4
Banjarmasin Life
SELASA
19 JANUARI 2016
banjarmasinpost.co.id
epaper.banjarmasinpost.co.id
follow us: @banjarmasinpost
likes: BPost Online
Girl Power, Siapa Takut GENERASI era 70-an sangat jarang perempuan yang bekerja, baik sebagai karyawan katoran maupun wirausaha. Namun memasuki era 80-an, kiprah perempuan di dunia usaha mulai tampak. Sedikit demi sedikit kaum hawa mulai berkiprah dalam segala bidang yang selama ini digeluti kaum laki-laki. Apalagi sejak 2000-an munculah slogan Girl Power di kalangan masyarakat. Meski begitu para wanita ini pun tak melupakan kondratnya untuk mengurus keluarga mereka. Saat ini pemikiran kaum hawa ini pun terus berkembang mereka bekerja disemua sektor bahkan bisa berwirausaha. Saat ini sering melihat para ibu di Banua pun berusaha saat ini. Beragam usaha pun mereka lakoni tanpa meninggalkan kodrat mereka sebagai kaum hawa. Perempuan muda, Hj Erlyn Yenita salah satunya. Dia mengaku memang dari dulu sudah menyenangi usaha dagang. Ini muncul di benaknya mungkin dikarenakan awalnya sang ibu juga punya usaha supermarket waktu dirinya remaja. Karena waktu itu ponsel sedang ramai-ramainya akhirnya awalnya dibantu sang ibu ia dirikan toko ponsel dekat minimarket sang ibu. Dari situlah ia menjadi senang dagang hingga kemudian buka wartel. Kesibukannya kuliah pun sempat membuat usahanya agak tebengkalai hingga ia memilih mementingkan penddidikanya. Usai menikah dan untuk mengisi waktu naluri bisnisnya kembali muncul. Akhirnya ia kembali mendirikan butik Yens Fasion . Baginya bisnis juga menjadi sarana untuk sambil jalan-jalan dengan suami dimana ia sekalian jalan ke luar negeri bisa sambil belanja barangbarang seperti baju dan lainnya. “Kepuasan adalah mendapat untung dan tentunya yang utama adalah klinen menjadi puas saat kita layani,”tuturnya dengan senyum. Hasil berbisnis ini pun ia akui bisa untuk ditabung dan sebagai wanita ‘rumahan’ juga bisa mandiri. “Misal mau beli apa-apa tidak melulu minta sama suami lah, kalau minta ditambahi mungkinlah ,” ucapnya istri dari Aulia Rahman ini sambil tersenyum Sedikit kendala saat ini dalam
HJ ERLYN YENITA
mengelola usahanya ini adalah waktu untuk mengurus sang buah hati. Hampir serupa dengan Punia Dewi ,ibu muda dua anak ini mengaku mulai berusaha sejak ia masih kanak-kanak. Waktu itu dimulai dengan usaha jualan kertas surat untuk teman-temannya. Seiring waktu ia pun mencari usaha lainnya hingga akhirnya saat ini melakoni usaha pejualan CCTV dengan PT Logam Mas Jaya yang sekitar 5 tahun ia jalani. Punia pun berbagi tips dengan para ibu yang ingin berbisnis bisa mulai dengan hobinya. “Jika hobi memasak bisa bikin katering kecil-kecilan , hobi dagang bisa buka online shop, hobi bikin kue bisa terima pesanan kue,” tutur wanita berkulit putih ini. Dengan terus terang ia mengatakan bahwa bisnis tak semudah membalikkan telapak tangan dimana gagal serta bisnis tak jalan sesuatu hal yang biasa “Jika ada kendala jangan patah semangat tetap konsisten , gagal dan sukses adalah satu paket,” papar istri dari Harianto oetama ini. Dirinya sendiri mempunyai prinsip bahwa pelanggan adalah raja dimana dirinya selalu memberikan perlayanan lebih yakni dengan pelayanan after sales atau layanan purna jual. Saat ini dirinya pun melakukan bisnis bubuk cafucino yang awalnya karena ia juga suka kopi. Dengan bisnis yang juga disukai alis hobi tentunya dalam berusaha lebih menyenangkan. Baginya bagi ibu-ibu yang berbisnis tentunya banyak segi positifnya seperti bisa mengisi waktu dengan baik tanpa misalkan ngisi waktu dengan ngegosip atau hal yang tak penting. Selama berbisnis ini pun dirinya beruntung mendapatkan dukungan dari sang suami. Bahkan sang suami kadang memberikan nasehat kepada dirinya. “Kebahagian keluarga yang utama bagi ku, sesibuk apa pun keluarga tetap menjadi nomor satu,” papar gadis yang juga pernah jadi penyiar ini. Liku-liku dalan berusaha pun tak melulu mulus dimana kadang ia mengalami kesulitan seperti klien yang merupakan orang kaya tapi tak mau bayar. “Kadang alasannya banyak seperti alasanya ini ngak beres itu nga beres,” ucapnya sambil ketawa. (dwi)
Satpol PP Mulai Gandeng Sekolah Mencegah Maraknya Siswa Ngelem BANJARMASIN, BPOSTFenomena ngelem di kalangan anak-anak nyaris tidak pernah ada habisnya. Tragisnya, ngelem itu mulai merambah ke kalangan siswa tingkat sekolah dasar (SD). Saking banyaknya anak yang ngelem itu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin memiliki kendaraan khusus sebanyak enam trail untuk mengejar anak-anak yang ngelem yang biasa lari masuk ke gang saat dirazia. Setelah diamankan, anakanak tersebut diberi ceramah. Beberapa waktu lalu, pengelem diberi ceramah oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, Musyaffa Zakir yang kebetulan juga seorang ustadz. Lalu, orangtua atau wali anak dipanggil untuk diberi pengarahan. Setelah diberi nasihat kepada orangtua agar menjaga anaknya dari kebiasaan ngelem. Mereka lalu dipersilahkan pulang ke rumah masing-masing dengan perjanjian tidak mengulang lagi. Tidak ada yang dibawa ke panti rehabilitasi atau rumah singgah. Menurut Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik, fenomena ngelem di kota seribu sungai memang masih tinggi. Bahkan tahun lalu, sekitar 60 orang tertangkap ngelem. Parahnya 70 persen di antaranya berstatus pelajar SMP. Setiap kali ditangkap, pihaknya hanya bisa memanggil orangtua atau walinya
Kami memberi sosialiasasi setiap apel pagi senin. Selain soal ngelem juga terkait warnet dan merokok. Intinya terkait dengan mereka ICHWAN NORCHALIK Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin
dan diberi ceramah. Namun pihaknya tak kuasa untuk menyerahkannya ke panti rehabilitasi. Sebenarnya mereka yang tertangkap ngelem itu bisa dibawa rehabilitasi oleh BNK Banjarmasin. Namun karena BNK tak punya anggaran untuk rehabilitasi itu. Lalu mengapa tak ke rumah singgah? Menurutnya, rumah singgah yang ada di Lingkar Selatan itu tak cocok untuk rehabilitasi. Malah bisa membuat anak trauma. “Di sana kan ada orang gila dan lainnya. Takut anak malah trauma,” katanya. Pihaknya juga sempat berkeinginan membawa anakanak yang ngelem itu ke RSJ Sambang Lihum. Soalnya di-
sana ada panti rehabilitasi. Tapi ngelem belum ditetapkan sebagai psikotropika. Praktis, pihaknya sendiri melakukan inisiatif sendiri untuk menerapi para pecandu lem yang tertangkap itu. “Kami pernah melaksanakan hipnoterapi,” katanya. Saat ini, pihaknya juga gencar melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Ada beberapa SMPN yang sudah didatangi di antaranya SMPN 26 dan SMPN 21. “Kami memberi sosialiasasi setiap apel pagi senin. Selain soal ngelem juga terkait warnet dan merokok. Intinya terkait dengan mereka,” jelas Ichwan. Sementara, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, Agus Surono mengatakan, kasus ngelem di Banjarmasin sebenarnya cenderung menurun dari tahun sebelumnya. Namun sekarang malah menjurus pada pelajar. Pihaknya sendiri sudah melaksanakan sejumlah kegiatan terkait pembinaan anak-anak ngelem. Berbagai pembinaan itu seperti membuat pelatihan elektronik, las aluminium hingga cuci motor dan mobil. “Alhamdulillah ada yang berhasil lepas,” katanya. Pihaknya juga kerap komunikasi dengan RSJ Sambang Lihum karena disana ada panti rehabilitasu kecanduan narkoba. Namun ngelem ini masih diketahui dulu apakah kecanduan atau tidak. (ire)
PESTA LEM Sekelompok bocah berada di Siring Sungai Martapura di Jalan RK Ilir Banjarmasin sedang asik mengisap lem menggunakan plastik. Mereka terlihat cuek meski ada orang lain di siring yang letaknya berseberangan dengan Kantor Wali Kota Banjarmasin.
BANJARMASIN POST GROUP/APUNK
Kamaruzzaman Tanpa Pesaing BANJARMASIN, BPOSTMusyawarah kota (Muskot) ke-XIII Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarmasin yang digelar di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) di Jalan A Yani Km4,5 Banjarmasin kembali menetapkan Said Kamaruzzaman sebagai Ketua KNPI Kota Banjarmasin periode 2016-2019. Kemenangan pria yang sebelumnya menjabat sebagai ketua itu cukup luar biasa, karena tidak ada pesaing. Para peserta muskot sepakat menunjuk dia untuk memimpin organiasi kepe-
NET
SAID KAMARUZZAMAN mudaan itu selama tiga tahun mendatang. Sontak saja acara tersebut berjalan mulus. Karena sejumlah nama yang sebelumnya disebut-sebut bakal
maju sebagai calon ketua tidak mendaftarkan diri Acara yang juga dihadiri Ketua KNP Kalsel, Hasan Ismail itu mengusung tema Aktualisasi Peran Pemuda yang Berkemampuan Insan Cita, untuk Menjawab Tantangan Zaman Menuju Insan Paripurna diikuti para pengurus dan anggota KNPI Kota Banjarmasin. Menurut Hasan Ismail, kegiatan itu menjadi moment penting untuk roda organisasi agar dapat berjalan dengan baik. Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin yang diwakili
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Banjarmasin, Achmad Noor Djaya yang juga membuka acara itu mengatakan, pengurus baru yang terpilih harus benar-benar memiliki tekat yang kuat untuk memajukan organisasi serta mempunyai wawasan yang luas dan menerima aspirasi dari bawah. “Ini sangat penting untuk menentukan perjalanan dan perkembangan organisasi. Karena dalan memilih pengurus harus betul-betul objektif dan realistis. Bukan asal pilih,” kata dia. (lis)