Banjarmasin Post Jumat, 7 Agustus 2015

Page 29

TitianIlmu

5

22 SYAWAL 1436 H 7 AGUSTUS 2015 M

Berawal dari Kandang Kambing

BPOST GROUP/IBRAHIM ASHABIRIN

MASJID Pontren Izzul Hasan Binuang.

PONDOK Pesantren Izzul Hasan, Binuang, Kabupaten Tapin, kini memiliki ratusan santri. Di tengah kompleks pesantren itu berdiri musala yang lumayan megah. Padahal 15 tahun lalu, pesantren itu hanyalah kandang kambing. “Dulu sekitar 15 tahun lalu, awal merintis berdirinya pesantren ini, para santri belajar di bekas kandang kambing. Kandang itu saya bangun sebuah bilik kecil terbuat dari bambu, waktu itu jumlah muridnya 18 orang,” ungkap pendiri Pondok Pesantren Izzul Hasan Drs KH Raden Muhammad Ahsan Syaiful Rizal kepada Serambi Ummah. Kini Pontren Izzul Hassan sudah seperti pondok pesantren lain, ada bangunan ruang belajar, perpustakaan, ruang penginapan santri dan

Pesantren Izzul Hasan ini pernah meraih penghargaan dari Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah karena kemandiriannya yang sangat luar biasa sebuah musala besar dan megah yang baru selesai dibangun. Pesantren yang beralamat di Desa Mekar Sari RT 6 Nes 12 Binuang Tapin ini berjarak sekitar 5 kilometer dari Pasar Binuang. Di pesantren ini meng-

gunakan dua sistem pendidikan, yaitu pada pagi sehingga siang pembelajaran SMP Islam, sedangkan mulai sore hingga malam hari menerapkan sistem pondok pesantren. Untuk SMP Islam menerapkan pendidikan umum berbasis pesantren. Jumlah murid SMP-nya sebanyak 86 orang. Sistem ini hanya ada empat di Kalsel, jelas Wakil Kepala SMP Islam Izzul Hasan, Muhammad Arif Ciri khas pendidikan umum berbasis pesantren ini dapat terlihat dari kentalnya nuansa materi keislaman, di antaranya setiap memulai pelajaran, selalu bersama-sama membaca Alquran. Dalam setahun sekali khatam. Jadi selama tiga tahun menempuh pendidikan, berarti tiga kali khatam. Salat Duha dan Zuhur selalu digelar di pesantren ini. Menurut Arif, untuk sistem pendidikan pesantren, muridnya lebih banyak, sekitar 100 orang, sebab santrinya tidak hanya murid SMP Islam Izzul Hasan, tetapi banyak juga anak usia SD bahkan SMA yang ikut pesantren yang digelar mulai Ashar hingga jam 22.00 Wita. Pelajaran pesantrennya lebih fokus mempelajari Ilmu Ayat, seperti Ilmu Nahwu dan Sharof. Penekanan pada pelajaran ini, kata Arif, supaya santri memahami Alquran. (him)

BPOST GROUP/IBRAHIM ASHABIRIN

PARA santri mengikuti pelajaran di teras masjid Pontren Izzul Hasan, Binuang.

Masuknya Gratis ISTIMEWANYA, Pendidikan Izzul Hasan ini setiap murid yang masuk tanpa dipungut biaya alias gratis. Malah murid diberi tas dan peralatan belajar secara cuma-cuma. Biaya SPP juga tidak ada di pontren ini, jelas Muhammad Arif. Para santri tidak hanya bergelut dengan ilmu dan mendalami kitab-kitab. Santri juga aktif kegiatan olahraga, pramuka dan lomba

olimpiade. Bahkan pada tahun lalu SMP Islam Izzul Hasan berhasil juara pertama olimpiade bidang matematika tingkat kabupaten Tapin. Menteri Sosial H Bachtiar Chamsyah pada 2007 memberikan penghargaan tingkat nasional kepada Pendidikan Islam Izzul Hasan, Binuang. Penghargaan itu dalam bidang program dan kemandirian. Pendidikan Islam Izzul

Hasan ini memang sangat unik, sebab mulai pendirian, operasional pesantren, gaji guru dan kitab-kitabnya, lebih banyak dibiayai sendiri oleh pendirinya yaitu Drs KH RM Ahsan Syaiful Rizal. Saat ditemui di kediamannya dalam kompleks pesantren, Kiai Ahsan mengakui, sumber dana dan operasional pesantren berasal dari para dermawan, pemerintah dan dirinya sendiri.

Menurut Kiai Ahsan, dia punya puluhan hektare kebun karet. Dari uang hasil kebun itulah yang digunakan untuk berbagai keperluan operasional Pontren. “Tujuan saya mendirikan pendidikan Islam ini untuk mencerdaskan dan mencetak akhlak mulia, sekaligus mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan, terutama anak-anak orang miskin,” jelas Kiai Ahsan. (him)

Serupa Marmer Masjidil Haram Jumat, 7 Agustus 2015 - Waktu Salat Jumat 12.29 Wita

Masjid Al Furqan Kelurahan Jawa Martapura

FOTO-FOTO:BPOST GROUP/ABDUL GHANIE

MEGAH, itulah gambaran kondisi Masjid Muhammadiyah Al Furqon di Kelurahan Jawa Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar. Memiliki lima kubah, satu di antaranya berukuran besar, semakin menambah keindahan dan kemegahan masjid. Apalagi marmer yang terpasang di teras masjid serupa dengan lantai di Masjidil Haram Makkah. Meskipun warna hitam cendrung menimbulkan rasa panas saat terkena sinar matahari, namun hal itu tidak dialami oleh para jemaah Al Furqan ketika menginjakkan kaki di teras masjid. Menurut seorang pengurus Masjid Al Furqon, Yahya, biaya pembangunan masjid tersebut tidak kurang dari enam miliar. Marmer yang terpasang di teras itu saja, menurut dia, didatangkan dari Itali. “Hal itu tidak lain untuk memberikan kenyamanan bagi para jemaah yang bertandang ke masjid,” terangnya. Berlokasi di dalam gang yang terbilang kecil, bukan berarti jemaah yang datang ke masjid tersebut sedikit. Saat Salat Zuhur minimal dua syaf sepanjang 16 meter pun

terisi penuh anggota jemaah. Saat Jumatan, ruangan masjid kebanggaan warga Kelurahan Jawa tersebut penuh. Ruangan utama masjid yang dilengkapi pendingin besar secara terus menerus memberikan kesejukkan dan kenyamanan bagi anggota jemaah yang sedang beribadah, sehingga membuat betah. Seperti yang diakui seorang jemaah warga Keraton Martapura Kota, Muslim. Meski bukan lagi Ramadan, tidak mengurungkan niatnya untuk beritikaf di mesjid tersebut. Sambil menunggu waktu Ashar, Muslim pun terlihat membaca Alquran secara khusyuk. “Kemegahan Masjid Al

Furqan memberikan rasa nyaman, tenang dan sejuk saat beribadah. Tak hanya saya, jemaah lain juga selalu ramai beribadah di masjid ini,” ujarnya. Menurut, Yahya, masjid tersebut sudah sering dikunjungi pejabat-pejabat tinggi dari Kalsel, bahkan dari daerah lain di Indonesia. “Seperti pada momentum Ramadan lalu, masjid in jadi tujuan Safari Ramandan Bupati Banjar dan Gubernur Kalsel,” kata lelaki yang kerap disapa Ami Yahya itu. Untuk menambah ramai aktivitas anggota jemaah, lanjut Amin, pengurus mengadakan berbagai kegiatan keagamaan, antara lain pengajian dan tausiah. Pengajian terbagi menjadi dua, yakni khusus jemaah laki-laki dan perempuan. “Tiap tanggal 21 tiap bulan, ibu-ibu dari kelurahan Jawa berkumpul melakukan pengajian,” ungkapnya. Selain itu, kata Yahya, ada juga pengajian untuk belajar membaca Alquran dan tajwid oleh jemaah perempuan, tiap Jumat, seusai Salat Asar. “Sedangkan jemaah lakilaki biasanya berkumpul tiap Jumat malam, antara Magrib dan Isya, untuk mendengar paparan tausiah dari tuan guru,” terang Yahya.(kk)

BANJARMASIN TIMUR Ar Raudah Ratu Zaleha Prof H Asmaran AS Baiturrahim A Yani Km 3,5 H Sarbani Al Munawwarah Keramat Raya Abdul Basir At Taubah A Yani II Norman Said Darul Lu’lu A Yani Km 5 H Alpian Noor Nurul Fata Pekapuran Raya H Rusdi Halim Al Haq Banua Anyar HM Natsir Nurul Huda A Yani Km 6 H Madian Noor M Majma’us Shalihin Keramat Raya H Mahmud H Jailani Al Mukhlisin Mangga III H Fahmi Raudhatul Jannah Simpang Limau Kurnain Taufiqurrahman Sungai Bilu HA Gazali Abbas Misbahul Mu’minin Keramat Raya M Syafwani AS Baiturrahman Gatot Subroto H Zainal Ilmi Al Amanah Komp Bina Brata Jam’an HD Al Ikhwan Veteran HM Gazali Mukeri Al Mubarakah Pekapuran Raya H Zainal Arifin Nurul Ibadah Gatot Subroto HA Syukur Alhamidi Arafah Kom Darma Praja Miuhrab Hidayatullah Ash Shabirin Komp Satelit H Hasan Basri

BANJARMASIN BARAT Hidayatut Thalibin Dahlia HA Zamani Jami Teluk Tiram HA Sam’ani Ahmad Dahlan S Parman Abdul Gani YKS Sentosa Belitung Darat H Husin Musa Nuruz Zakirin Bandarmasih Syakrani Nasri Baiturrahman Belitung Darat HA Saubani Ar Ridha Yos Sudarso HM Jailani Miftahurrahman Soetoyo S M Yusuf Darul Falah PM Noor Abdus Satar Al Hijrah Rawasari Ahmad Mulyadi Al Mubarak Simpang Jagung H Nordin Al Azhar Darul Mu’minin Rawasari HA Khair Amrullah Al Ashri Jafri Zamzam HM Khairani AM Ihya Ulumuddin Pembangunan I Prof Ahmadi Hasan Adz Dzakirin Teluk Tiram Laut HM Nurdin Yusuf Fathul Jannah Sepakat H Ahmad Husaini Al Muthmainnah Belitung Darat HM Sasi Babut Taqwa Sutoyo S Ahmad Barjie Cahaya Al Ashri Simp Kuin Selatan Rahimi BANJARMASIN

TENGAH Sabilal Muhtadin Sudirman Prof HA Hafiz Anshary Asy Syifa A Yani Km 2 M Yusuf Rusli Syazali Seberang Masjid H Mairijani Al Muhtadin S Parman Muhlidi Al Jihad Cempaka Besar HM Fauzi Al Musamahah Haryono MT HM Ilyas Nahdatus Salam Cempaka Raya HM Ali Alhamidi Hasbunallah WW P Antasari H Abdul Muhdi Miftahul Ihsan P Antasari HA Hadi Hamzat At Taubah Melayu Mursalin B Jami Pelajar Mandiangin Suriani Husin Ar Rahman Melayu Darat H Mas’udi Syuhada Gedang Muhdi Al Khairat Batu Benawa Riza Fahlefi At Taubah Bali H Masrun Anberi Raudhatul Jannah Melayu Darat H Husni Nurin Al Anshar Cempaka Besar H Mukhlis AS Al Ihsan Seberang Masjid H Anwar Syarif BANJARMASIN UTARA At Tanwir Sultan Adam H Sukarni As Sajadah Hajri Saleh Ahmad Muzakir Ar Rahim Kayu Tangi H Khairuddin A

Iqra H Hasan Basri HA Hamid Masdar Nurul Ishlah Sultan Adam H Sofyan Hanafi Hasanuddin Madjedi Hasan Basri M Ilham Masykuri Al Qadar Sultan Adam Maslansyah Al Ikhlas Herlina Perkasa Akhmad Al Muhajirin HKSN Kuin Utara Adriani Yulizar Tuhfaturraghibin Alalak Tengah H Ahmad Gafuri Qaryah Thayyibah HKSN Permai Abdul Munir Baitul Aqabah Sungai Andai Fadli Al Munawwarah Raga Buana Rusmansyah Sirajul Huda Komp Cendana H Ahmad Tarmizi Al Yaqin Sungai Jingah H Ahmad Saubani Su’ada Uddarain Alalak Selatan Ahmad Gajali HG Abdul Muis Uniska H Suharman Dj Muhammadiyah Sungai Miai H Mahlan Darkasi Baitul Hikmah Hassan Basry Deden Koeswara Al Hijrah Sungai Andai Arbain Yusran Ar Rahmah Sungai Andai Prof KH Khairuddin Ar Muttaqin Mandiri 1 Hamdani

BANJARMASIN SELATAN Al Mukarram Muning Mukhyar Al Mukrram Muning HM Arifin

Byna Taqwa Byna Harapan Hasan As Sa’adah Beruntung Jaya H Baseran Ali A An Noor Bumi Mas H Syukeriansyah Jami Pemurus Dalam M Arsyad Al Furqan Bumi Mas HM Ramli Noor Hidayaturrahim Mantuil Permai Aswad HB Husni Nurul Amilin Kelayan Kecil H Syamsul Rahman Al Faizun Garuda-Merpati Prof Abdullah Karim Thariqatul Hasanah Tembus Mantuil HM Iriansyah Hasbi Daruttaqwa Basirih Selatan Hidayat S Raudhatul Istiqamah Pekapuran Raya Murjani Sani Al Amin Kalayan A H Ridhani Fidzi Darul Arqam Ratu Zaleha H Alwi Sahlan Al Muhajirin Tatah Banua HA Baqir Imam Syafi’i AMD Raya Febriansyah Riza Hayatul Ibadah Kampung Baru HA Kurtubi Nurul Iman Prona I HM Junaidi Miftahul Ma’arif Kelayan A Khairiansyah Al Anshar Banjar Indah Permai H Zainuddin Rais Al Falah Raya Yudistira HA Kadir Syukur Istiqamah Kelayan B Prof H Karyono Ibnu A


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.