartawan senior tersebut. (dir)
Secara Lugas Dari Hal. 1 Dari segi ekspresi atau penjiwaan, mayoritas pragina terbilang cukup sukses menghidupkan karakter tokoh-tokoh yang mereka perankan secara lugas, wajar dan natural. Hal itu tentu saja bisa dimengerti, mengingat pada pergelaran yang berdurasi sekitar satu setengah jam itu mereka sejatinya memerankan diri mereka sendiri. Tentang impian dan harapan sekaligus pemberontakan anak-anak penyandang tunadaksa untuk mendapatkan haknya menikmati pendidikan yang layak seperti rekanrekan mereka yang normal. Menjemput Impian Sang Ayu Nyoman Puspa
yang dipercaya memerankan tokoh Diah Larasati (tokoh sentral dalam pergelaran itu red) sukses mengharu-birukan perasaan penonton yang memadati areal Kalangan Angsoka. Ketika impiannya menuntut ilmu di sekolah formal dipatahkan oleh ibunya, Permaisuri Dinarwati (diperankan oleh Dewa Ayu Sasih - red) karena alasan dirinya cacat, putri Kerajaan Nangun Cipta itu langsung larut dalam kesedihan yang mengiris hati. Di tengah kegalauan itu, sang putri akhirnya memutuskan melarikan diri dari istana untuk menjemput impiannya di Sekolah Senang Hati. Perjuangan para penyandang tunadaksa dalam menuntut persamaan hak di bidang pelayanan pendidikan itu akhirn-
ya berujung happy ending. Sekolah Senang Hati akhirnya berubah jadi sekolah inklusi yang membuka pintu lebar-lebar untuk siswa penyandang cacat, termasuk menyediakan fasilitas-fasilitas khusus untuk membantu mereka mewujudkan impiannya. Selain mempersembahkan drama gong ‘’Diah Larasati’’ yang didukung 15 pemain, Yayasan Senang Hati juga menampilkan kesenian Janger yang didukung 10 orang penari Janger dan delapan orang penari Kecak. Serupa dengan pendukung drama gong, seluruh penari Janger itu juga penyandang tunadaksa. Seluruh rangkaian persembahan seni itu diiringi gamelan gong kebyar di mana sebagian penabuhnya juga menderita cacat anggota tubuh. (ian)