Banjarmasin Post Kamis, 20 November 2014

Page 22

Banjarmasin Post

22

KAMIS 20 NOVEMBER 2014

Hukuman Maksimal Sambungan hal 1

persidangan salah satu pelakunya Untuk memutus mata rantai jaringan internasional BNN dan polisi terus melakukan upaya penangkapan. BNN juga terus melakukan pencegahan agar berkurang dengan penyadaran melalui program rehabilitasi

pengguna narkoba. Terkait tututan Jaksa dalam persidangan jaringan sabu internasional jaringan Thailand, Yulia cs akan kembali diagendakan hari ini, Kamis (20/11). BNNP yang menangkap Yulia Cs atas kepemilikan sabu-sabu seberat 4,3 kg dan ekstasi 18.000 butir kecewa dengan putusan itu. Malah BNN untuk memerintahkan

Acun 5 Kali Kecoh Petugas terus kawal sidang Yulia Cs. “Saya perintahkan anggota untuk mengawal dan mengikuti perkembangan. Kita berharap sesuai dengan aturan yang berlaku. Karena barangbuktinya ini banyak. Paling tidak hukum Ancaman maksimal dan harus maksimal. “Kata Kabid Pemberantasan BNNP Kalsel, AKBP Sujono. (lis)

Wagub Soerya Terjebak Tembakan Sambungan hal 1

sikan sebagai poliklinik di Mako Brimobda. Situasi kian memuncak pada sore hari ketika sekitar 30 anggota Yonif dinyatakan keluar markas dengan membawa senjata. Mereka mengambil senjata dari gudang setempat. Saat itu status dinyatakan siaga. Seluruh pejabat maupun wartawan dievakuasi ke tempat aman karena berembus kabar akan segera ada penyerangan. Mako Brimob pun siaga 1. Dua unit barakuda bertuliskan Gagana diparkirkan tidak jauh dari kompi A Pelopor itu. Sedangkan sejumlah peronel Brimobda Kepri menyisir ke dalam hutan tepat di belakang Mako Brimob yang terletak di Tembesi, Kecamatan Sagulung. Saat menjelang petang, tembakan pun muncul dari arah bukit di belakang Markas Brimob. Mereka diduga anggota yang keluar markas membawa senjata. Suara tembakan yang bersahut- sahutan itu terus terjadi hingga malam tadi. Warga sekitar Markas Brimobda pun dihantui kecemasan. Mereka sempat bergerombol keluar perumahan untuk melihat kejadian bak perang itu. Namun, mereka akhirnya ketakutan ketika saling tembak terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Hingga malam tadi belum diperoleh data jatuhnya korban. Hanya saja dalam insiden

bentrokan pada pagi harinya, diketahui kaca-kaca di Barak Teratai pecah berhamburan. Demikian juga sejumlah perlengkapan kepolisian digulingkan. Para pejabat TNI maupun Polri telah tiba di Batam. Baik danrem, kapolda Kepri, kasat Brimobda Kepri, melakukan koordinasi untuk meredakan ketegangan, namun situasi tak terkendali. Sementara empat wartawan termasuk Tribun masingmasing, Muhammad Bunga Ashab (Koran Sindo Batam), Gabriel P Sara (Batamtoday.com), Dedi Manurung (Haluan Kepri) dan Zabur Anjasfianto (Tribun Batam, grup BPost) yang semula bersembunyi dan berlindung di rumah dinas kasat Brimobda Kepri, dievakuasi dengan menggunakan mobil baracuda Gegana untuk dibawa ke ruang kasat Brimobda Kepri. “Satu-satu masuknya ke mobil baracuda. Badan dibungkukkan dan berlari, jangan lambat, lawan masih menembak dari arah bukit. Ayo cepat larinya,” teriak salah satu anggota Brimob. Tidak hanya anggota, istri kasat Brimboda Kepri juga membantu proses evakuasi itu. Di gedung itu, juga terlihat enam orang staf Provinsi Kepri yang sebelumnya mengikuti Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo, saat menggelar konfrensi pers bersama Danrem033/WP, Brigjen TNI Eko Margiyono, dan Kasat Brimob, Kombes

Pol Tory Kristianto. Soerya dievakuasi di ruang tersendiri di markas tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima, Soerya bersama sejumlah personel Polri serta ajudannya selalu waspada, dan tiarap saat terdengar rentetan tembakan di luar. Laporan wartawan Tribun Batam dari lokasi menyebutkan, sekitar pukul 21.30 WIB tembakan kian terdengar mendekat. Bahkan, suara gemerincing seperti peluru telah mengenai atap markas Brimob. Para wartawan maupun Soerya beserta ajudannya pun selalu tiarap. Bahkan kaca depan juga telah kena tembakan dan pecah. Wagub langsung dilindungi anggota. Salah Paham Danrem 033/WP, Brigjen TNI Eko Margiyono, menceritakan peristiwa itu akibat saling pandang antara dua aparat saat mengisi bensin eceran di perumahan Buana Mas, Tembesi. Keributan itupun berujung pada perusakan bangunan yang dialami Korps Brimob pada Barak Teratai. Akibatnya, kaca bagian depan Barak Teratai pecah, namun tak menimbulkan korban jiwa. “Ini hanya salah paham. Anggota kita, Pratu Nuryono dan Praka Budiono habis bertugas pulang ke rumahnya. Kebetulan rumah mereka tepat di depan Mako Brimob. Pas isi bensin, bertemu dua anggota Brimob dan terjadi saling pandang,” jelasnya. (tribunnews/tribun batam)

Tak Boleh Hina Lawan Sambungan hal 1

Saat Technical Meeting pemain futsal, dancer dan peserta lomba foto itu dihadiri oleh perwakilan 16 SMA-SMK se-Banjarmasin dan beberapa kabupaten serta kota. Hadir dalam technical meeting, Wasit fultsal M Fitriyadi (Yadi) dan M Ali Watoni, serta Agus dari Scarlet Dancer Banjarmasin. Yadi mengharapkan, para pemain futsal itu bermain jujur dan wasit akan berlaku adil dan tak memihak siapa pun. “Ada wasit futsal Sasah Berait yang merupakan salah satu pelatih futsal SMA. Tak peduli dia pelatih futsal di mana, dia harus adil,” tegas Yadi. Untuk peringatan dalam permainan futsal akan diberlakukan kartu kuning. Sementara, kebijakan wasit itu berupa teguran. Untuk penjaga gawang futsal wajib memakai nomor punggung. Nomor punggung nggak boleh plesteran atau dilakban. Yadi juga berharap, keluhan untuk pemain futsal disampaikan secara santun. “Protes boleh saja, namun harus mengikuti aturan permainan futsal Sasah Berait. Protes itu sifatnya bertanya, bukan memprovokasi,” ujarnya. Riadi menambahkan, untuk pemain yang cedera akan

Hasil Pengundian Rabu (19/11) ◗ ◗ ◗ ◗ ◗ ◗ ◗ ◗

SMA Don Bosco Banjarmasin MAN 2 Model Banjarmasin SMAN 4 Banjarbaru SMAN 1 Banjarmasin SMAN 13 Banjarmasin MAN1 Banjarmasin SMAN8 Banjarmasin SMKN1

langsung diganti pemain lainnya. Pola pertandingan futsal itu 2x15 menit, istirahat 5 menit dan dilanjutkan lomba dancer. Selanjutnya disusulan pertandingan tim lainnya. Dijelaskan Riadi, gelaran Futsal Sasah Berait Banjarmasin Post Group digelar serentak di 21 kota yang beredar koran grup Tribun. Tahun depan, juara pertama akan diboyong ke Jogja untuk mengikuti event nasional. Turnamen Futsal Sasah Barait antar-SLTA se-Kalsel yang digelar Banjarmasin Post Group, dinilai sebagai kegiatan yang sangat positif. Apresiasi terhadap pelaksanaan turnamen futsal ini juga disampaikan jajaran PT Adaro Indonesia, selaku salah satu perusahaan yang memberikan dukungan pelaksanaan. “Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Banjarmasin Post dengan menggelareven ini,” kata Govern-

vs vs vs vs vs vs vs vs

SMAN 4 Banjarmasin SMAN1 Pelaihari SMK Bina Banua SMAN2 Banjarmasin SMKN 2 Banjarmasin SMAN7 SMA Swadaya SMKN 5 Banjarmasin

ment and media relations manager PT Adaro Indonesia, Hikmatul Amin. Apalagi sasarannya anak muda sehingga sangat tepat untuk bisa menyalurkan potensi-potensi yang ada di kalangan anak muda. Terlebih, futsal sendiri saat ini termasuk salah satu olahraga yanh cukup trend di kalangan anak muda atau pun pelajar. “Dengan adanya event ini maka ada kesempatan bagi anak muda untuk bisa menunjukan skill yang mereka miliki,” ungkap Amin. Dirinya pun berharap dalam pelaksanaan even ini bisa ada kelanjutannya agar potensi-potensi yang lahir dalam turnamen futsal Sasah Barait bisa terus dikembangkan. Bahkan kalau perlu turnamen futsal ini bisa dijadikan sebagai salah satu even tahunan dan terus dikembangkan pada masa-masa yang akan datang. (dny/ogi/*)

manggargaji batang ba-ulah papan. Hari Ahad lalu, Tulamak mangirimi duit 500 ribu ka bininya. Himung nang bini dapat kiriman itu, nang ba-arti rajakinya bagus di Batola sana. Tapi kada habar di pahabar, samalam itu ada habar buruk matan padagang liwat bahwa Tulamak dapat musibah, batisnya luka tagapit batang di Sungai Gampa. Maka gigirlah para jiran, tamasuk Tuhirang, Garbus. Bini wan anak-anak Tulamak langsung mahabari Palui, katua RT. Inya takajut bangat manangar habar itu. Basabar haja ikam ding-ai, ujar Palui. Ikam kada usah takaji habar. Ayo ikam jagai anak, kaina aku saurang tulak ka Sungai Gampa,. Jauhkah Sungai Gampa itu ka? jar Palui.

Wayah ini jua aku tulak mancartir motor ka sana. Pindik kisah, Palui turun matan rumah manuju tarminal, langsung tulak bamotor ka Barito Kuala. Si Garbus, Tuhirang, tamasuk jua anak bininya wan bini Palui, takumpulan di rumah Tulamak. Nang kaya mahadangi motor ambulan mambawa pasin matan rumah sakit. Cukup lawas motor kol nang dihadang-hadang itu pun datang ka halaman rumah Tulamak. Garbus, Tuhirang sabarataan marasa hiran, batis Tulamak kada pincang, kada tanda-tanda bakas luka atawa tasilahu. Nah..kita patut basyukur wan Tuhan, bahwa habar si Tulamak ini dapat musibah batisnya tagapit batang kayu di sungai Gampa itu kada bujur. Nih, lihati awaknya tatap haja lamak kalu? ujar

tullah RT 172 RT 43 Pemurus Dalam Banjarmasin. Selasa (18/11) pagi, seusai pesta sabu bersama istrinya Herlina alias Elin dan rekannya Asmadiani alias Adi. Dari tangannya polisi menemukan barang bukti sabu sebanyak 390, 36 gram. Sehari sebelumnya, Senin (17/11) pukul 18.00 Wita, Cuan berhasil meloloskan dari dari sergapan tim Satnarkorba Polres Banjarbaru yang melakukan pengintaian di Bandara Syamsuddin Noor, menyusul adanya informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu penumpang pesawat dari Jakarta tujuan Banjarmasin membawa sabu. Ciri-ciri tersangka berambut pendek, berkulit putih, perawakan agak gemuk. Namun, hingga penerba-

ngan terakhir pukul 23.00 Wita, petugas tak menemukan sosok tersangka. Petugas pun pulang dengan tangan kosong. Tapi berselang lama, anggota Satnarkoba kembali menerima informasi dari masyarakat bahwa tersangka Cuan sudah berada di rumahnya di Jalan Hidayatullah Pemurus Dalam Banjarmasin. Sehubungan sasaran berada di wilayah hukum Banjarmasin, anggota Satnarkoba berkoordinasi dengan Satnarkoba Polda Kalsel dan Polresta Banjarmasin untuk melakukan penangkapan bersama. Tim gabungan langsung bergerak melakukan penggerebekan ke kediaman tersangka di Pemurus Dalam, dan berhasil meringkus Cuan, istrinya Lina dan temannya Adi, seusai menggelar pesta sabu.

Dari kediaman tersangka petugas menemukan sabu seberat bersih 390,36 gram, sebuah kompor dari botol kaca, bong, timbangan digital merk CHQ dan handphone. Aksi penangkapan tersangka pengedar Narkoba juga dilakukan jajaran Mapolsek Banjarmasin Selatan. Muhammad Maulana alias Lana (23) dibekuk, Senin (17/11) pukul 21.00 Wita. Dari tangan ayah satu anak itu, petugas menyita sabu seberat 47.42 gram. Lana bersama istrinya Selvi (22), ditangkap saat mau mengantar sabu seberat 24,40 gramseharga Rp 30 juta kepada pelanggannya di Jl Kelayan A Gang 12 Banjarmasin. Saat diinterogasi petugas, Lama mengakui bahwa di rumahnya masih ada sisa sabu. Dan ditemukan 23,02 gram sabu, hingga totalnya

menjadi 47.42 gram. Sehari kemudian, Selasa (18/11) giliran anggota Dir Resnarkoba Polda Kalsel melakukan penangkapan tiga anggota jaringan pengedar narkoba. Ketiga tersangka, Ayatullah alias ayat (29), dan Makmur (49) serta Ariyani alias Indah (37). Dari tangan para pelaku ditemukan dua paket sabu 1,49 gram serta satu buah handphone. Mengantisipasi masuknya narkoba ke Kalsel, Kapolda Kalsel Brigjen Pol Drs Machfud Arifin, mengatakan mereka akan melakukan kordinasi dengan beberapa instansi atau pihak terkait, untuk memperketat jalur keluar masuk orang. “Seperti pelabuhan, terminal dan bandara agar melakukan pengawasan dan pemeriksaan ketat,” katanya. (jj/lis/kk)

Hipni Pilih Istirahat di Rumah Sambungan hal 1

gian memarkir mobil jenis L 300- nya di tepi jalan depan RSUD Dhamanhuri Barabai. Menurut beberapa sopir, sebagian besar mereka memilih istirahat di rumah sesuai anjuran Organda. “Kami tak melakukan aksi unjuk rasa, hanya mogok beroperasi dan istirahat di rumah masingmasing,” kata salah satu sopir yang ditemui. Sedangkan mereka yang memarkir mobilnya di tepi jalan, untuk memberitahu masyarakat yang ingin menumpang, mereka sedang mogok. “Memang ada beberapa orang yang kemarin minta jemput dan hendak ke Banjarmasin. Akhirnya mereka menumpang bus dari Samarinda Selasa malam,” kata Hipni, sopir Barabai-Banjarmasin. Para sopir mengatakan aksi mogok tersebut sebagai solidaritas, atas penaikan tarif BBM. Disebutkan, penaikkan harga BBM membuat kondisi angkutan umum khususnya di HST bakal makin terpuruk, karena mereka harus menaikkan tarif agar bisa beroperasi. “Sebelum tarif naik saja, penumpang sudah berkurang. Entahlah nanti dengan tarif baru. Semoga saja masyarakat masih bisa bepergian dengan angkutan umum, tidak memilih naik sepada motor,” tambah rekannya, Hadi.

Para sopir menyataakan, kembali beroperasi hari ini, Kamis (20/11), Nopember namun terpaksa dengan tarif baru, yaitu antara Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu. Tarif tersebut kesepakatan para sopir, meski belum ada penetapan resmi dari Dinas Perhubungan Kalsel. Di Kandangan, sopir angkutan L300 mengadang angkutan umum yang lewat dan meminta menurunkan penumpangnya. Setidaknya ada dua buah bus mini travel jurusan Tanjung-Banjarmasin yang dihentikan bila kedapatan membawa penumpang. Untuk mengantisipasi, puluhan penumpang yang diturunkan di terminal akhirnya diberangkatkan dengan bus milik Polres HSS dan bus mini milik Dishub HSS. Di Banjarmasin, calon penumpang, yang sempat terlantar berapa jam di Terminal Kilometer 6 Banjarmasin dievakuasi menggunakan armada bantuan milik polisi, pemda dan Dishub yang sedari pagi disiagakan di Polresta Banjarmasin. Dewan Pimpinan Unit Organda, Suriansyah, mengatakan ada sekitar 6.000-an armada bus dan taksi total mogok. “Selama 24 jam mogok, untuk Angkutan Kota Antar Provinsi, dan Angkutan Kota Antar Kabupaten. Ini dilakukan Sebagai bentuk kebersamaan karena instruksi DP Organda Pusat menolak ke-

Daftar Tarif Sementara

Colt/L300 Banjarmasin-Mar tapura : Rp 12.000 - Rp 15.000. Banjarmasin-Pelaihari : Rp 20.000 - Rp 25.000. Banjarmasin-Tanjung : Rp 65.000 - Rp 80.000. Banjarmasin-Amuntai : Rp 50.000 - Rp 60.000. Banjarmasin-Barabai : Rp 50.000 - Rp 60.000. Banjarmasin-Kandangan : Rp 40.000 - Rp 50.000. Banjarmasin-Rantau : Rp 30.000 - Rp 40.000. Baanjarmasin-Batulicin : Rp 75.000 - Rp 95.000. Bus Banjarmasin-Batulicin : Rp 60.000 - Rp 70.000. Banjarmasin-Kapuas : Rp 20.000 - Rp 25.000. Banjarmasin-Kotabaru : Rp 100.000 - Rp 110.000. Banjarmasin-Buntok : Rp 80.000 - Rp 95.000. Bus mini Kotabaru-Banjarmasin: Rp 100.000 - Rp 110.000. Sumber: UPTD Terminal KM 6 Banjarmasin.

naikan harga BBM, diintruksikan untuk mogok nasional,” kata Suriansyah. Kasubag PO UPTD Terminal Kilometer 6 Banjarmasin, H Ijay, mengatakan sudah menganalisa dan akan menerapkan tarif atas dan tarif bawah. “Tarif atas Rp 275 per kilometer per penumpang. Tarif bawah Rp 59 per kilomter per penumpang,” kata dia. Diterangkannya memang kenaikan tarif tidak sama, dan dietahui kenaikan harga paling tinggi sampai 30 persen jenis L300 jurusan Banjarmasin Batulicin. Untuk ke Batulicin-Banjarmasin akan dinaikkan dari Rp 75 ribu ke Rp 95 ribu. “Ini tarif sementara di lapangan. Tarif resmi menungu SK Gubernur dan kadishup Kalsel,” kata H Ijay.

Kepala UPTD Terminal, HM Yusuf, menambahkan kenaikan memang tidak seragam. “Kewenangan meenaikkan tarif bila AKAP dirjen kementerian hubungan darat, untuk AKDP yakni gubernnur melalui Dishub provinsi. Sementara kewenangan kenaikan tarif angkot, Dishub kominfo Banjarmasin melalui walikota,” Kata dia. Kenaikan tarif juga terjadi pada angkutan umum di Batulicin dan Kotabaru. Bahkan merambah hingga ke angkutan sungai. Seperti dilakukan motoris kelotok jurusan Banjarmasin-Tamban Batola, H Adul. Dia tak mau memberangatkan sebelum penumpang membayar Rp 25 ribu, atau naik Rp 5 ribu dari tarif lama sebesar Rp 20 ribu. (han/ wnd/lis/hid/sah)

Apa Pun Kata Riedl Harus Diikuti Sambungan hal 1

kan Pora selama mengikuti aktivitas TC bersama skuad Garuda. Menurut Pora, saat mengikuti TC kedisiplinan sebagai seorang pemain menjadi sebuah tuntutan, bukan hanya di dalam lapangan, melainkan juga di luar lapangan. Terlebih lagi, menurut Pora, pelatih Alfred Riedl, termasuk seorang pelatih yang sangat tegas dan begitu menjunjung hal kedisiplinan. “Coach benar-benar memperhatikan kedisiplinan. Apa aturan yang ditetapkannya dan dikatakannya, itulah harus kita ikuti,” ujar Pora. Masih mengenai kedisiplinan ini, Pora mengaku, hal itu juga berlaku saat di luar jadwal aktivitas latihan. Misalkan dari segi waktu makan dan lain sebagainya. Pora menyebutkan, jika

waktu makan sekitar pukul 18.45 WIB, sebelum itu pemain pun sudah harus segera berkumpul sekitar 15 menit sebelumnya di ruang makan. Termasuk juga saat latihan, pemain sudah harus hadir sebelum tim mulai berlatih. Selama melakukan TC di Jakarta, tim menginap di Hotel Aryaduta Karawaci, dan jadwal makan pagi ditentukan pukul 06.45 WIB, makan siang 11.45 WIB, dan makan malam 18.45 WIB. Sedangkan latihan pagi pukul 08.00 WIB dan latihan sore 15.30 WIB. Selesai makan malam, jika tidak ada kegiatan briefing, pemain pun langsung masuk ke kamarnya masing-masing. Pemain tidak bisa seenaknya meninggalkan area hotel, terlebih pada malam hari. Jika memang ada keperluan keluar haruslah seizin dan sepengetahuan tim pelatih. “Kalau mau keluar, harus lapor dulu. Dan kalau diizin-

kan diberi batasan waktu juga. Kalau memang tidak ada keperluan penting, kita disarankan di kamar saja selesai makan malam,” jelas Pora. Diakui Pora, meskipun penuh kedisiplinan, tak ada kendala berarti dalam mengikuti segala aktivitas bersama Timnas. Terlebih, dia pun memang sudah bertekad dan bersusah payah untuk ikut bergabung. Meski sejatinya konsentrasinya fokus dicurahkan untuk mengikuti aktivitas bersama Timnas, Pora mengaku, tetap menjalin komunikasi dengan rekan dan juga pelatih serta manajemen Barito Putera. Tentunya dengan maksud untuk mengetahui berbagai perkembangan timnya, termasuk mengenai kapan tim Barito mulai kumpul kembali. Pemain Barito Putera lainnya yang juga sempat menjalani TC namun tidak masuk dalam daftar 23 pemain yang diboyong ke Vietnam adalah

Dedy Hartono. Dedy pun menceritakan pengalamannya saat diasuh Alfred Riedl. “Coach Alfred Riedl memang keras kalau di lapangan. Kalau bicara juga kadang agak keras, tapi tidak marah dan masih dalam batas kewajaran dan mendidik. Kalau kita ada kesalahan, dia akan memberikan arahan sebagai koreksi,” ujar Dedy. Selama bergabung dengan Timnas, sudah tentu setiap pemain mendapatkan ilmu baru. Namun, Dedy enggan menyatakan dia mendapat suntikan ilmu. (ran)

Jadwal Rutin TC Timnas Merah Putih: z Jadwal Makan ◗ Makan pagi ◗ Makan siang ◗ Makan malam z Latihan ◗ Latihan pagi ◗ Latihan sore

06.45 WIB 11.45 WIB 18.45 WIB 08.00 WIB 15.30 WIB

Warga Hanya Andalkan Perawat

Tagapit Batang Sambungan hal 1

Sambungan hal 1

Palui. Hau!? Ujar habar pang abahnya ini parak mati di feri Sungai Gampa. Kami kada tahu lagi siapa nang maulah habar itu, ujar bini Tulamak. Syukur abahnya salamat, ujar nang bini langsung mamaluk Tulamak. Nang bujurnya, ujar Palui takarinyum. Si Tulamak ini kada tagapit batang kayu, tapi tagapit batang paha babinian di Sungai Gampa. Kursumangat, Tulamak kita salamat wan panjang umur, ujar Palui Sambil mandabuk ka balakang Tulamak. Mandangar itu bini Tulamak jadi garigitan banar, lalu mangacak ka parut lakinya sahingga Tulamak takuringis kasakitan. Ayo kita bulikan sabarataan, vonisnya tasarah wan bininya, ujar Palui lalu bubaran galambisikan. (rep/aan)

Sambungan hal 1

tersebut, hanya mengandalkan perawat yang berkerja di RSUD Ulin. Seperti yang diungkapkan Mardiana, perawat tersebut tidak membuka praktek, tetapi sekadar dimintai tolong warga di Mantuil Ujung untuk memberikan pertolongan pertama. Bahkan, tak ada tarif yang diberlakukan.Warga biasanya memberikan uang seadanya karena di kawasan tersebut tak ada fasilitas kesehatan. “Kada berani kasih obat juga, paling kasih paracetamol haja, kalau berat disuruh ke rumah sakit juga,” katanya, Selasa (18/11). Keluhan ini, ujarnya, sudah disampaikan berkali-kali. Ia bahkan mengaku sudah bosan mengungkapkan permasalahan tersebut kepada Ketua RT. Bahkan, keponakannya

jadi korban karena tak ada fasilitas kesehatan tersebut dan harus melahirkan di atas kelotok ketika menuju rumah bidan di Tanjung Pandan. Pustu yang ada, ujarnya harus ditempuh dua kilometer, itupun hanya buka hingga pukul 12.00 Wita. Sementara untuk ke Puskesmas jaraknya, 5 kilometer. Juga, hanya sampai siang hari. “Untungnya ada bidan kampung yang mendampingi, jadinya ponakan melahirkan di kelotok,” katanya. Pantauan BPost, Pustu Mantuil yang berada di sebelah Kelurahan Mantuil memang cukup jauh untuk diakses warga Mantuil ujung. Di Pustu, terlihat ramai dikunjungi warga yang tinggal di sekitar kelurahan, Jalan Halinau, Mantuil. Staf Pustu Mantuil, Janah mengatakan Pustu berfungsi

untuk pengobatan pertama dan Kesehatan Ibu Anak (KIA). Di Pustu, ada satu dokter, perawat, dan bidan. Khusus untuk bidan, hanya tiga hari dari enam hari buka, sebab berbagi tugas di Pustu Kuin Kacil. Ia mengakui, di Pustu masih banyak keterbatasan. Contohnya, ada warga yang tertusuk paku beberapa waktu lalu, pihak Pustu hanya membersihkan darah, tanpa bisa memberikan tindakan lanjutan berupa suntik anti tetanus. Pasien harus ke rumah sakit langsung. Untuk pasien gawat darurat pun tidak mendukung, karena tidak adanya sterilisator, untuk mensterilkan alatalat medis. Pantauan BPost, di area Tatah Bangkal memang tak tersedia fasilitas kesehatan. Warga bisa menemukan Pus-

kesmas Beruntung Raya di area kompleks perumahan yang cukup jauhdijangkau kendaraan bermotor. Kadinkes Kota Banjarmasin, Diah R Praswasti mengatakan untuk kelurahan Mantuil, ada tiga sarana kesehatan. Satu, Pustu Mantuil samping kelurahan, ada perawat, bidan, serta dokter intership selama dua bulan ini. Dua, Pustu Kuin Kacil yang sudah buka setiap hari, ada perawat yang bertugas dan bidan yang bertugas tiga hari dalam satu minggu. Setiap Selasa juga ada tim yang datang, termasuk dokter dan tenaga gizi. Ketiga, Poskeskel Tanjung Pandan yang ditempati bidan. Kegiatan Posyandu keliling dari program JKN, Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), kunjungan ibu hamil bidan Pustu juga berjalan. (dia)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.