Solopos edisi Jumat, 13 Mei 2011

Page 13

SOLOPOS

SOLORAYA SOLO Berawan 24o C - 31o C.

JADWAL SALAT

Susi Feri Handaya N

Grogi bila ditunggu Ortu l

SRAGEN Berawan

KARANGANYAR Berawan

SUKOHARJO Hujan ringan

WONOGIRI Hujan ringan-sedang

KLATEN BOYOLALI Hujan ringan-sedang Hujan ringan-sedang

24o C - 31o C.

24o C - 31o C.

24o C - 31o C.

24o C - 31o C.

24o C - 31o C.

Zuhur 11.36

Asar 14.56

Magrib 17.29

Isya 18.41

Sumpono, warga miskin dari Dusun Siwalan RT 2/RW V Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar adalah potret warga korban korupsi. Rumahnya pernah diajukan dalam proyek rehab rumah tak layak huni (RTLH) yang dananya dari pemerintah pusat namun gagal karena proyek itu dikorupsi.

D

l

Oleh: Indah Septiyaning W, Farid Syafrodhi

Hal itu disampaikan oleh Ketua Forum Karanganyar Rembug (FKR), Hendardi Heru Santoso, saat dihubungi Espos, Kamis (12/5). Sebagaimana diketahui, dana proyek rehab itu berasal dari Kementerian Perumahan rakyat (Kemenpera) yang disalurkan melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) Sejahtera. Namun, proyek itu sebagaimana proyek sejenis yaitu pembangunan rumah bersubsidi Griya Lawu Asri (GLA), dikorupsi oleh sejumlah pihak. Karena itu, FKR mendesak Pemkab agar para warga yang telah terdaftar namun gagal mendapat bantuan rehab, diprioritaskan dalam

Bersambung ke Hal VI Kol 1

program selanjutnya. Masih adanya warga miskin tak mendapatkan perhatian pemerintah juga disorot oleh DPRD. Anggota DPRD menilai Pemkab asal-asalan dan tidak cermat dalam pendataan warga miskin. Menurut Wakil Ketua DPRD Karanganyar Juliyatmono kepada wartawan, Kamis, munculnya kasus Sumpono, menunjukkan kinerja Pemkab sangat asal-asalan. ”Pendataan sering kali tidak dilakukan secara riil sesuai kondisi di lapangan. Tapi jatah itu sudah diplot karena hubungan darah,” tegas Juliyatmono.

Bersambung ke Hal VI Kol 4

Pagi untuk olahraga, malam untuk memadu asmara

Espos/Farid Syafrodhi

Sumber: Litbang SOLOPOS

Jumat Legi, 13 Mei 2011

Karanganyar (Espos)

i usianya yang masih belia, Susi Feri Handaya Nugraheni tidak pernah menyangka akan menjadi atlet panahan Karanganyar. Maklum, di keluarganya sama sekali belum pernah ada yang menjadi olahragawan. Gadis yang kini duduk di bangku Kelas X-9 SMAN 1 Karanganyar itu terakhir berhasil menyabet juara II dalam Kejuaraan Panah Daerah se-Jateng, yang digelar di Blora dan Klaten. Deretan prestasi yang ia raih membuat bangga kedua orangtuanya. Meski ayahnya hanya tukang becak tapi Susi tetap merasa bangga. “Karena itu, saya harus memberikan yang terbaik dengan prestasi, kepada kedua orangtua saya,” katanya.

13 Mei 2006 Awan panas atau wedhus gembel mulai muncul dari kubah lava Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jateng (BoyolaliKlaten)-DIY. Seiring dengan itu, status Merapi ditingkatkan dari siaga menjadi awas Merapi. Dalam dua hari belasan kali wedhus gembel keluar dan turun ke lereng gunung. Awan panas muncul seiring keluarnya lava pijar. Di sekitar puncak terlihat asap solfatara berwarna putih tebal dengan tekanan lemah dan asap dengan tinggi maksimum 400 meter.

Subuh 04.24

Dana bagi Gakin dikorupsi

Oleh: Farid Syafrodhi

Lintas Masa

24o C - 31o C.

l

Oleh: Chrisna Chanis Cara

J Dwi Prasetya

REMANG-REMANG—Sepasang muda-mudi berpacaran di kawasan Villa Park Monumen 45 Banjarsari, Solo, Rabu (11/5) malam. Tempat yang gelap dan minimnya penerangan pada malam hari membuat kawasan itu remang-remang dan kerap dijadikan tempat memadu kasih.

Polisi sita ratusan tabung elpiji 3 kg Sragen (Espos) Polres Sragen menyita 750 tabung elpiji 3 kg dalam operasi di Perempatan Transito, Sragen, Kamis (12/5) siang. Ratusan tabung elpiji tersebut disita beserta truk Nopol AD 1319 JU. Kapolres Sragen, AKBP IB Putra Narendra, melalui Kasubag Humas, AKP Mulyani, menerangkan operasi rutin itu dilakukan oleh 50 personel dari berbagai satuan di Polres Sragen. Aparat menghentikan setiap kendaraan roda empat yang melintas di jalur ring road selatan. Kendaraan yang dihentikan, terang AKP Mulyani, diperiksa surat-suratnya dan barang bawaannya. ”Di sela-sela operasi, ternyata ada truk warna kuning yang dihentikan aparat. Truk itu berjalan dari arah Ngawi ke Solo. Setelah diperiksa, ternyata berisi 750 tabung elpiji. Kami curiga mengapa tabung elpiji 3 kg diangkut dengan mobil tertutup,” ujar AKP Mulyani. Untuk membuktikan kecurigaan aparat, lanjutnya, pengemudi truk Wahyu Dwi Nur Cahyo, 24, warga Gawanan Timur RT 2/RW VI, Colomadu, Karanganyar dan kernet Teguh Setiawan, 18, warga Sumber Alit RT 1/RW V, Sedayu, Pracimantoro, Wonogiri dimintai keterangan petugas. ”Kami sengaja meminta keterangan sopir dan kernet truk itu untuk mengetahui asal ratusan tabung elpiji itu dan hendak dibawa ke mana. Kami curiga tabung elpiji itu merupakan tabung gas tidak resmi,” paparnya. Menurut dia, biasanya distribusi tabung gas dilakukan dengan mobil atau truk terbuka dan ada label PT Pertamina. Mulyani menerangkan, mobil yang digunakan mengangkut tabung elpiji ini tidak ada label PT Pertamina. ”Kami masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut untuk mengetahui barang itu resmi atau tidak. Barang bukti tabung gas dan truk masih diamankan petugas,” pungkasnya. q trh

arum jam baru menunjukkan pukul 07.15 WIB saat Espos menyambangi Villa Park Banjarsari, Solo, Kamis (12/5) pagi. Kala itu, puluhan anak sekolah dasar terlihat asyik berolahraga. Ada yang bermain bola, ada pula yang hanya lari-lari kecil mengelilingi taman. Pagi itu, tak ada yang salah dalam pemanfaatan taman kota.

Namun, kondisi berubah 180 derajat ketika taman yang dulunya menjadi markas pedagang klithikan ini menginjak petang. Berdasarkan pantauan Espos, Rabu (11/5) malam, taman yang difungsikan menjadi taman kota sejak 2006 ini tak ubahnya kuburan. Minimnya penerangan membuat situasi taman menjadi tak karuan.

Bersambung ke Hal VI Kol 1

9,5 Kg jeroan busuk disita Solo (Espos) Tim gabungan yang terdiri atas Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak & Keswan) Provinsi Jateng serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Nusukan dan Pasar Legi Solo, Kamis (12/5) dini hari. Dalam Sidak yang juga diikuti aparat Polresta Solo, tim gabungan menemukan 9,5 kg jeroan berupa usus ayam busuk yang siap diedarkan. Sidak yang dimulai sekitar pukul 03.00

Grafis: Rahmanto

WIB itu dipimpin langsung Kepala Disnak & Keswan Provinsi Jateng, Whitono. Tim dibagi menjadi dua dan masing-masing tim memeriksa daging ayam dan daging sapi yang dijual para pedagang di kedua pasar tersebut. Di Pasar Legi, tim gabungan menemukan sekitar 9,5 kg usus ayam tak layak konsumsi yang dijual oleh salah seorang pedagang. Selain itu, petugas juga menemukan daging sapi semibasah yang dijual salah satu pedagang di Pasar Nusukan. Kepala Dispertan Kota Solo, Weni Ekayanti, mengemukakan hasil

temuan disita oleh petugas untuk dimusnahkan. ”Sebelum dimusnahkan, hasil temuan tersebut akan dianalisis apakah mengandung bahan pengawet atau bahan berbahaya lainnya. Sebab, diduga usus itu diberi tawas agar tidak berbau. Padahal kalau dilihat kondisinya memang sudah busuk,” terang Weni. Weni menuturkan Sidak tersebut merupakan operasi yustisi yang secara rutin dilaksanakan oleh Dispertan Kota Solo.

Bersambung ke Hal VI Kol 4


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.