Banjarmasin Post edisi cetak Selasa 8 November 2011

Page 24

24 Tambun Bungai

Banjarmasin Post

SELASA 8 NOVEMBER 2011

Neneng Kecewa Ditolak Tawarkan Rotan ■ Instansi Pemerintah Beralasan Tak Ada Anggaran PALANGKARAYA, BPOST - Untuk menggairahkan industri lokal, Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang, telah menginstruksikan instansi pemerintah di daerah setempat menggunakan produk kerajinan rotan dari perajin lokal.

Ketika kami tawarkan kepada kantor-kantor pemerintahan, banyak mendapatkan penolakan. Alasannya, tidak ada proyek pengadaan produk furnitur dari bahan rotan

NENENG WATI Perajin Rotan Palangkaraya

Namun kenyataannya instruksi tersebut tidak sepenuhnya diindahkan. Perajin rotan lokal Kalteng hingga kini masih mengaku kesulitan memasarkan produknya. Mereka bahkan kerap ditolak saat mencoba menawarkan produknya ke sejumlah instansi pemerintah. “Ketika kami tawarkan kepada kantor-kantor pemerintahan, banyak mendapatkan penolakan. Alasannya, tidak ada proyek pengadaan produk furnitur dari bahan rotan,” keluh Neneng Wati, salah satu perajin rotan di Jalan

Kita sudah sampaikan edaran gubernur. Tapi untuk pelaksanaannya sangat tergantung masing-masing instansi

HENKY Kadisperindag Kalteng

Tjilik Riwut, Palangkaraya, Senin (7/11). Padahal saat dirinya menawarkan langsung kepada gubernur Kalteng, responsnya sangat baik. “Beliau bahkan langsung meminta saya untuk mengirimkan satu set furnitur meja dan kursi untuk kantornya,” katanya. Namun, Neneng menyatakan tidak putus asa. Dia akan tetap mendatangi beberapa instansi pemerintah lagi untuk memasarkan hasil kerajinan rotan miliknya tersebut. “Saya memiliki surat edaran gubernur. Dengan adanya surat tersebut, mudah-mudahan kami bisa dibantu,” harapnya. Menurut Neneng, selama

ini pelanggan yang datang ke tokonya kebanyakan dari luar Kalteng seperti dari Pulau Jawa bahkan luar negeri. Sedangkan warga lokal peminatnya masih rendah. Dalam sehari ada saja barang dagangannya yang dibeli antara satu hingga dua unit atau dua set dengan kisaran harga mencapai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Sebelumnya, Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang telah mengeluarkan surat edaran Nomor 800/ 862.1/Disprindag/X/2011 pada 24 Oktober 2011. Surat yang ditujukan kepada kepa-

la badan/ dinas/ unit satuan Kerja di Lilgkungan Pemprov Kalteng itu berisi tentang gerakan bersama wajib menggunakan produk lokal berbasis rotan. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kalteng, Henky, mengatakan pihaknya sudah menyebarkan surat edaran tersebut. Tak hanya ke semua instansi pemerintah, tapi juga sekolah-sekolah di Kalteng. “Kita sudah sampaikan edaran gubernur. Tapi untuk pelaksanaannya sangat tergantung masing-masing instansi,” katanya. (tur)

Pemerintah Jadi Contoh SULITNYA perajin rotan Kalteng memasarkan produknya kepada konsumen lokal turut berdampak pada petani rotan. Sebab hasil produksi mereka juga tidak terserap banyak. Padahal saat ini mereka dipusingkan dengan adanya kebijakan larangan ekspor rotan asalan dan setengah jadi. Kebijakan dari Menteri Perdagangan ini berlaku mulai Desember 2011. Anggota DPRD Kalteng dari Partai Golkar, MH Rizal, mengatakan pemerintah daerah seharusnya menjadi penyelamat para petani dan perajin rotan lokal. Caranya dengan membantu memasarkan hasil kerajinannya. “Kita mulai dari instansi pemerintah dulu yang membantu. Selayaknya semua instansi pemerintah mendukung mereka dengan memakai furnitur dan suvenir yang terbuat dari rotan tersebut,” katanya. Ketua Perhimpunan Masyarakat Petani, Pekerja dan Pengumpul Rotan Kotim, Dahlan Ismail, mengatakan hingga saat ini nasib para petani rotan di Kotim, masih belum menentu. Setelah mencuatnya wacana tersebut, semua pengumpul rotan di Kotim tidak berani membeli rotan masyarakat. Akibatnya banyak petani rotan menganggur karena belum ada pekerjaan pengganti. (tur)

Pilih Tak Bekerja Setelah Panen

Sebelas Anjing Positif Rabies ■ Terbanyak Kasus di Gunungmas PALANGKARAYA, BPOSTDinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kalimantan Tengah, Senin (7/11), mengirimkan tim ke Kabupaten Gunungmas. Itu dilakukan, menyusul terjadinya peningkatan kasus penularan rabies pada anjing peliharaan masyarakat setempat. Tim yang antara lain terdiri dari tenaga kesehatan hewan dan paramedis itu dijadwalkan bertugas selama beberapa hari. Kabid Kesehatan Hewan Distanak Kalteng Supriyono, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sampel otak anjing pada laboratorium Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional V Banjarbaru, sejauh ini ada sebelas yang dinyatakan positif rabies. “Angka ini terbilang tinggi sehingga perlu dilakukan penelusuran dan pemberian vaksin pada anjing yang ada,” ujarnya kemarin. Supriyono saat mendampingi Kepala Distanak Kalteng Tute Lelo, menyebut kasus gigitan anjing di kabupaten pemekaran Kapuas itu juga cenderung tinggi. Meski rabies belum ada yang dilaporkan telah menulari manusia di daerah tersebut, jumlah gigitan anjing yang terjadi sepanjang tahun ini telah mencapai 33 kasus. Gunungmas merupakan kabupaten kedua di Kalimantan Tengah yang tingkat prevalensi atau jumlah anjing

0811/B24

yang positif rabies cukup tinggi. Posisi pertama masih Kota Palangkaraya yang hingga saat ini tercatat sebanyak 27 ekor. Kasus rabies di Kalteng sempat mengalami penurunan pada 2009 yang ketika itu tercatat hanya sembilan kasus. Namun angka ini cenderung meningkat pada 2010 menjadi 22 kasus dan sekarang mencapai 43 kasus.

Angka ini terbilang tinggi sehingga perlu dilakukan penelusuran dan pemberian vaksin pada anjing yang ada

SUPRIYONO Kabid Kesehatan Hewan Distanak Kalteng

Menurut Supriyono, terjadinya peningkatan kasus anjing yang tertular rabies bisa jadi disebabkan faktor iklim yang ekstrem sehingga anjing mudah stres dan kemungkinan juga disebabkan virus. Penyakit ini dikabarkan juga pernah mengakibatkan seorang warga di Kabupaten Lamandau tewas setelah beberapa hari tergigit seekor anjing. “Kami tidak punya data korbannya, tapi pada 2010 juga pernah ada korban yang me-

ninggal akibat penyakit serupa,” timpal Supriyono. Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan tidak ada obatnya. Oleh sebab itu, hewan maupun manusia yang terserang penyakit ini pada umumnya selalu berakhir dengan kematian. Gejalanya biasanya didahului sakit kepala, lesu, mual, nafsu makan menurun, gugup, dan nyeri pada luka bekas gigitan. Pada stadium lanjut, air liur dan air mata keluar secara berlebihan, kepekaan terhadap sinar dan suara angin meninggi, takut pada air berlebihan, dan kejang-kejang yang disusul kelumpuhan. Setelah itu pengidap akan meninggal 4-6 hari setelah gejala pertama muncul. Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Bidang Kesehatan Hewan Distanak Kalteng Baharuddin, menyarankan pemberian vaksi bagi hewan peliharaan. Jika sudah terlanjur tertular, anjing sebaiknya dibakar untuk menghidari penularan kepada hewan lainnya. (ami)

■ Lebih 28 Ribu Warga Kalteng Menggangur PALANGKARAYA, BPOSTPertanian masih menjadi sektor terbesar yang menyerap banyak angkatan kerja di Kalimantan Tengah. Namun ketika musim panen berakhir, banyak warga yang memilih tidak lagi bekerja. Akibatnya, jumlah pengangguran pun bertambah. Paling tidak, demikian kesimpulan Badan Pusat Statistik Kalteng terhadap keadaan ketenagakerjaan di provinsi ini pada Agustus 2011. “Situasi ketenagakerjaan pada Agustus 2011 sangat diwarnai kondisi pascamusim panen. Penduduk tidak melakukan kegiatan atau me-

nunggu musim tanam. Kondisi ini mengakibatkan penduduk yang bekerja di sektor pertanian berkurang 2,26 persen,” terang Kepala BPS Kota Palangkaraya, Edison Manurung, Senin (7/11). Secara umum, sampai Agustus 2011 angka pengangguran di Kalteng mengalami penurunan hingga 2,55 persen dibanding Februari 2011 yang ketika itu mencapai 3,66 persen. Angka ini menempatkan Kalteng sebagai provinsi teratas di Kalimantan yang memiliki pengangguran terendah. Meski penduduk yang bekerja di sektor pertanian dia-

SAMPIT, BPOST - Menteri Negara Riset dan Teknologi (Meristek) Gusti Muhammad Hatta meminta Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, untuk terus menggali potensi yang ada di daerah tersebut.

DATA ANJING RABIES DI KALTENG 2011 Kab/Kota Positif Rabies Palangkaraya 27 Gunungmas 11 Lamandau 1 Kobar 1 Bartim 3 Jumlah 43 Sumber: Diolah dari wawancara

kui menurun, Edison menyatakan, terjadi pergeseran pada pekerja informal di sektor pertanian. Pekerja bebas sektor ini justru meningkat 7.706 (78,87 persen) pada Agustus dibanding Februari sebanyak 9.771 orang. “Penduduk perempuan umumnya bekerja di sektor pertanian pada Februari 2011 dan Agustus 2011 tidak bekerja lagi tapi kembali pada status semula mengurus rumah tangga,” timpal Edison. Dari 14 kabupaten/kota di Kalteng, angka pengagguran tertinggi masih ditempati Kota Palangkaraya sebesar 3,82 persen. Sedangkan Kabupaten

Murungraya berada di posisi terendah dengan tingkat pengangguran 0,58 persen. Dari 1.134.587 angkatan kerja di Kalteng pada Agustus 2011, sebanyak 1.105.701 telah bekerja pada berbagai sektor. Selebihnya, 28.886 merupakan pengangguran. Namun angka ini dinyatakan mengalami penurunan hingga 1,59 persen disbanding Agustus 2010 yang ketika itu mencapai 4,14 persen. Menurut Edison, Murungraya mampu menekan jumlah pengangguran karena angkatan kerja lebih banyak terserap pada bidang pertambangan. (ami)

Hatta Lirik Cangkang Sawit Kotim

Gusti Muhammad Hatta

“Apabila potensi daerah digali dengan optimal akan dapat meningkatkan perekonomian rakyat,” kata Menristek Gusti Muhammad Hatta di Sampit, Senin (7/11). Hatta yang asli orang Kalimantan Selatan itu mengatakan banyak potensi di Kotim yang bisa dikembangkan, seperti bidang ketahanan pangan, energi, transportasi, kesehatan, nonteknologi dan pertahanan. Untuk mendukung penggalian potensi itu semua, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dalam tiga tahun ke depan akan menjalankan program sistem inovasi daerah untuk penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tak hanya Kotim, nantinya setiap daerah diberikan kesempatan mengangkat potensi yang ada dengan bimbingan peneliti dari kemenristek. Bimbingan dan penelitian disesuaikan dengan potensi dan keinginan daerah itu sendiri. BPOST/M RIZKY P

BANJARMASINPOSTGROUP/FATURAHMAN

FURNITUR ROTAN - Seorang warga Kota Palangkaraya, Kalteng saat mengunjungi toko furnitur rotan di Jalan Tjilik Riwut Palangkaraya, Senin (7/11). Pembeli furnitur rotan Kalteng masih didominasi dari luar daerah.

Hatta menilai salah satu potensi yang memiliki peluang untuk dikembangkan di Kotim adalah pemanfaatan limbah kelapa sawit berupa cangkang sawit. Bahan itu bagus untuk dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik atau bioetanol. “Cangkang kelapa sawit sangat besar potensinya untuk dijadikan sebagai energi yang bermanfaat bagi masyarakat dan tidak akan habis seperti sumber energi batu bara dan minyak bumi. Selama tanaman kelapa sawit masih tumbuh maka cangkangnya akan tetap ada,” katanya. Bupati Kotim, Supian Hadi, mengatakan program yang dijalankan Kemenristek tersebut akan disinergikan dengan sumber daya daerah yang ada di Kotim. Diakui dia, salah satu potensi daerah yang memiliki peluang untuk dikembangkan adalah sektor pertanian karena masih tersedianya lahan. “Produksi pertanian Kotawaringin Timur perlu lebih ditingkatkan lagi agar mampu bersaing dengan beras impor maupun beras dari luar daerah,” katanya. Dalam program Kemenristek tersebut juga telah dijelaskan tentang teknologi cara menghasilkan mutu beras yang baik. (ant)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.