14 Mancanegara
Banjarmasin Post KAMIS 30 AGUSTUS 2012
Makam Arafat Bakal Dibongkar PARIS, BPOST - Jaksa Penuntut Umum Perancis memutuskan membuka kembali penyelidikan dugaan pembunuhan terhadap pemimpin Palestina, Yasser Arafat, pada 2004 lalu. Upaya penyelidikan ini dilakukan setelah bulan lalu keluarga Arafat menyatakan bahwa kematiannya tidak wajar. Keluarganya mengklaim Arafat meninggal karena dibunuh dengan racun, setelah ditemukan elemen radio aktif bernama polonium-210 pada sejumlah barang-barang yang diberikan kepada istrinya, Suha Arafat. Dalam sebuah acara dokumenter yang disiarkan oleh stasiun televisi Al Jazeera sejumlah peneliti dari Institut Fisika Radiasi (IRA) di Universitas Lausanne di Swiss, yang disewa untuk melakukan penelitian terhadap dugaan itu, mengatakan telah menemukan polonium-210 dengan jumlah ‘signifikan’ dari sampel yang diambil dari benda-benda pribadi Arafat, termasuk kafiyah yang menjadi ciri khasnya. Arafat yang meninggal di sebuah rumah sakit militer dekat Paris pada 2004 lalu, menurut laporan medisnya, dinyatakan meninggal akibat stroke karena gangguan aliran darah pada tubuhnya. Meski demikian, banyak warga Palestina percaya Israel telah memberikan racun yang menyebabkan meninggalnya Arafat. Tapi, Israel membantah keterlibatan mereka atas sejumlah tuduhan itu. Sejumlah orang menduga kematian Arafat karena dia mengidap AIDS. Yigal Palmor, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, “Komplain yang diajukan Suha dan Polisi Perancis tidak ditujukan kepada Israel atau orang terten-
Foto Perkawinan di Atas Tebing
3008/B14
”
MARC BONNANT Pengacara Suha Arafat
tu. Jika sistem pengadilan Perancis memutuskan membuka penyelidikan, kami berharap hal itu akan memperjelas masalah ini,” katanya. Pengacara Suha Arafat menyatakan kepada Radio Europa 1 bahwa yuridiksi Perancis untuk menyelidiki kematian Arafat sudah tepat, karena ikon Palestina ini meninggal di sana. “Sejumlah pengujian yang dilakukan di Swiss menunjukkan bahwa Arafat kemungkinan besar meninggal karena diracun,” ujar Marc Bonnant, pengacara Suha. “Hipotesis ini harus dibuktikan. Jika itu benar, maka pembunuhan Arafat memang direncanakan,” tambahnya. Suha Arafat mengatakan kecurigaannya muncul ketika rumah sakit tempat Arafat meninggal menyatakan telah menghancurkan sampel darah dan urin. Pertemuan tingkat Liga Arab dengan Palestina menyepakati penggalian jenazah Arafat.
lampu hijau bagi peneliti menggali kubur Arafat di Ramallah. Arafat dimakamkan di sebuah makam di kompleks pemerintah berdinding tempatnya menghabiskan tiga tahun terakhir hidupnya di bawah pengepungan Israel. Abdallah Basher, Ketua Komite Investigasi Medik di Palestina yang menelisik kematian Arafat menyatakan, langkahlangkah untuk mengungkap kebenaran di balik kematian bekas pemimpinnya itu merupakan hal yang baik. Menurutnya, para ahli dari Swis akan didatangkan ke Tepi Barat dalam beberapa pekan ini untuk mengambil sampel tulamg Arafat. (dmc/kps/mtv)
Sebabkan Stroke Parah KECURIGAAN terhadap kematian Arafat merebak, setelah dokter Prancis menyatakan tak bisa menentukan penyebab kematian Arafat. Sebuah badan investigasi Prancis akan menyelidiki kematian Arafat lebih lanjut. Misteri penyebab meninggalnya Arafat yang dikeluarkan Al Jazeera pada Juli 2012 lalu bukanlah yang Yasser Arafat pertama, sebelumnya pada 2005 harian New York Times juga menuliskan laporan serupa. Harian itu dalam laporannya menyebutkan mereka mendapat salinan catatan medis Arafat yang mengatakan bahwa ia meninggal karena stroke parah, akibat pendarahan yang disebabkan oleh infeksi yang tidak diketahui asalnya. Sejumlah ahli yang mengkaji laporan rekam medis itu mengatakan kepada New York Times bahwa Arafat mungkin meninggal karena AIDS atau telah diracun. Selanjutnya lembaga penelitian radioaktif di Swiss mengungkapkan adanya jejak polonioum-210 yang meningkat dalam tas Arafat. Zat radioaktif langka itu pula yang digunakan untuk membunuh pembelot Rusia, Alexander Litvinenko. Namun pihak institute penelitian di Swiss itu menegaskan temuan tentang polonium-201 itu harus dikonfirmasi dengan tes terhadap tulang Arafat untuk mendapat hasil yang pasti. Para ilmuwan mengingatkan, polonium cepat luruh sehingga otopsi harus secepatnya dilakukan. (kps/vvn/inc)
Habiskan Rp 20 Triliun Per Tahun
DAILYMAIL
FOTO DI TEBING - Bob Ewing dan Antonie Hodge berada di puncak tebing Seneca Rocks, West Virginia, Amerika Serikat, setinggi 274 meter dengan berpakaian resmi pengantin untuk foto pernikahan. Kanan; keduanya menggunakan pakaian pengantin saat mendaki tebing.
WEST VIRGINIA, BPOST Kalau biasanya usai melangsungan perkawinan pasangan mempelai akan foto berdua usai di lokasi perkawinan, lain yang dilakukan Bob Ewing dan Antonie Hodge. Keduanya memilih lokasi tak biasa untuk mengabadikan momen bersejarah itu. Mereka foto di puncak tebing Seneca Rocks di West Virginia, Amerika Serikat, Selasa (28/ 8) waktu setempat. Ide nyeleneh ini merupakan keinginan Antonie. Bob melamarnya setelah mereka mendaki tebing sehingga ia ingin menikah di tempat se-
“
Sejumlah pengujian yang dilakukan di Swiss menunjukkan bahwa Arafat kemungkinan besar meninggal karena diracun
Langkah yang diambil oleh Perancis sendiri mendapat sambutan dari sejumlah pejabat Palestina. Pejabat Senior Palestina, Saeb Harekat, mengatakan Presiden Mahmoud Abbas secara resmi telah meminta dilakukannya penyelidikan atas kasus ini kepada Presiden Perancis, Francois Hollande. “Kami berharap akan ada investigasi yang serius untuk mengungkap kebenaran seutuhnya, selain itu penyeledikan internasional perlu dilakukan guna mencari tahu siapa pihak yang terlibat dalam kasus meninggalnya Arafat,” katanya. Otoritas Palsetina pada bulan lalu telah memberi
rupa juga. Bob dan Antonie akhirnya berhasil mendaki tebing setinggi 274 meter itu untuk berfoto. Adik Bob, Scott Ewing, mendaki tebing di dekatnya di saat bersamaan untuk memotret mereka. Foto pernikahan unik tersebut telah menjadi sensasi di internet dan telah dilihat 500 ribu kali. Bob menyadari beberapa orang melakukan pernikahan di atas tebing, namun ia tidak yakin banyak yang melakukannya dalam pakaian resmi. “Pernikahan ini seperti impian saya 19 tahun lalu yang
sudah berangan-angan melakukan di atas tebing. Ini mungkin tempat paling kami sukai. Kurasa aku dan Antonie memiliki hubungan spesial. Aku beruntung menemukan seseorang yang dapat melengkapiku dengan baik,” tutur Bob. Antonie memakai gaun pengantin milik ibunya, Evangeline Hodge, saat mendaki. Sang ibu juga ikut mendaki namun kerabat yang ingin ikut untuk menyaksikan, terpaksa tidak bisa melakukannya. “Kami tidak memiliki banyak ruang. Puncaknya kecil,” tutur Antonie. (dmc/wow)
MOSKOW, BPOST - Presiden Rusia, Vladimir Putin, bisa jadi menjadi sosok presiden yang menghabiskan dana besar untuk membiayai kehidupan pribadinya. Seorang pemimpin oposisi Rusia mengklaim, sebagai presiden setiap tahun Putin menghabiskan uang sekitar 2,5 miliar dolar AS (setara lebih dari Rp 20 triliun) untuk perawatan 20 rumah mewah, 43 jet pribadi, dan empat kapal pesiarnya. “Sebagai presiden, memang wajar biaya hidupnya sebagai presiden ditanggung negara. Tapi ini sudah keterlaluan. Dia menggunakan uang hasil pajak rakyatnya untuk membiayai hidup mewahnya. Gaya hidup Putin jauh lebih mewah dibandingkan rekan-rekan Baratnya,” katanya seperti dikutip Nemtsov, kemarin. Dalam laporan yang dirilis Selasa (28/ 8) waktu setempat, seorang mantan wakil perdana menteri, memperkirakan bahwa biaya pemeliharaan rumah, pesawat jet, dan mobil Putin menelan dana 2,5 miliar dolar AS per tahun. Dia menyatakan, Putin menganggap properti negara sebagai miliknya. Namun, kevalidan pernya-
Putin NET
taan Nemtsov dipertanyakan. Laporan ini sebagian besar didasarkan pada laporan berita yang berisi berbagai foto, termasuk koleksi jam tangan Putin yang mencapai nilai 700 ribu dolar AS. Juru bicara Putin tak segera menanggapi berita ini. Namun, gaya hidup mewah Putin memang sejak lama menjadi sorotan. Bahkan, beberapa orang yang mencoba menentangnya sudah mendapat hukuman. Seperti dialamni aktivis oposisi Rusia, Taisiya Osipova. Dia divonis pengadilan regional di Smolensk hukuman delapan tahun penjara atas tuduhan kepemilikan narkoba. Tim pengacara Osipova menyesalkan vonis yang terlalu berat.
Mereka menuding vonis itu lebih banyak motif politik ketimbang pelanggaran hukumnya. Apalagi, pemerintah Rusia lebih keras menghukum para pengkritik dan oposisi. Salah satunya, kelompok band, Pussy Riot, yang dijebloskan ke penjara. Tim pengacara akan segera mengajukan banding atas putusan itu. Osipova ditangkap pada 2010 dan sempat divonis penjara selama sepuluh tahun pada akhir tahun lalu. Ia dituduh menyimpan enam gram heroin di rumahnya, di Smolensk, Rusia bagian barat. Namun, Osipova mengatakan obat itu sengaja diselipkan polisi di rumahnya. Ia menolak memberikan informasi tentang keberadaan suaminya, Sergei Fomchenkov, yang juga menjadi anggota Partai Other Rusia Osipova adalah ibu dari seorang anak lima tahun dan menderita diabetes. Osipova aktif di politik sejak awal 2000, ketika ia menjadi anggota penulis radikal dan anak buah Ketua Partai Nasional Bolshevik Eduard Limonov, salah satu partai terlarang. Limonov sekarang kepala partai Other Rusia. (dmc/tic)