Bali Post - Kamis, 22 Januari 2009

Page 2

KOTA

2

Kamis Kliwon, 22 Januari 2009

Lima Kandidat Rektor Umbar Janji

FIGUR

Jadikan Unud Universitas Unggulan

Tugas Makin Berat BEBERAPA jam seusai dilantik menjadi Kepala Biro Humas dan Protokol Bali yang baru, I Putu Suardika, S.H., M.M. masimakrama ke Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Rabu (21/1) kemarin. Kedatangan Suardika diterima Pimpinan Kelompok Media Bali Post (KMB) Satria Naradha didampingi Penanggung Jawab/ Pimpinan Redaksi Harian Bisnis Bali Djesna Winada. ‘’Begitu usai dilantik BP/ist menjadi Karo Humas dan Protokol, saya langsung masimakrama ke Gedung Pers Bali Ketut Nadha dalam rangka mohon kerja sama dan dukungan KMB, mengingat tugas-tugas ke depan semakin berat,’’ ujar Suardika yang menggantikan posisi Nyoman Puasa Aryana tersebut. Dikatakannya, Bali menghadapi persoalan yang semakin kompleks. Atas bantuan dan peran media — dalam hal ini KMB yang memiliki komitmen menjaga Bali, kita berharap persoalan-persoalan bisa diatasi dengan baik. Pimpinan KMB Satria Naradha mengatakan humas memiliki peran yang sangat strategis. Mudah-mudahan humas juga mampu memerankan diri sebagai Sanjaya. Sehingga informasi bisa nyambung antara pemerintah dengan keinginan masyarakat. Harapan Pimpinan KMB itu disambut positif Putu Suardika. Humas akan berupaya menjalankan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) dengan baik. (08)

DENPASAR & SEKITARNYA Proyek Sentral Parkir SETELAH sempat molor waktu penyelesaian proyek sentral parkir di bekas Pasar Payuk (sebelah selatan Pasar Kumbasari), kini sudah mulai memasuki tahap akhir. Dipastikan dalam minggu ini proyek senilai Rp 5,1 miliar (struktur dan ME) itu dipastikan rampung digarap rekanan. Demikian ditegaskan Pimpro sentral parkir Ir. I Gede Suarsajaya di Denpasar, Rabu (21/1) kemarin. Bila pekerjaan tersebut rampung dalam minggu ini, berarti pelaksana proyek PT Agung Sarwa Luwih molor hingga 30 hari. Dalam sehari, mereka berkewajiban membayar penalti sebesar Rp 4,4 juta. (kmb12)

Pemadaman Listrik Sementara Kamis (22/1): Kerambitan, Pejaten, Tibu Biyu, Bongan, Jl. Mawar dan sekitarnya. Hotel ST Reges. Cargo, Pasar Anyar, Liligundi, Buluh Indah, Gunung Agung, Lepang, Padang Udayana, Camat Denbar. Ampi Teater, Ameniti Core, Bali Sol, Seraton Lagoon, Nusa Indah, Meseum Asia Pasific. Demung, Timpag, Samsaman, Mandung, Radio Global, Mama Leon, Pabrik Anggur dan sekitarnya. PAP, Puel Pump, Patra Jasa, H. Bali Hai, H. Rama Garden, H. Risata. Cemengon, Latu, RRI Abiansemal, Mambal, Sibang, Angantaka, Jagapati, Sedang, Angabaya, Jenah, Cengkilung. DSDP, Matahari, Bali Galleria, PAM Teluk, Paza Bali, Aston In Tuban. Buana Kubu, Buana Agung, Padangsambian, Lepang, Pabrik Es Ubersa, Teges, Tegallantang. Kebon Kuri, Kesiman, Tohpati, Kedaton, Jl. Soka, RSU D. Yadnya, Camat Dentim, Jl. Supratman, Jl. Ratna, Jl. Seruni, Jl. Suli. Rumah Dinas Indonesia Power, Banjar Ambengan, Jl. Pulau Moyo, Rumah Potong Hewan Pesanggaran, Angkatan Laut, Pegok, Sidakarya, Kantor Camat Densel, Bank Pedungan dan sekitarnya.

TPG Empat Mantan Guru Hangus Denpasar (Bali Post) Tahun anggaran 2008 lalu, tercatat empat orang mantan guru di Bali yang beralih profesi jadi pengawas sekolah dicoret dari daftar penerima Tunjangan Profesi Guru (TPG). Meskipun mereka sudah dinyatakan lulus sertifikasi dan mengantongi Sertifikat Pendidik, keempat mantan guru tersebut terpaksa merelakan tunjangan yang nilainya setara satu kali gaji pokok per bulan itu “hangus” begitu saja. Pasalnya, belum ada payung hukum yang membenarkan seorang pengawas sekolah menerima TPG. Dengan terbitnya PP No: 74 Tahun 2008 (tentang Guru-red), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali didesak memperjuangkan keempat mantan guru itu ke pusat agar kembali menikmati TPG tersebut. Ketua PGRI Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M. dan Sekretaris Umum PGRI Bali Drs. I Gede Wenten Aryasudha, M.Pd. mengatakan hal itu, Rabu (21/1) kemarin. Mengutip pasal 15 (4) dari PP No: 74 Tahun 2008, kedua pengurus PGRI itu menegaskan bahwa guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan (pengawas sekolah-red) tetap diberi TPG. Mengacu dari ketentuan itu, maka hak keempat mantan guru yang telah alih profesi jadi pengawas sekolah itu untuk menikmati TPG harus dikembalikan. Apalagi, mereka sudah nyata-nyata memiliki Sertifikat Pendidik dan sebelumnya sudah sempat mencicipi manisnya TPG. “Saya berharap, Disdikpora Provinsi Bali memperjuangkan nasib keempat pengawas sekolah itu,” ujar Aryasudha yang didukung oleh Madiadnyana. Mereka mengaku tidak dapat menyalahkan langkah Disdikpora yang tahun lalu mencoret nama keempat mantan guru itu dari daftar penerima TPG. Pasalnya, saat itu PP No: 74 Tahun 2008 belum diberlakukan sehingga Disdikpora tidak memiliki landasan hukum yang kuat untuk mendistribusikan TPG kepada para pengawas sekolah. “Sekarang landasan hukumnya sudah ada. Jadi, mereka punya hak untuk kembali menikmati TPG yang sempat terputus itu,” tegasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, guru-guru yang sudah lulus sertifikasi kini tak perlu khawatir lagi untuk beralih profesi menjadi pengawas sekolah. Dalam pasal 15 (4) dari PP No: 74 Tahun 2008 (tentang Gurured) ditegaskan bahwa guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan tetap diberi TPG. Dengan kata lain, mereka tetap berhak menikmati TPG atau tunjangan yang nilainya setara satu kali gaji pokok per bulan itu tidak diputus. (kmb13)

Bali Post/edi

CALON REKTOR - Lima calon Rektor Unud saat penyampaian visi-misi pencalonan menjadi rektor di Gedung GDLN Unud, Rabu (21/1) kemarin.

Denpasar (Bali Post) Lima kandidat Rektor Universitas Udayana (Unud) periode 2009-2013 yakni Prof. Dr. I Wayan Cika, M.S., Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc., Dr. Ir. I Ketut Satriawan, M.T., Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Merta, DAA. dan Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD.(KHOM) diberikan kesempatan memaparkan visi dan misinya serta kebijakan dan program kerjanya jika nantinya terpilih sebagai Rektor Unud. Dalam pemaparan visi dan misi yang berlangsung di Gedung GDLN Unud itu, Rabu (21/1) kemarin, mereka kompak mengumbar janji akan menjadikan Unud sebagai lembaga pendidikan tinggi yang unggul, mandiri dan berbudaya. Pada kesempatan itu, mereka dijatah waktu sepuluh menit untuk menyampaikan visi dan misinya. Cika yang mendapat giliran pertama dengan antusias memaparkan 16 butir kebijakan dan program kerja unggulannya. Salah sa-

Pendidikan

Kelas ’’Overload’’, Siswa Belajar seperti Pindang Denpasar (Bali Post) Komitmen Pemkot Denpasar untuk memperbaiki sekolah yang rusak, ternyata belum sepenuhnya berjalan. Buktinya masih ada sekolah yang sampai saat ini belum pernah mendapat perhatian untuk direhab. Bukan hanya itu, selain kondisi ruang kelas yang rusak, juga terjadi kelebihan (overload) siswa dari daya tampung yang tersedia. Kondisi sekolah seperti ini terjadi di SDN 1 Sesetan, Denpasar Selatan. Hal ini mengemuka saat kunjungan Komisi D DPRD Denpasar yang dipimpin Ketuanya I Ketut Ceteg Rurung, Rabu (21/1) kemarin ke sekolah itu. Setiap kelas rata-rata menampung melebihi dari jumlah ideal yang hanya 40 siswa. Sementara di sekolah ini dalam satu kelas terdapat sampai 68 siswa, seperti yang terjadi pada kelas tiga. Jadi mereka belajar berjejal seperti pindang.

Kehadiran Ceteg Rurung dkk. ini diterima Kepala SD 1 Sesetan, Ni Nyoman Denun Niarti, S.Pd. didampingi Ketua Komite Made Murjana, Lurah Sesetan Made Sukarata, dan Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Denpasar Selatan Wayan Lami. Denun Niarti mengatakan tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi kelebihan daya tampung di sekolahnya. Bila harus dibuat dua shift, pagi dan sore, akan terbentur

dengan tenaga guru. Karena itu, sejak beberapa hari lalu keberadaan siswa belajar digabung menjadi satu shift. Menanggapi hal tersebut, Wayan Lami yang didampingi Nyoman Majanawa (pengawas) mengatakan hal tersebut menyalahi aturan. Karena setiap kelas maksimal hanya diisi 40 orang siswa. Bila melebihi jumlah itu dikhawatirkan mengganggu proses belajar siswa. Melihat persoalan yang dihadapi SD 1 Sesetan, lurah

Dr. Vedakarna Minta Rakyat Jaga Danau dan Gunung PNI MARHAENISME mengecam tindakan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Buleleng yang menyatakan ‘’akan mempertimbangkan’’ tawaran investor untuk mempreteli kesucian Danau Buyan dengan membangun kawasan resort termasuk panggung terapung di dalamnya. Menurut Dr. Shri I Gst. Ngrh. Arya Vedakarna MW Suyasa III (Ketua DPD PNI Marhaenisme Bali) yang didampingi oleh Ida Bagus Santosa, S.Sos. (Ketua DPC PNI Marhaenisme Bali dan Fraksi PNIM DPRD Bangli) seharusnya pemerintah langsung menolak pengajuan model pembangunan yang bertentangan dengan pelestarian kawasan suci Bali. Hal ini dikatakannya saat press conference di Media Center PNIM di Denpasar. ‘’Pak Gubernur Bali baru 6 bulan dilantik tapi selalu mempertim-

Bali Post/ist

PUTRA MARHAEN - Dr. Arya Vedakarna bersama caleg dan pengurus PAC PNI Marhaenisme Kecamatan Tembuku Bangli bersama seorang ibu dan bayi yang diberikan nama Putra Marhaen. bangkan kebijakan yang antiHindu. Saya masih ingat bagaimana Gubernur Bali punya wacana untuk mengubah bhisama, kemudian muncul wacana untuk merevisi Perda Tata Ruang tentang ketinggian maksimum bangunan di Bali

dan sekarang malah memberi angin segar pada investor untuk mempreteli kawasan suci. Sebagai pimpinan partai politik di Bali, saya ingatkan Gubernur Bali jangan mentoleransi ide, wacana apalagi merespons bisikan investor yang

tidak pro pada lingkungan hidup,’’ kata Dr. Arya Vedakarna menanggapi keprihatinan rakyat Bali. Sebagai partai politik, PNI Marhaenisme tidak hanya fokus pada pemilu saja tapi sudah seharusnya parpol memberi pendidikan politik. ‘’Saya imbau pada rakyat Bali terutama mereka kalangan Marhaenis, jangan ulangi kesalahan yang sama. Saudara harus jaga danau dan gunung. Jaga harga diri sebagai umat Hindu. Cuma itu yang kita punya saat ini,’’ ungkap President World Hindu Youth Organisation (WHYO) ini. Untuk itu, jika PNIM dipercaya rakyat untuk memiliki satu fraksi di seluruh Bali, maka PNIM akan memprioritaskan program kehinduan untuk seluruh aspek di Bali. ‘’Ini yang akan diambil alih jika PNIM berkuasa di Bali. Nasionalisme dan semangat ajeg Hindu harus berjalan seiring,’’ pungkas Dr. Vedakarna. (r/*)

Billabong Bantu Penyandang Cacat Sumbang Mesin Produksi ’’T-Shirt’’ PENGUSAHA dan lingkungan sosialnya adalah satu jalinan tanggung jawab dan kepekaan sosial yang tak terpisahkan. Untuk itu, dari pertautan jalinan ini mesti dikembangkan dalam bentuk bantuan dan motivasi positif bagi lingkungan sosialnya untuk bisa lebih baik dari sebelumnya. Demikian pula PT Billabong Indonesia. Untuk mewujudkan tanggung jawab sosial itu, belum lama ini memberikan sumbangan mesin produk pakaian t-shirt kepada penyandang cacat. Selain pemberian bantuan mesin produksi, juga para penyandang cacat tersebut dibekali keterampilan untuk mem-

Topik : BUPATI BAGIADA BANTAH RUSAK DANAU BUYAN

Sampaikan opini Anda hari ini di acara W arung Global FM 96,5 Warung wab blog: www.globalfmbali.blogspot.com, E-mail:globalfmbali@yahoo.com

setempat berharap adanya penambahan bilik untuk ruang belajar siswa. Keberadaan siswa di SD tersebut cukup banyak, sehingga mendesak untuk penambahan bilik belajar. Ceteg Rurung cs. mengatakan akan tetap berusaha untuk mencari jalan keluar persoalan yang terjadi di SD tersebut. Hanya, persoalan yang paling sulit dan mengganjal penambahan bilik, yakni belum jelasnya status lahan yang ditempati SD tersebut. Bila status lahan SD itu sudah jelas, penghapusan gedung lama untuk dibangun gedung baru dengan jumlah ruangan yang memadai, bukan lagi menjadi persoalan mendasar. (kmb12)

’’Roadshow’’ PNIM di Bangli

produksi t-shirt menggunakan mesin-mesin tersebut. Menurut Human Resource PT Billabong Indonesia, Kusuma Halim, S.H., bantuan yang diberikan kepada penyandang cacat tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT Billabong Indonesia dengan Yayasan Kerja Sama Umum Bali

(Yakkum). Kusuma Halim menambahkan, untuk tahap pertama pemberian keterampilan tersebut baru diberikan kepada enam orang penyandang cacat dan akan berkelanjutan secara tetap di kemudian hari, dengan harapan dapat membantu para penyandang cacat agar tidak merasa rendah diri

815224, 819446 FM 96,5

tunya, mewujudkan manajemen pendidikan tinggi yang bermutu, transparan, demokratis dan efisien serta mengembangkan teknologi informasi untuk membangun sistem administrasi terpadu. Sedangkan Suprapta menyampaikan 10 program unggulan, di antaranya mengembangkan kerja sama pendidikan dan riset tingkat nasional dan internasional. Satriawan yang mendapat giliran ketiga memaparkan 14 program unggulannya. Satu-satunya kandidat Rektor Unud yang namanya belum ada embel-embel profesor ini menjanjikan pemerataan kesempatan bagi masyarakat untuk masuk Unud dan berupaya untuk meningkatkan penalaran, kreativitas dan kemandirian mahasiswa. Sedangkan Merta dengan tujuh program unggulannya berkomitmen bulat membangun Unud dengan gairah, keyakinan, strategi, nilai yang jelas, energi, kebersamaan dan membangun komunikasi menuju kemandirian dalam

Bali Post/kmb

BANTU MESIN - PT Billabong Indonesia membantu mesin produk pakaian t-shirt kepada penyandang cacat. Bantuan akan diberikan secara berkelanjutan, dengan tujuan dapat berusaha mandiri dan meningkatkan taraf ekonominya.

pada lingkungannya. ‘’Di samping pula merupakan bentuk kepedulian sosial dari PT Billabong Indonesia sejalan dengan harapan yang tertuang dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas (PT-red) yaitu tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau Company Social Responsibility,’’ ujar Kusuma Halim. Lebih lanjut menurut Manager Operasional PT Billabong Indonesia, Made Basur, bantuan yang diberikan perusahaannya, jangan dilihat dari besar kecilnya nilai bantuan, namun mesti diingat bantuan tersebut bertujuan untuk menggugah para pelaku bisnis lainnya, dengan UU PT yang baru, badan hukum yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan alam, wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungannya. ‘’Selain itu, agar para penyandang cacat tidak selalu bergantung pada orang lain, namun mampu mandiri secara ekonomi,’’ tandas Made Basur. (kmb/*)

universalitas university bukan diversity. Sementara itu, Bakta yang berstatus sebagai calon incumbent memaparkan 17 kebijakan dan program unggulan. Kandidat yang masih menjabat sebagai Rektor Unud ini berjanji akan menjalankan berbagai program unggulan Unud menuju standar internasional. Pada kesempatan itu, kelima kandidat Rektor Unud itu juga memperkenalkan calon PR I, II, III dan IV yang akan mendampinginya kelak jika terpilih sebagai Rektor Unud periode 2009-2013. Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unud Prof. Dr. Wayan Windia mengatakan, pemilihan rektor dijadwalkan 4 Februari 2009 mendatang. Pemilihan ini sengaja dilangsungkan lebih awal karena ada hajatan pemilu legislatif dan pemilihan presiden tahun 2009. Berdasarkan ketentuan Kepmendiknas, kata dia, pemilihan memang mesti dilangsungkan selambat-lambatnya lima bulan sebelum masa jabatan rektor berakhir. (kmb13)

Bedah Buku ’’Arjaya Apa Kata Mereka’’

Ide Cerdas Raih Simpati Krama Bali

Denpasar gi di balikn(Bali Post) ya terselip B e d a h kartu nama buku ‘’I Made Made Arjaya Arjaya Apa sebagai CaKata Mereleg DPRD ka’’, Rabu (21/ Bali nomor 7 1) kemarin dari Dapil menghadirBali 1 Denkan pembepasar. dah Prof. Kun AdnTjokorda Gde yana, dosen Atmaja, S.H., ISI DenM.H., Rektor p a s a r Universitas menangkap Ngurah Rai, kesan Arjaya sebagai Prof. Dr. Wayan Suparta, Bali Post/ist tokoh paradoks tak perM.S., guru be- I Made Arjaya, S.E., M.Si. sar Fakultas Caleg DPRD Bali PDI-P no- lu dipisahkan antara P e r t a n i a n mor 7 dari Denpasar peran legisUnud dan Drs. Made Suantina, M.Si., latif dan aktivis. Dia menilai Pembantu Dekan III Fisipol wajar isi buku ini banyak memuji. Namun paling tidak ada Universitas Warmadewa. Bedah buku tersebut dis- data primer tentang Arjaya. Sementara Tjok. Atmaja ambut antusias tokoh dan elemen masyarakat Bali. Di ant- menyarankan Arjaya tak teraranya tokoh puri A.A. Ngurah lena pujian yang disampaikan Pemecutan, Agung Arnawa para tokoh dalam buku ini. dari Majelis Madya Desa Pa- Sosok Arjaya dituntut tak hankraman Denpasar, Wakil Ket- ya mampu memimpin keluarua DPRD Bali Adiputera dan ga, juga ber-yadnya untuk anggotanya, IGN Sudiana, lingkungan serta meningkatKetua PHDI Bali, dosen, guru kan kualitas SDM. Prof. Suparta menilai visi dan Kepala SMPN 1 Denpasar Rimbya Temaja, Pengurus Arjaya seorang Soekarnois INTI Bali serta kerabat yang yang banyak mengadopsi ajamemadati halaman rumahnya ran Bung Karno. Hal ini tercerdi Mertasari Sanur. Hadir pula min dari sikapnya bersahaja, Wakil Wali Kota Jaya Nega- berjuang bersama-sama untuk ra, Camat Denpasar Selatan mewujudkan kesetaraan dan kesejahteraan krama Bali. ‘’Ardan tokoh Sanur. Suantina dan anggota jaya adalah karakter pejuang KPID Bali Nyoman Mardika yang ‘’saja-saja seken-seken menilai bedah buku yang di- beneh-beneh,’’ nilainya. Dia begagas Yayasan Bina Tunas ad- rani dan serius menyikapi peralah ide cerdas untuk meraih soalan. Terkadang radikal sepsimpati krama Bali. Terobosan erti mengkritik pabrik miras di ini dipandang lebih intelek Tabanan. Sayangnya belum ketimbang memajang baliho. tersirat langkah Arjaya seBanyak orang tak paham bagai ketua Komisi I dalam makna apa yang tersirat di mengawal Bali. Arjaya mengbalik pameran foto tersebut. isyaratkan kekurangan terseKesan terhadap ketokohan but akan dilengkapi pada buku yang dibaca tokoh pada buku kedua, dari tiga yang akan ini jauh lebih mengena. Apala- dibuatnya. (029/*)

15 Pejabat Gerbong Dewa Beratha Pensiun Suwirya Patra Jabat Kepala BPM Denpasar (Bali Post) Tercatat lima belas pejabat eselon II pada era Gubernur Dewa Beratha pensiun terhitung Rabu (21/1) kemarin. Mereka rata-rata kelahiran 1950 dan 1951. Pejabat yang pensiun di antaranya Ir. Wayan Subagiarta, Ir. Made Sulendra, Nikanaya, Sujana Cahyanta, Kandiyuana, termasuk Dewa Nyoman Suarta. Sementara itu, dari deretan pejabat baru yang dilantik Gubernur, terdapat nama Ir. I Nyoman Suwirya Patra, M.M. Mantan Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan ini kini menjabat Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Bali. Suwirya Patra menggantikan posisi Drs. I Gusti Made Sudjana, M.Si. yang kini menjabat Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Pemprov Bali. Pergeseran juga terjadi pada pos Biro Humas dan Protokol. Jabatan Karo Humas dan Protokol kini dijabat I Putu Suardika, S.H., M.M. Ia menggantikan Puasha Aryana yang menempati pos baru sebagai Kadis Sosial. Sementara itu, Artadana yang sempat menjadi staf pada Biro Umum setelah lengser dari kursi Sekretaris KPUD Bali

dipercaya menjabat Kepala Badan Kesbanglinmas. Mutasi juga melibatkan seorang perwira menengah Kepolisian yakni Kombes I Gusti Ketut Budirtha, S.H. yang dipercaya sebagai Kepala Pelaksana Harian Badan Narkoba Provinsi Bali. Sebelumnya jabatan ini dipegang oleh dr. I Nyoman Sutedja, MPH. yang kini menjabat Kadiskes Bali. Sutedja menggantikan dr. Dewa Ketut Oka yang diploting menjadi tim ahli bidang SDM. Mutasi juga terjadi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Jabatan Kadis kini dipegang oleh Drs. Ketut Wija, M.M. menggantikan TIA Kusuma Wardhani yang digeser sebagai Kepala Diklat. Selain jabatan strategis tersebut, sejumlah pos lainnya juga berganti komando. Ir. Wayan Subagiarta yang pensiun, kursinya selaku Kepala Bappeda diganti oleh Ir. Nengah Suarca, M.Si. Gubernur Bali Mangku Pastika saat pelantikan meminta gerbong pemerintahannya menjabarkan visi Bali Mandara secara kreatif dan inovatif. Para pejabat eselon II yang mendapat tunjangan jabatan Rp 3.250.000 ini jangan sampai menjadi birokrat yang korup. (044)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Bali Post - Kamis, 22 Januari 2009 by e-Paper KMB - Issuu