Banjarmasin Post edisi Kamis, 4 April 2013

Page 6

Banjarmasin Post

6

KAMIS 4 APRIL 2013

Sari Tak Ingin Kena Razia Sambungan hal 1

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

KETUA BARU - Akil Mochtar (tengah) melambaikan tangan kepada jurnalis usai terpilih sebagai ketua baru Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Mahfud MD, dalam pemilihan di Ruang Sidang Utama Gedung MK, Jakarta, Rabu (3/4). Akil terpilih melalui proses voting dalam tiga tahap. Dia mengungguli Hakim Konstitusi lainnya, Haryono, dengan perbandingan suara 7:2.

Siap Ganti 100 Persen SETELAH berkali-kali dikontak, Direktur utama PT Travel Borgo Kelana Tour, H Abu Bakar Borgo akhirnya buka suara mengenai tudingan telah menelantarkan jemaah umrah dari Kalsel dan Kalteng, malam tadi. Mengaku berada di Medan, Sumut, dia menegaskan siap bertanggung jawab penuh terhadap kondisi jemaah. Abu mengatakan permasalahan terjadi karena kolapsnya maskapai Batavia Air. Padahal, dia sudah telanjur mem-booking maskapai itu untuk mengangkut jemaah ke Tanah Suci. “Kami menggunakan paket promo. Begitu tahu maskapai itu kolaps, kami lang-

sung berusaha ganti pesawat yang tentunya tarifnya lebih mahal,” kata dia. Secara bertahap anggota jemaah diberangkatkan. Subsidi pun dikucurkan, mencapai Rp 8-10 juta per orang. “Jadi tidak benar kalau kami disebut menelantarkan. Ini ujian Allah. Kami sudah berniat memberangkatkan dan ikhlas,” katanya. Abu meminta jemaah bersabar, karena pasti diberangkatkan meski secara bertahap. Dia mengharapkan jemaah juga mengerti dan paham terhadap kondisi yang terjadi. Saat ini, Abu mengaku menggunakan pesawat milik maskapai Saudi Airline. Memang lebih mahal. Biayanya

1.250 sampai 1.300 dolar AS per orang. Jauh berbeda dengan Batavia air yang cuma 1.060 dolar AS. Untuk penginapan, Abu mengaku mengunakan rumahnya di kawasan Bintaro, Jakarta. “Harap maklum, dalam kondisi ini kami juga kekurangan anggaran. Saya ke Medan, bukan menghindar tapi menengok orangtua. Uang akan dikembalikan 100 persen secara prosedural, bagi yang mau pulang. Bagi yang bersabar, tetap diberangkatkan. Ingat, haram memakan yang bukan milik kita. Saya sebagai dirut bertanggung jawab dunia akhirat,” tegasnya. (kur)

Sehati Tidak Terkejar Sambungan hal 1

mungutan suara (TPS), pasangan yang mengusung jargon Sehati jauh berada di depan pesaingnya. Bahkan, kemungkinan besar tidak terkejar. Berdasar data di di Media Center, hasil perolahen suara di 529 TPS menunjukkan persentase perolehan suara tertinggi diraih pasangan yang diusung Partai Golkar, PKS, PDIP, dan itu PKB. Dukungan yang diperoleh mencapai 65,35 persen. Mereka diikuti jago koalisi PPP dan Partai Gerindra, H Muchran- Abd Kadir Ahmadi yang mendulang dukungan 22,06 persen. Terakhir, pasangan H Husaini-H Muhyani Rizalie yang diusung Partai Demokrat, PAN, PBR, PBB dan Republikan Nusantara. Mereka hanya didukung 12,59 persen suara. Pasangan Sehati tak hanya menang telak di Dapil (daerah pemilihan) I yang meliputi Kecamatan Kandangan, Simpur, Sungai Raya, Kalumpang, dan Dapil II meliputi Loksado, Padang Batung, Telaga Langsat, Angkinang. Di Dapil III Nagara yang

meliputi Daha Utara, Daha Selatan dan Daha Barat --basis Muchran-Abdul Kadir– Sehati juga mampu mendominasi. Menanggapi perhitungan cepat (quick count) Media Center KPU HSS, kubu ketiga kandidat menyatakan hasil tersebut hampir serupa dengan penghitungan yang mereka lakukan. Namun demikian, mereka menyatakan akan menindaklanjuti temuan-temuan yang diperoleh selama pelaksanaan pemungutan suara. Seperti yang diungkapkan Husaini. Dia mengatakan timnya menemukan indikasi terjadi permainan uang (money politics). “Untukpenghitungan KPU, kami tidak mempermasalahkannya karena hampir sama dengan penghitungan kami. Hanya, kami ada mendapatkan bukti dugaan money poli-

tics, tak hanya di Kandangan tapi juga Nagara,” ucap Husaini yang enggan mengungkapkan pasangan yang diduga melakukan praktik tersebut. Hal senada disampaikan perwakilan kubu MuchranKadir, Abadi. “Hasilnya relatif sama, tapi memang ada beda tipis. Kami tidak terlalu mempermasalahkan hasil suara, karena kami siap kalah siap menang. Tetapi kami menemukan dugaan money politic dan ini akan ditindaklanjuti,” tegas dia. Sementara Fikry mengatakan, meski dalam perhitungan tersebut menunjukkan kemenangan bagi kubunya, namun tetap menunggu rekapitulasi resmi dari KPU. “Apapun hasilnya tak lepas dari kerja sama seluruh tim dan dukungan masyarakat. Tapi, lebih baiknya kita tunggu hasil resminya dari KPU,” ujarnya. (sar)

Cabup-Cawabup HSS 2013-2018 Nama 1. H Husaini-H Muhyani Rizalie 2. HA Fikry-H Ardiansyah 3. H Muchran BA-Abd Kadir Ahmadi

Par tai Pengusung Partai Demokrat, PAN, PBR, PBB, Republikan Nusantara Golkar, PKS, PDIP, PKB PPP, Gerindra

Jabatan Abraham Samad Aman Sambungan hal 1

Sedangkan sanksi bagi Wiwin yang tinggal serumah dengan Abraham di Jakarta, diberikan kepada Majelis Dewan Pertimbangan Pegawai (DPP) KPK. “Wiwin bekerja di KPK atas permintaan Abraham,” kata anggota Komite Etik, Tumpak Hatorangan Panggabean di Jakarta, Rabu (3/4). Ketua Majelis DPP KPK Said Zainal Abidin saat dihubungi menegaskan telah merekomendasikan agar pimpinan KPK memecat Wiwin. “Suratnya sudah kami ajukan. Biasanya pimpinan menyepakati rekomendasi kami,” ujar dia. Dalam jumpa pers di Gedung KPK, Tumpak mengatakan, Wiwin berinisiatif mengungkap sprindik --yang ditandatangani Abraham tanpa berkoordinasi dengan pimpinan KPK lain-- kepada Irman Putra Sidin (pengamat hukum tata negara asal Universitas Hasanudin Makassar) dan dua jurnalis media cetak,Tri Suharman dan Rudi Pollycarpus. Dia pun pernah berkomunikasi dengan jurnalis salah satu stasiun televisi, Dwi Anggia. Meskipun demikian, ada yang kurang dalam pemeriksaan Komite Etik karena, “Data komunikasi antara Wiwin

dengan Abraham hilang. Abraham juga tidak bersedia menunjukkan komunikasi di BlackBerry Messenger (BBM) miliknya,” ujar Tumpak. Yang mengejutkan, Tumpak mengatakan Wiwin diduga kerap membocorkan rahasia KPK. Dia pernah melakukan tindakan serupa untuk kasus Buol, Korlantas Polri dan impor daging sapi. Apa motif Wiwin? Berdasar hasil pemeriksaan, Komite Etik belum bisa memastikan. Akan tetapi saat diperiksa, Wiwin mengatakan sangat jengkel terhadap para koruptor. Pasalnya, meski diduga kuat melakukan korupsi, mereka berperilaku seperti tidak punya dosa. Khusus Abraham, Komite menilai kerap ‘berjalan sendiri’. Contohnya, penandatanganan sprindik yang tidak dikomunikasikan terlebih dulu dengan pimpinan lain. Selain itu, dalam pengusutan kasus Anas, dia sering berkomunikasi dengan pihakpihak di luar KPK. Oleh karena, Komite Etik meminta memperbaiki sikap dan perilakunya serta memegang teguh prinsip keterbukaan, integritas, kepribadian, komunikasi dengan pimpinan KPK lain, profesional dalam menjaga ketertiban dan kerahasiaan KPK. Selain Abraham, komisioner KPK yang mendapat

sanksi adalah Adnan Pandupraja. Namun dia hanya dikenai sanksi lisan karena dinilai telah melakukan tindakan yang tidak sesuai kode etik pimpinan KPK. Mengenai keaslian sprindik, Ketau Komite Etik Anies Baswedan mengatakan dokumen itu adalah bagian dari proses administrasi sebelum surat perintah resmi diterbitkan. Biasanya, surat itu terdiri atas dua salinan. Pertama, hanya ditandatangani ketua KPK. Sementara salinan surat kedua dilengkapi stempel dan semua komisioner ikut tanda tangan, termasuk Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan. “Surat kedua dibuat setelah gelar perkara yang dihadiri pimpinan, untuk berlanjut ke penyidikan,” kata Anis. Saat ditemui Adnan tidak bersedia mengomentari hasil kerja Komite Etik KPK. “Saya tidak berkomentar,” ucap dia. Sementara Abraham menilai rekomendasi Komite Etik berlebihan karena mengaitkan dirinya dengan tindakan Wiwin. Dia pun menegaskan sengaja bertindak progresif dan radikal karena korupsi sudah menggurita di negeri ini. Anas juga memilih diam. Namun di status BBM, dia menulis, “Komite Luar Biasa: Bocor Itu Sedang dan Biasa Saja.” (tribunnews/edw/wk)

daan keduanya di jalan yang penuh lalu lalang kendaraan bermotor, terkait masa depan. Terlepas dari dugaan adanya orang atau kelompok yang mengeksploitasi mereka, Sari dan Bakri memerlukan uang untuk menjemput masa depan. Dan, uang itu berasal dari belas kasih pengendara. Sari mengaku pernah kena razia. Hukumannya ‘dikurung’. Akibatnya, selama beberapa hari tidak memiliki uang. Karena itu dia selalu berusaha menghindar jika ada orang ‘tidak dikenal’ mencoba mengakrabi dirinya. Pertanyaan alamat, adalah pertanyaan yang tidak mungkin mendapat jawaban dari bocah itu. Sari mengaku dari mengamen bersama sang adik, ratarata sehari mendapat Rp 20.000. “Lumayan,” ucap perempuan kecil itu, kemarin. Dia mengaku sudah lama mengamen di tempat itu, bersama sang ibu. Tiap hari dia

menyanyikan sepenggal lagu untuk bisa mengetuk iba orang lain. Hampir tiap hari pula, kakinya menjejak aspal yang terkadang panas, terkadang diselimuti air calap. Kakinya kini luka. Semula hanya gatal, lalu kerap terasa perih. Namun sering diabaikannya. Kondisi Bakri lebih memprihatinkan. Pakaiannya lusuh. Tubuhnya dekil. Koreng menghiasi kaki, bibir dan pipi bocah itu. Kondisi serupa tapi tak sama dialami si kembar, Ambai dan Ambi. Sebelum berangkat mengamen ke kawasan yang sama, keduanya bersekolah sekolah di SDN Filial bagi bocah pengupas bawang di Pasar Harum Manis, Banjarmasin. Mereka terlambat bersekolah. Kini usia mereka 15 tahun, tetapi masih duduk di bangku kelas lima. Maklum saja, keduanya mulai sekolah saat usia sudah sembilan tahun, ketika sudah memiliki uang. Ambai mengaku terpaksa mengamen untuk menyambung hidup.

“Mana ada yang bersedia menerima pekerja seumuran kami,” ucap dia. Ambai dan Ambi sudah empat kali terjaring razia yang dilakukan Satpol Pamong Praja (PP). Paling lama dipenjara selama lima hari. Setelah itu mereka kembali ke jalan. Ibu mereka sudah meninggal karena sakit, sementara sang ayah bekerja sebagai penjual anak ayam dengan pendapatan paspasan. Bahkan, beberapa hari lalu, sang ayah itu mengatakan harus pindah rumah kontrakan jika tidak segera membayar. Bagi Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kalsel, Hj Djauhar Manikam, anak jalanan merupakan masalah klasik di perkotaan, termasuk Banjarmasin. Permasalahan itu sangat kompleks sehingga tak kunjung terselesaikan. Yang membuat miris, anak jalanan itu menjadi ajang eksploitasi untuk kepentingan orang dewasa. Kepolosan bocah di-

nilai memiliki nilai jual untuk menggugah belas kasihan. “Menurut saya, masalah itu bukan sekadar soal rendahnya tingkat perekonomian ekonomi dan sedikitnya lapangan kerja. Juga terkait sikap mental. Ingin mendapat banyak uang tanpa kerja keras,” ucap Djauhar. Dia menegaskan, yang perlu mendapat perhatian serius adalah kesengajaan orang dewasa yang mengeksploitasi anak-anak. Mereka bisa dijerat hukum. Ada aturan yang mengakomodasi yakni Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya denda Rp 200 juta atau hukuman penjara hingga 10 tahun. Juga Peraturan Daerah (Perda) dengan pelaksana Satpol PP. “Siapa yang harus dijerat? Saya berpendapat orangtua atau yang bertanggung jawab terhadap anak-anak tersebut. Eksploitasi anak itu bentuk kejahatan yang bisa mengganggu tumbuh kembang sang anak,” ucap dia. (dd/arl)

Jemaah Ngamuk di Kantor Travel Sambungan hal 1

puluhan juta rupiah untuk biaya umrah. Dia berangkat bersama istri dan mertua yang masingmasing dipungut Rp 15 juta. Benarkah ada jemaah yang mengamuk? Subhan membenarkan. “Jemaah asal Palangkaraya yang diinapkan di kawasan Pondok Gede yang melakukan. Mereka ngeluruk kantor travel di Jakarta. Marah bahkan ada kaca kantor itu yang pecah. Wajar saja, mereka ada yang sudah 27 hari di Jakarta,” ucap dia. Anggota jemaah lain yang memilih pulang adalah Hasbulah. Diapun berencana menuntut travel itu menggunakan jasa pengacara. “Saya sudah tidak tahan diperlakukan seperti ini,” tegasnya. Saat dikonfirmasi, Branch Manager Travel Borgo Kelana Tour Cabang Banjarmasin,

Muin, enggan berkomentar. Dia meminta langsung menghubungi direktur utama perusahaan itu, H Abu Bakar Borqo. Setelah berulangkali dihubungi melalui ponselnya, Abu menyatakan siap bertanggung jawab (baca: Siap Ganti 100 Persen). Sebelumnya, Muin membantah telah menelantarkan jemaah karena telah memperlakukan mereka secara layak seperti menginapkan dan memberi makan. Menurut dia yang terjadi adalah penundaan. Sebanyak 80 persen dari sekitar 400 orang, sudah diberangkatkan. “Pada 5 April 2013 ini juga ada pemberangkatan lagi, tetapi memang tidak semuanya,” ujar dia. Namun, pernyataan Muin disangkal Hasbullah. “Selama ini kami hanya dilayani pembantu yang mengaku tidak dibayar gajinya dua bulan.

Muin sendiri tidur di hotel, tidak pernah kemari, menjenguk kami. Selama ini kami menunggu karena masih berharap diberangkatkan apalagi paspor masih dipegang mereka untuk pengurusan visa dan tiket,” kata dia Menyikapi kejadian tragis itu, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, H Abdul Halim H Ahmad kembali mengatakan travel itu tidak terdaftar. Dia juga mengatakan Kemenag tidak memiliki kewenangan memberi sanksi terhadap travel yang ‘nakal’. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kapuas, Hamidhan juga mengatakan travel itu tidak terdaftar. “Sebagai bahan untuk kami, masyarakat yang merasa dirugikan salah satu travel haji dan umrah melaporkan kepada kami. Sampai saat ini belum ada masyarakat

yang melapor,” ucap dia. Mengenai sanksi terhadap travel yang ‘nakal’, mantan Ketua Pansus Perda Perjalanan Haji Khusus dan Umrah Banjarmasin, Bambang Yanto mengatakan berdasar draf perda, bisa diusulkan ke Kemenag pusat untuk dicabut izinnya. “Namun itu belum bisa dilakukan karena petunjuk teknis perda itu berupa Peraturan Wali Kota belum ada,” kata dia. Desakan agar ada sanksi juga disuarakan Ketua Umum DPP Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Kalsel, H Supriadi. “Kami mendesak Kemenag Kalsel dan kepolisian menindak mereka karena sudah merugikan banyak orang. Apalagi sudah jelas dikatakan travel itu tidak terdaftar di Kemenag Kalsel. Masalah ini sangat memprihatinkan,” ucap Supriadi.(kur/ami/dia/jd/ful)

nya. Tidak pula memedulikan baik-buruknya jaminan pelayanan selama di Jakarta dan Arab Saudi. Sering akibat faktor itu, banyak kabar telantarnya jemaah umrah. Tidak hanya di tanah air juga di Makkah dan Madinah. Selain calon jemaah yang harus lebih teliti, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) juga harus gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat baik melalui media massa mengenai travel yang sudah terdaftar secara

resmi. Sosialisasikan pula peraturan yang berkaitan dengan pemberangkatan jemaah umrah dan haji. Begitu pula para ulama yang secara langsung bersentuhan dengan jemaah. Mereka harus memberikan pencerahan tentang cara memilih travel yang benar-benar bisa menjamin pemberangkatan dan pemulangan jemaah secara baik. Bila semua pihak peduli terhadap masalah ini, tidak mungkin kasus ini terus terulang. Terus ada jemaah yang ditelantarkan. (ful)

Jangan Sekadar Murah Sambungan hal 1

seseorang melakukan tindakan, akan diikuti orang lain. Itu berlaku juga bagi jemaah yang mau berangkat umrah. Mereka biasanya mengajak keluarga, kerabat, tetangga dan teman agar mengikuti langkahnya. Seharusnya, siapa pun yang hendak umrah, jangan mudah terbawa bujuk rayu. Mereka harus memiliki pendirian dan selektif menentukan biro perjalanan atau travel yang dipilih.

Pilih dan telitilah travel yang benar-benar terdaftar secara resmi. Jangan memilih yang tak jelas. Bila travel itu perwakilan atau cabang dari Jakarta, tanyakan siapa yang bertanggung jawab bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti batal berangkat atau telantar di Jakarta. Selama ini juga ada kebiasaan, memilih travel yang menawarkan harga murah. Bagi mereka itu yang terpenting. Tidak dipikirkan lancar-tidaknya perjalanan mereka nanti-

Inilah Pribadi yang Merdeka Sambungan hal 1

hitam di atasnya. Tetapi, tidak demikian bagi saya pribadi. Saya merasa telah mengakhiri perjalanan panjang bersama tim nasional, dengan sebuah kebanggaan dan kehormatan, setidaknya sebagai sebuah pribadi yang merdeka. Rasa terima kasih dan hormat saya yang setinggi-tingginya, saya ucapkan kepada seluruh komponen tim nasional Indonesia di Piala AFF 2012. Orang-orang yang dalam segala keterbatasan dan tekanan publik yang begitu hebat, tetap berdiri di garda paling depan untuk memperjuangkan harkat dan marta-

bat bangsa Indonesia melalui sepakbola. Dengan apa pun hasilnya, menjadi sebuah kebanggaan besar bagi saya mengakhiri karier tim nasional saya, bersama rekan-rekan semua. Mati sebagai pemain tim nasional (pensiun) dengan cara seperti itu, membuat saya merasa sangat bahagia. Berjuang sampai titik darah penghabisan atas nama bangsa dan negara, dengan segala kendala dan risiko yang harus dihadapi, membuat saya merasa telah mati dengan cara yang sangat terhormat. Terima kasih yang tidak terhingga untuk seluruh pendukung tim nasional Indonesia di manapun berada. Mere-

ka yang dengan fanatisme luar biasa dan tak kenal lelah, selalu berdiri di belakang panji-panji tim nasional Indonesia. Mereka yang selalu bernyanyi, menari, dan berteriak menyemangati dalam setiap perjuangan saya bersama tim nasional Indonesia. Tidak lupa permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya, karena selama karier saya bersama tim nasional Indonesia, tidak sekalipun saya mampu memberikan kebahagiaan untuk kalian semua. Tanggal 23 Maret 2013, merupakan hari bersejarah bagisepakbola Indonesia, khususnya tim nasional. Karena setelah sekian lama terbelah

menjadi dua, pada hari itu tim nasional Indonesia kembali berada di bawah satu berdera. Dan untuk pertama kalinya setelah cukup lama, stadion utama Gelora Bung Karno kembali memerah dipenuhi pendukung militan tim nasional Indonesia. Dengan atau tanpa muatan tertentu, langkah penyatuan tim nasional Indonesia layak diberi apresiasi positif yang setinggi-tingginya. Setidaknya, di dalam lubuk hati mereka yang paling dalam, ternyata masih ada rasa sebangsa dan setanah air. Walaupun mungkin kesepakatan tersebut, dilandasi oleh negosiasi-negosiasi tertentu. (tribunnews)

sudah lancar, cuba dangarakan aku mambaca surat kabar ini, ujar Palui mambaca imbah inya mamasang kacamata. Oooo......... jadi imbah ikam bakacamata, lalu lancar mambaca? ujar Garbus. Barakat kacamata inilah maka aku lancar mambaca karna memang kacamata ini adalah kacamata mambaca, ujar Palui baagak. Kalu kaya itu isuk kita tulakan ka pasar umpat manukar kacamata pintar mambaca itu, ujar Tulamak. Lalu isuknya, bubuhannya tulakan ka pasar mancarii tuku wadah Palui manukar kacamata lancar mambaca. Nah, itu nah sama wan kacamata Palui, kacamata putih tabal kacanya, ujar Tulamak

wan Garbus.Imbah mamasang kacamata tabal itu lalu inya minta cariakan suratkabar handak mambaca. Huruf-hurufnya baganal Bus ai, tapi aku kada kawa mambaca jua, ujarnya. Kacamata ini kacamata kaur gasan mambaca, jadi kada kacamata pintar mambaca. Mata sampiyan kaurlah? ujar panjaga tuku manakuni. Mata kami baik haja, hanya kami balum tamat sakulah paket kejar A jadi kami balum lancar mambaca, ujar Garbus mangaku. Kalu balum bisa mambaca baiknya manukar kacamata hirang haja, biar kada bisa mambaca tapi aksi, ujar panjaga tuku mahuhulut bubuhannya. (ivd/tam)

Kacamata Kaur Sambungan hal 1

makanya kada kuat lagi mahafal. Makanya bubuhannya badua itu manyasal banar, kanapa wayah lagi anum dahulu kada hakun umpat sakulah. Kita kada parlu manyasal Bus ai, biar haja kita bungul mambaca asal kita kawa manyakulahakan anak, ujar Tulamak. Hi-ih, sabujurnya sual baca tulis itu kada tapi parlu jua karna biarpun kada sakulah, buta huruf, buta kakap pasti paham haja haraga duit nang batulisan saribu, lima ribu, sapuluh ribu habang sampai saratus ribu nang bagambar Soekarno Hatta, ujar Garbus. Napa pina rami mamander

bacaan tulisan ribuan, ujar Palui nang hanyar datang umpat batakun. Kami bakisah sual sakulah paket A Lui ai, sudah babulanbulan balajar balum bisa jua mambaca. Tulung pang kaya apa caranya, maka ikam bisa lancar banar mambaca, ujar Garbus. Kalu si Palui kada kawa diumpati karna inya sudah biasa sakulah dan sudah biasa bagawi di kantur pambakal, ujar Tulamak. Tapi biarpun inya sudah sakulah dan sudah biasa bagawi nyatanya wayahini kulihat inya bauju tunggal bigian jua mambaca, ujar Garbus mamahapak Palui. Samalam bujur haja aku bauju mambaca, tapi wayahini


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.