ribun Forum 13
Banjarmasin Post
SABTU 10 OKTOBER 2015
TAJUK
Cukup Tahun Ini SETELAH beberapa kali menolak dengan alasan masih mampu menangani sendiri, pemerintah akhirnya membuka diri. Pemerintah bersedia menerima tawaran bantuan dari sejumlah negara lain untuk mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Mengapa berubah sikap? Sudah tidak mampukah pemerintah? Pemerintah sendiri yang tahu.Kita, warga negara ini, terlebih yang tinggal di Kalimantan, tentu mengetahui bahkan merasakan sendiri tidak kunjung selesainya masalah kabut asap ini. Titik api (hotspot) masih saja bertebaran. Berhektarehektare lahan baik milik perorangan maupun areal konsesi perusahaan swasta masih saja mengepul dan memasok asap ke segala penjuru, bahkan ke beberapa negara tetangga. Hampir tiap hari, kabut asap pekat menyelimuti langit, bahkan ada yang sudah masuk ke rumah. Aktivitas sehari-hari sangat terganggu. Belum lagi dampaknya terhadap kesehatan. Sudah ratusan ribu warga Kalimantan yang harus dirawat secara medis akibat infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Bahkan, di Sumatera, kabarnya ada dua balita yang meninggal. Indeks standar pencemaran udara (ISPU) di sejumlah daerah di Kalimantan dan Sumatera, sudah lama jauh dari kategori sehat. Kerugian ekonomi akibat masalah ini pun tentu sangat besar, bisa mencapai triliunan rupiah. Gambaran itu bisa sedikit menjawab pertanyaan tentang berubahnya sikap pemerintah. Negara yang langsung memberikan bantuan adalah Singapura. Akan menyusul Rusia, Malaysia, dan Jepang. Bantuan mereka antara lain peminjaman pesawat water bombing berdaya angkut air lebih dari 10 ton. Kondisi saat ini serupa ketika terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan pada September 1997. Ketika itu, sebanyak 1.300 pasukan Bomba dari Malaysia ambil bagian dalam pemadaman. Harus diakui, pemerintah telah melakukan segala upaya untuk mengatasi masalah ini. Dari sumber daya domestik, telah dikerahkan 25 pesawat dan helikopter untuk water bombing dan hujan buatan. Sebanyak 22.146 personel gabungan TNI, Polri dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) pun telah dikerahkan untuk memadamkan api di enam provinsi. Kita hargai itu, tetapi memang ada ‘masalah’ lain sehingga operasi besarbesaran pemerintah belum berdampak maksimal karena luasnya wilayah yang terdampak. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turun langsung sebagai ‘panglima’ penanganan masalah ini, tampaknya harus terus memonitor secara langsung penanganan di daerah. Dia juga harus mengecek ulang setiap laporan yang masuk. Karena apa? Berdasar informasi, laporan Asal Bapak Senang (ABS) diduga masih ada, sehingga imbasnya ada daerah-daerah yang dilaporkan sudah ‘terkendali’, namun ketika dicek, musibahnya masih berlangsung. Selain itu, seperti masukan dari Center for International Forestry Research (Cifor), pemerintah harus memastikan penegakan hukum berjalan tegas dan adil. Pasalnya, dari tahun ke tahun, pembakar lahan dan hutan yang diseret ke pengadilan bisa dihitung menggunakan jari. Itu pun jika bukan perseorangan, hanyalah di level operator bukan pemilik/direktur perusahaan. Masih menurut Cifor, pemerintah harus segera meninjau ulang perizinan di lahan gambut secara menyeluruh, termasuk memonitor pola pengelolaannya, dan serta menunda dan mencabut konsesi hutan atau kebun di lahan gambut. Selain itu konsisten mengharmonisasi rencana tata ruang pusat dan daerah serta memastikan kejelasan peraturan terkait dengan lahan gambut sehingga tidak tumpang tindih. Untuk tingkat regional ASEAN, pemerintah harus intens menjalin komunikasi dengan negara lain untuk menyusun langkah kerja sama penanganan kebakaran hutan dan lahan pada tahun-tahun mendatang. Di sisi lain, DPR dan pemerintah harus menyiapkan anggaran yang lebih besar disertai penanggung jawab berikut langkah-langkah penanganan harus disiapkan jauhjauh hari. Koordinasi pusat dan daerah juga perlu diperkuat. Setelah 1997, kini 2015. Tentu kita tidak ingin musibah serupa terulang. Cukup di tahun ini saja, kita merasakan dahsyatnya bencana kabut asap. (*)
Homepage: http//www.banjarmasinpost.co.id e-mail: redaksi@banjarmasinpost.co.id Penerbit : PT Grafika Wangi Kalimantan SIUPP : SK Menpen No. 004/SK MENPEN/SIUPP/A.7/1985 tgl 24 Oktober 1985 Sejak Tanggal : 2 Agustus 1971 Pendiri : Drs H J Djok Mentaya (1939-1994) Direktur Utama : Herman Darmo Drs H Yustan Aziddin (1933-1995) Pemimpin Umum : HG (P) Rusdi Effendi AR HG (P) Rusdi Effendi AR
Banjarmasin Post Group Pemimpin Redaksi: Yusran Pare Wakil: Harry Prihanto Redaktur Pelaksana: Dwie Sudarlan Manajer Peliputan: Elpianur Achmad Asisten Manajer Peliputan: R Hari Tri Widodo Manajer Produksi: M Taufik Redaktur Eksekutif : Muhammad Yamani (Banjarmasin Post/Online), Mulyadi
Danu Saputra (Metro Banjar), Irhamsyah Safari (Serambi Ummah) Manajer Redaksi: Irhamsyah Safari Wakil: Agus Rumpoko Redaktur: M Royan Naimi, Alpri Widianjono, Mahmud M Siregar, Aya Sugianto,
Budi Arif RH, Mohammad Choiruman, Anjar Wulandari. Asisten: Ernawati, Idda Royani, Siti Hamsiah, Kamardi, Syamsuddin. Staf Redaksi: Umi Sriwahyuni, Sudarti, Halmien Thaha, Murhan, Eka Dinayanti,
Hanani, Burhani Yunus, AM Ramadhani, Syaiful Anwar, Syaiful Akhyar, Khairil Rahim, Ibrahim Ashabirin, Faturahman, Irfani Rahman, Jumadi, Edi Nugroho, Doni Usman, Mustain Khaitami (Kabiro), Hari Widodo, Ratino Taufik, M Risman Noor, Salmah, M Hasby Suhaily, Helriansyah, Didik Triomarsidi, Sofyar Redhani (Kabiro), Nia Kurniawan, Mukhtar Wahid, Rendy Nicko Ramandha, Restudia, Yayu Fathilal, Frans, Nurholis Huda, Aprianto, Man Hidayat, Reni Kurnia Wati, Rahmadhani. Fotografer: Kaspul Anwar Tim Pracetak: Syuhada Rakhmani (Kepala), M Syahyuni, Aminuddin Yunus, Syaiful Bahri, Edi Susanto, Sri Martini, Kiki Amelia, Rahmadi, Ibnu Zulkarnain, Achmad Sabirin, Ahmad Radian, M Trino Rizkiannoor, M Denny Irwan Saputra, Nata Prima. Biro Jakarta: Febby Mahendra Putra (Kepala), Domuara Ambarita, Murdjani, Antonius Bramantoro, Budi Prasetyo, Fikar W Eda, FX Ismanto, Johnson Simandjuntak, Rahmat Hidayat, Yulis Sulistyawan, Choirul Arifin, Hendra Gunawan, Sugiyarto Penasihat Hukum: DR Masdari Tasmin SH MH Pemimpin Perusahaan: A Wahyu Indriyanta General Manager Percetakan: A Wahyu Indriyanta Asisten General Manajer Percetakan : Suharyanto Wakil PP (Bidang Humas-Promosi): M Fachmy Noor Manajer Iklan: Helda Annatasia (08115803012) Alamat: Gedung HJ Djok Mentaya Jl AS Musyaffa No 16 Banjarmasin 70111, Telp (0511) 3354370, Fax (0511) 4366123, 3353266, 3366303 Bagian Redaksi: Ext. 402, 405 Bagian Iklan: Ext. 113, 114 Bagian Sirkulasi: Ext. 116, 117 Pengaduan Langganan: 08115000117, (0511) 3352050 Biro Jakarta-Persda: Redaksi, Jl Pal Merah Selatan No 12 Lantai II Jakarta 10270, Telp (021) 5483008, 5480888 dan 5490666 Fax (021) 5495358 Perwakilan Surabaya: Jl Raya Jemursari 64 Surabaya, Telp (031) 8471096, 8483428, Fax (031) 8471163 Biro Banjarbaru: Jl Mister Cokrokusumo Kav 15-17 Widya Chandra Utama, Cempaka, Kota Banjarbaru Telp (0511) 4780355 Fax (0511) 4780356 Biro Palangka Raya: Jl RTA Milono Km 1,5 Palangkaraya Telp (0536) 3242922 TARIF IKLAN: Display/Advertorial Hal 1: Hitam Putih (BW): Rp 22.500/mmk Berwarna (FC): Rp 45.000/mmk Iklan Kuping: Berwarna (FC): Rp 50.000/mmk Display/Advertorial Hal Dalam: Hitam Putih (BW): Rp 11.250/mmk Berwarna (FC): Rp 22.500/mmk Iklan Sosial/keluarga: Hitam Putih (BW): Rp 7.500/mmk. Berwarna (FC): Rp 15.000/mmk Iklan Baris: Hitam Putih (BW): Rp 7.500/baris. Berwarna (FC): Rp 10.000/baris Iklan 1 Kolom: Hitam Putih (BW): Rp 7.500/mmk. Berwarna (FC): Rp 15.000/mmk Catatan: Harga belum termasuk PPN 10% Harga Langganan: Rp 75.000/bulan Percetakan: PT Grafika Wangi Kalimantan Alamat: Lianganggang Km 21 Landasan Ulin Selatan Banjarbaru Telp (0511) 4705900-01. Isi di luar tanggungjawab percetakan
WARTAWAN ”BANJARMASIN POST GROUP” SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARASUMBER
TELEPON PENTING BANJARMASIN PLN Kalselteng 4772520, 4772633, 4772261, 4772564 PLN Cabang Banjarmasin 3359050 PDAM Bandarmasih 3253617 PDAM Intan Banjar 4772061, 4782004 PDAM Barito Kuala 4799013 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin 4367171, 3360010 Kabupaten Banjar 6292009 Dinas Kesehatan Kalsel 3355661, 4364646 Dinas Kesehatan Banjarmasin 304863, 365177, 304803 Dinas Kesehatan Banjarbaru 781588, 781588 Dinas Kesehatan Banjar 721203, 722387
Dinas Pendidikan Kalsel 363885, 363885, 353913 BANJAR Polsek Gambut 9243900 Kodim Martapura 4721488 Posko BPDB 4721113 RSUD Ratu Jalecha 4769454 BANJARBARU Polres Banjarbaru 2772266 RSUD Banjarbaru 4772380 Polsek Banjarbaru Kota 4772533 Polsek Banjarbaru Timur 7571543 Polsek Banjarbaru Barat 4705210 Koramil Banjarbaru 4772437 RS Syamsudin Noor 4705118
“
Jika tidak ada musuh, tidak akan ada pertempuran, jika tidak ada pertempuran, tidak ada kemenangan, jika tidak ada kemenangan, tidak ada mahkota.” Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (BRM Sujadi) 3 Maret 1880 - 22 Oktober 1939 Raja Yogyakarta (1921 - 1939)
Patung Bekantan sebagai Ikon Kota ekantan kini menjadi perbincangan hangat di Kalimantan Selatan. Ada apa gerangan ketika masyarakat daerah ini sekarang berbondong-bondong untuk berfoto dengan monyet yang memiliki ciri khas berhidung panjang ini. Padahal, sebelumnya masyarakat mengalami kesulitan untuk melihat secara langsung perwujudan monyet jenis ini. Secara fisik, bekantan merupakan monyet yang memiliki rambut berwarna cokelat kemerahan dan memiliki hidung yang panjang dan besar yang terdapat hanya pada spesies jantan. Fungsi dari hidung besar bekantan masih menjadi misteri. Tapi, diduga karena hasil dari seleksi alam, yang mana monyet betina lebih memilih jantan yang memiliki hidung yang besar sebagai pasangannya. Karena hidung besar inilah bekantan dijuluki masyarakat Kalimantan Selatan sebagai ‘Monyet Belanda’. Memiliki nama ilmiah Nasalis larvatus, bekantan memiliki ukuran tubuh sampai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Monyet ini juga memiliki ciri khas yaitu memiliki perut besar dan buncit. Hal ini karena kebiasaan bekantan yang mengonsumsi banyak makanan. Selain buah dan biji-bijian, bekantan gemar mengonsumsi aneka daundaunan yang menghasilkan gas pada waktu dicerna. Inilah yang menyebabkan perut bekantan membuncit. Bekantan merupakan hewan endemik di Pulau Kalimantan dengan sebaran di wilayah hutan bakau, rawa dan hutan pantai. Spesies ini menghabiskan banyak waktunya di atas pohon dan hidup berkelompok antara 10 hingga 32 monyet dalam suatu tempat. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah one-male group, dimana sa-
B
Ferry Irawan Kartasasmita Mahasiswa Pascasarjana ITB Asal Tanahlaut
“
Di samping dapat meningkatkan pendapatan daerah dari sovenir bekantan (bisa berupa baju kaus atau boneka) yang dijual, dapat pula menjadi sarana promosi tidak langsung ketika wisatawan memberikannya kepada teman dan sanak kerabatnya.
tu kelompok terdiri atas satu jantan dewasa, beberapa betina beserta anak-anaknya. Akan tetapi ketika menganjak remaja bekantan akan membentuk kelompok dengan semua jenis jantan berada di dalamnya (all-male group). Salah satu keistimewaan bekantan adalah kemampuannya dalam berenang. Untuk menunjang hal ini, pada sela-sela jari bekantan terdapat selaput dan pada hidungnya dilengkapi semacam katup. Secara resmi bekantan menjadi maskot Provinsi Kalimantn Selatan. Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan No 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990 tentang Penetapan Identitas Daerah Propinsi Tingkat I Kalimantan Selatan, bekantan (Nasalis larvatus) adalah fauna identitas Provinsi Kalimantan Selatan. Dan, sekarang ini patung bekantan hadir secara utuh di tengah-tengah Kota Banjarmasin, tepatnya di Siring Jalan Piere Tendean Banjarmasin, dengan wujud raksasa. Sesosok bekantan jantan setinggi 6,5 meter dengan berat hampir tujuh ton dan dengan biaya pembuatannya mencapai Rp 2,6 miliar. Perwujudan bekantan dengan tangan kanan menggaruk kepala dan tangan kiri menggenggam buah rambai, berhasil menarik perhatian Masyarakat Banjar untuk berkumpul dan melihatnya. Walaupun dalam hal ini, patung bekantan memiliki keunikan yang berbeda dari kenyataan aslinya. Perwujudan patung bekantan yang menyerupai aslinya menjadikan patung ini sebagai karya seni realisme. Akan tetapi pandangan ini berubah ketika patung ini memiliki kemampuan untuk mengeluarkan air mancur dari mulutnya.
Menurut pandangan penulis, patung bekantan ini akhirnya menjadi beraliran surealisme. Atau, aliran seni ini dipengaruhi oleh teori psikoanalisis Sigmund Freud yang menyatakan bahwa alam pikiran manusia terdiri dari alam sadar (dalam kontrol kesadaran/ingatan) dan bawah sadar (tidak dalam kontrol kesadaran/terlupakan). Dalam karyanya, aliran ini berpedoman pada keterpaduan antara alam nyata dan keserbabisaan mimpi. Sehingga menghasilkan karya yang terkesan aneh atau fantastik. Tak menjadi masalah akan kemampuan aneh patung bekantan ini. Bukankah dalam karya seni kita semua tak hanya menggunakan pikiran logis dalam menikmatinya. Bisa saja akhirnya karya seni berasal dari bentuk abstrak ataupun menghasilkan bentuk yang aneh. Mengambil contoh patung merlion di Singapura dengan perwujudan berkepala singa dengan badan ikan, dan samasama memiliki kemampuan mengeluarkan air mancur. Patung ini menjadi ikon negara dan menjadi objek wisata yang wajib untuk dikunjungi ketika berada di negara ini. Merlion juga menjadi merek dagang resmi negara ini dengan banyaknya sovenir maupun cinderamata yang dibuat dengan bentuk patung singa berbadan ikan ini. Tentunya harapan yang sama diinginkan oleh pemerintah Kota Banjarmasin serta seniman yang membuatnya. Menjadikan patung ini ikon Kota Banjarmasin, sehingga mampu meningkatkan angka kunjungan wisata untuk datang ke Banjarmasin dan Kalimantan Selatan pada umumnya. Dengan ini pula, dapat kiranya menginspirasi para pengusaha kecil menjadi peluang bisnis untuk mem-
buat sovenir dengan maskot ini sebagai cinderamata khas daerah ini. Di samping dapat meningkatkan pendapatan daerah dari sovenir bekantan (bisa berupa baju kaus atau boneka) yang dijual, dapat pula menjadi sarana promosi tidak langsung ketika wisatawan memberikannya kepada teman dan sanak kerabatnya. Selanjutnya, pendirian patung bekantan ini akhirnya menambah ruang terbuka publik yang selama ini dirasa kurang. Dengan hadirnya banyak ruang terbuka publik, diharapkan dapat meningkatkan indeks kebahagiaan warga kota. Ketika sore hari atau waktu senggang tiba, warga kota tidak melulu dihadapkan pilihan pusat perbelanjaan untuk berkumpul dan refreshing. Dan satu hal yang mungkin terlupakan, dengan pembuatan patung bekantan ini sebenarnya menjadi momentum untuk melestarikan bekantan yang sekarang hampir punah. Tentunya dengan ini kita akan menjadi peduli akan nasib kehidupan ikon kota yang kita banggakan. Tak ingin lagi kiranya kita semua mendengar berita tentang bekantan tewas akibat kebakaran lahan yang tempo lalu terjadi, atau terdesaknya habitat bekantan akibat alih fungsi hutan yang tidak bijak. Hadirnya patung bekantan di pusat Kota Banjarmasin, diharapkan menjadi pengingat kita bersama bahwa bekantan dan hewanhewan endemik lainnya di hutan Kalimantan sedang berupaya mempertahankan hidup akibat habitatnya yang semakin berkurang. Tentunya kita bersama tidak ingin bekantan hanya menjadi maskot kota, sedangkan pada kenyataannya hewan ini sudah tidak ditemukan lagi di daerah kita. (*)
Tulisan Opini bisa dikirim ke email: redaksi@banjarmasinpost.co.id (Maksimal 1.000 karakter tanpa spasi). Sertakan nama, alamat lengkap, nomor telepon, nomor rekening, fotokopi KTP, dan foto diri. Opini yang terbit akan kami berikan imbalan ke nomor rekening penulis. Terima kasih. Artikel yang masuk batas waktu pemuatannya maksimal dua minggu.
Kapan Bantuan Langgar Dicairkan HULU SUNGAI TENGAH - Kepada Instansi yang terkait. Kami atas nama kelompok panitia pembangunan langgar ingin menanyakan kapan realisasi pencairan dana bantuan untuk langgar yang di surat tertulis 35 juta. Sudah tiga bulan lebih sejak acara penyerahan amplop dan suratnya secara simbolis, tapi sampai sekarang tak ada kabar. Kaya apa kami bayar tukang dan barang di toko, mun kawa masalah keagamaan dan ibadah jangan dipersulit. 087709265489 TANGGAPAN: KEPADA panitia pembangunan langgar yang kami hormati. Terima kasih atas pertanyaan yang disampaikan. Perlu kami informasikan, bahwa sudah dilakukan beberapa tahapan terkait rencana pencairan bantuan dana hibah bagi kelompok masyarakat dan organisasi kemasyarakatan di Kabupaten HST. Di antaranya SK Kepala Daerah tentang penetapan nama penerima hibah, draf berita acara serah terima dan draf naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) sejumlah 168 calon penerima hibah. Sehubungan adanya pergantian nama pengguna anggaran di lingkungan sekretariat daerah (ke plt sekda), maka kami harus mengubah seluruh naskah yang sudah dibuat untuk memenuhi ketentuan. Insya Allah dalam waktu dekat akan kami hubungi seluruh calon penerima hibah setelah rampung seluruh persyaratan pencairan. H Mukarram Kepala Bagian Kesra Kab HST
Jangan Mati Lampu Terus HULU SUNGAI UTARA - Kepada kepala PLN Rayon Amuntai, tolong jangan mati lampu terus di area Hulu Sungai Utara (HSU), kadada hujan kadada ribut tengah malam mati lampu. 081349364567 TANGGAPAN: MENANGGAPI keluhan pelanggan, kami sampaikan bahwa pada 8 Oktober 2015 pukul 14.30 Wita ada pekerjaan sisip trafo di Desa Telaga Itar, sehingga terjadi pemadaman dan pada pukul 19.30 Wita ada pohon tumbang kena jaringan di Desa Kuala Perak, sehingga terjadi padam di daerah Kelua. Kami mohon maaf kegiatan Anda menjadi terganggu. Wardana Handana Manajer PLN Rayon Amuntai
BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO
KERING- Kolam Taman Kamboja, Banjarmasin kering tidak berair karena kemarau. Bukan hanya kolam taman kelihatan gersang, tapi banyak pula tanaman yang mati, Jumat (9/10).
Harapkan Air Bersih BANJAR - Yth PDAM Intan Banjar. Kami warga Kompleks BSD belakang Pasar Gambut sudah sepekan ini tidak dapat air, sedangkan di Jalan Kayuh Bawang atau di muka kompleks kami airnya mengalir. Kasihan warga kami tiap hari harus beli air. Mohon perhatiannya. 085345868549 TANGGAPAN: PELANGGAN yang kami hormati. Terima kasih atas informasi yang Bapak/Ibu berikan dan mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam pelayanan kami. Perlu kami beritahukan kepada seluruh pelanggan PDAM Intan Banjar, di wilayah Kertak Hanyar dan sekitarnya, Gambut dan sekitarnya, Tatah Makmur dan sekitarnya, Beruntung Baru dan sekitarnya dan Aluh-Aluh dan sekitarnya bahwa pasokan air baku dari pompa intake Sungai
Tabuk mengalami penurunan kapasitas sebesar 30 persen, dikarenakan terjadinya kerusakan pompa air baku yang berpengaruh pada penurunan distribusi ke pelanggan. Untuk menambah suplai air baku, saat ini sudah dipasang pompa cadangan yang kapasitasnya lebih kecil dari pompa yang rusak sambil menunggu tersedianya pompa yang baru. Muhammad Azwar SAP
PEMBACA setia BPost, silakan sampaikan keluhan, saran dan kritik Anda terhadap public service atau masalah pembangunan di banua kita, secara singkat, cerdas dan santun melalui SMS ke nomor 0816215000. Caranya: Ketik HOT <spasi> (isi SMS Anda). Nomor telepon pengirim dicantumkan secara utuh demi akuntabilitas dan transparansi.