Madani Edisi 63 : Masalah Gizi Masalah Negeri

Page 24

image cover by www.wikimedia.com

kiblat

Musholla

Ar-Rahman Renon Berawal dari Musibah Kematian

R

enon, tidak hanya terkenal dengan monumen Bajra Sandi dan Taman Renon nya yang ramai saat lari pagi. Di dekat bundaran jalan Hayam Wuruk terdapat musholla yang elok dan sejuk. Musholla ini terletak di tempat yang tersembunyi, di jalan Tukad Balian I no. 9 Denpasar. Bisa juga dituju aksesnya dari jalan Puputan IV Gang I. Musholla ini berada dibawah naungan Yayasan Ar-Rahman. Musholla ini memiliki dua lantai, lantai satu biasanya digunakan anak-anak TPQ untuk mengaji saat sore hari dan parkiran motor, namun saat shalat jumat karena saking banyaknya jamaah, maka ruang lantai dua juga digunakan untuk shalat jumat, dan untuk parkir motor jamaah dipindah di lahan kosong sebelah timur musholla yang jaraknya lebih kurang 80 meter dari musholla ini.

Sejarah berdirinya musholla Ar-Rahman ini bermula dari kejadian pada bulan Mei 1979. Pada saat itu ada warga muslim yang kebetulan dari luar pulau yang mendapat musibah anaknya meninggal dunia di RS Sanglah. Orang tua si anak akan membawa jenazah anak tersebut ke rumah kontarakannya di Renon, namun oleh si pemilik rumah tidak diberi izin apabila jenazah tersebut dibawa ke rumah, dengan alasan untuk mensucikan rumah nantinya akan memakan biaya yang cukup besar, sedangkan biaya itu harus ditanggung oleh si penyewa. Jika dibawa pulang ke kampung halamannya, biayanya juga tidak sedikit. Akhirnya disarankan agar jenazah dikuburkan di Denpasar. Untuk dikubur di Denpasar juga masih menemukan kendala. Saat akan dikubur di daerah Panjer dan di Kampung Jawa, ditolak karena tidak adan-

24

No.63 • APRIL 2014

ya surat pengantar jenazah dari Rukun. Saat itu memang di daerah Renon belum memiliki Rukun Muslim. Penolakan ini menjadikan warga muslim Renon sepakat untuk membentuk rukun, akhirnya terbentuklah rukun dengan nama “Rukun Kematian Muslim Renon”. Masalah belumlah selesai sampai disini, rukun warga memang sudah terbentuk, tetapi warga masih belum memiliki tempat untuk melaksanakan ibadah kegiatan warga muslim. Jadi, sejak tahun 1979 sampai 1984 warga muslim di wilayah Renon masih mengalami kesulitan mendapatkan tanah untuk membangun musholla. Kondisi warga saat itu, dimana masih belum tersedianya lahan untuk melaksanakan ibadah, menggugah hati beberapa warga untuk mewakafkan tanah miliknya yang digunakan untuk pembangunan musholla. Sehingga setelah dikumpulkan, terdapat tanah seluas 330,00 m² yang nantinya akan digunakan untuk membangun musholla. Salah satu syarat adminitrasi yang harus dipenuhi oleh warga untuk bisa memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari pemerintah adalah agar memiliki susunan pengurus badan pendiri dan berbentuk yayasan agar mendapat perlindungan hukum. Berdasarkan hasil pertemuan para anggota pengurus rukun, maka para pengurus sepakat untuk mendirikan yayasan dan diberi nama “Yayasan Ar-Rahman” dengan akta pendirian oleh Notaris Amir Sjarifuddin no. 48 tanggal 18 Februari 1985. Masyarakat muslim Renon mulai membangun musholla dengan peletakan batu pertama pada tanggal 04 Oktober 1986 oleh Bapak Ir. H. Kiswondo Ka Kanwil BPN Provinsi Bali selaku penasehat yayasan. Pembangunan ini berlandaskan pada


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.