Smart Traveler banjarmasinpost.co.id
epaper.banjarmasinpost.co.id
follow us: @banjarmasinpost
SABTU
likes: BPost Online
19 MARET 2016
27
Kolam Badak Jadi Destinasi Wisata FOTO PEMKAB PURWAKARTA
Situ Buleud, Purwakarta
Air Mancur Juga Bakal Hadir di Wanayasa FOTO-FOTO
ISTIMEWA
Pertunjukan air mancur menari di Situ Buleud, Purwakarta
Pilihan Rekreasi di Purwakarta JIKA ingin berlibur di Purwakarta, ada beberapa pilihan untuk wisata keluarga. Bupati Purwakarta Dedi Mulyana merekomendasikan beberapa obyek-obyek wisata yang cocok untuk dikunjungi oleh keluarga di akhir pekan. Kampung Tajur Kampung Tajur berada di Kecamatan Pesanggrahan. Di sana, wisatawan bisa merasakan tinggal di tengah masyarakat dengan tradisi dan budaya Sunda yang kental. Kampung Tajur bisa diakses melalui Jalan Tol Cikampek-Padalarang lalu keluar di pintu tol Jatiluhur. Arahkan kendaraan ke pertigaan Sawit-Darang dan dari pertigaan sana, Kampung Tajur masih berjarak sekitar 15 kilometer. O Giri Tirta Kahuripan Nah, jika ingin merasakan suasana yang lebih modern, Dedi mengatakan wisatawan bisa datang ke Giri Tirta Kahuripan di Desa Taringgul, Kecamatan Tonggoh. Di sana, lanjut Dedi, wisatawan bisa berkeliling kebun manggis dan juga berenang. Dikutip dari situs online Resort Giri Tirta, fasilitas lain yang tersedia di sana adalah wahana sepeda air, bermain ATV, bermain selancar air, dan juga menikmati aneka kuliner. O Taman Pilihan lain ketika berwisata bersama keluarga di Purwakarta adalah mengunjungi taman-taman di Purwakarta. Dedi menyebutkan taman-taman seperti Taman Maya Datar, Taman Sri Baduga, dan Taman Pancawarna. Wisatawan bisa masuk ke Taman Maya Datar dan Pancawarna dari pukul 06.00 - 09.00 WIB dan pukul 15.30 - 18.00 WIB.
SITU Wanayasa di sebelah timur pusat pemerintahan Kabupaten Purwakarta, akan memiliki air mancur seperti Taman Sri Baduga. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menargetkan pembangunan air mancur selesai akhir tahun 2016 ini. “Sekarang lagi dipersiapkan tahap lelangnya. Nanti akan ada dancing waternya dan akan lebih keren karena latar belakang pemandangannya ada sawah, gunung, dan pulau,” kata Dedi kepada Kompas.com baru-baru ini. Pembangunan air mancur di Situ Wanayasa akan dimulai pada bulan Mei. Dedi juga mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan segi amenitas untuk wisatawan di Situ Wanayasa. “Nanti ada hotel berbentuk resor. Di belakangnya ada taman dengan konsep senyap. Pengunjung gak boleh bawa perangkat digital. Jadi senyap,” katanya. (yog)
PATUNG badak berwarna putih di depan gapura, menyambut setiap pengunjung Situ Buleud, Purwakarta, Jabar. Akan tetapi, tak satu pengunjung pun bakal menemukan badak di situ tersebut. Patung itu hanyalah pengingat bahwa wilayah Purwakarta pernah menjadi habitat badak. Situ Buleud pun memiliki arti penting bagi hewan bercula yang doyan berkubang di lumpur itu. Kawanan badak rutin datang ke situ untuk memuaskan dahaga dan berendam. Binatang-binatang lain juga berdatangan ke Situ Buleud untuk minum. Situasi demikian terjadi hingga tahun 1800-an. Harmoni alam tersebut menjadi kisah yang tetap hidup di masyarakat Purwakarta hingga hari ini. Buleud adalah bahasa Sunda yang berarti bulat. Nama tersebut disematkan karena situ tersebut berbentuk bulat. Kawasan Situ Buleud telah ditata dan dijadikan destinasi wisata andalah Purwakarta. Taman Air Mancur Sri Baduga adalah nama yang resmi disandangnya. Untuk menambah daya tarik Situ Buleud, Pemkab Purwakarta membangun taman air mancur. Kestimewaannya terlihat ketika air mancu itu berpadu dengan musik dan cahaya lampu warna-warni. Harmoni ketiga unsur itu melahirkan pertunjukan air mancur menari. Variasi gerakan air mancur
DIRECT POINTS O Situ Buleud di ibu kota O Situ Kabupaten Purwakarta, Jabar, kini dilengkapi atraksi air mancur menari. O Air mancur menari bisa dinikmati saban Sabtu malam. menyesuaikan irama musik yang mengiringinya. Air mancur bergerak cepat ketika iramanya cepat dan tarian air mancur melambat ketika iramanya juga melambat. “Taman Air Mancur Sri Baduga menjadi ikon obyek wisata Purwakarta,” kata Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Februari lalu. Oh ya, atraksi air mancur ini dapat dinikmati secara gratis saban Sabtu malam. Sementara antara Minggu sampai Jumat malam, tidak ada pertunjukan air mancur menari. Purwakarta yang terletak di antara Bandung dan Jakarta cukup serius menggarap pariwisatanya. Catatan Dinas Perhubungan, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Purwakarta, sekitar 20 ribu wisatawan asing dan domestik berkunjung ke Purwakarta setiap pekan. Berada di atas lahan 4 hektar, air mancur di Purwakarta diklaim sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Hal lain yang membanggakan adalah dari segi penciptaan air mancur ini. “Ini bukan buatan asing tapi putra kelahiran Purwakarta sendiri yang buat,”
katanya seperti dikutip Kompas.com. Untuk menikmati air mancur menari di Taman Sri Baduga, Anda sebaiknya datang pada sore hari. Pertunjukan air mancur menari hanya diadakan setiap hari Sabtu sekitar pukul 19.00 WIB. sebelum melihat pertunjukan air mancur. Sambil menunggu, Anda bisa mencoba berlari memutari Taman Sri Baduga yang rimbun karena pepohonan Pertunjukan air mancur akan berlangsung sekitar 15-20 menit. Anda bisa melihat dari sisi luar pagar yang melingkari area pertunjukan. Dedi mengatakan, filosofi pertunjukan air mancur adalah memperlihatkan keteduhan, bisa menurunkan stres dan darah tinggi sehingga orang yang tengah berada dalam tekanan bisa rileks. Menurutnya, Taman Sri Baduga juga bisa digunakan untuk berbagai kegiatan berolahraga di antaranya jogging. Taman Sri Baduga terletak sekitar 500 meter dari Kantor Bupati Purwakarta dan Stasiun Purwakarta. Dari stasiun, wisatawan dapat jalan kaki ke Taman Sri Baduga. Dedi menambahkan, Purwakarta juga memiliki obyek wisata kuliner Tjeplak yang berlokasi di gedung kembar, Purwakarta. Menu andalannya adalah kuliner khas Purwakarta yakni sate maranggi. “Para pelaku kuliner di Tjeplak mampu meraih omset hingga Rp 120 juta setiap malam Minggu. Itu menandakan cukup banyak pengunjung yang datang ke Purwakarta,” katanya. (yog)
Sate Sapi di Tepi Hutan Jati KULINER khas Purwakarta yang sangat terkenal adalah sate maranggi. Warung sate maranggi yang terkenal adalah Warung Cibungur di tepi jalan utama Cikampek-Purwakarta. Sebelum jalan tol CikampekPadalarang dibuka, jalan raya CikampekPurwakarta-Padalarang merupakan jalur utama Cikampek-Bandung. Pada masa itu, kawasan Cibungur yang berada
di dekat hutan jati jadi salah satu titik perhentian. Apalagi di kawasan itu ada Warung Sate Maranggi Cibungur yang sangat terkenal. Kini, jalan raya tersebut tak seramai dulu. Namun pamor Sate Maranggi Cibungur tak pudar. Bagi Anda yang ingin mencoba membuat sate maranggi, berikut ini resepnya. FOTO: KOMPAS.COM
Bumbu halus 12 bawang merah 8 siung bawang putih 1,5 sdm ketumbar 2 sdm ‘tebal’ air asam 1,5 sdt garam
O Situ Wanayasa Terletak 23 km sebelah timur dari kota Purwakarta, kawasan Situ Wanayasa memiliki udara yang sejuk dan latar belakang gunung Burangrang. Situ Wanayasa dan sekitarnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi Taman Rekreasi dan Desa Wisata. Sekitar 8 km dari Situ Wanayasa terdapat sumber air panas Ciracas yang berlokasi di tengah hamparan persawahan yang indah dengan udara yang sejuk. Potensi obyek wisata Sumber Air Panas Ciracas dapat dikembangkan berbagai fasilitas antara lain hotel, bungalow, kolam renang dan sarana rekrasi lainnya. Selain itu terdapat air terjun Curug Cipurut yang merupakan suatu tempat yang nyaman untuk rekrasi baik hiking maupun camping ground. Menuju lokasi Curug Cipurut, ditempuh dengan berjalan kaki sepanjang ± 3 km ke arah Selatan kota Wanayasa. (yog)
Saus cabai: 5 cabai hijau kecil, cincang 1 tomat merah, cincang 2 bawang merah, cincang 1 sdm cuka 5 sdm kecap manis
CARA MEMASAK
BAHAN: 600 gr daging sapi 100 gr gula aren, parutan 3 sdm kecap manis 20 tusuk sate, direndam dalam air, tiriskan kue beras
1. Potong daging sapi berbentuk dadu. Aduk rata dengan gula aren, kecap manis dan bumbu halus. Biarkan selama 30 menit untuk memungkinkan daging menyerap rasa. 2. Tusukkan potongan daging ke tusuk sate. Satu tusuk bisa berisi 4 atau 5 potongan daging. 3. Bakar sate di atas bara api. 4. Sambal: * Campur cincang cabai hijau, irisan tomat dan bawang merah dalam mangkuk, tambahkan cuka dan kecap manis, aduk rata. * Tempatkan tusuk sate di piring saji, sajikan panas dengan saus dan lontong. (yog)
Simposium Austronesia Jadi Ajang Promosi DAERAH Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih menjadi salah satu ikon pariwisata di Kabupaten Tabanan, Bali dan mendapat kepercayaan menjadi salah satu peserta “International Symposium on Austronesia”, di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti memberikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada DTW Jatiwulih dalam kegiatan tingkat internasional yang diharapkan bisa menjadi promosi bagi Bali, khususnya Kabupaten Tabanan. Bupati Eka mengungkapkan hal itu ketika menerima audensi Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta Made Geria di Tabanan, Selasa (15/3). Made Geria menjelaskan, kegiatan “Internasional Symposium on Austronesia” digelar di Ayodya Resort Nusa Dua Bali 18-23 Juli 2016. Kegiatan tersebut diikuti 200 peserta berasal dari 40 negara di dunia. Kegiatan tersebut dinilai penting, guna menangkap asal usul nenek moyang manusia dalam cakupan luas, sehingga dapat memberikan pemahaman mengenai dinamika serta hubungan
sejarah dan budaya manusia secara multinasional. “Kegiatan ini dapat memberikan pemahaman hubungan sejarah dan budaya manusia,” kata Made Geria seperti dikutip dari Kompas.com. Made Geria mengharapkan, Pemkab Tabanan dapat mendukung diadakannya seminar ini dengan mempersiapkan budaya-budaya yang ada di Tabanan. “Saya harap Pemerintah Kabupaten Tabanan dapat mendukung kegiatan ini dengan mempersiapkan Jatiluwih dengan budaya- budaya yang ada di Tabanan,” ujarnya. Sementara itu, Bupati Eka menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan yang akan diselenggarakan pada Juli tersebut dapat dijadikan sebagai promosi untuk Tabanan. “Saya menyambut baik kegiatan ini, kami akan mempersiapkan kesenian serta kearifan lokal yang dimiliki Kabupaten Tabanan. Melalui kegiatan ini kita bisa menunjukkan potensi budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Tabanan sekaligus sebagai ajang promosi bagi kami,” katanya. (yog)