16
Persona
Profesi Edisi 178 April Tahun XXXVII 2014
www.profesi-unm.com
Pantang Tidur Sebelum Kerjaan Kelar ICHWAN Usman, pria kelahiran Kajuara, Kota Watampone ini dalam meniti karirnya memegang teguh prinsip utamanya bahwa setiap amanah yang diembannya akan dipertanggungjawabkan di atas segalanya. Hal itu pula yang akan diterapkannya semenjak menduduki jabatan baru di lingkup kampus UNM sebagai Kepala Sub Bagian Rumah Tangga. Ia mengatakan, tiap tugas yang dipercayakan kepadanya tidak akan pernah ditinggalkan sebelum rampung. “Saya tidak bisa tidur kalau tidak selesai tugasku,” akunya. Kiprahnya di UNM terbilang cukup cemerlang. MUHAMMAD ICHWAN SUWAHAB, SE Setelah menyelesaikan pendidikan akademiknya di Jabatan : Kepala Sub Bagian Rumah Tangga UNM Sekolah Menengah KejuRiwayat Pendidikan ruan (SMK), dia mengadu - SD 263 Padael Kajuara nasib ke UNM sebagai - SMP Negeri Kajuara teknisi di Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Alhasil, di usia - STM Negeri 1 Ujung Pandang
yang masih muda, ia telah berkarir sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Masa sekolah di Makassar juga cukup dikenangnya. Bagaimana tidak, tiap minggu ia harus bolak-balik Makassar-Bone lantaran tuntutan pekerjaan ibunya di Bone dan bapaknya sebagai guru di Makassar yang berpisah tempat tinggal. Katanya, Makassar yang dulu dipenuhi rawa kerap kali menghadang perjalanannya menuju sekolah sehingga memaksa dirinya harus gulung celana sembari menenteng sendal jepit untuk sampai di sekolahnya. Oleh karena itu, pria berkacamata ini sempat tak menyangka kalau dirinya akan didapuk sebagai pimpinan di bagian “penjaga” sarana dan prasarana di UNM. Padahal, ia menganggap dirinya belum punya banyak pengalaman untuk mampu memimpin 32 awaknya di bagian Rumah Tangga UNM. “Saya juga heran, kenapa langsung saya ditunjuk disini. Tapi namanya kepercayaan, untuk itu jangan dikece-
wakan orang lain,” kisahnya. Di sudut sayap kiri Pinisi lantai 4, ia beserta jajarannya bernaung di kala waktu senggang. Seraya meregangkan otot, pria yang tinggal di Sungguminasa Gowa ini, mengakui bahwa kantornya tak lebih hanya digunakannya tiap kali istirahat tiba. Pekerjaannya sebagai pimpinan baru mengharuskannya untuk mengontrol kerja-kerja anggotanya, sekaligus membangun kedekatan dengan pegawai lainnya. “Saya biasanya keliling Pinisi, jarang disini,” ungkapnya sembari menunjuk sekeliling Pinisi tempatnya biasa berkeliling. Meski terbilang masih baru, ia sudah menunjukkan tanggung jawabnya selaku. Kebiasaannya berkeliling sambil mengontrol awak-awaknya, memaksanya baru bisa pulang saat malam sudah tiba. “Biasanya, saya kunjungi dulu semua staf, terutama satpam, untuk memastikan keberadaan mereka di pos masing-masing,” tuturnya. (asa)
- STIEM Bungayya Makassar FOTO: KASDAR-PROFESI
Promosikan Kekayaan Daerah ke Wisatawan MEMPROMOSIKAN potensi wisata menjadi hal yang wajib bagi dirinya. Pun, menjadi sosok putra wisata kreatif, inovatif, percaya diri, berpengalaman, dan berjati diri adalah angannya semenjak Arman (19) menduduki bangku Sekolah Menengah Atas. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) kampus Bone ini berangggapan bahwa menjadi duta pariwisata di ajang Pemilihan Putra-Putri Pariwisata Kabupaten Bone adalah hal yang luar biasa. Menurutnya, ia mengemban amanah sebagai duta pariwisata demi melestarikan budaya daerah, sekaligus sebagai sarana pengembangan potensi bakat, kreativitas, kecerdasan para generasi muda. Keikutsertaannya dalam ajang putra terbaik itu berawal dari rasa penasaran membuatnya mencoba untuk mendaftar duta pariwisata. “Saya sebelumnya memiliki angan untuk mengikuti ajang pemilihan putra terbaik daerah, dan ketika saya mendengar ada informasi pemilihan putraputri parwisata Kabupaten Bone, maka
saya mencoba untuk mencari peryaratannya,” kisahnya. Sebelum dikarantina pun, ia mengaku banyak belajar dan mencoba mencari kriteria menjadi duta pariwisata. “Kriteria penilaian duta wisata menyangkut perpaduan terbaik dari aspek-aspek yang mencakup pengetahuan umum, pengetahuan sejarah dan kebudayaan, pariwisata, etika perilaku dan busana, public speaking penguasaan bahasa, psikologi dan pengembangan diri,” terang mahasiswa kelahiran sepuluh tahun silam ini. Keberhasilan menjadi duta pariwisata tidak terlepas dari dukungan dari kedua orang tuanya, hal ini yang menjadi motivasi tersendiri buat Arman untuk menjadi duta pariwisata yang dicintai banyak orang. “Orang tua yang selama ini menuntun saya dalam hal apapun, selama ini orang tuaku tak pernah berhenti untuk memotivasiku dalam segala hal, mengajarkanku untuk terus santun kepada semua orang,” ucapnya dengan haru. Agar gelar yang disandangnya sebagai duta pariwisata kabupaten Bone tidak sekadar pajangan, anak ke-3 dari 5 bersaudara ini selalu berharap mampu menjadi duta yang mampu mempromosikan kekayaan daerah ke wisatawan lokal dan internasional. Ia melakukannya dengan terus hadir dalam berbagai acara yang dilaksanakan di tanah kelahirannya. “Perlu ditumbuhkan rasa kedisiplinan, dedikasi, dan tanggung jawab yang tinggi untuk membantu pemerintah daerah dalam memamerkan serta mempromosikan keanekaragaman kebudayaan daerah kepada wisatawan yang berkunjung ke daerah Bone,” tegasnya. Selain sebagai duta pariwisata Arman juga terpilih sebagai juara pertama pada pemilihan Putra/Putri Wija to Bone yang diadakan belum lama ini. (pr56)
ARMAN Lahir : Lamuru, 11 Mei 1994 Riwayat Pendidikan - SD Inpres 3/77 Lamuru - SMPN 1 Tellu Siattinge - SMAN 1 Tellu Siattinge Prestasi - Juara 1 Putra Duta Pariwisata Bone - Juara 1 Putra Wija to Bone FOTO: DOK-PRIBADI
Urai data, ungkap fakta, saji berita
“Susah Membuat Orang Tertawa”
TIDAK puas dengan keberhasilannya sebagai pemeran aktor terbaik Festival Teater Indonesia (FTI) tahun 2009 di Parepare, Anjas Wirabuana kini berhasil membawa namanya melambung di tataran Stand Up Comedy Indonesia. Pria kelahiran Palopo ini, memulai karirnya di dunia teaterikal dan tergabung dalam Teater Kampus (Terkam) Univesitas Negeri Makassar (UNM). Berangkat dari sana di tahun berikutnya ia kembali mengikuti Festival Monolog Mahasiswa Nasional (Stigma) di Samarinda. Di ajang tersebut ia meraih juara II. Barulah di tahun 2012, Pesona Panji dan Raditya Dika menelisik ke setiap sendi tubuhnya. Ide menggabungkan kemampuan monolognya dan potensi kocak mengundang gelak tawa menariknya untuk mengikuti ajang Stand Up Comedy Indonesia. Pria yang hobi bermain skateboard ini mulai bergabung dalam Stand Up Comedy Makassar. Lalu ia mengepakkan sayapnya terbang ke Jakarta demi mengikuti ajang Stand Up Comedy yang dilaksanakan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Di ajang tersebut ia mulai bermain dengan comic ternama (sebutan untuk pembawa Stand Up Comedy), seperti Panji, Radit, Mongol dan comic lainnya. Awalnya ia berpikir, lawakan tunggal itu tak ayal hanya membuat orang tertawa. Namun setelah ia ”terjerumus” dalam dunia full of laughing tersebut, ia mulai merasakan bahwa apa yang Panji lakukan tak semudah di layar kaca. “Ternyata sangat susah. Tidak sekadar cerita dan tertawa, tapi itu kayak sudut pandang ta’ melihat sesuatu,” terang mahasiswa angakatan 2009 ini. Suka duka sebagai comic pun sudah pernah ia rasakan. Ia mengaku senang bisa membuat orang lupa masalah dengan tertawa. Selain itu, pengalaman demi pengalaman pun didapatkan pria berdarah Jawa ini. Jadwal ngekil (melucu, red) di panggung Stand up Comedy kini memadati hari-harinya. Cerita
FOTO: DOK-PRIBADI
ANJAS WIRABUANA Lahir : Palopo, 13 Agustus 1989 Riwayat Pendidikan - SDN 483 Andi Pattiware - SMPN 2 Palopo - SMAN 2 Kota Palopo - Jurusan S endratsik FSD UNM Prestasi - Pemeran aktor terbaik FTI (2009) - Juara II Festival Monolog (2010)
lucu dan unik jadi koleksi paten di pikirannya saat ini. Seperti kala ia mengisi suatu acara dimana lighting stage-nya kurang mendukung. Alhasil, mimik wajahnya tidak nampak di hadapan penonton. “Kata orang saya unggulnya di mimik dan gesture, tapi waktu itu karena gelap jadi nggak nampak apa-apa,” kisahnya tak lepas melucu. Namun di balik usahanya membuat orang lain tertawa, tak kerap rasa gundah mengunjunginya saat pasangan menagih kelulusannya. “Sebenarnya saya udah nyusun dari Desember 2012, cuman keasyikan ‘ngamen’,” canda pria yang cukup romantis ini. Oleh karena itu, ia bertekad bisa lulus di bulan Agustus nanti sebagai kado spesial di hari jadi bersama pasangannya. Bahkan untuk memotivasinya, pria yang juga pernah mengisi di acara di Anniversary ke-37 LPPM Profesi UNM ini menulis di akun twitternya “Harus Wisuda Nass”. (dnf) Streaming: radioprofesi.com