Tribun Borneo banjarmasinpost.co.id
epaper.banjarmasinpost.co.id
follow us: @banjarmasinpost
JUMAT
7 OKTOBER 2016
likes: BPost Online
9
Tinghui Mungkin Sewa Pengacara Top AMUNTAI, BPOST - Diam-diam terpidana Supian Sauri alias Tinghui mengajukan banding atas vonis sembilan tahun yang dijatuhkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Amuntai pada Kamis (29/9) lalu. Wakil Ketua PN Amuntai, Jamser Simanjuntak mengatakan, Tinghui telah mengajukan banding pada Rabu (5/10). Itu artinya pengusaha farmasi yang dihukum atas kasus kepemilikan 1,5 juta butir obat Daftar G, jamu ilegal dan alat bantu seks tersebut, mengajukan memori banding sehari sebelum batas waktu. “Saat pengajuan, dia tidak didam-
pingi oleh pengacara,” ujar Jamser. Atas upaya itu, maka pihak PN Amuntai wajib segera menyerahkan berkas banding kepada Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan yang berkantor di Banjarmasin. Jamser mengungkapkan, saat sidang lalu Tinghui didampingi pengacara yang ditunjuk oleh negara, yakni Sanusi SH . Bahkan pada sidang pertama, pemilik Apotek Ceria di Amuntai itu menyatakan tak mau menggunakan pengacara. Sementara itu, Sanusi saat dihubungi BPost melalui telepon, menegaskan dia sudah tidak lagi mendampingi Tinghui pasca-
vonis yang delapan kali lebih tinggi dibanding tuntutan jaksa, yakni 1 tahun. “Memang saya ada diminta oleh dia untuk mendampingi kembali. Namun saya sarankan mencari pengacara lain,” tutur Sanusi. Dia menambahkan, kemungkinan Tinghui didampingi oleh pengacara yang saTINGHUI ngat berpengalaman. (nia) BPOST GROUP/DOK
ADVERTORIAL
Ribuan Warga HST Berzikir Bersama Majelis Nurul Latif z Digelar Pemkab, Sambut Tahun Baru Islam 1438 Hijriah BPOST GROUP/DOK
AREA TAMBANG - Kondisi satu kawasan tambang batu bara PT Adaro di Kalsel.
Sudah Bayar Jaminan Pascatambang TANJUNG, BPOST - Aktivitas penambangan yang dilakukan PT Adaro Indonesia di Kalimantan Selatan sudah berlangsung lebih dari 20 tahun. Mulai masuk tahap komersil sejak 1992. Tentunya saat ini sudah ada beberapa lokasi yang menjadi kawasan pascatambang produksi batu bara. Baik di wilayah Kabupaten Tabalong maupun Balangan. Agar lokasi tersebut tidak menimbulkan dampak yang merugikan, terutama bagi lingkungan dan masyarakat setempat, maka pihak Adaro melakukan perencanaan pengelolaan. External Relations Division Head PT Adaro Indonesia, Rizki Dartaman, menjelaskan, rencana pascatambang Adaro disiapkan melalui dokumen Rencana Pasca Tambang (RPT). “Itu sudah disetujui oleh pemerintah,” ujar Rizki melalui penjelasan tertulis. Selain melalui dokumen RPT, Adaro juga melakukan pembayaran jaminan pascatambang. “Dua hal tersebut merupakan wujud komitmen yang konkrit dari kami” kata dia. Masih menurut Rizki, untuk lokasi pascatambang
STORY HIGHLIGHTS z Sudah lebih 20 tahun PT Adaro Indonesia beroperasi di z z z z
Kalsel, khususnya Tabalong dan Balangan Mereka mulai memasuki tahap komersil sejak 1992 Pihak humas perusahaan itu menyatakan beberapa lokasi yang menjadi kawasan pascatambang produksi batu bara Terkait itu, perusahaan tersebut mengklaim telah punya dokumen Rencana Pasca Tambang (RPT) dan melakukan pembayaran jaminan pascatambang Di area pascatambang itu Adaro memetakan potensi pemanfaatan lahan.
dari Adaro sesuai RPT yang ada, adalah seluruh area proyek Adaro. Namun dilakukan secara bertahap, sesuai rencana penambangan yang dilakukan. Dalam melakukan pengelolaan pascatambang, ada beberapa program yang dilakukan. Seperti penempatan jaminan pascatambang, reklamasi dengan tujuan memulihkan serta memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar berfungsi sebagaimana peruntukannya. Kemudian, di area pascatambang itu Adaro juga memetakan potensi pemanfaatan lahan, sehingga akan ada mucul zonasasi di wilayah tersebut.
Zonasenya meliputi zona hutan reklamasi, zona wisata, zona ekonomi dan sosial hingga zona keanekaragaman hayati. Tujuan dari semua itu adalah sebagai bagian pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pascatambang yang mandiri. Dia menambahkan, untuk saat ini wilayah pascatambang yang telah dikelola sejak beberapa tahun lalu sudah sudah dilakukan di sebagian area pit Paringin. “Area itu ditetapkan sebagi model pasca tambang Adaro,” sebut Rizki. Lokasi pascatambang tersebut, hingga sekarang banyak dijadikan objek studi banding oleh berbagai pihak. (dny)
SEKITAR 5000-an warga, terdiri atas kelompok-kelompok habsi dan unsur masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengikuti kegiatan Gema Murakata Bershalawat, Sabtu 1 Oktober 2016 lalu, di Taman Dwi Warna Barabai. Kegiatan selawat dan zikir itu diselenggarakan Pemkab HST, dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1438 Hijriah. Pemkab bekerja sama dengan Majelis Shalawat Nurul Latif binaan Bupati HST H Abdul Latif. Adapun temanya “Merapatkan Barisan, Menyatukan Hati untuk Mencintai Rasulullah SAW dengan Menggemakan shalawat di Bumi Murakata.” Yazid Fahmi, Ketua Majelis Nurul Latif menuturkan, kegiatan selawat dan zikir itu dipimpin oleh Sayyid Muhammad Nuh Al Ayderus yang juga merupakan Pembina Majelis Shalawat Nurul Latif. Acara dimulai pembacaan ayat-ayat suci Alquran dan syair-syair habsi. Dilanjutkan tausiah secara bergantian selama tujuh menit oleh perwakilan habaib, pimpinan pondok pesantren, perwakilan organisasi Muhammadiyah, dan ketua Nahdhatul Ulama. Wakil Bupati HA Chairansyah mengatakan, sesuai janji sebelum terplilih sebagai kepala daerah, bupati ingin
ISTIMEWA
BUPATI HST H Abdul Latif dan Ketua DPRD H Saban Effendi, berbaur bersama warga dan para habaib, melantunkan selawat dan zikir dalam rangka malam menyambut tahun baru Islam, Sabtu (1/10) lalu. srlawat kepada nabi dan rasul selalu bergema di Bumi Murakata, agar HST menjadi daerah yang diberkahi. Sementara itu, majelis Shalawat Nurul Latif resmi diberi nama oleh ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) HST, H Wajihuddin Shaleh pada kegiatan di taman Dwiwarna tersebut. Disebutkan, nama Nurul Latif merupakan pemberian dari Guru Bakhiet, pengasuh Ponpes Nurul Muhibbin. Wajihuddin Shaleh menjelaskan, kata nurul dalam bahasa Arab berarti cahaya dan kata Latif berasal dari
akar kata la-tha-fa, yang bermakna lembut, halus dan bila digabungkan berarti cahaya yang lembut. “Semoga keha-
diran majelis ini membangkitkan gairah masyarakat HST mencintai Rasulullah,” harap dia. (*)
TAUSIAH oleh Ketua MUI HST, H Wajihuddin Shaleh.
0710/B09