PRODUK DOMESTIK REGIONALBRUTO KABUPATEN ROKAN HULU 2009-2012
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ROKAN HULU
KATA
PENGANTAR
Publikasi “Pendapatan Regional Kabupaten Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 20092012" adalah kelanjutan dari publikasi sejenis yang telah diterbitkan setiap tahunnya secara rutin. Dalam publikasi ini dilakukan pergeseran tahun dasar dari tahun 1993 menjadi tahun 2000. Pergeseran ini dilandasi pemahaman untuk mendapatkan keterbandingan yang sesuai, up to date dan berkesinambungan. Pendapatan Regional merupakan salah satu indikator yang dapat menjabarkan perkembangan tingkat pendapatan masyarakat dalam berbagai aspek perekonomian seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi serta pendapatan per kapita masyarakat di wilayah Kabupaten Rokan Hulu. Dengan diterbitkannya publikasi Pendapatan Regional Kabupaten Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009-2012 diharapkan akan dapat membantu para perencana dan pelaksana pembangunan dalam mengevaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini dan kemudian menyusun rencana serta sasaran yang akan dicapai dimasa mendatang dengan segala implikasinya. Data yang disajikan dalam publikasi ini juga dapat dijadikan sebagai landasan untuk mencapai berbagai kebijaksanaan dan keputusan yang akan diambil. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penghitungan sampai penerbitannya. Semoga penerbitan penghitungan Pendapatan Regional Kabupaten Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009-2012 ini bermanfaat bagi kita semua. Pasir Pengaraian, Oktober 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ROKAN HULU K e p a l a,
R A F D I, S. ST NIP. 196106161982031003
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hulu...............................................
i
Daftar Isi...............................................................................................................................................
ii
Daftar Tabel Analisis.................................................................................................................
iii
Daftar Tabel Pokok..............................................................................................................................
iv
Bab I. Pendahuluan 1.1. Penjelasan Umum............................................................................................................
2
1.2. Penggunaan Tahun Dasar................................................................................................
3
1.3. Konsep dan Defenisi.......................................................................................................
4
1.4. Cara Penyajian PDRB dan Angka Indeks.......................................................................
6
1.5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan..................................................................................
7
1.6. PDRB Termasuk Migas dan PDRB Tanpa Migas..........................................................
8
Bab II. Uraian Sektoral 2.1. Sektor Pertanian..............................................................................................................
10
2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian.............................................................................
12
2.3. Sektor Industri Pengolahan.............................................................................................
13
2.4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih..................................................................................
14
2.5. Sektor Bangunan.............................................................................................................
15
2.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran........................................................................
15
2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi...........................................................................
17
2.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan........................................................
19
2.9. Sektor Jasa-jasa...............................................................................................................
20
BAB III. Perkembangan PDRB Sektoral 3.1. PDRB Rokan Hulu Tanpa Migas...................................................................................
23
3.2. PDRB Rokan Hulu Dengan Migas.................................................................................
26
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
ii
DAFTAR TABEL ANALISIS
Tabel A.
Pertumbuhan Ekonomi Rokan Hulu Tanpa Migas Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2012.............................................................................
Tabel B.
Distribusi PDRB Rokan Hulu Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2012..........................................................................................
Tabel C.
26
Distribusi PDRB Rokan Hulu Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2012..........................................................................................
Tabel F.
26
Pertumbuhan Ekonomi Rokan Hulu Dengan Migas Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2012.............................................................................
Tabel E.
25
PDRB dan Pendapatan Per Kapita Rokan Hulu Tanpa Migas tahun 20092012……………………….......................................................................................
Tabel D.
24
27
PDRB dan Pendapatan Per Kapita Rokan Hulu Dengan Migas tahun 20092012……………………………..............................................................................
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
28
iii
DAFTAR TABEL POKOK
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 6.1
Tabel 6.2
Tabel 7.1
Tabel 7.2
PDRB Kabupaten Rokan Hulu Atas Dasar harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2011................................................................................
30
PDRB Kabupaten Rokan Hulu Atas Dasar harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2011.................................................................
31
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Rokan Hulu Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2011….............................
32
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Rokan Hulu Dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2008-2011 ....................................
33
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Rokan Hulu Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2011….............................
34
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Rokan Hulu Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2008-2011 ....................................
35
Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Rokan Hulu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2008-2011…….........................................................
36
Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Rokan Hulu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2008-2011…….....................................................
37
Indeks Berantai PDRB Kabupaten Rokan Hulu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2008-2011................................................................
38
Indeks Berantai PDRB Kabupaten Rokan Hulu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2008-2011.................................................................
39
Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka Per Kapita Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2011 …………...…………..…..............................
40
Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka Per Kapita Dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan 2008-2011…………..........................................................
41
Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka Per Kapita Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2011 …………...…………..…..............................
42
Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka Per Kapita Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2008-2011…………..........................................................
43
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
iv
Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 – 2012
1
Pendahuluan
sektor
1.1. PENJELASAN UMUM
produksi,
pertumbuhan
besarnya
ekonomi
dan
laju struktur
pembangunan
perekonomian pada satu periode dan
atau
daerah
daerah tertentu. Tingkat aktivitas ekonomi
memerlukan beragam data statistik sebagai
tersebut dapat ditunjukkan melalui Nilai
bahan masukan untuk menentukan dan
Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan dari
mengarahkan sasaran pembangunan agar
masing-masing sektor. Jika NTB di setiap
dapat tercapai dengan baik.
sektor
Perencanaan ekonomi
suatu
negara
tersebut
dijumlahkan
akan
menghasilkan total PDRB. Di lain pihak Hasil pembangunan ekonomi yang telah dicapai tahun lalu perlu dilihat dan dinilai manfaat dan implikasinya untuk pembangunan masa kini dan masa datang. Terlebih lagi dengan semakin pesat dan meluasnya kegiatan pembangunan yang dilakukan
di
kesemuanya
ini
daerah-daerah, membutuhkan
pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dari seri data PDRB atas dasar harga konstan. Sedangkan struktur ekonomi dapat dilihat dari besarnya sumbangan masing-masing sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB.
yang Perkembangan PDRB terjadi akibat
data
statistik baik bersifat nasional maupun
perubahan harga, produksi atau indikator produksi. Perubahan ini menyebabkan
regional.
sumbangan nilai tambah setiap faktor Untuk memenuhi kebutuhan data regional, BPS Kabupaten Rokan Hulu telah berupaya melakukan penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara
berkala.
diharapkan
Dengan
pelaksanaan
demikian
pembangunan
khususnya di bidang ekonomi yang telah dilakukan di Kabupaten Rokan Hulu dapat dievaluasi hasilnya, dan selanjutnya dapat dipakai
sebagai
bahan
penyusunan
perencanaan pembangunan untuk masa mendatang.
terhadap PDRB juga akan mengalami perubahan. sektor
Jika
tidak
perkembangan proporsional,
setiap
misalnya
beberapa sektor tertentu berkembang lebih cepat dibanding sektor lainnya, maka dalam
jangka
panjang
akan
terjadi
perubahan secara nyata (significant) di setiap sebagai Secara
sektor.
Perubahan
perubahan teoritis
ini
struktur
yang
disebut
dikenal ekonomi. dengan
terjadinya perubahan struktur ekonomi tidak selalu ditandai dengan besarnya
Salah satu manfaat data PDRB
peranan suatu sektor dalam perekonomian,
adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas
tetapi secara riil memang telah terjadi
ekonomi yang dihasilkan oleh seluruh
pergeseran kegiatan ekonomi di suatu
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 – 2012
2
Pendahuluan
sektor tertentu yaitu ditandai dengan
produksi masing-masing sektor ekonomi,
semakin
di mana pada angka PDRB atas dasar
ekonomi
berkembangnya yang
aktivitas
mendukung
sektor
harga
konstan
ini
hanya
bersangkutan. Perubahan struktur ekonomi
pertumbuhan
ini menarik untuk dianalisis karena akan
dipengaruhi oleh kenaikan harga. Mulai
mempengaruhi
dari penghitungan PDRB tahun 2004, BPS
faktor
penentu
dalam
produksi
terlihat
secara
daerah. Lebih jauh, jika perubahan ini
maupun BPS di negara Asean melakukan
terjadi secara berarti akan dapat merubah
perubahan tahun dasar dari tahun dasar
arah kebijakan ekonomi di masa depan.
1993 menjadi tahun dasar 2000. Adapun alasan
Regional Kabupaten Rokan Hulu Menurut
diseluruh
tanpa
penilaian prestasi-prestasi ekonomi suatu
Penyusunan publikasi Pendapatan
serentak
semata
dilakukannya
Indonesia
perubahan
tahun
dasar dari tahun 1993 ke tahun 2000 adalah sebagai beriku :
Lapangan Usaha, 2009-2012 dilaksanakan oleh BPS Kabupaten Rokan Hulu dengan mendapat
bantuan
teknis
dari
BPS
a) Pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan tahun dasar 1993 menjadi
Provinsi Riau maupun BPS Pusat. Dari
semakin
tidak
segi
perubahan
struktur
pemakaian
konsep,
definisi,
realistis
karena
ekonomi
yang
metodologi, cakupan, dan sumber datanya,
relatif cepat. Perkembangan ekonomi
penyusunan pendapatan regional ini tidak
nasional dan regional dewasa ini
dapat dipisahkan dari Pendapatan Regional
makin bergeser ke sektor-sektor yang
Provinsi
pertumbuhannya relatif tinggi.
Riau
maupun
Pendapatan
Nasional. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelayakan
dan
konsistensi
hasil
penghitungan baik antarkabupaten maupun antarprovinsi dan nasional, sehingga angka PDRB
suatu
kabupaten
dapat
dibandingkan dengan kabupaten lain.
b) Struktur ekonomi tahun 1993 belum tersentuh
dampak
deregulasi
dan
debirokratisasi. c) Menurut
rekomendasi
Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) sebagaimana
1.2. PENGGUNAAN TAHUN DASAR
tertuang dalam buku panduan yang baru
Penggunaan tahun dasar untuk
“Sistem
dinyatakan
Neraca
bahwa
Nasional�
penghitungan
penghitungan PDRB atas dasar harga
PDB/PDRB atas dasar harga konstan
konstan,
sebaiknya
bertujuan
perkembangan
atau
untuk
melihat
pertumbuhan
riil
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 – 2012
dimutakhirkan
secara
periodik dengan menggunakan tahun
3
Pendahuluan
referensi yang berakhiran 0 dan 5, dan
struktur ekonomi tahun 2000 telah
hal ini juga sudah didukung oleh
berbeda dengan tahun 1993.
komitmen para pimpinan BPS senegara Asean untuk menetapkan tahun 2000
sebagai
baru.
Berikut ini dijelaskan istilah yang
membawa
berhubungan dengan PDRB antara lain
dampak kepada seluruh provinsi di
output, biaya antara, dan nilai tambah
Indonesia untuk memakai tahun dasar
bruto. Kejelasan pengertian dari tiga istilah
2000.
tersebut sangat penting untuk memahami
Sehingga
tahun
peristiwa
dasar
1.3. KONSEP DAN DEFINISI
ini
d) Karena cakupan terus disempurnakan, dalam jangka waktu tujuh tahun telah terjadi
perubahan
struktur/bentuk
komoditas serta kombinasi harga yang
apa yang dimaksud dengan PDRB. Selain hal tersebut, pada bab ini juga dijelaskan mengenai
pendekatan
penghitungan
PDRB, serta PDRB perkapita.
sangat signifikan. Perbaikan cakupan
a. OUTPUT adalah nilai barang dan jasa
terutama terjadi pada sektor pertanian,
yang dihasilkan dalam periode waktu
sedangkan
perubahan
tertentu. Pada dasarnya nilai output
umumnya
di
pengolahan
komoditas
sektor
industri
(elektronik/teknologi
diperoleh
dari
perkalian
antara
kuantum produksi dan harganya.
informatika). Di sisi lain juga terjadi perubahan dalam komposisi harga
b. BIAYA ANTARA adalah biaya yang
antara sektor primer, sekunder dan
dikeluarkan dalam proses produksi
tersier.
yang terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang digunakan di dalam
e) Perkembangan ekonomi dunia dalam
proses produksi oleh unit-unit produksi
kurun waktu 1993-2000 yang diwarnai
domestik pada rentang waktu tertentu
oleh
(biasanya satu tahun).
globalisasi
berpengaruh
tentunya
kepada
akan
perekonomian periode
c. NILAI TAMBAH BRUTO adalah
tersebut, pada pertengahan tahun 1997
merupakan selisih antara nilai output
hadirnya
dengan biaya antaranya.
domestik.
masih
krisis
dalam
ekonomi
juga
berdampak kepada perubahan struktur perekonomian
Indonesia.
Secara
ringkas,
dinyatakan
bahwa
bisa
d. PENGHITUNGAN
PDRB
dapat
dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan penge-
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 – 2012
4
Pendahuluan
luaran, yang akan dijelaskan berikut
tersebut sebelum dipotong pajak
ini.
penghasilan dan pajak tak langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB,
d.1.Pendekatan Produksi
kecuali faktor pendapatan termasuk
PDRB adalah jumlah nilai barang
dan
dihasilkan
akhir
yang
pajak tak langsung neto. Jumlah
berbagai
unit
semua komponen pendapatan ini
jasa
oleh
pula komponen penyusutan dan
produksi di suatu wilayah dalam
menurut
jangka
tambah
waktu
produksi
tertentu.
tersebut
penyajiannya
Unit dalam
dikelompokkan
sektor bruto
disebut seluruh
nilai sektor
(lapangan usaha). d.3. Pendekatan Pengeluaran
menjadi 9 lapangan usaha, yaitu: PDRB adalah penjumlahan
1. Pertanian. 2. Pertambangan & Penggalian.
semua
komponen
permintaan
akhir, yaitu :
3. Industri Pengolahan.
1. Pengeluaran konsumsi rumah
4. Listrik, Gas, dan Air.
tangga dan lembaga swasta
5. Bangunan. 6. Perdagangan,
Hotel,
yang tidak mencari untung.
dan
2. Konsumsi pemerintah.
Restoran. 7. Angkutan dan Komunikasi.
3. Pembentukan
modal
tetap
domestik bruto.
8. Keuangan, Sewa Rumah, dan
4. Perubahan stok.
Jasa Perusahaan.
5. Ekspor neto yang dihitung dari
9. Jasa-jasa.
ekspor dikurangi impor. d.2.Pendekatan Pendapatan PDRB
merupakan
Dari tiga pendekatan peng-
jumlah
jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta
hitungan
tersebut,
secara
konsep
seyogyanya jumlah pengeluaran tadi
dalam proses produksi di suatu
harus sama dengan jumlah barang dan
wilayah
jasa akhir yang dihasilkan dan harus
dalam
jangka
waktu
tertentu. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan.
Semua
hitungan
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 – 2012
sama pula dengan jumlah pendapatan untuk
faktor-faktor
Selanjutnya,
PDRB
produksinya. yang
telah
diuraikan diatas disebut sebagai PDRB
5
Pendahuluan
atas
dasar
harga
mencakup
pasar,
komponen
karena
pajak
tak
langsung neto. e. PDRB
peranan sektoral dan angka-angka indeks, yaitu
indeks
perkembangan,
indeks
berantai dan indeks harga implisit.
PERKAPITA
adalah
a. Peranan Sektoral, diperoleh dengan
merupakan hasil bagi antara PDRB
cara membagi nilai masing-masing
dengan jumlah penduduk pertengahan
sektor dengan nilai total seluruh sektor
tahun yang tinggal di wilayah yang
PDRB dikalikan 100 pada tahun yang
bersangkutan.
bersangkutan (baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
1.4. CARA PENYAJIAN DAN ANGKA INDEKS PDRB seperti yang telah diuraikan, secara berkala dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.
berlaku, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahun, baik pada penilaian produksi dan biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai tambah dan komponen pengeluaran PDRB.
penyajiannya,
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto. Perkembangan,
dengan
membagi
diperoleh
nilai-nilai
pada
masing-masing tahun dengan nilai pada tahun dasar, dikalikan 100. Indeks
ini
menunjukkan
tingkat
perkembangan agregat dari tahun ke tahun terhadap tahun dasar. c. Indeks Berantai, diperoleh dengan
Pada penyajian atas dasar harga konstan suatu tahun dasar, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga yang terjadi pada tahun dasar (dalam publikasi ini harga konstan berdasarkan harga pada tahun 2000). Karena menggunakan harga tetap, maka perkembangan agregat dari tahun ke tahun semata-mata disebabkan oleh perkembangan riil dari kuantum mengandung
Dalam
peranan sektor diberi judul Tabel
b. Indeks
Pada penyajian atas dasar harga
produksi tanpa
konstan).
fluktuasi
membagi nilai pada masing-masing tahun
dengan
sebelumnya.
nilai Apabila
pada
tahun
angka
ini
dikalikan dengan 100 dan hasilnya dikurangi
100,
menunjukkan
maka
tingkat
angka
ini
pertumbuhan
agregat produksi untuk masing-masing tahun. Metode penghitungan ini dapat pula digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan sektoral.
harga. PDRB juga disajikan dalam bentuk PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 – 2012
6
Pendahuluan
d. Indeks
Harga
Implisit,
diperoleh
a. Revaluasi
dengan membagi nilai PDRB atas Dilakukan dengan cara menilai
dasar harga berlaku dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan untuk masing-masing tahun dikalikan 100. Indeks
ini
menunjukkan
perkembangan
harga
dari
tingkat agregat
pendapatan terhadap harga pada tahun dasar. Selanjutnya bila dari indeks harga implisit ini dihitung indeks berantainya (dengan rumus indeks berantai) maka akan terlihat tingkat perkembangan
harga
setiap
tahun
terhadap tahun sebelumnya. Indeks ini secara berkala juga dapat menunjukkan besaran inflasi yang mencakup seluruh barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah penghitungan PDRB.
produksi dan biaya antara masing-masing tahun dengan harga pada tahun dasar dan hasilnya merupakan output dan biaya antara
atas
dasar
harga
konstan.
Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga konstan diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil penghitungan di atas. Dalam praktek sangat sulit melakukan revaluasi terhadap biaya yang digunakan, karena mencakup komponen yang terlalu banyak di samping data harga yang tersedia tidak dapat memenuhi keperluan tersebut. Oleh karena itu biaya antara atas dasar dasar harga konstan biasanya diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan masing-masing tahun dengan rasio tetap biaya antara
1.5. PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN
terhadap output pada tahun dasar.
Angka-angka pendapatan regional atas dasar harga konstan sangat penting
b. Ekstrapolasi
untuk melihat perkembangan riil dari
Nilai tambah masing-masing tahun
tahun ke tahun bagi setiap agregat
atas dasar harga konstan diperoleh dengan
ekonomi yang diamati. Agregat yang
cara mengalikan nilai tambah pada tahun
dimaksud tersebut dapat merupakan PDRB
dasar dengan indeks produksi. Indeks
secara keseluruhan, nilai tambah sektoral
produksi
(PDRB
komponen
merupakan indeks dari masing-masing
penggunaan PDRB Pada dasarnya dikenal
produksi yang dihasilkan atau indeks dari
empat
berbagai indikator produksi jumlah tenaga
sektoral)
cara
untuk
ataupun
memperoleh
nilai
tambah sektoral atas dasar harga konstan.
ekstrapolator
dapat
kerja, jumlah perusahaan, dan lainnya sesuai dihitung.
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 – 2012
sebagai
dengan
jenis
Ekstrapolasi
kegiatan
yang
dapat
juga
7
Pendahuluan
dilakukan terhadap penghitungan output atas
dasar
harga
konstan,
dengan
1.6. PDRB TERMASUK MIGAS DAN PDRB TANPA MIGAS Kabupaten Rokan Hulu merupakan
menggunakan rasio tetap nilai tambah atas dasar harga konstan yang sama. Rasio
wilayah
yang
tersebut diperoleh dari survei khusus
pertambangan minyak bumi, sehubungan
(SKPR).
dengan itu dalam penghitungan PDRB Kabupaten
c. Deflasi
Rokan
memilki
Hulu
juga
potensi
sudah
dihitung nilai tambah bruto dari hasil
Nilai tambah atas dasar harga
produksi minyak bumi. Dalam penyajian
konstan diperoleh dengan cara membagi
PDRB
nilai tambah atas dasar harga berlaku
lapangan usaha tahun 2009 – 2012 ini bisa
masing-masing
Indeks
dilihat : PDRB Kabupaten Rokan Hulu
Harga Konsumen atau Indeks Harga
Termasuk Migas dan PDRB Kabupaten
Perdagangan Besar.
Rokan Hulu Tanpa Migas.
tahun
dengan
Kabupaten
Rokan
menurut
d. Deflasi Berganda Dalam deflasi berganda ini, yang dideflat adalah output dan biaya antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil deflasi
tersebut.
digunakan
Indeks
sebagai
harga
deflator
yang untuk
penghitungan output atas dasar konstan biasanya
merupakan
Indeks
Harga
Produsen atau Indeks Harga Perdagangan Besar sesuai dengan cakupan komoditinya. Pada kenyataannya sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara, disamping karena komponennya terlalu banyak juga karena indeks harganya belum tersedia secara baik. Oleh karena itu dalam penghitungan harga konstan deflasi ganda ini belum banyak dipakai.
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 – 2012
8
Uraian Sektoral
BAB II URAIAN SEKTORAL
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
9
Uraian Sektoral
Dalam bab ini disajikan tentang
kopi, lada, pala, panile, serat karung,
ruang lingkup dan defenisi dari masing-
tebu, tembakau, teh serta tanaman
masing sektor dan sub sektor, cara-cara
perkebunan lainnya.
penghitungan nilai tambah baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
c. Subsektor Peternakan
konstan serta sumber data yang digunakan.
Yaitu meliputi semua kegiatan pembibitan dan budidaya segala jenis
2.1. SEKTOR PERTANIAN
ternak
dengan
tujuan
dikembangbiakan,
2.1.1. Ruang Lingkup Sektor pertanian mencakup segala
untuk
dibesarkan,
dipotong dan diambil hasil-hasilnya,
pengusaahaan yang didapat dari alam dan
baik
yang
dilakukan oleh rakyat
merupakan benda atau barang biologis
maupun oleh perusahaan peternakan.
(hidup). Termasuk dalam kegiatan ini :
Komoditi hasil peternakan antara lain; sapi, kerbau, kambing, babi, ayam, itik,
a. Subsektor Tanaman Bahan Makanan
telur ayam, telur itik, susu sapi, serta hewan peliharaan lainnya.
Yaitu meliputi semua kegiatan
d. Subsektor Kehutanan
ekonomi yang menghasilkan komoditi tanaman bahan makanan seperti; padi, jagung, ketela rambat, ketela pohon, umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedele,
kacang-kacangan,
sayur-
sayuran, buah-buahan, padi-padian dan
Yaitu
meliputi
penebangan segala jenis kayu serta pengambilan
daun-daunan,
b. Subsektor Tanaman Perkebunan
getah-
getahan dan akar-akaran, termasuk juga kegiatan perburuan. Komoditi
tanaman bahan makanan lainnya.
kegiatan
hasil
kehutanan
diantaranya adalah kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan rimba
Yaitu meliputi semua jenis kegiatan tanaman perkebunan
baik
yang diusahakan rakyat maupun yang diusahakan perusahaan perkebunan. Adapun komoditi yang
maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan, arang, bambu, terpentin, kopal, menjangan, babi hutan, dan hasil hutan lainnya.
dihasilkan
seperti; cengkeh, jahe, jambu mente, jarak, kakao, karet, kapas, kayu manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, kina,
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
e. Subsektor Perikanan Yaitu meliputi semua kegiatan penangkapan,
pembenihan
dan
10
Uraian Sektoral
budidaya segala jenis ikan dan biota air
harga produsen terhadap seluruh biaya-
lainnya, baik yang berada di air tawar
biaya antara, yang dalam prakteknya biasa
maupun
Komoditi
juga dihitung melalui perkalian antara
perikanan antara lain; ikan tuna dan
rasio NTB terhadap output komoditi
jenis ikan laut lainnya, ikan mas dan
tertentu. Untuk keperluan penyajian data
jenis ikan darat lainnya, ikan bandeng
NTB atas dasar harga konstan.
di
air
asin.
dan jenis ikan air payau lainnya, udang dan binatang air berkulit keras lainnya, cumi-cumi dan jenis binatang air lunak lainnya, rumput laut serta tumbuhan
Khusus
untuk
subsektor
peternakan, pada penghitungan produksi tidak dapat dilakukan secara langsung, melainkan data produksi harus diperoleh
laut lainnya.
melalui suatu rumus persamaan yang Di Kabupaten Rokan Hulu
menggunakan
tiga
peubah,
yakni
tidak terdapat jenis ikan dan biota air
banyaknya ternak yang dipotong ditambah
asin. Hal ini dikarenakan Kabupaten
selisih populasi ternak dan selisih antara
Rokan Hulu tidak memiliki wilayah
ekspor dan impor ternak.
darat yang berbatasan dengan laut. Komoditi perikanan yang menonjol di Kabupaten
Rokan
Hulu
berupa
2.1.3. Sumber Data Jenis data yang digunakan untuk
perikanan air tawar yang terdiri dari
penyusunan
budidaya tambak, kolam, keramba,
pertanian adalah data produksi, harga, dan
dan sawah.
rasio NTB. Data produksi tanaman bahan
output
dan NTB
sektor
makanan bersumber dari BPS dan Dinas
2.1.2. Metode Estimasi
Pertanian, data perkebunan dari Dinas Pendekatan yang digunakan adalah
Perkebunan, data peternakan dari BPS dan
melalui pendekatan dari sudut produksi.
Dinas Peternakan, data kehutanan dari
Secara umum, nilai output diperoleh dari
Dinas Kehutanan, dan data perikanan
hasil perkalian antara seluruh produksi
bersumber dari Dinas Perikanan.
yang
dihasilkan
terhadap
harga
produsennya.
Data
harga
untuk
tiap-tiap
komoditi, selain bersumber dari BPS juga Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu
diperoleh dari dinas/instansi terkait. Rasio
subsektor diperoleh dari penjumlahan
NTB terhadap output didasarkan pada
NTB tiap-tiap komoditi. NTB ini didapat
hasil survei khusus input-output (SKIO)
dari pengurangan nilai output atas dasar
yang disajikan dalam publikasi “ Tabel
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
11
Uraian Sektoral
Input-Output Indonesia� maupun publikasi
dipasarkan. Kegiatan ini menghasilkan
“ Tabel Input-Output Propinsi Riau�.
minyak bumi, kondensat, dan gas bumi.
2.2. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
b. Subsektor Pertambangan Tanpa Minyak dan Gas Bumi
2.2.1. Ruang Lingkup Sektor
ini
mencakup
segala
Meliputi
pengambilan
dan
kegiatan penggalian, pemboran, penya-
persiapan pengolahan lanjutan benda
ringan, pencucian, pemilihan dan pengam-
padat, baik di bawah maupun ditas
bilan segala macam barang tambang,
permukaan bumi serta seluruh kegiatan
mineral dan barang galian yang tersedia di
lainnya
alam, baik berupa benda padat, benda cair
memanfaatkan bijih logam dan hasil
maupun gas, yang dilakukan dibawah
tambang lainnya. Hasil kegiatan ini
tanah maupun di atas permukaan bumi.
berwujud ; batubara, pasir besi, bijih
Sifat dan tujuan kegiatan tersebut adalah
timah, bijih nikel, fero nikel, nikel
untuk menciptakan nilai guna dari barang
mattes, bijih bauksit, bijih tembaga,
tambang dan galian sehingga memung-
bijih emas dan perak, bijih mangan,
kinkan untuk dimanfaatkan, dijual atau
belerang, yodium, fosfat, aspal alam
diproses lebih lanjut. Kegiatan lain yang
serta komoditi lainnya.
yang
bertujuan
untuk
termasuk dalam sektor ini adalah pembuatan garam kasar dengan cara menguapkan
2.2.2. Metode Estimasi
air laut.
Untuk memperoleh outputan nilai Seluruh
dicakup
jenis
komoditi
yang
dikelompokkan kedalam tiga
subsektor, yaitu; pertambangan migas, pertambangan tanpa migas, dan penggalian.
tambah atas dasar harga berlaku, dilakukan perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga per-unit produksi pada masing-masing tahun. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan
a. Subsektor Minyak dan Gas Bumi Meliputi
kegiatan
pencarian
mengalikan output tersebut dengan rasio NTB
terhadap
output
masing-masing
kandungan minyak dan gas bumi,
tahun. Sedangkan output atas dasar harga
penyiapan pengeboran, penambangan,
jonstan
penguapan,
revaluasi,
pemisahan
serta
penampungan untuk dapat dijual atau PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
diperoleh yaitu
dengan
metode
mengalikan
kuantum
barang yang dihasilkan di masing-masing
12
Uraian Sektoral
tahun dengan harga per-unit produksi pada
Subsektor
ini
mencakup
tahun dasar. Untuk mendapatkan NTB atas
semua kegiatan memproses minyak
dasar
dengan
bumi dari minyak mentah menjadi
megalikan output tersebut dengan rasio
minyak siap pakai, misalnya; minyak
NTB.
bensin, minyak solar, minyak disel,
harga
konstan
adalah
minyak tanah, minyak aftur, minyak 2.2.3. Sumber Data
kerosin dan jenis minyak lainnya yang
Jenis data yang digunakan untuk penyusunan output dan NTB sektor ini adalah data produksi, harga, dan rasio
berasal dari minyak bumi. b. Subsektor industri pengolahan nonmigas
NTB. Data produksi bersumber dari BPS, perusahaan pertambangan/ penggalian, dan Dinas Pertambangan. Data harga untuk tiap-tiap komoditi, selain bersumber dari BPS juga diperoleh dari dinas/instansi terkait.
Rasio
NTB
terhadap
Subsektor ini mencakup semua kegiatan pengolahan barang industri selain barang minyak bumi dan gas bumi. Subsektor ini dikelompokkan lagi kedalam empat kelompok, yaitu :
output
didasarkan pada hasil survei khusus input-
-
output (SKIO) yang disajikan dalam publikasi “ Tabel Input-Output Indonesia”
kerja 100 orang lebih -
maupun publikasi “ Tabel Input-Output Propinsi Riau”.
Industri besar, mempunyai tenaga
Industri sedang, mempunyai tenaga kerja 20 orang sampai 100 orang
-
Industri kecil, mempunyai tenaga kerja 5 orang sampai 19 orang
2.3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN
-
2.2.1. Ruang Lingkup
Industri kerajinan rumah tangga, mempunyai tenaga kerja kurang dari 5 orang
Sektor ini mencakup segala kegiatan proses pengolahan barang dari barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, yang membuat
nilai
barang
c. Subsektor industri pengilangan gas alam cair (LNG)
tersebut
mempunyai nilai lebih. Kegiatan sektor
Subsektor ini adalah berupa
industri pengolahan mencakup tiga
kegiatan industri pengolahan hasil
subsektor:
bumi berupa gas alam cair (LNG), kegiatan industri ini di Indonesia hanya
a. Subsektor industri pengilangan minyak bumi PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
ada
di
Propinsi
Nangro
Aceh 13
Uraian Sektoral
Darussalam dan Propinsi Kalimantan
Tahunan Pertambangan dan Energi
Timur.
yang
dikeluarkan
oleh
Dinas
Pertambangan dan Energi. 2.3.2. Metode Estimasi b. Untuk subsektor industri pengolahan Dalam
penghitungan
subsektor
industri pengolahan migas dan subsektor industri pengolahan non-migas, digunakan metode pendekatan produksi, yaitu output dihitung lebih dahulu. Output dikurangi dengan biaya antara diperoleh nilai tambah
non-migas bersumber dari Statistik Industri Besar
dan
Sedang
yang
diterbitkan oleh BPS dan hasil survei industri
kecil
rumahtangga
dan
yang
kerajinan
dilakukan oleh
BPS.
bruto, untuk nilai tambah bruto atas dasar harga konstan digunakan metode deflasi, yaitu dengan deflatornya indeks harga produsen barang industri dan atau indeks
2.4. SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 2.4.1. Ruang Lingkup a. Subsektor Listrik
tenaga kerja.
Kegiatan
Untuk subsektor industri kecil dan kerajinan
rumahtangga,
digunakan adalah
metode
yang
melalui pendekatan
tenaga kerja, yang dihitung secara rinci menurut
kegiatan
industri
yang
dikelompokkan dalm tiga digit KLUI. Untuk penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan menggunakan metode deflat, dengan deflatornya adalah indeks
subsektor
mencakup
pembangkitan
penyaluran
listrik,
diselenggarakan
baik
oleh
ini dan yang
Perusahaan
Umum Listrik Negara (PLN) maupun penyaluran tenaga listrik yang dikelola oleh
perusahaan/perorangan
(Non-
PLN) yang bertuijuan untuk dijual. Listrik yang dibangkitkan atau yang diproduksi meliputi listrik yang dijual,
harga produsen barang industri.
dipakai sendiri, hilang dalam tranmisi 2.3.3. Sumber Data
dan arus listik yang dicuri.
Sumber data untuk penghitungan sektor ini berasal dari berbagai sumber, yaitu;
b. Subsektor Air Minum Kegiatan
a. Untuk subsektor industri pengolahan
mencakup
proses
subsektor
ini
pembersihan,
minyak dan gas bumi, bersumber dari
pemurnian dan proses kimiawi lainnya
data
yang
untuk menghasilkan air minum serta
diterbitkan oleh BPS dan Laporan
pendistribusiannya dan penyalurannya
statistik
pertambangan
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
14
Uraian Sektoral
secara langsung melalui pipa dan alat
dan perbaikan semua jenis konstruksi yang
lain ke rumahtangga, kantor instansi
keseluruhan kegiatan tersebut dapat dirinci
pemerintah maupun kantor instansi
menurut standar KLUI.
swasta. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh Perusahaan Air Minum (PAM)
Sektor bangunan terbagi lima bagian, yaitu;
maupun perusahaan bukan PAM.
a. Bangunan
2.4.2. Metode Estimasi
tempat
tinggal
dan
bukan tempat tinggal Untuk subsektor Listrik dan Air Minum, metode penghitungannya adalah dengan
menggunakan
b. Bangunan prasarana pertanian c. Bangunan
pendekatan
produksi. Untuk subsektor listrik, output
pelabuhan d. Bangunan instalasi listrik-gas-air minum
diperoleh dari penjumlahan dari output dari perusahaan PLN dan perusahaan Non-
jalan-jembatan-
e. Bangunan lainnya.
PLN, dan untuk air minum, outputnya diperoleh dari hasil penjumlahan dari 2.5.2. Metode Estimasi
perusahaan PAM dan Non-PAM.
Metode penghitungan untuk sektor
2.4.3. Sumber Data
bangunan, Data produksi, harga dan
biaya
pendapatan,
menggunakan sedangkan
pendekatan untuk
harga
antara subsektor listrik diperoleh dari
konstan dengan menggunakan metode
perusahaan
deflasi dengan deflator adalah indeks
PLN,
sedangkan
untuk
perusahaan listrik Non-PLN dari Dinas
harga bahan bangunan.
Pertambangan dan hasil survei khusus yang dilakukan oleh BPS. Sedangkan data
2.5.3. Sumber Data
subsektor air minum, diperoleh dari hasil
Sumber
data
yang
digunakan
sektor
bangunan
survei tahunan perusahaan air minum yang
dalam
dilakukan oleh BPS.
adalah dari Dinas Pekerjaan Umum,
2.5. SEKTOR BANGUNAN
Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI) dan
2.5.1. Ruang Lingkup Pada umumnya kegiatan sektor ini terdiri atas bermacam kegiatan meliputi; pembuatan, pembangunan, pemasangan, PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
penghitungan
non-AKI. 2.6. SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 2.6.1. Ruang Lingkup 15
Uraian Sektoral
lainnya digunakan untuk menginap
a. Subsektor Perdagangan
seperti losmen, motel dan sebagainya, Kegiatan yang dicakup dalam subsektor
perdaganag
meliputi
kegiatan membeli dan menjual barang, baik barang baru maupun barang bekas untuk
tujuan
penyaluran/
pendistribusian tanpa merubah sifat barang
tersebut.
penghitungannya
Dalam
perdagangan
kegiatan
besar
perdagangan
barang baru atau bekas oleh pedagang produsen
atau
importir
ke
pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan, dan lembaga yang mencari
perdagangan
minuman
serta
penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu yang menginap, dimana kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan manajemen dengan penginapan yang data sulit untuk dipisahkan. c. Subsektor Restoran Kegiatan
eceran.
pengumpulan dan penjualan kembali
tidak
dan
dan
Perdagangan besar mencakup kegiatan
dari
makanan
dikelompokkan
kedalam dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan
termasuk pula kegiatan penyediaan
untung.
Sedangkan
eceran
mencakup
subsektor
restoran
mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi
di
tempat
penjualan.
yang
termasuk
Kegiatan-kegiatan
dalam subsektor ini seperti rumah makan, warung sate, warung kopi, katering dan kantin. 2.6.2. Metode Estimasi
kegiatan pedagang yang umumnya Dalam penghitungan nilai tambah
melayani konsumen perorangan atau rumahtangga tanpa merubah sifat, baik
untuk
barang baru atau barang bekas.
menggunakan (Commodity
b. Subsektor Hotel Subsektor
subsktor ini
mencakup
kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan. Yang
dimaksud
akomodasi
disini
adalah hotel berbintang maupun tidak berbintang,
serta
tempat
tinggal
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
subsektor
perdagangan
metode Flow),
hotel,
arus
barang
sedangkan metode
untuk estimasi
menggunakan pendekatan produksi, dan untuk subsektor restoran menggunakan pendekatan
pengeluaran
konsumsi
makanan dan minuman jadi diluar rumah. Untuk penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan, denga menggunakan metode revaluasi dan atau deflasi.
16
Uraian Sektoral
Tidak termasuk kegiatan lainnya
2.6.3. Sumber Data
yang Sumber data untuk penghitungan sektor ini didapat dari berbagai sumber hasil survei yang dilakukan oleh BPS secara rutin setiap tahun, seperti; Susenas, Direktori
Hotel,
Tingkat
diusahakan
sebagai
satu
kesatuan usaha dengan kegiatan ini seperti
jasa
bongkar
muat,
keagenan barang dan penumpang, perbaikan dan pemiliharaan.
Penghunian
Kamar Hotel, dan Survei Khusus (SKPR).
v Angkutan Laut, meliputi kegiatan pengangkutan
2.7. SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
barang dan
penumpang dengan menggunakan kapal laut yang beroperasi di dalam
2.7.1. Ruang Lingkup
dan ke luar daerah domestik. Tidak termasuk kegiatan pelayanan laut
a. Subsektor Pengangkutan
yang diusahakan oleh perusahaan Kegiatan
pengangkutan
lain
yang
berada
dalam
satu
meliputi kegiatan yang menggunakan
kesatuan usaha, dimana kegiatan
alat angkut
pelayaran
bermotor
atau kendaraan, baik
maupun tidak
ini
sifatnya
hanya
bermotor.
menunjang dari kegiatan induknys
Sedangkan jasa penunjang angkutan
dan data yang tersedia juga sulit
mencakup mencakup kegiatan yang
untuk
sifatnya
kegiatan
tengker-tengker yang diusahakan
terminal,
oleh Petamina untuk angkutan di
menunjang
pengangkutan, pelabuhan, Kegiatan
seperti dan
yang
penggudangan. dicakup
dalam
subsektor ini terdiri;
dalam
dipisahkan,
negeri,
misalnya;
kapal
milik
perusahaan penangkapan ikan dan angkutan khusus lainnya.
v Angkutan Jalan Raya, meliputi
v Angkutan
Udara,
meliputi
kegiatan pengangkutan barang dan
kegiatan pengangkutan penumpang
penumpang dengan menggunakan
dan barang dengan menggunakan
alat angkut kendaraan jalan raya,
pesawat udara yang diusahakan
baik kendaraan bermotor maupun
oleh perusahaan penerbangan yang
kendaraan
beroperasi
tidak
bermotor,
di
daerah
tersebut,
termasuk disini kegiatan lainnya
termasuk disini kegiatan lainnya
seperti charte/sewa kendaraan baik
yang diusahakan oleh perusahaan
dengan atau tanpa pengemudi.
penerbangan yang datanya sulit
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
17
Uraian Sektoral
untuk dipisahkan, seperti ekpedisi
telekomunikasi (Wartel), radio panggil
muatan kapal udara (EMKL) dan
(pager) dan telepon seluler (ponsel).
lain-lainnya. 2.7.2. Metode Estimasi v Jasa
Penunjang
Angkutan, Penghitungan
mencakup kegiatan yang beresifat menunjang
dan
mempelancar
kegiatan pengangkutan, yaitu jasa pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal dan parkir), bongkar muat laut dan darat, keagenan penumpang,
ekspedisi
laut,
ekspedisi darat, jalan tol dan jasa penunjang lainnya (pengerukan dan pengujian
kelayakan
harga
berlaku
menggunakan
data jumlah armada angkutan umum barang dan penumpang wajib uji yang diperoleh dari laporan tahunan DLLAJR dan hasil SKPR sektor angkutan serta data sekunder kecamatan. Penghitungan angkutan
nilai
tambah
laut
melalui
pendekatan alokasi dari subsektor angkutan
b. Subsektor Komunikasi
laut ini
dengan
pendekatan produksi yang didasarkan pada
subsektor
Subsektor
tambah
subsektor angkutan jalan raya atas dasar
angkutan
laut).
nilai
terdiri
dari
angka
angkutan
nasional, laut
karena kegiatan
merupakan
kegiatan
kegiatan pos dan giro, telekomunikasi,
multiregional, dimana kegiatannya adalah
dan jasa penunjang komunikasi pos
pengangkutan
dan giro mencakup kegiatan pemberian
dengan
jasa kepada pihak lain dalam hal
diusahakan oleh perusahaan milik nasional,
pengiriman surat, wesel dan paket pos
baik yang melakukan trayek dalam negeri
yang diusahakan oleh Perum Pos dan
maupun internasional.
Giro.
Telekomunikasi
lain dalam hal pengiriman berita melalui telegram, telepon dan telex diusahakan
oleh
PT.
Telekomunikasi dan PT. Indosat. Jasa penunjang kegiatan
komunikasi lainnya
yang
menggunakan
dan
barang
kapal
yang
meliputi Penghitungan nilai tambah atas
kegiatan pemberian jasa kepada pihak
yang
penumpang
meliputi menunjang
kegiatan komunikasi seperti warung
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
dasar harga konstan, dihitung dengan cara deflasi
dengan
angkutan/
menggunakan
transpor
indeks
sebagai deflatorya.
Kemudian nilai tambah atas dasar harga berlaku subsektor angkutan udara diperoleh dari laporan tahunan tiap bandar udara. Untuk menghitung nilai tambah atas dasar
18
Uraian Sektoral
harga konstan dengan menggunakan cara
a. Dinas Perhubungan
deflasi.
b. Kanwil Usaha Telekomunikasi Subsektor jasa penunjang angkutan
(terminal, parkir, keagenan barang dan penumpang,
ekspedisi,
bongkar-muat,
penggudangan) nilai tambahnya diperoleh dari
hasil
survei
khusus
c. Data SKPR dari BPS 2.8. SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN. Sektor ini disebut sebagai sektor
(SKPR), nilai
finasial, karena secara umum kegiatan
tambah atas dasar harga konstan dengan
utamanya berhubungan dengan penarikan
menggunakan cara deflasi.
dana
sedangkan
untuk
penghitungan
Subsektor komunikasi mencakup jasa poss dan giro serta telekomunikasi. Penghitungan nilai tambah atas dasar harga berlaku didasarkan pada data produksi dan struktur biaya yang diperoleh dari laporan keuangan PT.Posindo. Nilai tambah atas dasar harga konstan, mengguinakan metode ekstrapolasi dengan menggunakan indeks gabungan dari jumlah surat yang dikirim sebagai ekspolatornya. Penghitunagn nilai tambah atas dasar harga berlaku subsektor telekomunikasi dihitung berdasarkan data
dari
masyarakat
maupun
pengalirannya
(penyaluran)
kembali.
Secara garis besar sektor ini terbagi atas tiga kelompok kegiatan utama, yaitu; usaha perbankan dan moneter(otoritas moneter), lembaga keuangan bukan bank, jasa
penujnag
keuangan
serta
usaha
persewaan bangunan dan tanah. Namun dalam klasifikasi tahun 1993 sektor bank dan lembaga keuangan lainnya berubah menjadi sektor keuangan, usaha persewaan dan jasa perusahaan. 2.8.1. Ruang Lingkup
yang bersumber dari laporan keuangan Kantor Wilayah Usaha Telekomunikasi.
Subsektor keuangan meliputi Bank
Nilai tambah atas dasar harga konstan
Indonesia (BI) dan bank non-BI (bank
dihitung dengan cara deflasi, yang menjadi
umum
deflatornya
produksi
swasta), bank perkreditan rakyat (BPR),
gabungan tertimbang yang meliputi jumlah
asuransi (asuransi jiwa, asuransi sosial,
menit percakapan lokal/interlokal.
asuransi kerugian dan asuransi lainnya),
adalah
indeks
pemerintah
dan
bank
umum
mencakup juga koperasi (KUD dan Non2.7.3. Sumber Data Sumber
data
KUD), penggadaian dan dana pensiun, sebagai
dasar
penghitungan nilai tambah untuk sektor ini
termasuk juga pedagang valuta asing (valas) pasar modal dan sebagainya.
adalah : PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
19
Uraian Sektoral
a. Bank Indonesia
2.8.2. Metode Estimasi
b. Susenas oleh BPS Penghitungan
nilai
tambah
c. SKPR dan data sekunder dari BPS
subsektor bank atas dasar harga berlaku diperoleh dari Bank Indonesia, kemudian nilai tambah atas dasar harga konstan
2.9. SEKTOR JASA – JASA
diperoleh dengan cara deflasi dengan Sektor ini mencakup subsektor jasa
deflator indek harga konsumen umum.
pemerintahan umum dan subsektor jasa Penghitungan nilai tambah asuransi
swasta. Subsektor pemerintahan umum
atas dasar harga berlaku diperoleh dari
meliputi
hasil SKPR dan data sekunder. Nilai
Sedangkan subsektor jasa swasta meliputi
tambah atas dasar harga konstan diperoleh
subsektor jasa sosial dan kemasyarakatan,
dengan cara deflasi dengan indeks harga
jasa
konsumen umum sebagai deflatornya.
perorangan dan rumahtangga.
Penghitungan
nilai
tambah
pemerintahan
hiburan
dan
dan
hankam,
kebudayaan,
jasa
2.9.1 Ruang Lingkup
koperasi berasal dari data SKPR. Nilai Subsektor
tambah atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara deflasi dengan indeks harga konsumen umum sebagai deflatornya.
jasa
sosial
dan
kemasyarakatan mencakup jasa pendidikan (sekolah swasta, kursus), jasa kesehatan swasta (rumah sakit, rumah bersalin,
Penghitungan
nilai
tambah
dokter praktek, perawat praktek dan
subsektor persewaan bangunan (baik untuk
sebagainya), jasa sosial (panti asuhan,
tempat tinggal maupun bukan tempat
panti jompo).
tinggal) dan jasa penunjang keuangan Subsektor jasa hiburan mencakup
(valas) diperoleh dari hasil SKPR, Nilai tambah atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara deflasi dengan indeks harga konsumen umum sebagai deflatornya. 2.8.3. Sumber Data
kegiatan bioskop, panggung kesenian, radio
swasta,
hiburan
dan
sebagainya. Subsektor jasa perorangan dan rumahtangga
Sumber data yang digunakan untuk
taman
perbengkelan
mencakup (mobil,
sepeda
kegiatan motor,
penghitungan nilai tambah sektor ini
sepeda, motor dan alat elektronik), jasa
adalah:
perorangan (tukang binatu, salon, tukang
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
20
Uraian Sektoral
sol, tukang semir, tukang jahit dan
pendekatan produksi.
Sedangkan
atas
sebagainya).
dasar harga konstan menggunakan cara deflasi dengan menggunakan indeks harga
2.9.2. Metode Estimasi Nilai
konsumen kelompok aneka dan jasa
tambah
subsektor
sebagai
deflatornya.
menghitung
dari
berlaku untuk subsektor jasa perorangan
dan
gaji
rutin
pegawai
tambah
dan
gaji yang dihitung, mencakup upah dan
pendekatan produksi dan atas dasar harga
gaji dari belanja rutin dan sebagian dari
konstan menggunakan
bagian
dengan
pembangunan.
juga
dasar
pemerintah pusat dan daerah. Upah dan
belanja
rumahtangga
atas
untuk
pemerintahan umum dan hankam terdiri upah
nilai
Kemudian
memakai
metode deflasi
menggunakan
indeks
harga
Penghitungan nilai tambah atas dasar
konsumen kelompok aneka dan jasa
harga konstan, dihitung dengan cara
sebagai deflatornya.
ekstrapolasi dengan indeks tertimbang
2.9.3. Sumber Data
jumlah pegawai sebagai ekstrapolator. Sumber data untuk mendapatkan Penghitungan
nilai
tambah
subsektor jasa sosial dan kemasyarakatan
indikator produksi sektor jasa-jasa ini adalah:
atas dasar harga berlaku dihitung melelui pendekatan
produksi,
sedangkan
penghitungan atas dasar harga konstan, dengan cara ekstrapolasi.
a. Data belanja pegawai negeri pusat dan ABRI dari BPS b. Data belanja pegawai negeri daerah dari pemerintah daerah.
Penghitungan
nilai
tambah
c. Data potensi desa dari BPS
subsektor jasa hiburan dan kebudayaan atas
dasar
harga berlaku juga melalui
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
21
Perkembangan PDRB Sektoral
BAB III ANALISIS
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
22
Perkembangan PDRB Sektoral
Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di
Domestik Regional Bruto (PDRB) sektoral Kabupaten Rokan Hulu.
Provinsi Riau, hasil pemekaran Kabupaten Kampar, yang berdiri pada tanggal 12
3.1
PDRB Rokan Hulu Tanpa Migas
Oktober 1999 berdasarkan kepada UU
3.1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi
Nomor 53 tahun 1999 dan UU No 11 tahun 2003 tentang perubahan UU RI No
Laju pertumbuhan ekonomi Rokan
53 tahun 1999, yang diperkuat dengan
Hulu
Keputusan Mahkamah Konstitusi No.
persen dimana pertumbuhan ekonomi
010/PUU-1/2004, tanggal 26
tahun 2011 sebesar 7,6 persen. Hal ini
Agustus
tahun 2012 tercatat sebesar 7,48
2004. Letak geografis Rokan Hulu yang
menggambarkan
berada pada ketinggian 70-86 Meter dari
ekonomi Kabupaten Rokan Hulu pada
permukaan laut dan mempunyai kontur
tahun 2012 mengalami perlambatan.
bahwa
pertumbuhan
tanah yang bergelombang yang merupakan Pertumbuhan terbesar adalah sektor
bagian pegunungan Bukit Barisan ( 15 % ) sedangkan sebagian besar lainnya ( 85 % ) merupakan
daerah
rendah
membuat
Kabupaten Rokan Hulu menjadi daerah
Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 10,54 persen. Pertumbuhan pada sektor ini disumbang terbesar oleh sub sektor Bank dimana pertumbuhan dari sub
agraris.
sektor Bank sebesar 34,60%. Sektor Perekonomian suatu daerah dapat menggambarkan masyarakat
bagaimana
daerah
tersebut
aktivitas yang
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan masih
tetap
menjadi
sektor
yang
pertumbuhannya paling tinggi sejak tahun
berhubungan dengan produksi, distribusi
2011
dan konsumsi. Perekonomian yang baik
pertumbuhan pada sektor ini sebesar 11,01
adalah perekonomian yang terus tumbuh
persen. Sektor perbankan tetap mengalami
karena ini berarti masyarakat daerah
pertumbuhan tertinggi karena semakin
tersebut terus menghasilkan barang dan
suburnya Bank di Kabupaten Rokan Hulu
jasa.
yang
dimana
juga
pada
sejalan
tahun
dengan
2011
tingginya
pemberian kredit kepada nasabah. Bagaimana dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rokan Hulu? Untuk mengetahui
perkembangan
Sektor industri pengolahan pada
kinerja
tahun 2012 menjadi sektor kedua dengan
ekonomi Rokan Hulu, salah satu indikator
pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 10,12
yang dapat digunakan adalah Produk
persen. Sektor industri yang tumbuh
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
23
Perkembangan PDRB Sektoral
sejalan
dengan
pertumbuhan
sektor
perbankan dapat memberikan gambaran bahwa
sektor
pertumbuhan
perbankan sektor
memicu
industri
yaitu
contohnya dengan pemberian kredit usaha.
angkutan darat yang jumlahnya tidak naik secara signifikan. Tabel A. PERTUMBUHAN EKONOMI ROKAN HULU TANPA MIGAS MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009-2012 (%)
Di Kabupaten Rokan Hulu pertumbuhan sektor
industri
pengolahan
non
migas
2009
2010
2011
2012
5,38 11,17 6,54 5,35 9,05 8,19 8,33 8,26 8,56
5,62 2,23 6,23 4,43 17,96 8,27 9,10 8,13 7,59
6,69 12,24 9,41 5,18 5,65 7,52 10,81 11,01 8,23
6,09 8,71 10,12 5,07 7,87 9,48 5,28 10,54 8,78
6,69
7,60
7,48
hanya
disumbangkan oleh sub sektor industri pengolahan
Sektor
karena
di
Kabupaten Rokan Hulu tidak terdapat industri pengolahan migas.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pertanian Pertambangan Industri Listrik Bangunan Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa-jasa
Pertumbuhan terbesar ketiga pada Rokan Hulu
6,37
tahun 2012 yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 9,48 persen. Sub sektor
tertinggi
pertumbuhan
yang
adalah
mengalami sub
sektor
perdagangan besar dan eceran. Jika
tahun
2011
Sektor
persen pada tahun 2012 dimana pada tahun 011 hanya 7,52 persen.
sektor
ekonomi sebesar 10,81 persen namun pada
mengalami
memiliki
pertumbuhan yang baik yaitu sebesar 9,48
Sektor pertanian pada tahun 2012
pengangkutan mengalami pertumbuhan
tahun 2012
perdagangan
ini sektor
pengangkutan
perlambatan
pertumbuhan
sebesar 5,28 persen. Sektor pengangkutan memiliki sub sektor angkutan yang terdiri dari darat, laut, udara dan jasa penunjang angkutan dan sub sektor komunikasi. Dari sub sektor angkutan, Kabupaten Rokan Hulu hanya memiliki sub sektor angkutan darat dan udara serta jasa penunjang angkutan. Sub sektor angkutan darat hanya mengalami pertumbuha ekonomi sebesar 4, 76 persen, hal ini disebabkan jumlah
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
mengalami
perlambatan
pertumbuhan
yaitu sebesar 6,09 persen dimana pada tahun
2011
sebesar
6,69
persen.
Perlambatan ini disebabkan oleh hampir semua sub sektor kecuali sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya. Sub sektor utama di Kabupaten Rokan Hulu yaitu sub sektor perkebunan mengalami perlambatan pertumbuhan dari 8,02 persen pada tahun 2011 dan hanya 7,65 persen pada tahun 2012 hal ini disebabkan oleh adanya perkebunan sawit khususnya yang sudah tua dan tidak lagi menghasilkan.
24
Perkembangan PDRB Sektoral
Sektor bangunan pada tahun 2012
unggul dalam sub sektor perkebunan
juga
perlambatan
dibandingkan dengan sub sektor tanaman
pertumbuhan yang hanya 9,05 persen.
bahan makanan. Secara umum semua sub
Sektor
kenaikan
sektor di sektor pertanian sedikit menurun
pertumbuhan yang drastis pada tahun 2011
konstribusinya dibandingkan dengan tahun
dan pertumbuhan di tahun 2012 tidak
lalu.
ini
mengalami
bangunan
memiliki
sebesar pada pertumbuhan di tahun 2011. Tabel B DISTRIBUSI PDRB ROKAN HULU TANPA MIGAS ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2009-2012 (%)
3.1.2. Kontribusi Sektor Struktur ekonomi Rokan Hulu
Sektor
tanpa migas pada tahun 2012 masih didominasi oleh dua sektor besar yaitu pertanian dan industri. Ini menggambarkan bahwa disektor inilah pusat ekonomi masyarakat Rokan Hulu. Dibandingkan dengan tahun lalu distribusi dari sektor
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pertanian Pertambangan Industri Listrik Bangunan Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa-jasa
2009
2010
2011
2012
62,24 0,50 25,46 0,04 2,69 2,66 1,02 1,27 4,12
61,36 0,51 26,30 0,04 2,64 2,71 0,99 1,34 4,11
100,00 100,00 100,00
100,00
66,76 65,33 0,49 0,50 21,65 22,10 0,04 0,04 2,33 2,75 2,46 2,83 1,04 1,06 1,08 1,13 4,15 4,26
pertanian sedikit berkurang yaitu dari Rokan Hulu
62,24 persen pada tahun 2011 turun menjadi 61,36 persen pada tahun 2012. Sedangkan distribusi sektor industri naik menjadi 26,30 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 25,46 persen. Selama lima tahun terakhir
sektor pertanian
mengalami penurunan tingkat distribusi terhadap PDRB Tanpa Migas Rokan Hulu sedangkan sektor industri terus mengalami peningkatan.
Fenomena
menjelaskan
Sektor penompang
industri
yang
perekonomian
menjadi Kabupaten
Rokan Hulu hanya disumbangkan oleh sub sektor industri pengolahan non migas karena di Kabupaten Rokan Hulu industri pengolahan migas tidak ada. Dengan semakin meningkatnya konstribusi sektor industri diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.
bahwa industri masyarakat di Rokan Hulu Sektor jasa juga menjadi salah satu
terus mengalami peningkatan dan semakin terbukanya
lapangan
pekerjaan
bagi
masyarakat.
penopang terbesar struktur ekonomi Rokan Hulu.
Sektor
jasa
terdiri
dari
jasa
pemerintahan umum dan swasta. Rokan Sub sektor tanaman perkebunan
Hulu memiliki kecendrungan di sektor jasa
dari sektor pertanian tetap memberikan ditribusi terbesar. Kabupaten Rokan Hulu PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
25
Perkembangan PDRB Sektoral
swasta terutama di jasa perorangan dan
tahun untuk atas dasar harga berlaku.
rumah tangga.
Pendapatan
perkapita
penduduk
Kabupaten Rokan Hulu setiap tahun meningkat yang dapat menggambarkan 3.1.2 PDRB dan Kapita
Pendapatan
Per
semakin
tahun
kehidupan
penduduk
Kabupaten Rokan Hulu semakin baik. PDRB dan pendapatan regional per kapita
menggambarkan
Tabel C PDRB DAN PENDAPATAN PERKAPITA ROKAN HULU TANPA MIGAS TAHUN 2009 – 2011 ( Rupiah )
rata-rata
pendapatan yang diterima penduduk suatu wilayah pada tahun tertentu. PDRB per kapita
menjelaskan
seberapa
banyak
masyarakat menghasilkan produk kotor sedangkan
pendapatan
perkapita
menjelaskan penghasilan netto masingmasing penduduk daerah tertentu pada tahun tertentu. Data
tentang
PDRB
dan
RINCIAN 1. PDRB Perkapita 2009 2010 2011 2012 2. Pendapatan Perkapita 2009 2010 2011 2012
Harga Berlaku
Harga Konstan
22,111,751.64 23.922.460,64 27.618.568,43 30.532.869,71
5.309.770,18 5.395.277,45 5.602.846,21 5.724.469,66
20,214,563.35 21.869.913,51 25.248.895,26 27.913.149,49
5.223.595,93 5.211.204,39 5.478.925,05 5.511.806,85
pendapatan per kapita diperoleh dengan cara membagi total nilai PDRB dengan
3.2
jumlah penduduk pertengahan tahun di suatu daerah. Oleh karena itu, besarkecilnya jumlah penduduk yang ada di suatu daerah sangat berpengaruh terhadap besar-kecilnya nilai PDRB per kapita dan pendapatan per kapita.
PDRB Dengan Migas Pertambangan
minyak
bumi
merupakan salah satu komoditas yang potensial
dan
diharapkan
akan
memberikan sumbangan kepada daerah dimasa yang akan datang, walaupun saat ini belum dominan tapi sudah memberikan andil dalam pembentukan PDRB Rokan
PDRB perkapita dan pendapatan
Hulu.
per kapita tanpa migas baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan selalu mengalami kenaikan. Pendapatan
3.2.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi
per kapita penduduk Kabupaten Rokan
Sektor Minyak Bumi dan Gas pada
Hulu pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.
tahun 2012 tidak mengalami pertumbuhan
5.724.469,66 per tahun untuk atas dasar
dan bahkan menurun.Pada tahun 2012
harga konstan dan Rp. 30.532.869,71 per
pertumbuhan sektor minyak bumi dan gas
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
26
Perkembangan PDRB Sektoral
sebesar -15,04 persen sedangkan pada
Pada grafik di atas nampak bahwa
tahun 2011 meningkat tajam sebesar 30,05
pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada
persen.
tahun
Tabel D PERTUMBUHAN EKONOMI ROKAN HULU DENGAN MIGAS MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009-2012 (%)
Sektor
2009
2010
2011
2012
5,38 8,59 6,54 5,35 9,05 8,19 8,33 8,26 8,56
5,62 -18,47 6,23 4,43 17,96 8,27 9,10 8,13 7,59
6,69 30,05 9,41 5,18 5,65 7,52 10,81 11,01 8,23
6,09 -15,04 10,12 5,07 7,87 9,48 5,28 10,54 8,78
6,69
7,60
7,48
2012
dibandingkan
mengalami dengan
Pertanian Pertambangan Industri Listrik Bangunan Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa-jasa Rokan Hulu
6,37
tahun
2011.
Sedangkan pertumbuhan dengan migas perlambatannya begitu curam.
3.2.2 Kontribusi Sektoral Dengan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
perlambatan
memasukkan
pertambangan perekonomian dominasi
migas Rokan
sektor
unsur
ke
dalam
Hulu,
terlihat
pertambangan
dan
penggalian karena sektor ini mampu memberi kontribusi nomor empat dari tahun 2009 sampai tahun 2012. Pada tahun 2012 distribusi sektor pertambangan turun
Pada tahun 2012 ini lifting minyak
dari 4,73 persen menjadi 3,58 persen, hal
bumi oleh PT. Chevron Pasific Indonesia-
ini dikarenakan hasil lifting minyak bumi
Rokan
yang juga turun.
turun
sampai
dengan
50%
dibandingkan dengan tahun 2011, begitu juga dengan lifting PT. SPR Langgak yang juga mengalami sedikit penurunan hasil lifting.
Hal
ini
berdampak
pada
pertumbuhan sektor minyak bumi dan gas di Kabupaten Rokan Hulu. Grafik 1 PERTUMBUHAN EKONOMI ROKAN HULU TAHUN 2008-2012
Dari tabel dibawah ini nampak bahwa
sektor
bumi
sangat
fluaktuatif. Tabel E DISTRIBUSI PDRB ROKAN HULU DENGAN MIGAS ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2009-2012 Sektor 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri 4. Listrik 5. Bangunan 6. Perdagangan 7. Angkutan 8. Keuangan 9. Jasa-jasa Rokan Hulu
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
minyak
2009
2010
2011
63,55 63,02 59,60 5,27 4,01 4,73 20,61 21,32 24,38 0,04 0,04 0,04 2,22 2,65 2,57 2,34 2,73 2,55 0,99 1,02 0,98 1,02 1,09 1,21 3,95 4,11 3,95
2012 59,47 3,58 25,49 0,04 2,56 2,62 0,96 1,30 3,99
100,00 100,00 100,00 100,00
27
Perkembangan PDRB Sektoral
3.2.3 PDRB dan Kapita
Pendapatan
Per
Tidak jauh berbeda dengan tanpa migas, PDRB dan pendapatan per kapita dengan migas selalu mengalami kenaikan yang positif. Tabel F PDRB DAN PENDAPATAN PER KAPITA ROKAN HULU DENGAN MIGAS, 2009-2012 (Rupiah) Harga Berlaku
RINCIAN 1. PDRB Perkapita 2009 2010 2011 2012 2. Pendapatan Perkapita 2009 2010 2011 2012
Harga Konstan
23,229,033.98 24.798.017,96 28.842.902,95 31.503.869,08
5.713.843,72 5.700.289,21 5.993.136,13 6.029.103,97
21,235,982.86 22.670.348,02 26.368.181,88 28.800.837,11
5.223.595,93 5.211.204,39 5.478.925,05 5.511.806,85
Pada tahun 2012 PDRB per kapita naik
menjadi
31,5
juta
rupiah
dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya 28,8 juta rupiah. Sedangkan dengan harga konstan juga naik menjadi 6 juta pada tahun 2012. Pendapatan perkapita pada tahun 2012 dengan migas naik tinggi menjadi 28,8 juta rupiah untuk harga berlaku sedangkan untuk harga konstan 5,5 juta.
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009 - 2012
28
Tabel-tabel Pokok
BAB IV TABEL-TABEL
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
30
Tabel-tabel Pokok Tabel 1.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN ROKAN HULU ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2012 ( JUTA RUPIAH ) LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011*
2012**
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan
6.676.345,79 482.582,15 4.296.508,05 171.766,83 1.637.982,96 87.505,80
7.421.274,16 535.666,19 4.779.654,27 190.661,18 1.818.161,08 97.131,44
8.457.077,17 590.653,06 5.437.802,09 211.113,28 2.101.882,73 115.626,01
9.696.654,02 676.175,87 6.316.548,04 234.779,08 2.337.718,94 131.432,09
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Air Bersih
554.000,45 505.292,06 48.708,39 2.165.189,29 2.165.189,29 3.882,83 2.598,23 1.284,60
472.631,68 415.752,27 56.879,41 2.510.458,10 2.510.458,10 4.231,28 2.733,79 1.497,49
670.580,08 602.379,93 68.200,15 3.460.280,63 3.460.280,63 5.313,59 3.428,09 1.885,50
583.691,02 502.566,94 81.124,08 4.156.486,98 4.156.486,98 5.977,29 3.817,45 2.159,84
233.228,22 245.544,90 226.423,85 3.368,28 15.752,78 104.219,67 102.391,02 91.125,98 0,00 11.265,04
311.945,98 321.748,27 297.112,10 4.647,49 19.988,69 120.593,44 117.867,11 104.857,84 0,00 13.009,27
364.989,93 361.564,19 327.967,83 6.683,91 26.912,45 139.149,25 135.676,06 119.068,82 0,00 16.607,24
417.259,49 427.657,52 384.476,69 8.778,65 34.402,18 156.033,44 151.810,38 132.523,59 225,00 19.061,79
1.828,65 1.828,65
2.726,33 2.726,33
3.473,19 3.473,19
4.223,05 4.223,05
107.618,77
127.910,36
171.954,51
212.074,24
2.761,02 11.342,97 92.555,64 959,14
3.996,95 15.742,97 107.087,75 1.082,69
12.172,13 20.916,93 137.564,40 1.301,05
20.122,96 25.882,62 164.568,29 1.500,37
415.323,93 357.088,78 58.235,15 5.390,74 11.635,45 41.208,96
484.371,97 415.743,87 68.628,09 6.703,69 14.435,45 47.488,96
559.971,96 479.705,63 80.266,33 7.796,16 17.155,15 55.315,02
649.844,06 554.875,50 94.968,56 9.080,97 20.682,24 65.205,35
PDRB DENGAN MIGAS
10.505.353,84
11.775.165,24
14.190.881,31
16.305.678,05
PDRB TANPA MIGAS
10.000.061,79
11.359.412,98
13.588.501,38
15.803.111,11
5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Jalan Raya 2. Angkutan Udara 3. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
Catatan
:
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
30
Tabel-tabel Pokok
Tabel 1.2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN ROKAN HULU ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 – 2012 ( JUTA RUPIAH ) LAPANGAN USAHA
2010
2011*
2012**
1.349.598,41 299.743,54 655.956,35 83.520,86 279.878,31 30.499,35 202.856,17 182.742,66 20.113,51
1.425.407,15 312.979,24 715.956,43 87.220,86 277.927,41 31.323,22 165.394,73 144.832,70 20.562,04
1.520.756,24 326.634,43 773.363,76 92.397,33 294.768,46 33.592,26 215.103,82 192.024,98 23.078,84
1.613.366,49 340.712,37 832.400,90 98.870,24 306.912,92 34.470,07 182.760,72 157.671,71 25.089,01
471.655,52 471.655,52 1.450,78 1.094,48 356,30 99.369,81 131.036,59 126.659,78 586,27 3.790,55 70.180,42 69.151,69 64.294,63 0,00 4.857,06
501.027,86 501.027,86 1.515,03 1.148,66 366,37 117.221,24 141.867,40 137.093,45 653,12 4.120,83 76.566,06 75.335,82 70.099,03 0,00 5.236,79
548.163,61 548.163,61 1.593,55 1.212,10 381,45 123.843,86 152.539,92 147.364,36 701,80 4.473,76 84.842,65 83.452,30 77.635,94 0,00 5.816,36
603.637,77 603.637,77 1.674,32 1.274,64 399,68 133.590,38 167.006,78 161.452,39 757,18 4.797,21 89.320,52 87.793,36 81.334,42 157,50 6.301,44
1.028,74 1.028,74
1.230,24 1.230,24
1.390,35 1.390,35
1.527,16 1.527,16
40.029,06 346,43 2.354,36 36.825,38 502,90 217.914,78 187.947,61 29.967,16 2.936,32 4.586,55 22.444,29
43.282,54 403,68 2.503,59 39.824,95 550,32 234.460,43 201.713,40 32.747,02 3.200,19 4.681,77 24.865,07
48.047,38 938,43 2.698,15 43.808,52 602,29 253.767,90 218.420,07 35.347,83 3.490,36 5.023,31 26.834,17
53.112,55 1.263,13 2.817,51 48.386,51 645,41 276.056,01 239.060,76 36.995,24 3.714,44 5.208,67 28.072,14
PDRB DENGAN MIGAS
2.584.091,54
2.706.742,43
2.948.658,93
3.120.525,54
PDRB TANPA MIGAS
2.401.348,87
2.561.909,73
2.756.633,95
2.962.853,83
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Jalan Raya 2. Angkutan Udara 3. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
Catatan
:
2009
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
31
Tabel-tabel Pokok
Tabel 2.1. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN ROKAN HULU DENGAN MIGAS ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2012 LAPANGAN USAHA 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Jalan Raya 2. Angkutan Udara 3. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB DENGAN MIGAS Catatan
:
2009
2010
2011*
2012**
63,55 4,59 40,90 1,64 15,59 0,83
63,02 4,55 40,59 1,62 15,44 0,82
59,60 4,16 38,32 1,49 14,81 0,81
59,47 4,15 38,74 1,44 14,34 0,81
5,27 4,81 0,46 20,61 20,61 0,04 0,02 0,01
4,01 3,53 0,48 21,32 21,32 0,04 0,02 0,01
4,73 4,24 0,48 24,38 24,38 0,04 0,02 0,01
3,58 3,08 0,50 25,49 25,49 0,04 0,02 0,01
2,22 2,34 2,16 0,03 0,15 0,99 0,97 0,87 0,00 0,11
2,65 2,73 2,52 0,04 0,17 1,02 1,00 0,89 0,00 0,11
2,57 2,55 2,31 0,05 0,19 0,98 0,96 0,84 0,00 0,12
2,56 2,62 2,36 0,05 0,21 0,96 0,93 0,81 0,00 0,12
0,02 0,02
0,02 0,02
0,02 0,02
0,03 0,03
1,02 0,03 0,11 0,88
1,09 0,03 0,13 0,91
1,21 0,09 0,15 0,97
1,30 0,12 0,16 1,01
0,01 3,95 3,40 3,40 0,55 0,05 0,11 0,39
0,01 4,11 3,53 3,53 0,58 0,06 0,12 0,40
0,01 3,95 3,38 3,38 0,57 0,05 0,12 0,39
0,01 3,99 3,40 3,40 0,00 0,58 0,06 0,13
100.00
100.00
100.00
100.00
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
32
Tabel-tabel Pokok
Tabel 2.2. DISTRIBUSI PDRB KABUPATEN ROKAN HULU DENGAN MIGAS ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2012 LAPANGAN USAHA 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Jalan Raya 2. Angkutan Udara 3. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB DENGAN MIGAS Catatan
:
2009
2010
2011*
2012**
52,23 11,60 25,38 3,23 10,83 1,18 7,85 7,07 0,78
52,66 11,56 26,45 3,22 10,27 1,16 6,11 5,35 0,41
51,57 11,08 26,23 3,13 10,00 1,14 7,29 6,51 0,78
51,70 10,92 26,68 3,17 9,84 1,10 5,86 5,05 0,80
18,25 18,25
18,51 18,51
18,59 18,59
19,34 19,34
0,06 0,04 0,01 3,85 5,07 4,90 0,02 0,15
0,06 0,04 0,01 4,33 5,24 5,06 0,02 0,15
0,05 0,04 0,01 4,20 5,17 5,00 0,02 0,15
0,05 0,04 0,01 4,28 5,35 5,17 0,02 0,15
2,72 2,68 2,49 0,00 0,19 0,04 0,04 1,55 0,01 0,09 1,43 0,02
2,83 2,78 2,59 0,00 0,19 0,05 0,05 1,60 0,01 0,09 1,47 0,02
2,88 2,83 2,63 0,00 0,20 0,05 0,05 1,63 0,03 0,09 1,49 0,02
2,86 2,81 2,61 0,01 0,20 0,05 0,05 1,70 0,04 0,09 1,55 0,02
8,43 7,27 7,27 1,16 0,11 0,18 0,87
8,66 7,45 7,45 1,21 0,12 0,17 0,92
8,61 7,41 7,41 1,20 0,12 0,17 0,91
8,85 7,66 7,66 1,19 0,12 0,17 0,90
100.00
100.00
100.00
100.00
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
33
Tabel-tabel Pokok
Tabel 3.1. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN ROKAN HULU TANPA MIGAS ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 – 2012 LAPANGAN USAHA 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Jalan Raya 2. Angkutan Udara 3. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB TANPA MIGAS Catatan
:
2009
2010
2011*
2012**
66,76 4,83 42,96 1,72 16,38 0,88 0,49 -
65,33 4,72 42,08 1,68 16,01 0,86 0,50 -
62,24 4,35 40,02 1,55 15,47 0,85 0,50 -
61,36 4,28 39,97 1,49 14,79 0,83 0,51 -
0,49
0,50
0,50
0,51
21,65 21,65
22,10 22,10
25,46 25,46
26,30 26,30
0,04 0,03 0,01 2,33 2,46 2,26 0,03 0,16
0,04 0,02 0,01 2,75 2,83 2,62 0,04 0,18
0,04 0,03 0,01 2,69 2,66 2,41 0,05 0,20
0,04 0,02 0,00 2,64 2,71 2,43 0,06 0,22
1,04 1,02 0,91 -
1,06 1,04 0,92 -
1,02 1,00 0,88 -
0,99 0,96 0,84 0,00
0,11 0,02
0,11 0,02
0,12 0,03
0,12 0,03
0,02 1,08 0,03 0,11 0,93 0,01
0,02 1,13 0,04 0,14 0,94 0,01
0,03 1,27 0,09 0,15 1,01 0,01
0,03 1,34 0,13 0,16 1,04 0,01
4,15 3,57 3,57 0,58 0,05 0,12
4,26 3,66 3,66 0,60 0,06 0,13
4,12 3,53 3,53 0,59 0,06 0,13
4,11 3,51 3,51 0,60 0,06 0,13
0,41
0,42
0,41
0,41
100.00
100.00
100.00
100.00
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
34
Tabel-tabel Pokok
Tabel 3.2. DISTRIBUSI PDRB KABUPATEN ROKAN HULU TANPA MIGAS ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2012 LAPANGAN USAHA 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Jalan Raya 2. Angkutan Udara 3. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB TANPA MIGAS Catatan
:
2009
2010
2011*
2012**
56,20 12,48 27,32 3,48 11,66 1,27 0,84 -
55,64 12,22 27,95 3,40 10,85 1,22 0,80 -
55,17 11,85 28,05 3,35 10,69 1,22 0,84 -
54,45 11,50 28,09 3,34 10,36 1,16 0,85 -
0,84
0,80
0,84
0,85
19,64 19,64
19,56 19,56
19,89 19,89
20,37 20,37
0,06 0,05 0,01 4,14 5,46 5,27 0,02 0,16
0,06 0,04 0,01 4,58 5,54 5,35 0,03 0,16
0,06 0,04 0,01 4,49 5,53 5,35 0,03 0,16
0,06 0,04 0,01 4,51 5,64 5,45 0,03 0,16
2,92 2,88 2,68 0,00
2,99 2,94 2,74 0,00
3,08 3,03 2,82 0,00
3,01 2,96 2,75 0,01
0,20 0,04
0,20 0,05
0,21 0,05
0,21 0,05
0,04 1,67 0,01 0,10 1,53 0,02
0,05 1,69 0,02 0,10 1,55 0,02
0,05 1,74 0,03 0,10 1,59 0,02
0,05 1,79 0,04 0,10 1,63 0,02
9,07 7,83 7,83 1,25 0,12 0,19
9,15 7,87 7,87 1,28 0,12 0,18
9,21 7,92 7,92 1,28 0,13 0,18
9,32 8,07 8,07 1,25 0,13 0,18
0,93
0,97
0,97
0,95
100.00
100.00
100.00
100.00
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
35
Tabel-tabel Pokok
Tabel 4.1. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN ROKAN HULU ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2012 LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011*
840,11 238,40 1.327,03 345,10 812,05 513,94 332,76 318,34 627,56
933,85 264,63 1.476,25 383,06 901,38 570,47 283,88 261,93 732,83
1.064,19 291,79 1.679,53 424,15 1.042,04 679,09 402,78 379,51 878,69
1.220,17 334,04 1.950,94 471,70 1.158,96 771,92 350,59 316,63 1.045,20
945,22 945,22
1.095,94 1.095,94
1.510,59 1.510,59
1.814,52 1.814,52
427,28 388,67 534,72
465,63 408,95 623,33
584,73 512,82 784,84
657,77 571,06 899,04
510,70 380,09 362,38 1.130,45 864,52
683,06 498,04 475,51 1.559,77 1.096,99
799,21 559,68 524,90 2.243,23 1.476,98
913,66 661,98 615,34 2.946,26 1.888,02
347,50 344,60 329,29 0,00 552,42 658,17 658,17 601,44 11.470,80 909,04 564,90 404,41
402,10 396,69 378,91 0,00 637,95 981,26 981,26 714,85 16.605,54 1.261,66 653,60 456,50
463,97 456,62 430,26 0,00 814,39 1.250,08 1.250,08 960,99 50.569,70 1.676,31 839,61 548,57
520,27 510,92 478,88 0,00 934,76 1.519,97 1.519,97 1.185,21 83.601,83 2.074,27 1.004,42 632,62
399,05 398,51 398,51 402,35 398,74 461,40 388,76
465,39 463,97 463,97 474,16 495,86 572,44 448,01
538,03 535,36 535,36 554,57 576,67 680,29 521,84
624,38 619,25 619,25 656,15 671,70 820,16 615,15
PDRB DENGAN MIGAS
722,81
810,18
976,39
1.121,90
PDRB TANPA MIGAS
772,40
877,40
1.049,57
1.220,63
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Jalan Raya 2. Angkutan Udara 3. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
Catatan
:
2012**
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
36
Tabel-tabel Pokok
Tabel 4.2. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN ROKAN HULU ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2012 LAPANGAN USAHA 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan
2011*
2012**
179,36 154,62 197,50 170,84 138,11 177,75 99,34 91,25 264,92
191,36 161,36 238,86 185,64 146,14 197,29 129,20 120,98 297,35
203,02 168,32 257,10 198,64 152,16 202,45 109,77 99,34 323,25
205,90 205,90
218,72 218,72
239,30 239,30
263,52 263,52
159,65 163,73 148,31 217,59 202,84 202,71 196,76 208,03
166,72 171,83 152,50 256,68 219,60 219,41 219,20 226,15
175,36 181,32 158,78 271,18 236,12 235,85 235,54 245,52
184,25 190,68 166,37 292,52 258,51 258,40 254,12 263,27
234,01 232,73 232,33 0,00
255,30 253,54 253,30 0,00
282,90 280,86 280,54 0,00
297,83 295,47 293,90 0,00
238,18 370,27
256,80 442,79
285,22 500,42
309,01 549,66
370,27 223,71 1.439,25 188,68 224,76 212,04
442,79 241,89 1.677,10 200,64 243,07 232,04
500,42 268,52 3.898,75 216,23 267,38 253,95
549,66 296,83 5.247,72 225,80 295,32 272,13
209,37 209,75 209,75 207,05 217,19 181,88
225,27 225,11 225,11 226,25 236,71 185,66
243,82 243,76 243,76 244,22 258,17 199,20
265,24 266,79 266,79 255,60 274,75 206,55
211,74
234,58
253,15
264,83
PDRB DENGAN MIGAS
177,80
186,24
202,88
214,71
PDRB TANPA MIGAS
185,48
197,88
212,92
228,85
5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Jalan Raya 2. Angkutan Udara 3. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
:
2010
169,82 148,08 185,97 160,01 134,90 169,45 121,84 115,13 259,14
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Air Bersih
Catatan
2009
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
37
Tabel-tabel Pokok
Tabel 5.1. INDEKS BERANTAI PDRB KABUPATEN ROKAN HULU ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2012 LAPANGAN USAHA
2009
2010
110,93 109,98 109,01 120,51 115,21 118,39 99,89 97,69 130,25
111,16 111,00 111,25 111,00 111,00 111,00 85,31 82,28 116,78
113,96 110,27 113,77 110,73 115,60 119,04 141,88 144,89 119,90
114,66 114,48 116,16 111,21 111,22 113,67 87,04 83,43 118,95
119,52 119,52
115,95 115,95
137,83 137,83
120,12 120,12
109,06 106,25 115,24 122,21 118,85 118,64 115,41 122,81
108,97 105,22 116,57 133,75 131,03 131,22 137,98 126,89
125,58 125,40 125,91 117,00 112,37 110,39 143,82 134,64
112,49 111,36 114,55 114,32 118,28 117,23 131,34 127,83
114,16 114,13 113,85 0,00
115,71 115,11 115,07 0,00
115,39 115,11 113,55 0,00
112,13 111,89 111,30 0,00
116,45 115,84
115,48 149,09
127,66 127,39
114,78 121,59
115,84 116,79 115,29 125,48 115,87 114,54
149,09 118,86 144,76 138,79 115,70 112,88
127,39 134,43 304,54 132,87 128,46 120,17
121,59 123,33 165,32 123,74 119,63 115,32
118,29 118,62 118,62 116,31 115,52 118,39
116,63 116,43 116,43 117,85 124,36 124,06
115,61 115,38 115,38 116,96 116,30 118,84
116,05 115,67 115,67 118,32 116,48 120,56
115,84
115,24
116,48
117,88
PDRB DENGAN MIGAS
112,72
112,09
120,52
114,90
PDRB TANPA MIGAS
113,60
113,59
119,62
116,30
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Jalan Raya 2. Angkutan Udara 3. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
Catatan
:
2011*
2012**
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
38
Tabel-tabel Pokok
Tabel 5.2. INDEKS BERANTAI PDRB KABUPATEN ROKAN HULU ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2012 LAPANGAN USAHA
2009
2010
105,38 104,47 107,88 105,94 100,70 105,27 108,59 108,31 111,17
105,62 104,42 109,15 104,43 99,30 102,70 81,53 79,26 102,23
106,69 104,36 108,02 105,93 106,06 107,24 130,05 132,58 112,24
106,09 104,31 107,63 107,01 104,12 102,61 84,96 82,11 108,71
106,54 106,54
106,23 106,23
109,41 109,41
110,12 110,12
105,35 105,63 104,48 109,05 108,19 108,18 107,81 108,49
104,43 104,95 102,83 117,96 108,27 108,24 111,40 108,71
105,18 105,52 104,12 105,65 107,52 107,49 107,45 108,56
105,07 105,16 104,78 107,87 109,48 109,56 107,89 107,23
108,33 108,23 108,21 0,00
109,10 108,94 109,03 0,00
110,81 110,77 110,75 0,00
105,28 105,20 104,76 0,00
108,47 115,69
107,82 119,59
111,07 113,01
108,34 109,84
115,69 108,26 116,86 107,05 108,26 108,74
119,59 108,13 116,53 106,34 108,15 109,43
113,01 111,01 232,47 107,77 110,00 109,44
109,84 110,54 134,60 104,42 110,45 107,16
108,56 108,58 108,58 108,44 109,01 106,88
107,59 107,32 107,32 109,28 108,99 102,08
108,23 108,28 108,28 107,94 109,07 107,30
108,78 109,45 109,45 104,66 106,42 103,69
108,70
110,79
107,92
104,61
PDRB DENGAN MIGAS
106,50
104,75
108,94
105,83
PDRB TANPA MIGAS
106,37
106,69
107,60
107,48
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Jalan Raya 2. Angkutan Udara 3. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
Catatan
:
2011*
2012**
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
39
Tabel-tabel Pokok
TABEL 6.1. PERKEMBANGAN PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA DENGAN MIGAS ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2009 - 2012
LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011*
2012**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah)
10.505.353,84
11.775.165,24
14.190.881,31
16.305.678,05
2.
Penyusutan Barang-barang Modal (Jutaan Rupiah)
654.483,54
733.592,79
884.091,91
1.015.843,74
3.
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah)
9.850.870,30
11.041.572,45
13.306.789,40
15.289.834,31
4.
Pajak Tak Langsung Netto (Jutaan Rupiah)
246.875,82
276.716,38
333.485,71
383.183,43
5.
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Faktor (Jutaan Rupiah)
9.603.994,48
10.764.856,06
12.973.303,69
14.906.650,87
6.
Penduduk Pertengahan Tahun
452.251
474.843
492.006
517.577
7.
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Rupiah)
23.229.033,98
24.798.017,96
28.842.902,95
31.503.869,08
8.
Pendapatan Per Kapita (Rupiah)
21.235.982,86
22.670.348,02
26.368.181,88
28.800.837,11
Catatan : *) Angka Perbaiakan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
40
Tabel-tabel Pokok
TABEL 6.2. PERKEMBANGAN PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA DENGAN MIGAS ATAS DASAR HARGA KONSTAN, 2009 - 2012
LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011*
2012**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (Jutaan Rupiah)
2.584.091,54
2.706.742,43
2.948.658,93
3.120.525,54
2.
Penyusutan Barang-barang Modal (Jutaan Rupiah)
160.988,90
168.630,05
183.701,45
194.408,74
3.
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Konstan (Jutaan Rupiah)
2.423.102,63
2.538.112,37
2.764.957,48
2.926.116,80
4.
Pajak Tak Langsung Netto (Jutaan Rupiah)
60.726,15
63.608,45
69.293,48
73.332,35
5.
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Faktor (Jutaan Rupiah)
2.362.376,48
2.474.503,93
2.695.664,00
2.852.784,45
6.
Penduduk Pertengahan Tahun
452.251
474.843
492.006
517.577
7.
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Rupiah)
5.713.843,72
5.700.289,21
5.993.136,13
6.029.103,97
8.
Pendapatan Per Kapita (Rupiah)
5.223.595,93
5.211.204,39
5.478.925,05
5.511.806,85
Catatan : *) Angka Perbaiakan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
41
Tabel-tabel Pokok
TABEL 7.1. PERKEMBANGAN PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA TANPA MIGAS ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2009 - 2012
LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011*
2012**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah)
10.000.061,79
11.359.412,98
13.588.501,38
15.803.111,11
2.
Penyusutan Barang-barang Modal (Jutaan Rupiah)
623.003,85
707.691,43
846.563,64
984.533,82
3.
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah)
9.377.057,94
10.651.721,55
12.741.937,74
14.818.577,28
4.
Pajak Tak Langsung Netto (Jutaan Rupiah)
235.001,45
266.946,20
319.329,78
371.373,11
5.
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Faktor (Jutaan Rupiah)
9.142.056,49
10.384.775,34
12.422.607,96
14.447.204,17
6.
Penduduk Pertengahan Tahun
452.251
474.843
492.006
517.577
7.
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Rupiah)
22.111.751,64
23.922.460,64
27.618.568,43
30.532.869,71
8.
Pendapatan Per Kapita (Rupiah)
20.214.563,35
21.869.913,51
25.248.895,26
27.913.149,49
Catatan : *) Angka Perbaiakan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
42
Tabel-tabel Pokok
TABEL 7.2. PERKEMBANGAN PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA TANPA MIGAS ATAS DASAR HARGA KONSTAN, 2009 - 2012
LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011*
2012**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (Jutaan Rupiah)
2.401.348,87
2.561.909,73
2.756.633,95
2.962.853,83
2.
Penyusutan Barang-barang Modal (Jutaan Rupiah)
149.604,03
159.606,98
171.738,30
184.585,79
3.
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Konstan (Jutaan Rupiah)
2.251.744,84
2.402.302,76
2.584.895,66
2.778.268,04
4.
Pajak Tak Langsung Netto (Jutaan Rupiah)
56.431,70
60.204,88
64.780,90
69.627,07
5.
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Faktor (Jutaan Rupiah)
2.195.313,14
2.342.097,88
2.520.114,76
2.708.640,97
6.
Penduduk Pertengahan Tahun
452.251
474.843
492.006
517.577
7.
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Rupiah)
5.309.770,18
5.395.277,45
5.602.846,21
5.724.469,66
8.
Pendapatan Per Kapita (Rupiah)
4.854.191,90
4.932.362,65
5.122.122,00
5.233.310,16
Catatan : *) Angka Perbaiakan **) Angka Sementara
PDRB Rokan Hulu Menurut Lapangan Usaha 2009- 2012
43