Banjarmasin Post Edisi Cetak Rabu 18 Mei 2011

Page 6

6 Soccer Hot News

Banjarmasin Post RABU 18 MEI 2011

Pep: Target Dominasi Alur Bola

MU Setajam El Real Busquets Tampil di Final KABAR gembira menghampiri Barcelona dua pekan sebelum laga puncak Liga Champions, di Stadion Wembley. Gelandang bertahan, yang bisa berfungsi sebagai bek sentral, Sergio Busquets lolos dari hukuman Komisi Disiplin UEFA. Pesepakbola berusia 22 tahun tersebut secara resmi bisa bermain di partai final. Sebelumnya, Busquets terancam tak bisa berlaga di London setelah pihak Real Madrid mengirim video yang menggambarkan tindakan rasis sang personel timnas Spanyol tersebut saat leg 1 semifinal Liga Champions, 27 April di Santiago Bernabeu. Saat itu, Busquets diduga menyebut Marcelo dengan kata “Monkey, Monkey”, yang bisa direka dari gerakan bibir. Sayang, menurut UEFA, ucapan dan tindakan Busquets tak terbukti setelah komisi melakukan investigasi dalam sepekan terakhir. “Ketua Komisi Pengawasan dan Disiplin UEFA memutuskan, Sergio Busquets terbebas dari hukuman karena bukti yang yang diperlihatkan Real Madrid sangat lemah dan tidak memiliki alasan kuat atas dugaan Sergio Busquets melakukan

1805/B06

kota Sabadell, Catalonia tersebut selalu menjadi pilar penting musim ini. Di Liga Champions, pemain serba bisa ini sudah bermain sepuluh kali. “Saya yakin dia memang tak bersalah. Kehadirannya membuat tim makin kuat, dan saya punya banyak kombinasi,” komentar Pep. Sementara Busquets, dalam testimoni di Sport.es mengungkapkan kegembiraan luar biasa. “Saya akan tampil lagi di final Liga Champions, sungguh menyenangkan karena United adalah tim besar dan kami seperti berstatus tim tamu. Ini tantangan terberat buat kami, dan saya harap bisa memberi kontribusi besar di sana,” papar Busquets. Kehadiran pemain kelahiran 16 Juli ini membuat lini tengah Barcelona makin lengkap. Jika bermain normal, Busquets akan Sergio Busquets berkolaborasi dengan Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan Seydou Keita. Tugasnya cukup berat, yakni menghadapi pemain seinor Ryan Giggs, Michael Carrick sampai Park Ji Sung. Ia juga harus menghambat pergerakan Javier Hernandez ataupun Wayne Rooney yang biasanya beroperasi menjemput bola. (Tribunnews/bud)

tindakan rasial terhadap Marcela, pada leg 1 semifinal Liga Champions antara Real Madrid kontra Barcelona, di Madrid, 27 April lalu,” rilis pihak UEFA. Pelatih Josep Guardiola menjadi pihak yang paling berhagia dengan keputusan tersebut. Maklum, sang pemuda kelahiran

PARTAI final Liga Champions musim 2010/2011 masih dua pekan lagi. Namun psywar antara dua tim yang akan berlaga di Stadion Wembley, Barcelona dan Manchester United, sudah dimulai. Saling puji dan merendahkan tim lain, mewarnai perjalanan menuju ranah Inggris. Sanjungan bernada was-was telontar dari mulut pelatih El Barca, Josep Guardiola. Seperti dirilis Guardian, kemarin, sang entrenador mengakui, kondisi, suasana dan kekuatan Manchester United sangat berbeda dibanding saat bertemu mereka dua tahun silam di Roma. “Mereka sekarang berlaga di rumah sendiri, artinya kami berada di tempat yang secara psikologis memberi banyak keuntungan pada mereka. Walhasil, kami harus memilikiki modal ekstra untuk berlaga di ranah Inggris, yang eslalu memberikan hal sulit bagi kami dalam perjalanan Eropa,” ungkap Pep, mengenai faktor ‘home’. Sekedar informasi, sebelum beranggapan seperti di atas, Pep akhirnya buka suara mengenai kondisi sesungguhnya yang terjadi pada tahun 2009. Ia menganggap, raihan trofi saat itu terjadi begitu mudah, di luar ekspektasi sebelumnya. Dua gol dari Samuel Eto’o dan Lionel Messi menjadi bukti betapa rapuhnya prmainan United kala itu. Namun semuanya berubah drastis musim ini. Pep menyebut, kekuatan inti United tahun ini adalah kolektifitas dan pantang

menyerah luar biasa. Secara teknik, sang rival juga makin mumpuni berkat kombinasi bintang muda dan senior. United memiliki tiga generasi sekaligus yang berada dalam satu ruang. Ryan Giggs, Edwin Van Der Sar dan Paul Scholes mewakili generasi milenium pertama, sementara Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, Darren Fletcher, Patrice Evra, Park Ji Sung sampai Michael Carrick merepresentasikan awal milenia kedua. Setelah itu barulah generasi Nani, Wayne Rooney, Dimitar Berbatov, Antonio Valencia, Nani, John O’Shea dan Wes Brown. Hebatnya. generasi terkini juga sudah tampil menawan seperti Da Silva bersaudara, si pendatang baru Javier Hernandez, Darron Gibson, sampai bek muda Jonny Evans. “Saya akui kali ini United sangat komplet dan kompleks. Kami harus bekerja keras, karena skuadku tidak banyak berubah. Kekuatan mereka sangat sebanding dengan Real Madrid, mereka skuad yang selalu bekerja keras dan tak mudah menyerah musim ini. Itu berarti sebuah kesulitan tingkat tinggi untuk mengalahkan

mereka,” sebut Pep. Secara mikro, eks pelatih tim Barcelona B tersebut menyadari, satu hal yang paling berbahaya dari United tak lain adalah kemampuan mereka melakukan serangan balik, yang dianggapnya terbaik dari seluruh peserta

Liga Champions musim ini. Antonio Valencia, Nani dan Javier Hernandez menjadi individu paling membahayakan jika The Red Devils mengadopsi sistem counter attack. Belum lagi kecepatan Park Ji Sung, tembakan presisi Wayne Rooney dan kemampuan Ryan Giggs dalam membaca kelemahan lawan. “Kami harus benar-benar waspada dan hati-hati, sebab mereka bisa mencetak gol ke gawang kami melalui serangan balik mematikan. Mereka punya para sprinter lapangan hijau yang sangat handal. Kami harus melihat cara bermain mereka terlebih dulu, dan memastikan permainan dengan gaya kami sendiri,” tegas Pep. Di sisi lain, playmaker Blaugrana, Xavi Hernandez yakin trofi Liga Champions musim ini akan terbang ke Cam Nou. Ia me-

nyebut, timnya akan selalu bermain superior terhadap siapapun lawan di final. “United bermain di kandang sendiri, tapi musim ini kami sudah membuktikan memiliki kekuatan dan kepantasan khusus untuk menjadi yang terbaik. Kami akan berusaha selalu mengurung mereka dan tak henti untuk membongkar sistem pertahanan mereka. Saya harap, gaya bermain kami yang sangat berbeda akan berakhir menyenangkan untuk kami,” tutur Xavi, di Sport.es. Xavi mengaku senang kondisi rekan-rekannya sangat baik menjelang laga final. Kekuatan utama di lini depan, Lionel Messi, David Villa dan Pedro sudah kembali, dengan penampilan Ibrahim Afellay yang makin menyatu. Di area belakang, duet juara dunia, Gerard Pique dan Carlos Puyol siap tampil. (Tribunnews/ bud)

Josep Guardiola


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.