Edisi 181

Page 13

Seni Budaya Profesi Edisi 181 Juni Tahun XXXVIII 2014

coffee

13

www.profesi-unm.com

Si Hitam yang Bikin Candu

S

iapa yang tidak mengenal minuman Kopi? Jenis minuman ini paling diminati tatkala tubuh terasa dingin, atau hanya sekedar untuk melepas rasa kantuk dan relaksasi. Pertama kali, kopi hanya ada di Ethiopia. Biji-biji kopi asli yang ditanam oleh orang Ethiopia di dataran tinggi. Bangsa Arablah, yang pertama kali memperkenalkan kopi ke mata dunia, pertama kali ke Afrika Utara lalu ke­ mudian menyebar sampai ke Asia dan Eropa dengan proses perdagangan. Kopi pertama kali mulai diriwayatkan pada abad ke-9. Seiring perkembangan, kopi saat ini telah menjadi “kekasih” yang paling setia menemani semua “kasta” kalangan, baik masyarakat biasa maupun kaum-kaum intelektual kampus. Salah satu mahasiswa penikmat kopi, Muhammad Noor Hidayat, mahasiswa Fakultas Psikologi me­ngaku telah candu pada jenis minuman berwarna hitam ini. “Saya biasanya minum kopi 3-4 cangkir perhari, kalau tidak minum kopi saya

FOTO : SOFYAN-PROFESI

biasanya sakit kepala,” akunya. Tak hanya itu, Yayat, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa dengan menikmati kopi, ia bisa lebih rileks dan semangat saat mengerjakan banyak tugas. “Biasanya saya kalau kerja tugas tengah malam, yah harus ada kopi. Biar bisa tahan begadang untuk selesaikan tu­ gas. Setiap sudah minum kopi biasanya makin semangat kerja tugasnya karena mungkin adrenalin makin meningkat juga dan tentunya lebih rileks,” tambah mahasiswa angkatan 2010 ini. Ketika kehabisan ide, biasanya orang meminum kopi agar muncul gagasan baru mengalir. Mengapa kopi berdampak bagi tubuh, khususnya membuat segar pada otak manu­ sia. Menurut peneliti, minum sedikit kopi dari 14 ons dalam cangkir merupakan awal. Setelah sering minum kopi, maka tubuh semakin bertoleransi.

Dengan konsumsi yang sama maka tubuh tidak memberikan dampak lalu orang akan meningkat mengkonsumsi dari satu cangkir ke dua cangkir perhari dan seterusnya. Tidak jauh berbeda, mahasiswa Fakultas Seni dan Desain (FSD), Luki Ahmadi Hari Wardoyo juga menyukai jenis minuman yang satu ini. Menurutnya, meskipun ia belum termasuk kategori candu pada kopi namun ia cukup suka meminum kopi saat ia lagi susah berpikir kreatif untuk mengerjakan tugas di bidang seni. “Suka iya, tapi saya bukan pecandu kopi, biasanya minum kopi kalau lagi buntu berpikir dan begadang atau pas nongkrong sama anak-anak di kampus baru juga minum kopi,” papar penyuka kopi jenis torabika. Saking gemarnya mahasiswa meng­ habiskan waktu dengan begadang sembari menyeruput kopi, lapak-lapak pedagang kaki lima yang berada di depan eks gedung BAAK UNM kerap kali menjadi tempat nongkrong di kala malam tiba. Tak jarang beberapa fungsionaris lembaga kampus mendiskusikan program kerjanya maupun kebijakan-kebijakan kampus yang diang­ gap tak sejalan dengan suara mahasiswa. Lapak pinggir jalan protokol yang buka hingga dini hari itu pun menjadi saksi bisu mahasiswa-mahasiswa yang menumpahkan ide-ide cemerlangnya.

INT

I Gede Roby Supriyanto atau sering disebut Robi Navicula adalah seorang mu­ sisi band rock asal Bali, menurutnya kopi ibarat morfin disaat lagi penat dengan ker­ jaan yang banyak. selain menjadi seorang musisi ia juga aktif di bidang sosial yang tak jauh dari kreativitas. “Bagi aku pribadi, kopi itu jadi morfin buat aku pas lagi penat banget dengan ker­ jaan yang banyak. Buat lagu dan sebagain­ ya. Biasanya setiap lagi buat lagu pokoknya harus bersanding dengan secangkir kopi, biar memori aku berfungsi lebih cepat dibanding biasanya,” beber vokalis dan gitaris band Navicula ini. Semakin populernya minuman kopi, menarik minat para ahli kesehatan untuk menelitinya. Mereka mendapati bahwa kopi miliki lebih dari 500 senyawa kimia, yang salah satunya dinamakan sebagai kafestol. Robi juga menambahkan dari banyaknya hasil peneliatan pun membuktikan bah­ wasanya banyak efek yang dihasilkan dari kopi itu sendiri. Yah salah satunya dengan meminum kopi dapat mencegah salah satu penyakit alzheimer yaitu penyakit lupa. “Makanya aku suka banget minum kopi apalagi kopi dari hasil kebun aku sendiri yang aku tanam di kebun halaman belakang rumah,” tambah direktur Akarumput.com ini sambil tertawa lebar. (lel/ yen)

Sejarah Singkat Kopi di Dunia MENURUT sejarah kata kopi berasal dari bahasa Turki kahveh, yang kemu­ dian dikenal dalam bahasa Belanda sebagai kaffie, diikuti dengan bahasa In­ ggris dengan sebutan coffie. Bangsa Arab mengenalnya dengan qahwah, artinya kekuatan. Kemudian bahasa Indonesia membakukannya menjadi kata kopi. Dari berbagai catatan sejarah Tana­ man Kopi, kopi pertama kali ditemukan di dataran Ethiopia, sebagai tanaman liar kala itu. Baru pada pertengahan abad 15, kopi dikembangkan di semenan­ jung Arab, yang kemudian kita kenal dengan istilah Kopi Arabica. Legenda kopi di negeri Arab ini, memiliki cerita ­tersendiri. Menurut mereka, kopi ditemu­ kan oleh seorang penggembala kambing muda bernama Kaldi. Dia melihat kamb­ ingnya menunjukkan gejala gembira saat memakan biji atau daun hijau dari tana­ man kopi tersebut. Penasaran akan hal tersebut, maka Kaldi turut memakan biji kopi tersebut dan mendapati perasaan gembira pula. Sejak saat itu, cerita ini menyebar ke seluruh negeri Arab. Baru

Streaming: radioprofesi.com

pada tahun 1610, kopi ditanam di India dan kemudian Belanda mulai belajar mengembangbiakkan pada tahun 1614. Tahun 1699, Belanda mengembangkan tanaman kopi di Srilangka dan tanah Jawa (Indonesia). Kopi mulai terkenal di Indonesia semanjak tahun 1696 ketika Walikota Asterdam, Nicholas Witsen memerin­ tahkan komandan pasukan Belanda di Pantai Malabar, Adrian Van Ommen, untuk membawa biji kopi ke Batavia. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah pertikelir Kedaung yang kini lebih dikenal dengan Pondok Kopi. Beberapa waktu kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten dan Priangan, hingga kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawasi, Bali dan Timor. Semakin populernya minuman kopi, menarik minat para ahli kesehatan untuk menelitinya. Banyak orang yang

masih berpendapat bahwa kopi buruk bagi kesehatan. Sebenarnya hal itu tidak sepenuhnya benar. Kopi, asalkan dikon­ sumsi secara bijak, sebenarnya justru bermanfaat bagi kesehatan. Apa pun, bukan hanya kopi, bila dikonsumsi berlebihan pasti tidak baik. Namun demiki­ an, kopi juga memiliki efek negatif. Kafein sebagai kand­ ungan utama kopi bersifat stimu­ lan yang mencandu. Kafein mem­ pengaruhi sistem kardiovaskuler seperti

peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Dampak negatif itu muncul bila Anda mengkonsumsinya secara berlebi­ han. (lel/int)

INT

Urai data, ungkap fakta, saji berita


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.