18
Banjarmasin Life
KAMIS
5 JANUARI 2017
banjarmasinpost.co.id
epaper.banjarmasinpost.co.id
follow us: @banjarmasinpost
likes: BPost Online
Tiga Terpidana Mati Banua Menyusul
Linda Masih Sakit Hati
Terkait Penolakan Kasasi Muhdi BANJARMASIN, BPOST-Penolakan permohanan kasasi Muhdi alias Masadi alias Abah Wahyu oleh Mahkamah Agung (MA) terkait hukuman mati, seolah menjadi angin segar bagi keluarga korban almarhumah Marsiah. Bahkan adik korban, Linda Sari (30) warga Kompleks Kartika Indah Lestari Handil Bhakti Kabupaten Batola, mengaku bersyukur atas penolakan tersebut. “Sudah selayaknya pelaku dihukum mati. Mereka telah membunuh kakak saya secara sadis. Padahal kakak saya tidak bersalah,” katanya dengan nada terbata-bata. Hingga kini, Linda Sari tidak bisa menyembunyikan kesedihan terkait peristiwa tersebut meskipun sudah hampir dua tahun. Dirinya tak bisa melupakan kejadian sadis yang menimpa kakaknya yang pernah mengasuhnya itu. Karena itu, dia berharap pelaku yang tega merampok dan sekaligus memerkosa kakanya itu semua pelakunya ditangkap dan berharap semuanya dihukum berat. “Semuanya harus dihukum mati seperti Muhdi. Saya rasa hukuman mati ini setimpal dengan perbuatan keji mereka. Sampai saat ini saya kesal dan sakit hati karena sadis. Sudah merampok dan memerkosa pula secara bergilir,” kata dia Kini, hanya dua foto yang mengingatkan kenangan dirinya dengan keluarga kakaknya semasa hidup. “Foto ini adalah Ahmad Saudi (25) dana Marsiah (40). Keduanya ini Ibu dan anak kandungnya. Saat itu naik kendaraan dari Ampah menuju Kalua, menjemput rekannya. Setelah itu bersama sama mereka dihabisi di TKP, “ kata dia sambil menunjuk foto. Almarhum Marsiah merupakan warga Putai, Kecamatan Dusun Tengah (Ampah), kabupaten Barito Timur. Sementara dua korban lainnya adalah Kerabatnya yakni Ahmad Gibni (25) dan Abdul Yanoor yang merupakan warga Tabalong. Diketahui kesemuanya adalah anak dari pasangan keluarga besar Basuni (60) dan Kurnia (58) warga Amuntai Hulu Sungai Utara. Almarhum punya empat bersaudara. Linda Sari (30) adalah pembungsu nomor lima. Sementara korban adalah saudara ter-
PUTUSAN Mahkamah Agung yang menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Kalsel terkait vonis mati satu pelaku pembunuhan pencari kayu gaharu di Loksado, menambah daftar panjang vonis mati di Banua. Karena ada tiga terpidana mati selain Muhdi, yakni Bambang Ponco, Abdul Hasan dan Rudi Siswati. Hal ini diungkapkan Asisten Tipidum Kejati Kalsel Achmad Miftahol Arifin, Rabu (4/1) siang. Menurutnya, untuk secara resmi dirinya belum membaca vonis MA yang menjatuhkan vonis mati kepada Muhdi. “Kenapa ke Kejagung. Karena pos anggaran eksekusi mati ada di Kejagung,” tu-
tuanya. Linda Sari berada di Handil Bakti Batola sejak 2006 atau 10 tahun. Derita kehilangan keluarganya itu juga dirasakan adik korban lainnya, Ansari (40). Warga Gambut itu mengingat kembali tentang kejadian dua tahun lalu ketika satu keluarga menjadi korban pembunuhan tragis di Loksado, Kandangan. Keluarga besar menuntut keadilan agar pelaku dihukum mati. Karena itulah adik korban yang tinggal di kawasan Pasar Sabtu, Kabupaten Banjar tersebut itu juga intens menghadiri persidangan pelaku pembunuhan Muhdi agar tetap dihukum mati. Selama persidangan, Ansari (40), sudah delapan kali ia ikuti dan tak pernah absen. Ia mengaku muak dengan pelaku, pasalnya sudah membunuh bagian keluarganya secara keji. “Demi menuntut keadilan saya dan keluarga saya sampau sekitar lima puluh orang duduk di pengadilan sampai bawa nasi bungkus agar tak kelaparan. Saya ingin penegak hukum memberikan hukuman mati. Karena hukuman matilah yang setimpal,” ujarnya. (lis/ ell)
turnya. Mereka juga minta petunjuk soal eksekusi tersebut dengan Kejagung apakah dilaksanakan di wilayah mana atau di daerah kejadian tersebut. Menurutnya saat ini mereka mempunyai tunggakan 1 terpidana mati. Kenapa tak dilaksanakan, karenaanggarannya belum turun. Berapa orang terpidana mati di Kalsel, menurutnya ada tiga orang yakni Bambang Ponco di Banjarmasin dan dua lainnya ada di Banjarbaru dan Martapura. Bagaimana dengan terpidana mati di Banua apakah ada yang sudah bisa ‘dieksekusi’? Achmad mengatakan ada satu yang berkasnya telah lengkap yakni Bambang Ponco. (dwi)
PELAKU Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) resah seiring kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif listrik untuk golongan rumah tangga mampu (900 watt). Kebijakan tersebut dianggap tidak tepat dan dikhawatirkan mengganggu usaha mereka.
BANJARMASIN POST GROUP/NURCHOLIS HUDA
FOTO ALMARHUM - Linda menunjukkan foto almarhum kakaknya yang menjadi korban pembunuhan sadis di Loksado.
Amat You Ini yang jadi masalah. Apakah PLN bisa melakukan efisiensi biaya produksi dan menjaga pasokan listrik pasca penerapan tarif adjustment ? Kalau di Singapura dan Malaysia, perusahaan listrik nasional bisa dituntut kalau tiba-tiba mereka memutus listrik.
ADVERTORIAL
Pejabat Jangan Hanya Duduk di Belakang Meja z Gubernur Kalsel Lantik 832 Pejabat BANJARMASIN, BPOST - Sebanyak 832 pejabat struktural di lingkungan Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel) dilantik Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor di halaman kantor gubernur di Jalan Aneka Tambang Kota Banjarbaru, Selasa (3/1). Pelantikan tersebut sebagai awal mulainya tatanan baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, seiring perubahan sejumlah perangkat baik yang mengalami pemisahan maupun penggabungan. Struktur baru di lingkungan Pemprov Kalsel ditetapkan sebanyak 37 organisasi perangkat daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, Inspektorat, 26 dinas dan 7 badan yang dibentuk berdasarkan Perda Provinsi Kalimantan Selatan nomor 11 tahun 2016 tentang pembentukkan dan susunan perangkat daerah Provinsi Kalsel. “Sebagai amanat perundang-undangan maka saya minta kepada Aparatur Sipil Negara terutama para pejabat yang baru dilantik agar memaknai perubahan perangkat daerah dengan cara pandang yang positif. Saya ingin bekerja dengan cepat dan tanggap, segera bergerak untuk melaksanakan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Pejabat jangan hanya duduk di belakang meja, kenali masalah dan segera bergerak untuk menyelasikan masalah itu secara cepat dan cermat,” pinta Sahbirin Noor. Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Paman Birin ini mengatakan, pejabat yang diberi kesempatan di posisi manapun harus mampu memberikan kinerja terbaik untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan Banua. “Saya akan terus mengevaluasi dan memantau kinerja para pejabat, jika dibutuhkan maka sewaktu-waktu mungkin saja terjadi perombakan kembali demi perbaikan saya tidak ragu untuk mengganti pejabat dengan
0501/B18
kinerja yang tidak maksimal,” jelasnya. Setelah pelantikan ini, dia juga memerintahkan untuk mempelajari program dan kegiatan 2017 dengan rencana yang baik, dengan mematuhi ketentuan yang berlaku dalam penggunaan keuangan daerah. “Saya tidak ingin ada pejabat provinsi yang tersandung korupsi, saya tidak mau mendengar ada penyimpangan dalam penggunaan APBD. Semua pejabat harus bekerja sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku. Insa Allah jika kita bekerja dengan niat ikhlas dan jujur serta mematuhi peraturan, saya yakin Kalsel yang mapan menjadi kenyataan” paparnya. Cara pejabat baru sudah mulai aktif melakukan kegiatan hari pertama kerja. Untuk internal Humas Pemprov Kalsel melakukan konsolidasi internal. “Karena ada yang dipisah, dan digabung maka untuk humas sudah. Melakukan kegiatan konsolidasi internal, bahkan sudah melihat ke ruangan ruangan baru,” kata Karo Humas Pemprov Kalsel, Kurnadiansyah. (*)
ESELON II JUMLAH 31 z Eselon III 222 z Eselon IV 579 YANG DILANTIK z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z
FOTO-FOTO: BPOST GROUP/NURCHOLIS HUDA
PELANTIKAN - Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor melantik ratusan pejabat di lingkungan Pemprov Kalsel, Selasa (3/1).
z z z z z z z z
Asisten 1 bidang pemerintahan, Siswansyah. Asisten 2 bidang pembanguna, Martinus Asisten 3 bidang administrasi umum, Abdul Haris Makkie. Staf ahli bidang pemerintahan hukum dan politik. Hawari. Hermansyah Manaf, staf ahli bidang ekonomi dan pembangunan. Wing Ariansyah, staf ahli bidang kemasyarakatan dan SDM Yusuf Effendi, Kadisdik dan Kebudayaan Antonius Simbolon, Kadisnakertrans Iklas Indar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Ardiansyah, Kepala Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil dan KB. Gt Syahyar, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Rusdiansyah, Kadishub Kalsel. Gustava Yandi, Kepala Dinas Koperasi UMKM. Zackli Asswan, Kadispora Fathurrahman, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura. Hanif Faisol, Kadishut Amin MT, Kadis Energi dan SDM Birhasasi, Kadis Perdagangan Nurul Fajar Desira, Kepala Bappeda Aminuddin Latif, Kepala Badan Keuangan Daerah Perkasa Alam, Kepala BKD. Nisfuani, Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Gt Burhanuddin, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Awi Sundari, Inspektur Provinsi Wahyudin, Kasat Pol PP dan Pemadam Kebakaran. Taufik Hidayat, Kepala Biro Organisasi Zulkifli, Kepala Biro Sarana Prasarana Perekonomian Daerah Syah Jehan, Kepala Biro Pengembangan Produksi Daerah Syamsir Rahman, Kepala Biro Perlengkapan dan Pelayanan Barang dan Jasa. Kurnadiansyah, Kepala Biro Humas dan Protokol M Rusli, Kepala Biro Umum