M.E.N. Indo Dec 2016-Jan 2017

Page 54

52

METALWORKING EQUIPMENT NEWS INDONESIA • DECEMBER 2016 - JANUARY 2017

Gambar 6: Proyeksi pinggiran.

Gambar 7: Pemeriksaan DRC dua tahap untuk menyingkirkan kesalahan palsu akibat pendekatan lekukan.

Kaidah perpanjangan menyatakan bahwa suatu objek pada satu lapisan harus memanjang melampaui suatu objek pada lapisan lainnya dalam jarak minimal ter tentu. Kaidah perpanjang an ini akan mengukur jarak dari sisi luar ping giran objek lapisan 1 menuju sisi dalam pinggiran objek lapisan 2. Umumnya, pemeriksaan ini akan mengabaikan ping giran yang berpotongan atau memotong pada sudut 90 derajat, seperti diperlihatkan di Gambar 4. Ke s al ahan DRC p al s u mun c ul ketika pinggiran berlekuk diterjemahkan menjadi ping giran-

pinggiran kecil sudut-bebas, dengan memecah satu ping giran panjang menjadi beberapa ping giran kecil seper ti terlihat dalam Gambar 5. Perpotongan tersebut mus t ahil diabaik an k arena s atu ping g ir an berlekuk pada Lapisan 1 yang m e m o t o n g L ap i s an 2 diko n v e r s i menjadi tiga pinggiran, yang salah satunya tidak memotong pinggiran Lapisan 2. Ini bukan karena mesin DRC tidak dapat menangani masalah ini, melainkan karena kaidah tersebut ditulis dan dioptimalkan untuk geometri ortogonal sehingga harus

dimodif ikasi jika ingin diterapkan untuk pinggiran berlekuk. Satu trik untuk membantu menyaring banyak ping giran kecil dalam pendekatan lekukan adalah memerik sa ping giran apabila menonjol satu sama lain dalam jumlah minimal tertentu saja. Tonjolan atau proyeksi suatu pinggiran ke pinggiran lain merupakan proyeksi tegak lurus dari pinggiran acuan ke pinggiran yang menjadi sasaran proyeksi. Gambar 6 menunjukkan contoh pinggiran lapisan 1 yang diproyeksikan ke pinggiran lapisan 2 dan sebaliknya. Aturan umum panjang filter yang baik adalah sepuluh kali manufacturing grid atau sepersepuluh jarak pengukuran. Sayangnya, pemfilteran berdasarkan panjang proyeksi ini tidak mampu menyingkirkan kesalahan palsu ketika kaidah perpanjangan menerjemahkan pinggiran berlekuk menjadi ping giran-ping giran kecil sudut-bebas. Ping giran-ping giran ke c il y an g dih a s il k an d an t i d ak berpotongan dengan lapisan lain bisa saja memiliki panjang proyeksi yang cukup besar dan tidak dapat disaring. Tantangannya adalah bagaimana menyingkirkan pinggiran yang akan berpotongan apabila tidak ada pendek at an. Metode y ang paling baik adalah memodif ika si kaidah D R C s e hin g g a h an y a m e m e r ik s a p in g g ir an y an g b e r l a w an an d an buk an p er p o tong anny a . C ar any a a d a l a h m e l a k uk a n p e m e r ik s a a n perpanjangan dan menyimpan hasilnya sebagai poligon atau bidang, kemudian melakukan pemeriksaan internal at au pemerik s aan lebar untuk mengetahui jarak antara sisi dalam dua pinggiran suatu objek. Gambar 7 menunjukkan bahwa ketika memang terjadi kesalahan, akan dihasilkan poligon berpuncak empat atau lebih pada wak tu pemeriksaan kaidah perpanjangan. Pemeriksaan kaidah perpanjangan meng ha silk an seg it ig a di lok a siloka si kes alahan DRC pal su yang dihasilkan melalui pemecahan satu pinggiran panjang menjadi beberapa pinggiran kecil. Karena perpotongan tidak ikut dalam pemeriksaan lebar, segitiga-segitiga ini diabaikan dan disisihkan dari hasil.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.