Banjarmasin Post Edisi Sabtu, 24 November 2012

Page 29

Banua Anam 29

Banjarmasin Post SABTU 24 NOVEMBER 2012

Terserang Buski karena Naik Sampan AMUNTAI, BPOST - Sebagai penyakit yang kasusnya hanya ditemukan terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), membuat penanganan penyakit fasciolopsiasis buski harus mendapat perhatian serius pemkab dan masyarakat HSU.

Advertorial

ISTIMEWA

ZIARAH - Calon bupati Tapin Arifin Arpan berziarah ke makam orangtuanya di pemakaman umum di Lumburaya, Kecamatan Tapin Utara, Jumat (23/11).

Arifin Ziarahi Kubur Orangtua

Pasangan Arifin Arpan dan Sufian Noor

BUPATI terpilih Tapin Drs HM Arifin Arpan MM menziarahi kubur orangtuanya di Kuburan Muslimin Desa Lumburaya Tapin Utara, Jumat (23/11) pagi. Kuburan yang diziarahi H Arifin Arpan, yaitu kuburan ayahnya, H Arpan, dan kubur kakeknya. Ia datang tanpa ada pengawalan. Di kuburan itu, mantan ketua DPRD Tapin tersebut membacakan Surah Yasin sangat khusyuk. “Sudah kebiasaan saya menziarahi kubur orangtua, ke-

betulan letaknya tidak jauh dari rumah, terkadang setelah Salat Jumat, saya mampir sejenak,” kata H Arifin Arpan. Ziarah kubur, kata H Arifin Arpan sangat dalam maknanya, sebab setiap manusia pasti akan menjalani kematian. “Inti dari ziarah adalah mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita dan mengingatkan bahwa kita juga akan kembali ke alam kubur,” jelas alumni APDN 1978 ini. H Arifin Arpan yang dikenal religius ini memang memiliki ka-

rakter kenegarawanan. Sebab meskipun menang mutlak dalam pemilukada Tapin beberapa hari lalu H Arifin dengan ringan hati terketuk jiwanya menghubungi cabup lain, Fathur Rahman. Dalam komunikasi itu terjalin suasana akrab dan kekeluargaan antar keduanya walaupun hanya lewat telepon. Malah Arifin Arpan, Kamis (22/11) sore mendatangi langsung cawabup Rizalul Gadi untuk bersilaturahmi. “Komunikasi H Arifin Arpan dengan Fathur Rahman maupun Rizalul Gadi, sangat akrab dan penuh kekeluargaan,” jelas dia. Pasangan H Arifin Arpan-H Sufian Noor yang menang telak dengan perolehan suara 74,31 persen itu akan memimpin Tapin pada periode 2013-2018. “Komitmen kami, setelah kompetisi pemilukada ini, mari kita membangun Tapin bersama-sama demi terwujudnya keinginan dan harapan masyarakat Tapin yang mandiri, sejahtera dan religius,” pungkas dia. (*)

Masih adanya prilaku sebagian warga di HSU yang buang air besar disembarang tempat, meminum air mentah, dan mengonsumsi tumbuhan air tertentu, menyebabkan potensi terinfeksi penyakit fasciolopsiasis buski makin besar. Kasus fasciolopsiasis buski atau penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh parasit jenis tremotoda usus, yakni cacing fascilopsis buski ini, hingga saat masih ditemukan terjadi di HSU. Bahkan, berdasar hasil penelitian terakhir yang dilakukan di HSU, telur fasciolopsis buski juga ditemukan pada kotoran ternak itik warga. Tidak hanya itu, dari sampel air sungai yang diambil dari beberapa lokasi juga ditemukan jenis organisme yang memiliki ciri menyerupai cacing buski. Wakil Bupati HSU Husairi Abdi mengungkapkan, saat ini masalah cacing buski bukan hanya menjadi masalah kesehatan semata, tetapi juga menyangkut masalah pangan serta peternakan. “Semua pihak, dinas dan instansi terkait harus beker-

jasama dan saling dukung dan berkoordinasi dalam menyelesaikan masalah ini. Mengingat tidak hanya ditemukan menjangkiti manusia tetapi juga ditemukan dalam kotorang hewan ternak,” ungkap Husairi, Jumat (23/11). Kepala Dinas Kesehatan HSU drg Isnur Hatta mengungkapkan, penyakit fasciolopsiasis buski merupakan penyakit yang hanya ditemukan di dua tempat di Indonesia yakni di HSU dan Kabupaten Barito Selatan, Kalteng. “Tapi baru di HSU yang sudah dilakukan penelitian yang intensif untuk menyelidiki penyakit ini,” jelas dia. Kasus penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan penyerapan nutrisi, diare, muntahmuntah, anemia, bahkan gangguan kecerdasan hingga pertumbuhan ini ditemukan di beberapa desa di tiga kecamatan di HSU. Yakni di Kecamatan Danaupanggang, Babirik, dan Sungaipandan. “Dari sisi medis semua penderita sudah bisa ditangani. Tapi tetap upaya untuk memutus matarantai penyebaran penyakit ini tetap harus dilakukan secara berkelanjut-

Bukan tidak mungkin karena kehausan saat di perjalanan ada yang minum air sungai dan akhirnya terinfeksi

ISNUR HATTA Kadinkes HSU

an,” katanya. Upaya memutus mata rantai penyakit yang ditemukan pertama kali tahun 1981 di Desa Sungaipapuyu Kecamatan Babirik ini, tidak cukup hanya melalui cara medis dan merubah prilaku hidup masyarakat, tetapi juga harus di-

lakukan melalui pembangunan infrastruktur. “Misalnya, selama ini masih banyak murid sekolah yang harus berangkat ke sekolah melalui jalur sungai menggunakan sampan. Bukan tidak mungkin karena kehausan saat di perjalanan ada yang minum air sungai dan akhirnya terinfeksi. Sehingga pembangunan sarana jalan haru dilakukan,” ungkap dia. Awal ditemukannya, fasciolopsiasis buski diderita oleh seorang perempuan warga Desa Sungaipapuyu. Perempuan itu sakit dan muntah mengeluarkan benda aneh. Saat dilakukan penelitian, ternyata benda aneh tersebut adalah cacing buski dewasa. (tin)

Pendekatan Sosial Budaya FASCILOPSIS buski merupakan salah satu parasite trematoda terbesar yang dapat menginfeksi manusia karena berada didalam lumen usus. Manusia terinfeksi cacing ini dikarenakan memakan tumbuhan air yang mentah atau tidak dimasak dengan baik. Secara endemik, penyakit kecacingan ini di Indonesia hanya ditemukan di beberapa desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sampai saat ini angka prevelans penyakit tidak menunjukkan kecenderungan turun, justru menunjukkan adanya penyebaran penyakit ke wilayah lainnya. Selain itu bagi para pelaksana program kebutuhan data penelitian dari aspek sosial budaya sangat diperlukan agar dapat dijadikan masukan bagi penanggulangan dan pemberantasan fasciolopsiosis (penyakit kecacingan buski) dengan mengembangkan suatu model intervensi sesuai dengan kondisi masyarakat/daerah setempat yaitu melalui pendekatan sosial budaya. (net)

Pangdam Ancam Prajurit Narkoba TANJUNG, BPOST-Peringatan keras dilontarkan Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman kepada jajaran prajuritnya. Tidak ada maaf bagi prajurit yang terlibat narkoba. Penegasan itu disampaikan Dicky saat memberikan pengarahan kepada ratusan prajurit TNI di Gedung Sarabakawa, Tanjung, Jumat (23/11) pagi. Baik prajurit yang memakai narkoba maupun yang terlibat peredaran narkoba, tidak ada ampun. Ultimatum tersebut disampaikan karena dirinya menerima laporan masih ada pelanggaran dari anggota TNI, terutama masalah lalulintas, disersi bahkan narkoba. “Saya datang ke sini untuk mengultimatum tidak ada prajurit yang terlibat narkoba, kalau terlibat saya akan akhiri ikatan

dinasnya. Tidak ada maaf dan ini harus menjadi perhatian serius,” tegas Dicky. Menurut Dicky yang saat itu didampingi Asisten Operasi Kasdam VI/Mulawarman, Kolonel Inf Teguh dan Danrem 101/Antasari, Kolonel Inf Muhammad Herindra, prajurit Mulawarman merupakan prajurit yang realistis dan bisa menatap masa depan. Tidak ada prajurit yang terkena narkoba. Pasalnya orang narkoba merupakan orang yang tidak bisa menghadapi realitas hidupnya sendiri. Selain mengingatkan anggotanya agar bisa mematuhi norma dan aturan hukum, Dicky juga membeberkan 2013 nanti akan ada program untuk melengkapi sarana transportasi petugas babinsa yang saat ini masih belum memiliki sepeda motor. “Tahun 2013 babinsa akan berangsur dilengkapi dengan sepeda motor tapi

syaratnya harus aktif di desa binaan. Bantu warga untuk atasi masalah, cari solusi, karena kalian bagian dari solusi bukan bagian dari masalah, “ ungkapnya. Ia berpesan agar para prajurit bisa menunjukan jati dirinya dan berbuat yang terbaik di desa, dengan membangun serta menciptakan rasa aman di desa binaannya. Setelah selesai memberikan pengarahan kepada prajurit, pangdam kemudian melanjutkan kegiatannya untuk melaksanakan salat Jumat berjamaah di Masjid As Shiratal Mustaqim, Tanjung. Sebelum memberikan pengarahan kepada sekitar 512 orang prajurit TNI, pangdam terlebih dahulu menerima paparan dari Dandim 1008/Tanjung, Letnan Kolonel inf Bambang Indrayanto, di ruang data kodim setempat. (dny)

‘Setan Terbelenggu’ Tarik Perhatian Warga PARINGIN, BPOST - Suasana di Kota Paringin, Kabupaten Balangan meriah dan dipadati ratusan warga saat digelar pawai memperingati thun baru Islam. Berbagai ornamen dan hiasan bernuansa timur tengah ditampilkan ratusan pelajar yang ikut serta dalam festival karnaval islami pada Kamis (22/11) siang itu. Tak hanya itu para pelajar tingkat SD hingga SLTP se-Kecamatan Paringin ini juga menggunakan pakai beraneka ragam yang didomisasi pakaian berjubah khas arabia. Dalam pawai itu, ada penampilan unik yang diperlihatkan seorang peserta. Ia menampilkan sosok setan yang terantai

bola besi. Sontak penampilannya yang beda dari yang lain itu menjadi pusat perhatian para warga yang memadati jalan. Selain itu ornamen Kakbah dan berbagai jenis ornamen bernuansa islam lainnya juga turut terlihat dalam karnaval Islam tersebut. Karnaval Islam yang dilaksanakan dalam rangka memperingati tahun baru Islam tersebut dilaksanakan di alun-alun Kota Paringin tepatnya di Taman Sanggam. Para peserta usai dilepas langsung oleh Bupati Balangan Sefek Effendie. Para peserta berkarnaval keliling kawasan

perkotaan Paringin. Andre, seorang warga Paringin merasa senang dengan adanya karnaval Islam tersebut. “Ini jadi hiburan buat warga, ramai,” ujar dia. Sementara itu Pahrudin Kabid Seni dan Budaya Dinas Pariwisata pemuda dan olahraga menuturkan, kegiatan karnaval Islam tersebut dilaksanakan dengan tujuan menumbuhkan kembangkan nilai-nilai kejuangan peserta didik dalam kekayaan dan keragaman budaya yang bernuansa islam. “Kegiatan ini juga untuk menjalin silaturahim dikalangan peserta didik,” ujar dia. (wnd)

BANJARMASIN POST GROUP/RAHMAWANDI

KARNAVAL - Sejumlah murid SD di Kabupaten Balangan berbaris mengikuti karnaval memperingati Tahun Baru Islam, Kamis (22/11).

2411/B29


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.