TEORI SCHUTZNORM DALAM PMH

Page 1

TEORI SCHUTZNORM DALAM PERBUATAN MELAWAN HUKUM1  Teori Schutznorm disebut juga dengan ajaran relativitas, karena penerapan dari teori ini akan membeda-bedakan perlakuan terhadap korban dari perbuatan melawan hukum. Teori ini berasal dari hukum Jerman, yang dibawa ke negeri Belanda oleh Gelein Vitringa. Kata “Schutz” secara harfiah berarti perlindungan.  Teori ini mengajarkan, agar seseorang dapat dimintakan tanggungjawabnya karena telah melakukan perbuatan melanggar hukum, maka tidak cukup hanya menunjukkan adanya hubungan kausal antara perbuatan yang dilakukan dengan kerugian yang timbul. Akan tetapi, perlu juga ditunjukkan bahwa norma atau perbuatan yang dilanggar tersebut dibuat memang untuk melindungi kepentingan korban.  Penerapan Teori Schutznorm ini sebenarnya dalam kasus-kasus tertentu sangat bermanfaat karena alasan-alasan sebagai berikut: 1. Agar tanggung gugat berdasarkan Pasal 1365 BW tidak diperluas secara tidak wajar. 2. Untuk menghindari pemberian ganti rugi terhadap kasus di mana hubungan antara perbuatan dengan ganti hanya bersifat normatif dan kebetulan saja. 3. Untuk memperkuat berlakunya unsur “dapat dibayangkan” (forsee ability) terhadap hubungan sebab akibat yang bersifat kira-kira (proximate causation)  Kesimpulan: 1. Orang yang menuntut ganti rugi berdasarkan perbuatan melawan hukum harus membuktikan bahwa si pelaku telah melanggar normanormayang bertujuan untuk melindungi kepentingan si penderita. 2. Teori Schutznorm bertujuan untuk membatasi pertanggungjawaban pelaku dari pasal 1365 BW

1

Materi disampaikan oleh Dyah Ochtorina Susanti, SH., MHum. Pada Kuliah Perbuatan Melawan Hukum, Kamis, tanggal 8 Oktober 2009 di Fakultas Hukum Universitas Jember.







Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.