Banjarmasin Post edisi cetak Jumat 11 Mei 2012

Page 17

JUMAT 11 MEI 2012/ 19 JUMADIL AKHIR 1433 H

Banjarmasin Post

17

www.banjarmasinpost.co.id

80 Persen Setuju

ISTIMEWA

SMART card untuk pembelian bahan bakar minyak bersubsidi yang akan dilaksanakan di Kalsel dan Kalteng sekitar Juni nanti, makin ramai dibicarakan. Ada yang pro dan kontra. Ada juga yang masih bingung. Meski begitu, dalam rencana pemberlakuan tersebut tentunya harus memiliki persiapan yang matang dan lebih teratur. Menurut Nadia Puteri Utami, penggunaan smart card BBM, awalnya bertujuan mengawasi penggunaan BBM bersubsidi. “Tujuannya menurut saya memang bagus, agar pengawasan atau kontrol terhadap pemakaian BBM bersubsidi yang penyalurannya melalui SPBU bisa lebih bagus,” ujarnya. Namun, menurut Nadia, dalam penerapannya, memang tidak semudah membalik telapak tangan. “Programnya memang bagus, tapi dalam pelaksanaannya tidak sesederhana itu. Karena perlu persiapan yang benar-benar baik. Semua faktor penunjangnya sudah memadai, misalnya sistem komputerisasi, registrasi kendaraan dan penggunanya harus sudah disiapkan secara terprogram,” paparnya. Bahkan, ujar gadis berlesung pipit ini, jika terburu-buru, smart card malah membuat masalah baru. “Takutnya kalau dilaksanakan tergesagesa, malah menimbulkan masalah baru,” katanya. Pemerintah, ujarnya, harus mempertimbangkan matang-matang, positif negatifnya sebelum program tersebut diterapkan ke masyarakat. “Misalnya sosialisasi, harus benar-benar tepat sasaran dan intens. Kalau tida, justru membingungkan masyarakat,” tandasnya. Apalagi, lanjut gadis murah senyum ini, Kalsel dan Kalteng masih banyak daerah pedalaman. “Bagaimana dengan masyarakat di pinggiran, apa mereka mengerti? Sesuai namanya, ‘kartu pintar’, penggunanya juga harus pintar,” katanya. (gep) Nama Panggilan Lahir Pendidikan Prestasi

: : : : :

Nadia Putri Utami Nadia Kandangan, 13 Desember 1989 Pascasarjana Jurusan Akuntansi Pemerintahan Unlam Juara 1 Duta Lalulintas Kota Banjarbaru 2010 Juara I Galuh Kota Banjarbaru

■ Pembebasan Lahan Bandara Mulai Lancar ■ Rabu, Ganti Rugi Dicairkan BANJARBARU, BPOST - Perluasan Bandara Syamsudin Noor bakal berjalan mulus. Warga yang semula ngotot menolak nilai ganti rugi lahan, akhirnya melunak. Warga yang sebagian besar adalah penduduk Tegalarum, Kelurahan Syamsudin Noor, menyetujui besaran ganti rugi Rp 275 per meter persegi. Kemarin (10/5), mereka memenuhi panggilan tim pembebasan lahan untuk verifikasi. Diperkirakan, setelah verifikasi, Rabu (16/5) warga pencairan dana ganti rugi dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura. Salah satu tokoh masyarakat di Tegalarum RT 41, H Abdul Kadir, mengakui, seperti juga warga lainnya, ia pun menginginkan ganti rugi Rp 1,5 juta per meter. Namun, setelah mengikuti beberapa kali rapat, ternyata mentok di harga Rp 275 ribu. Meski demikian, Kadir menilai harga tersebut sudah di atas pasaran. “Tanpa ada pembebasan, biasanya Rp 100 ribu per meter,” ujar Kadir yang mengungkapkan dana pembebasan digunakannya membangun rumah baru di tempat lain. Dia juga mengakui, sikapnya ini membuat ia dianggap berkhianat oleh warga yang masih tidak setuju. “Tapi, tidak masalah. Lebih baik ikuti verifikasi, agar pencairan bisa dilakukan dan lebih cepat membangun rumah yang baru,” ujarnya. Ustadz Rahmat warga RT 41 Tegalarum mengatakan, sejak 2001 menetap di situ. Lahan miliknya yang terkena pembebasan, seluas 6.386 meter persegi. Walaupun dengan keputusan

ini dimusuhi warga yang menolak pembebasan, Ustadz Rahmad mengaku tidak masalah, karena itu hak mereka. “Mudahmudahan warga bisa memahami,” ujarnya. Ketua Tim Pembebasan Lahan Pemko Banjarbaru, Dr Syahriani Syahran, mengatakan untuk tahap awal 28 warga ikut verifikasi. Prosesnya, dari 80 persen warga yang setuju pembebasan lahan, diperiksa surat-menyuratnya oleh BPN. Jika di BPN tidak bermasalah, kata dia, pemilik lahan tersebut dipanggil untuk proses verifikasi. “Hari ini (kemarin) 28 warga dari Syamsudin Noor dan Guntungpayung. Nanti dipanggil lagi untuk verifikasi, juga setelah diperiksa BPN. Saya berharap

Proyeksi Pengembangan ● Dana pembebasan lahan Rp 290 miliar ● Luas bangunan untuk terminal 36.600 meter persegi ● Luas parkir menyesuaikan hari ini bisa dicairkan, tetapi ternyata perlu proses administrasi,” ujar sekdako Banjarbaru ini. General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor, Gerrit Malaenzun, mengatakan berkas 28 warga yang kemarin diverifikasi, datanya langsung dikirim ke pusat untuk proses pencairan. Semula, ungkap Gerrit, pencairan direncanakan Kamis depan. Karena libur, dimajukan Rabu. “Pekan selanjutnya, proses pencairan akan dilakukan setiap Kamis,” katanya. (wid)

Jumat (11/ 5) ● Launching buku PLTA Riam Kanan, Bendungan Air PM Noor Aranio, pukul 10.00 Wita. (ada foto bukunya) ● Pembukaan Kalimantans Physics Competition di Aula Farmasi Gedung 2 FMIPA Unlam, pukul 10.00 Wita ● Olahraga Bersama TNI dan Polri di Lapangan Satbrimob Polda Kalsel, pukul 07.00 Witaselesai

Nomor Telepon Penting RSUD Banjarbaru : 4772380 RSUD Ratu Zalekha :4789449

Polres Banjarbaru : 4772266 Polres Banjar :4723284

Jadwal Penerbangan Kedatangan :

Keberangkatan :

Garuda Indonesia Airways : GIA 530 Jakarta 08.45 GIA 532 Jakarta 14.30 GIA 534 Jakarta 18.50 GIA 536 Jakarta 21.45

Garuda Indonesia Airways :

Citilink : GIA 050 Surabaya 09.15 GIA 058 Jakarta 14.50 GIA 052 Surabaya 15.40 GIA 054 Suraba 18.40 GIA 056 Surabaya 12.25

Citilink : GIA 051 Surabaya 09.45 GIA 059 Jakarta 15.20 GIA 053 Surabaya 16.10 GIA 055 Surabaya 19.20 GIA 057 Surabaya 12.55

Lion Air : LNI 320 Jakarta 08.45 LNI 322 Jakarta 11.50 LNI 324 Jakarta 14.10 LNI 524 Jakarta 15.50 LNI 326 Jakarta 17.55 LNI 328 Jakarta 22.40 LNI 310 Surabaya 08.40 LNI 312 Surabaya 12.40

Lion Air : LNI 321 Jakarta 06.05 LNI 323 Jakarta 09.25 LNI 325 Jakarta 12.30 LNI 327 Jakarta 14.40 LNI 525 Jakarta 16.30 LNI 329 Jakarta 18.35 LNI 311 Surabaya 06.30 LNI 521 Jogjakarta 06.45

I

e nd

ks

GIA 531 Jakarta 07.00 GIA 533 Jakarta 09.30 GIA 535 Jakarta 15.20 GIA 537 Jakarta 19.40

7 Honorer Lepas Kesempatan Emas Hal 18

PEMBALAP liar merajai Lapangan Murdjani dan sekitarnya. Aksi mereka mengancam pengendara dan pengguna jalan. Razia polisi yang tidak rutin menjadikan aksi ini makin marak.

Bhilly Roebin

GRAFIS/MIRZA

GENG motor di kalangan pemuda yg baru mencari jatidiri memang tidak bisa dielakkan. Pengembangan potensi diri/kreativitas yang dia buat seperti balapan dan adu kecepatan menjadi daya tarik bagi mereka. Untuk kenyamanan warga seperti kawasan Murdjani, sebaiknya dibuatkan lapangan atau sirkuit tersendiri yang aman buat pengendara lain, sesuai jalurnya. Jalur umum warga dibuatkan saja ‘polisi tidur’ per 10 m.

Nasir Minta PLN Buat ‘Surat Aman’ MARTAPURA, BPOST - Petugas PLN Wilayah Kalselteng akhirnya mendatangi SDN Mataraman 2, Kabupaten Banjar, Kamis (10/5), untuk memeriksa kabel SUTET (saluran udara tegangan ekstra tinggi) yang membentang di atas gedung sekolah itu. Sekitar 45 menit petugas Bidang Lingkungan Keselamatan dan Keamanan Kelistrikan PLN Wilayah Kalselteng melakukan pengecekan kembali terhadap lokasi sekolah. “Sejak kemarin sudah dicek arus induksi, setelah kami ajukan surat untuk pengecekan sekitar dua hari lalu,” kata kepala SDN Mataraman 2, M Nasir. Setelah dua kali dicek ini, Nasir meminta surat keterangan bahwa sekolah mereka aman. “Petugas PLN mengatakan aman. Namun, kami tetap meminta surat pernyataan dari PLN, agar bisa dilaporkan ke disdik,” tegas Nasir. Nasir juga sempat bertanya mengenai keamanan siswa yang belajar di sekolah

yang dibangun sejak 1998 itu. “Dulunya sebelum direhab atapnya sirap, tidak ada induksinya. Setelah diganti multiroof ada induksinya, bahkan sempat dicoba menggunakan tespen ternyata ada aliran listrik,” jelasnya. Faturahman, dari Bidang Lingkungan Keselamatan dan Keamanan Kelistrikan PLN Wilayah Kalselteng, mengatakan sejak 2011 area sekolah tersebut sempat diukur induksi listrik. “Setelah diukur, memang ada, besarnya mencapai 0,06 kilovolt per meter. Memang hal ini masih aman karena susai standarnya jarak ketinggian jaringan dengan bangunan adalah 5,5 meter,” jelasnya. “Menurut standar WHO, International Radiation Protect Asociation (IRPA), batas aman 0,05 mili tesla, sementara di lokasi ini 0,02 Mili tesla,” jelasnya lagi. Menurut Faturahman, untuk keamanan, PLN juga sudah memasang grounding.

Baca juga

Tersengat Saat Pegang Teralis Halaman 18

Karena itu, Faturahman menyarankan memangkas pohon agar tidak mencapai kabel. “Kalau ingin memangkas atau menebang, jangan lakukan sendiri tetapi silakan hubungi kami,” ujarnya. Terkait permintaan ‘surat aman’, Faturahman berjanji segera membuatnya dan ditembuskan ke Disdik Banjar. “Kami akan fasilitasi permintaan pihak sekolah,” tandasnya. Kabid Pendidikan Dasar Disdik Banjar, Gusti M Noor, yang juga meninjau sekolah di tepi Jalan A Yani Km 65 itu, mengatakan akan melaporkan ke kadisdik Disinggung apakah akan ada relokasi untuk SDN Mataraman 2, Gusti mengatakan menunggu pembahasan dalam rapat koordinasi intern. “Tentunya nanti kita koordinasikan juga dengan instansi terkait,” ujarnya. (gep)

Aam Cuma Pegang Barang Curian

BANJARMASIN POST GROUP/GEORGE EDWAR PAH

REKA ULANG - Aam (pakai kaos hitam) dibonceng petugas kepolisian saat melakukan reka ulang, Kamis (10/5).

MARTAPURA, BPOST - Selama hampir sekitar lebih dari dua pekan mendekam di tahanan Polres Banjar, Amrullah alias Aam (28) tersangka pencurian dengan kekerasan yang juga mengakibatkan tewasnya Halimi, warga Desa Tambakanyar, Martapura Timur, 18 April lalu, menjalani proses reka ulang. Dikawal anggota Buser Satreskrim Porles Banjar, Amrullah yang saat itu mengenakan kaus hitam dan celana pendek, mengikuti proses reka ulang di Halaman Polres Banjar, Kamis (10/5) sekitar pukul 08.30 Wita. Saat itu, Aam menunjukkan kronologis aksinya bersama rekannya alharhum Supiani alias Usup (25), ketika mencuri sebuah velg mobil. Berawal, saat Usup membonceng Aam menuju sebuah warung, kemudian terjatuh di

depan rumah Yusriansyah hingga akhirnya, Aam velg mobil di bengkel milik Nuzhanbi. Melihat itu, beberapa warga berteriak kepada keduanya, namun Usup mengeluarkan parang, hingga para warga mundur. Meski begitu salah seorang warga, Halimi, mencoba mendekat, namun langsung disambut tusukan oleh salah satu pelaku menggunakan keris ke arah pinggang kanan dan tewas. Namun dalam pengakuan Aam, dia hanya berdiam di dekat sepeda motor sambil memegang barang curian, sementara yang melakukan penusukan terhadap korban adalah Usup. Dengan wajah tertunduk, Aam dikawal oleh petugas hingga akhir adegan reka ulang dilakukan. Sementara itu beberapa saksi yang diikutsertakan dalam proses tersebut menjelaskan tidak mengetahui persis bagaimana peristiwa yang menyebabkan Halimi terbunuh. Diungkapkannya, dia juga sempat mendengar terjadi perkelahian dalam peristiwa itu. “Saya baru mengetahui ternyata ada yang tewas karena kejadian itu, pada pagi harinya,” ungkapnya. Kapolsek Martapura Timur, Ipda Agus Soetopo, menjelaskan dalam reka ulang tersebut, dilakukan sebanyak 10 adegan. “Reka Ulang kasus ini dilakukan di lingkungan Polres untuk menjaga kondisi dan situasi di TKP. Selain itu juga untuk menghindari terjadinya kemacetan,” jelasnya. (gep) 1105/B17


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.