Majalah Tren Konstruksi - Edisi Juli 2010

Page 13

Proyek kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan K3 dari Safety Department. Kebetulan pada hari itu yang menyampaikan penyuluhan adalah Heru Wibowo, Safety Coordinator Proyek OT3 dan ACP2. Selain menjelaskan mengenai potensi bahaya dan risiko pada pekerjaan, dijabarkan pula standar pengendaliannya berdasarkan Mapping Risk Rank yang terpampang di TBM board. Heru juga mengimformasikan ‘Safety Alert’ atau informasi tertulis yang di-record oleh Safety Department dari insiden yang relevan, baik yang terjadi di internal proyek ini maupun eksternal proyek Kajima. “Tujuannya, sebagai bahan evaluasi bagi Safety Department, sekaligus merupakan peringatan bagi semua pekerja,” jelas Gunawan. Pada kesempatan tersebut tim tren diperkenalkan kepada Project Manager (PM), Construction Manager (CM) dan Site Manager (SM) yang hadir mengikuti TBM. Jajaran Top Management ini secara rutin mengikuti TBM pagi maupun malam hari sebagai bentuk komitmen, konsistensi dan support terhadap implementasi safety. Mereka juga memakai alat pengaman diri dengan lengkap, seperti helm dengan tali dagu, safety shoes, bahkan safety belt. “Di proyek ini, semua orang yang memasuki area gedung, pekerja maupun tamu, wajib menggunakan safety belt dan safety hardness meskipun tidak melakukan pekerjaan secara langsung di ketinggian,” tandas Gunawan. Kegiatan TBM selanjutnya adalah senam pagi, Taiso. TrenKonstruksi juga ikut senam yang dipimpin oleh Supervisor Sularno dengan semangat selama lebih kurang 10 menit. Tampak seluruh jajaran pimpinan proyek dan pekerja kompak dan hafal betul dengan gerakan-gerakan www.trenkonstruksi.com

Pekerja tampak serius mengikuti TBM

Dari kiri ke kanan, Heru Wibowo (Safety Coordinator Proyek OT3 dan ACP2), M Yoshida (CM), Shin Ishigaki (PM), Gunawan Puryatama (OHS Manager), dan Anas Z Iksan (A2K4Indonesia) Material Hoist.

senam tersebut. Suatu hal yang menandakan bahwa kegiatan ini sudah rutin dilakukan dan telah berlangsung lama. Usai melakukan doa bersama dipimpin oleh Safety Coodinator, acara ditutup dengan ‘yel-yel’ salam safety yang diteriakkan dengan semangat oleh seluruh peserta TBM.

Pasang spanduk dan rambu-rambu K3 Sejumlah spanduk besar dan kecil bertuliskan perintah, larangan, dan petunjuk K3 dipasang di berbagai tempat di proyek ini. Sebuah pemandangan yang tidak lazim dijumpai di proyekproyek konstruksi lain pada umumnya. Rata-rata spanduk dan rambu yang dipasang berukuran jumbo, 2x6 meter memanjang ke bawah, bahkan ada yang berukuran 4x10 meter. Banyak juga terpasang rambu-rambu K3 berukuran kecil sesuai dengan potensi bahaya di masing-masing tempat kerja. Spanduk berisikan peringatan dan slogan K3 berukuran besar tidak saja dipasang di bagian luar, tapi juga di dalam bangunan gedung, terutama pada titiktitik yang dianggap rawan kecelakaan. Terlihat pula poster-poster bertuliskan informasi keselamatan kerja tersebar di berbagai lokasi strategis di proyek ini sehingga pekerja proyek dapat dengan mudah melihat dan membacanya setiap saat. Tak hanya ingin mengetahui keadaan luarnya saja, tim tren melakukan peliputan langsung ke bagian dalam gedung OT3 yang masih dikerjakan. Terdapat 2 Material Hoist tersedia di gedung ini. Material Hoist yang berada di luar gedung, selain difungsikan untuk transportasi pekerja, juga untuk mengangkut material dan peralatan kerja berbobot rendah. Lift tersebut dioperasikan oleh seorang operator terlatih serta telah mendapatkan Surat Ijin Operasi (SIO) dari institusi berwenang. Sambil menunggu hoist turun, tim tren memperhatikan terminal tempat kami menunggu, berupa bangunan terbuka dengan dua sisi dan atap yang

kokoh untuk menghindari kejatuhan material saat menunggu hoist. Selain bersih, di tempat ini juga terdapat bangku panjang untuk menunggu. Dan pada dua sisi dinding terminal yang terbuat dari triplek digunakan pula sebagai papan informasi K3. Tampaknya, tidak ada ruang atau tempat strategis di proyek ini yang tidak dimanfaatkan untuk menyampaikan infomasi K3. Tak lama kemudian, dengan menggunakan hoist tersebut, didampingi Gunawan Puryatama, tim trenKonstruksi naik ke lantai 28 gedung ini. Di sini tim tren melihat langsung kondisi lantai gedung yang masih dikerjakan. Sejumlah pekerja dengan atribut pengaman diri lengkap terlihat konsentrasi melaksanakan pekerjaannya. Terlihat pula supervisor yang senantiasa memberikan petunjuk dan instruksi kepada pekerja. Meskipun belum dipasang keramik, lantai gedung terlihat bersih. Tidak ada sampah atau puing yang menumpuk. Menurut gunawan, pada setiap lantai gedung yang masih dikerjakan, ditempatkan pekerja khusus yang bertugas untuk mengumpulkan puing atau sampah dengan menggunakan peralatan gerobak dorong yang tersedia. Dan pada masing-masing lantai juga dipersiapkan tong sampah serta alat pemadam kebakaran yang siap digunakan. Di masing-masing lantai juga terpampang banner berukuran 2x1 meter berisikan item pekerjaan, potensi bahaya, risiko, serta prosedur pengendaliannya. ’Itu JSA namanya,’ ujar Gunawan menjelaskan. Job Safety Analysis (JSA) Juli 2010 - trenKONSTRUKSI

11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Majalah Tren Konstruksi - Edisi Juli 2010 by Download BS-E - Issuu