Banjarmasin Post edisi Selasa, 6 Maret 2012

Page 27

Banjar Satelit

27

Banjarmasin Post SELASA 6 MARET 2012

Dua Bulan, 10 Tewas Kecelakaan ■ Banjar Dikepung Titik Rawan MARTAPURA, BPOST - Kondisi jalan dan sarana yang ada di Kabupaten Banjar menjadi perhatian khusus jajaran Polres Banjar. Pasalnya dari 13 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Kalsel, jalan yang dipunyai Kabupaten Banjar adalah yang paling panjang yakni 138 kilometer. Karena itu, upaya-upaya untuk melindungi para pengguna jalan dan pengendara kendaraan terus dilakukan. Selain itu, penanganan para korban kecelakaan juga menjadi perhatian mereka. Dari data Satlantas Polres Banjar, hingga Februari 2012 ini terdapat 27 kejadian kecelakaan. Dari jumlah kecelakaan itu, 10 korban meninggal dunia, tiga luka berat dan 37 luka ringan. Dan dari total panjang jalan yang ada di Kabupaten Banjar, setidaknya ada 10 titik yang dianggap rawan. Kapolres Banjar, AKBP Wahyu Dwi Ariwibowo menyatakan upaya untuk melindungi sekaligus melayani para pengendara itu harusnya dilakukan oleh semua pihak terkait. Jika melihat kondisi Kabupaten Banjar saat ini, orang nomor satu di jajaran Polres Banjar itu menerangkan kondisi dan panjang jalan yang ada tidak mengalami peningkatan atau penambahan. “Hal itu tentu tidak berimbang dengan jumlah kendaraan yang terus bertambah tiap tahunnya. Di beberapa titik kondisinya pun sudah banyak berlubang dan rusak, tentu hal itu berdampak juga pada jumlah kecelakaan,” kata dia, Senin (5/3). Karena itu, belum lama tadi Polres Banjar melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa pihak terkait yang bersentuhan langsung dengan jalan dan pengendara. Di antaranya, Jasa

Raharja, Dishubkominfo, Dinkes, Basarnas dan Dinas Bina Marga. “Kerja sama yang kita lakukan itu lebih dititikberatkan pada pelayanan korban pascakecelakaan. Saya berharap, para korban bisa segera ditangani dan mendapat santunan dengan cepat agar tidak menambah kesusahan yang sudah dialaminya,” ucap Wahyu. Selama ini, untuk mengenai pelayanan kepada pengendara dan pengguna jalan Polres Banjar kewenangannya hanya sekadar mengimbau dan melakukan upaya-upaya preventif. “Selain itu, pemerintah da-

erah harusnya juga mempersiapkan sarana dan prasarana terhadap jalan dan fasilitas lain yang ada.” terangnya. KasatlantasPolresBanjar,AKP Henry Novika Chandra mengatakan titik rawan kecelakaan di Kabupaten Banjar jumlahnya cukup banyak.Selain kondisi jalan yang kurang baik, beberapa fasilitas seperti lampu dan rambu-rambu terbilang minim. Diterangkannya, untuk daerah Kertakhanyar dan Gambut merupakan titik lelah bagi para pengendara, terlebih jalannya kondisi lurus. Pengendara sering lepas kendali karena mengira kondisi jalan lurus itu, ditambah lagi lelah yang dialami setelah mengalami perjalanan yang jauh. “Kondisi jalan lebar, bergelombang dan penerangan sering padam. Hingga saat ini masyarakat masih belum sadar tentang keselamatan di jalan, ditambah lagi dengan fasilitas yang minim,” terang Henry. (nic)

Bentuk Unit Penanganan Jalan ADANYA desakan agar lebih memperhatikan kondisi jalan yang ada di Kabupaten Banjar direspon positif oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Banjar. Bahkan, mereka mengajak Polres Banjar agar bersama-sama terlibat dalam penanganannya. Ke depan akan kita coba untuk mengoptimalkan dengan sinergi dengan beberapa pihak yang ada, satunya Polres Banjar,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Banjar, HM Hilman. Unntuk mendukungnya, pihaknya tekah menyiapkan unit penanganan jalan. Sesuai namanya unit tersebut nantinya akan berkutat pada penanganan jalan-jalan yang ada. “Saya berharap dengan adanya sinergi dan dibentuknya unit penanganan ini fasilitas jalan yang ada bisa dipelihara sepanjang tahun hingga umur konstruksinya bisa lebih panjang,” tuturnya. Dirinya mengakui, pemenuhan kebutuhan masyarakat seperti infrastruktur, jalan jembatan, sumber daya air yang akan menunjang peningkatan produksi pertanian yang ada akan semakin berat. “Ke depannya akan lebih berat, karena itu harus ada kiatkiat khusus. Dan kiat-kiat khusus itu harus dilakukan dengan pendanaan yang terbatas,” cetusnya. (nic)

Titik Rawan Laka ● Jalan Gubernur Subardjo Kilometer 9 Desa Tatah Layap, Kecamatan Tatah Makmur ● Jalan Gubernur Subardjo Kilometer 11 Desa Pemangkih Kecamatan Ker takhanyar ● Jalan Gubernur Subardjo Kilometer 15 Desa Malintang Kecamatan Gambut ● Jalan Gubernur Subardjo Kilometer 26 Desa Handil Kandangan Kecamatan Gambut ● Jalan A Yani Kilometer 9, Kecamatan Kertakhanyar ● Jalan A Yani Kilometer 15, Kecamtaan Gambut ● Jalan A Yani Kilometer Kilometer 57,8 Desa Mataraman, Kecamatan Mataraman ● Jalan A Yani Kilometer 57 Desa Mataraman, Kecamatan Mataraman ● Jalan A Yani Kilometer 35, Martapura ● Jalan A Yani Kilometer 42, Desa Antasansenor

Data Laka Januari 2012 ● ● ● ●

17 Kecelakaan 7 Meninggal Dunia 1 Luka Berat 24 Luka Ringan Februari 2012

● ● ● ●

10 Kecelakaan 3 Meninggal Dunia 2 Luka Berat 13 Luka Ringan Sumber Satlantas Polres Banjar

BANJARMASIN POST GROUP/DONNY SOPHANDI

DAPAT TEGURAN - Pembonceng sepeda motor tanpa helm dan membawa senjata tajam di tegur anggota Satlantas Polres Banjar saat melintas di Jalan a Yani Km 39 Martapura, Senin (5/3).

Kejari Janji Bina Jaksa Tri MARTAPURA, BPOST - Pascapenggerbekan di rumah seorang janda di Jalan Griya I RT 21 Nomor 13, Kelurahan Sungaiparing, Kamis (1/3), Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri (Kejari) Martapura, Tri Taruna Fariadi SH masih belum menampakkan batang hidungnya di tempatnya bekerja. Saat BPost bertandang di Kejari Martapura, beberapa staf jaksa yang ada mengaku tidak tahu mengenai keberadaan Jaksa Tri Taruna. Beberapa sumber di internal Kejari Martapura menyebutkan yang bersangkutan sedang izin satu hari untuk suatu keperluan. Mengenai status perkawinan Jaksa Tri Taruna pun masih sah dengan istrinya. Saat dikonfirmasi, Kepala Kejari Martapura, Supardi SH membenarkan bahwa Jaksa Tri Taruna Fahriadi sedang ijin selama satu hari. “Entah karena apa, tapi kemungkinan untuk menenangkan diri terkait masalah yang membelitnya saat ini,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (5/3). Menurut dia, karena yang bersangkutan izin selama satu hari maka pihak Kejari Martapura mengizinkan. Tapi kalau lebih dari tiga hari harus memakai prosedur cuti dan bukan ijin. Disinggung mengenai pe-

rilaku personelnya tersebut, Supardi masih akan melakukan kroscek terhadap Jaksa Tri Taruna Fahriadi terlebih dulu. Namun, karena yang bersangkutan belum masuk kerja maka hal itu belum bisa dilakukan. Meski begitu, dirinya tak menampik tetap akan memberikan sanksi terhadap personilnya itu. Sesuai dengan aturan yang berlaku, kemungkinan Jaksa Tri Taruna akan ditegur terlebih dulu. Bentuk teguran kan ada lisan dan tertulis. Sanksinya pun banyak, ada penurunan pangkat, pengurangan gaji perkara, kenaikan gaji setahun dan lainnya. Ya, kita akan lihat setelah meminta keterangan dia (Jaksa Tri),” terang Supardi sembari didampingi Kasi Pidsus Kejari Martapura, Agung Pamungkas dan Kasi Intel Kejari Martapura, Zulkhaidir. Lantas bagaimana jika Jaksa Tri Taruna kedapatan melakukan hal serupa terhadap Rahma? “Untuk saat ini masih kami bina, tapi kalau dilakukan lagi kami pasrah. Biar dijalankan dengan hukum yang berlaku,” tuturnya. Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Martapura, Agung Pamungkas mengatakan bahwa sesuai araham pimpinan maka akan ada pembinaan secara internal yang dikenakan terhadap Jaksa Tri Taruna Fah-

riadi. “Jaksa Tri akan dibina. Tapi untuk saat ini yang bersangkutan masih dalam pengawasan pimpinan agar hal ini tidak terjadi lagi,” terangnya. Ditanya mengenai status perkawinan Jaksa Tri Taruna, Agung mengatakan hingga saat ini masih belum ada keterangan resmi bahwa yang bersangkutan telah cerai dari istrinya saat ini. “Meski ada informasi bah-

wa Jaksa Tri telah cerai, namun dalam kedinasannya masih berstatus menikah. Hal ini juga akan dikonfirmasikan kepada yang bersangkutan saat masuk nanti,” ucap Agung. Seperti diketahui, Jaksa Tri Taruna Fahriadi digerebek warga saat berada di rumah seorang janda di Jalan Griya I RT 21 Nomor 13, Kelurahan Sungaiparing, Kamis (1/3) sekitar pukul 23.00 Wita. (nic)

Lintas Satelit

Pinjam Kamera di ATM BANJARBARU, BPOST - Warga Kota Banjarbaru patut waspada saat hendak bertransaksi dengan menggunakan layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Sebab polisi belum berhasil menangkap pelaku penipuan berkedok call center di ATM. Polres Banjarbaru masih berupaya mencari tahu identitas pelaku penipuan yang meresahkan nasabah Bank ini dengan bantuan rekaman CCTV yang tersedia di setiap mesin ATM. Kasatreskrim Polres Banjarbaru, AKP Sukardi mengakui, setelah aksi pembobolan uang nasabah lewat ATM dengan modus call center palsu terjadi Sabtu tadi anggotanya masih belum membekuk para pelaku. Dia meminta, nasabah untuk tidak mudah menyerahkan nomor PIN kepada siapapun termasuk kepada petugas bank sekalipun. Lapor saja ke kantor bank bila menhadapi persoalan dengan kartu ATM. “Sebaiknya kita harus tetap waspada. Apabila kartu tertelan dan ada tempelan hotline layanan call center jangan percaya dulu. Sebaiknya, warga menanyakannya ke petugas bank,” jelas dia, Senin (5/3). (wid)

0603/B27


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.