Banjarmasin Post edisi cetak Selasa 8 November 2011

Page 3

Banjarmasin Bungas

advertorial

3

Banjarmasin Post SELASA 8 NOVEMBER 2011

Jadi Pemimpin yang Mengayomi H Paujan Husaini Raih Asean Best Executive Award

BANJARMASIN POST GROUP/DONNY SOPHANDI

25 HARI ABAH ANANG - Bupati Banjar HG Khairul Saleh dan warga mengikuti acara 25 hari wafatnya KH Anang Dzajouli Seman (Abah Anang) di makam beliau di Kompleks Pangeran Antasari, Martapura, Senin (7/11). Acara ini diikuti ribuan warga yang datang sejak sore.

Ichwan Mengaku Didukung Kejari BANJARMASIN, BPOST - Keinginan warga Veteran agar dilakukan negosiasi ulang pembebasan lahan, ditolak Kepala Bagian Tata Pemerintahan Pemko Banjarmasin Ichwan Noorkhalik. Menurut dia tidak ada lagi pertemuan Pemko dengan warga. Yang ada hanya pengumuman jumlah ganti rugi tanah, bangunan, beserta fasilitasnya, pada 23 November. Seperti kesepakatan sebelumnya, jika warga tidak setuju maka uang ganti rugi akan dititipkan ke pengadilan. Sementara untuk pemilik bangunan yang Hak Guna Bangunannya (HGB) mati, dia menegaskan tetap tidak akan menggantinya. Hal tersebut juga ditegaskan tim kejari, yang pagi kemarin, melakukan pertemuan dengan panitia pembebasan lahan, untuk persiapan pembebasan

Rawasari dan Sungai Gardu. “Dua jaksa sudah menekankan agar jangan diganti. Itu tanah negara,” tegas Ichwan yang juga panitia pembebasan lahan, Senin (7/11). Bahkan Ichwan mengimbau agar warga sadar. Jangan sampai, Pemko Banjarmasin menggusur paksa, sesuai dengan Pasal 37 Ayat 4 PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, HGB dan Hak Pakai Atas Tanah. Dalam ayat tersebut, pemerintah akan membongkar bangunan yang HGBnya mati tanpa ganti rugi apapun. Bahkan, biaya bongkar akan dibebankan kepada warga.

Menurut dia warga sudah dipinjami negara selama 30 tahun lebih. Bahkan sudah banyak meraup keuntungan. Terpisah, Ketua Paguyuban Warga Veteran, Arifin menegaskan jika panitia pembebasan lahan tetap melakukan eksekusi paksa, berarti itu memaksakan kehendak. Bertentangan dengan peraturan pembebasan lahan yang harus didasari musyawarah mufakat. Warga, tegasnya tidak menghalang-halangi program Pemko Banjarmasin, hanya menginginkan transparansi atas semua keputusan yang telah ditetapkan.(dia)

Wujud Berbagi BPost

BANJARMASINPOST GROUP/M RIZKY P

KURBAN - Penyembelihan hewan kurban BPost Group yang dibagikan ke agen, loper dan warga, Senin (7/11).

BANJARMASIN, BPOST Selain menebar 111 hewan kurban bersama relasi ke sejumlah masjid/musala dan langgar, Banjarmasin Post juga menyembelih dua ekor sapi yang diperuntukan bagi agen, loper koran dan warga sekitar BPost, Senin (7/11). Dari dua ekor sapi yang disembelih, BPost membagikan 400 kupon. Terdiri dari 200 kupon untuk agen dan loper koran, sisanya untuk warga. Penyembelihan hewan kurban di depan Taman PKK

disaksikan langsung Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group, HG Rusdi Effendi AR dan jajaran pimpinan. Pada kesempatan itu, penyerahan simbolis juga dilakukan tim promosi BPost kepada salah

Saldo akhir 7 November 2011

satu agen. Menurut Manajer Promosi BPost Group, Mufriwan penyembelihan hewan kurban ini sebagai wujud terimakasih dari BPost, kepada agen dan loper koran, yang telah setia selama ini. “Kami berbagi terutama untuk mereka yang ikut membesarkan BPost, dan menyebarkan sampai ke tangan para pembaca,” tutur Iwan, Senin (7/11). Tak ketinggalan, Iwan kembali menyampaikan rasa terimakasih bagi semua mitra BPost atas partisipasinya dan diharap tahun depan bisa membagikan hewan kurban lebih banyak dan merata. “Terimakasih kepada semua relasi yang turut berpartisipasi pada hari raya kurban tahun ini bersama BPost. Semoga tahun depan, kita bisa berbagi lebih banyak lagi,” harapnya.(dia/*)

ISTIMEWA

PENGHARGAAN - Kepala Dinas Pendidikan Batola Drs H Paujan Husaini MAp memegang piala bersama istri, berfoto dengan executif chairman IHRDP, Gene Vincent Sumantri.

PENAMPILANNYA sederhana, murah senyum, sedikit bicara dan banyak kerja. Itulah gambaran singkat keseharian Drs H Paujan Husaini MAp yang tanggal 4 November 2011 lalu mendapatkan penghargaan Asean Best Executive Award 2011 dari International Human Rescources Development Program di Hotel Twin Plaza, Jakarta. Tentu, tidak berlebihan jika Kepala Dinas Pendidikan Barito Kuala (Batola) ini mendapatkannya. Penghargaan yang diterimanya ini bukan yang pertama, sudah sekian banyak penghargaan baik untuk pribadi maupun secara kelembagaan. Sebelumnya, Disdik Batola meraih predikat terbaik dalam pelayanan 2010 dan mendapat ucapan terima kasih dari Menteri Pendidikan RI karena dapat mengelola dana bantuan operasional sekolah (BOS) sesuai aturan. Sederet penghargaan yang telah diperoleh sebagai sosok pribadi, baik tingkat lokal maupun nasional di antaranya terpilih sebagai PNS berprestasi 2006, STIA Bina Banua Award pada 2008 dan The Best Executive Award Citra Insani. Dia juga terpilih menjadi keluarga panutan Indonesia tahun 2010 dan Tokoh Penggerak Pembangunan Indonesia 2010 dari Kharisma Indonesia Foundation, ser ta banyak lagi penghargaan lainnya. Paujan Husaini yang saat ini berjuang untuk memperebutkan kursi nomor dua di Bumi Ije Jela ini melalui Partai Golkar adalah sosok yang religius. Syariat-syariat agama selalu terselip dalam setiap pembicaraan, sejalan dengan aktivitasnya di sebuah pengajian di Kota Marabahan. Penerima Satya Lencana 20 Tahun dari Presiden RI ini bukan terlahir dari orang yang memiliki kemampuan secara finansial.

Perjuangan yang sangat gigihlah menghantarkan suami dari Hj Sunar ti SPd ini meraih kesuksesan dalam bidang pendidikan sampai membawanya menduduki jabatan Kadisdik Batola mulai 2008 sampai sekarang. Paujan Husaini, anak pasangan H Hamrun dan Kursiah ini tinggal di sebuah desa bernama Lepasan Jalan Atak Imberansyah No 59 Marabahan. H Hamrun adalah seorang paluntaan alias mencari ikan dengan alat tradisional di aliran Sungai Barito. Karenanya, Paujan sangat merasakan betapa beratnya hidup saat menempuh pendidikan di perantauan, Banjarmasin. Selepas SMP di Kota Marabahan, Paujan melanjutkan sekolah ke SMA PGRI 1 Banjarmasin dan jenjang pendidikan Strata 1 (S1) ditempuhnya di Universitas Lambung Mangkurat (1982-1986) Fakultas Keguruan Program Pendidikan Bisnis, sedangkan Strata 2 (S2) di STIA Bina Banua, Banjarmasin.

Pengalaman hidup yang tak terlupakan, saking sulitnya merantau di Banjarmasin, Paujan saat menempuh pendidikan tingkat atas rela tidur dengan tripleks di teras rumah orang agar dapat bertahan hidup. Pengabdian pertama ayah dua anak ini adalah sebagai guru SMAN Marabahan tahun 1986-1995. Enam belas tahun dia menjadi guru di Kabupaten Batola dari guru SLTP, SMA sampai SMK. Paujan juga pernah mengajar di STIKIP PGRI tahun 2004 sampai 2008. Menurut Paujan, menjadi seorang guru bukan sekadar memberi ilmu, tugas seorang guru sejatinya sebagai pengawas sekolah. Dari pendapatnya inilah, Paujan Husaini ingin terjun ke dunia politik, jika Allah SWT mengizinkan menjadi orang nomor dua di pemkab Batola yang tugas sebagai pengawas aparatur pemerintah serta mensupervisi. “Orang nomor dua harus berjiwa seperti guru mampu mengawasi dan mengayomi bawahannya,” kata Paujan Husaini. Tentu, tidak berlebihan Paujan Husaini menginginkan kedudukan politik dalam Pemkab Batola. Sebab, dirinya sebagai pengawai negeri sipil sudah berada di puncak karier sebagai pejabat eselon II. Pengalaman dalam dunia pendidikan pernah menjadi kepala sekolah SLTP dan SLTA, SMEA. Dia pernah menduduki jabatan Kasi SMU, Kasubdinas, kepala bidang dan menduduki jabatan kepala dinas pendidikan Batola hingga sekarang. Sebagai kepala dinas, Paujan Husaini sebagai pembantu Bupati H Hasanuddin Murad bercita-cita tahun 2012 semua kecamatan di kabupaten Batola memiliki sekolah menegah atas (SMA). Kini, tinggal satu dari 17 kecamatan saja yang belum memiliki SMA yaitu Cerbon.(*)

Dari Kelembutan Seorang Istri KEBERHASILAN Drs H Paujan Husaini MAp tidak saja dalam dunia pendidikan tapi juga dalam rumah tangga bersama Hj Sunarti, putri Solo, Jawa Tengah. Dari kelembutan seorang istri dari keturunan Jawa inilah memacu semangat untuk mengabdi kepada masyarakat dan kepada keluarga. Beristrikan keturunan (zuriat) dari Kraton Surakarta, Solo ini, H Paujan memiliki dua anak yaitu H Arief Wisuda Wardana dan Hj Adetyawati Aulia Wulandari. Kedua anaknya pun telah berhasil dalam kariernya. Arief saat ini ber tugas sebagai ajudan Bupati Batola H Hasanuddin Murad, dan

Hj Adetyawati Aulia Wulandari yang kini sedang menempuh pendidikan di IPDN. “Saya tidak bisa marah sama anak apalagi memukul, dan kelembutan istri berasal dari Solo,” kata Paujan ketika ditanya kunci sukses menghantar kesuksesan anak. Hj Sunarti SPd, seorang guru di SMAN 1 Marabahan sejak tahun 1987 sampai sekarang. Dia, anak dari pasangan Tugiyo dan Subirah. Ayahnya seorang purnawirawan polisi berpangkat Kapten. Tugiyo, salah satu polisi yang menjadi cikal bakal pasukan Brimob sekarang.(*)

Rp 506.172.930

0811/B03


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.