ribun Banua
Banjarmasin Post SABTU 31 AGUSTUS 2013
19
Irhami Desak Manajemen PT Silo ■ Januari Tiang Pancang Tanjungayun-Tarjun Dibangun KOTABARU, BPOST - Keinginan besar masyarakat Kotabaru agar pembangunan jembatan Tanjungayun-Tarjun segera terealisasi direspon Pemkab Kotabaru. Ditargetkan Januari tahun depan, tiang pancang sudah dilakukan. Bupati H Irhami Ridjani telah mendesak manajemen PT SILO (Sebuku Iron Lateritic Ores) agar secepatnya merealisasikan pembangunan jembatan vital tersebut. Desakan itu disampaikan orang nomor satu di Bumi Saijaan ketika melakukan pertemuan dengan petinggi PT SILO beberapa hari lalu. “Saya sudah mendesak pihak perusahaan. Pemasangan tiang pancang akan mulai dilaksanakan awal tahun depan, sekitar tanggal 1 sampai 5 Januari,” ucap Irhami, kemarin. Seperti diketahui, pembangunan jembatan tersebut akan dilaksanakan PT SILO sebagai kompensasi atas izin penambangan yang diberikan Pemkab Kotabaru. Estimasi biayanya mencapai Rp 1 triliun dan sepenuhnya akan ditanggung perusahaan itu. PT SILO telah diizinkan
“Saya sudah mendesak pihak perusahaan. Pemasangan tiang pancang akan mulai dilaksanakan awal tahun depan, sekitar tanggal 1 sampai 5 Januari.” H IRHAMI RIDJANI Bupati Kotabaru
melakukan penambangan batu bara dan bijih besi di wilayah Pulaulaut. Saat ini masih tahapan eksplorasi. Sejumlah kalangan di Kotabaru berharap pembangunan jembatan TanjungayunTarjun lebih dulu dilaksanakan sebelum PT SILO memulai aktivitas eksploitasi tambang di Pulaulaut. Pasalnya keberadaan jembatan itu sangat dinantikan warga Kotabaru, terutama warga Pulaulaut. Selama ini warga Pulaulaut memang kerap kesulitan ketika ingin keluar daerah, baik untuk keperluan belanja maupun bisnis. Pasalnya lebih
dulu harus menyeberang menggunakan jasa kapal feri ke Batulicin. Sementara kapal feri tak selalu buka 24 jam. “Dampaknya sangat dirasakan jika ada pasien harus segera dirujuk ke RS di Banjarmasin, sementara jasa layanan kapal feri telah tutup karena telah larut malam. Makanya jembatan Tanjungayun-Tarjun itu memang sangat didambakan warga,” ucap Romi, warga Pulaulaut. Irhami mengakui warganya sudah cukup lama menantikan terbangunnya jembatan itu. Pasalnya kelak jembatan itu akan mengakhiri keterisolasian Pulaulaut dengan dataran Kalimantan. Keberadaan jembatan itu kelak dipastikan akan langsung berdapak positif terhadap perekonomian daerah. Termasuk akan meningkatkan taraf hidup masyarakat, karena transportasi keluar daerah menjadi sangat mudah dan bisa dilakukan tiap saat. Rencana pembangunan jembatan Tanjungayun-Tarjun, sebut Irhami, sudah diwacanakan sejak 1980 silam pada era bupati N Sutedjo. Tak heran jika warga Bumi Saijaan begitu menghendaki realisasi
jembatan itu sesegera mungkin menjadi kenyataan. Pemerintahannya selama ini juga sangat fokus terhadap perealisasian jembatan itu. Antara lain melalui penggeseran salah satu titik tiang yang masuk cagar alam. Penggeseran dilakukan karena berlarut-larutnya proses izin pinjam pakai kawasan di Kementrian Kehutanan. Akhitnya ketika eksposes konsultan asal Belanda, diusulkan lokasi alternatif. “Dari empat lokasi alternatif yang ditawarkan konsultan, satu yang diambil. Ada juga lokasi alternatif yang kami tawarkan. Dua kawasan alternatif tidak masuk kawasan cagar alam,” beber Irhami. Ia berharap instansi terkait segera membuat detail engineering design (DED) yang akan disampaikan ke Kementerian PU dan Perhubungan. Ini penting karena terkait pelayaran. Hingga berita ini diturunkan, Direktur Utama PT Silo Effendy Tyos, belum berhasil dihubungi. Namun saat ekspose beberapa waktu lalu, ia menegaskan PT SILO serius membangun jembatan tersebut. (sah)
BANJARMASIN POST GROUP/HELRIANSYAH
MELAUT - Seorang nelayan Kotabaru sibuk memperbaiki perahunya yang lapuk, Jumat (30/8). Sampai sekarang sebagian besar warga di daerah ini masih mengandalkan hasil melaut untuk pemenuhan kebutuhan hidup
Warga Minta Pemkab Segera Lantik Kades
ILUSTRASI/NET
PELAIHARI, BPOST-Sampai sekarang kepemimpinan di Desa Simpangempat Sungaibaru, Kecamatan Jorong, masih dipegang pejabat sementara kades. Padahal pilkades telah dilaksanakan sejak beberapa bulan silam. Hal itu menjadi polemik dan tanda tanya sejumlah warga setempat. Mengingat lamanya kades terpilih yang tak kunjung dilantik hingga saat ini, padahal pilkades telah berlalu hampir 10 bulan lalu. Selama kepala desa definitif
belum dilantik, pemerintahan desa dikendalikan oleh pejabat sementara (Pjs) M Ideris. Ia menjadi pjs kades sejak 2008 lalu. Sesuai SK, Idris menjadi pjs kades hingga adanya kepala desa yang definitif. Plt Kepala BPMPD Juliati Evi Rastini ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Wakil Bupati Tala H Sukamta terkait persoalan kepemimpinan di Desa Simpangempat Seibaru. “Pada 15 Agustus lalu kita
bertemu dengan Wabup. Rencananya memang akan ada pelantikan, namun waktunya belum ditentukan,” kata Juliati, kemarin. Terkait permintaan sejumlah warga yang ingin segera ada pelantikan kades definitif, pihaknya menunggu keputusan dari bupati Tala. Disinggung lamanya pelantikan kades Simpangempat Seibaru terpilih, Juliati mengatakan hal itu dikarenakan pascapilkades sempat terjadi polemik di desa tersebut ter-
kait hasil pemungutan suara. Bahkan sempat mencuat adanya permintaan pemilihan ulang. Namun tidak terlaksana, meski calon yang menang sudah bersedia dilakukan pemilihan ulang. Sementara itu, Kamis (29/ 8) sejumlah warga Simpangempat Seibaru mendatangi kantor BPMPD Tala. Namun karena Juliati tidak ada di tempat, mereka mendatangi bupati dan Wwabup. Mereka juga tidak bisa bertemu dengan dua kepala da-
erah itu, karena sedang dinas luar. Mereka hanya bertemu Sekda Tala H Abdulah. Warga menyampaikan keinginan mereka agar kepala desa yang terpilih bisa segera dilantik. Abdullah berjanji akan menyampaikannya kepada bupati dan wabup. Sekadar diketahui, kades Simpangempat Seibaru yang menang dalam pemilihan yakni Didik. Sementara pjs M Ideris yang juga mencalonkan diri sebagai kepala desa, tapi kalah. (ryn)
3108/B19