MINGGU
27 FEBRUARI 2011/ 23 RABIUL AWAL 1432 H
Pentas
Vaganza
Banjarmasin Post
www.banjarmasinpost.co.id
USIANYA boleh belia, namun prestasinya sangat membanggakan. Namanya pun telah berkibar hingga pentas Nasional. Lebih dari 150 penghargaan, baik lokal Kalimantan Selatan (Kalsel) maupun Nasional, telah diperoleh Nur Azelia Humani Santang dari dunia modeling. Ratusan piala tersebut, tersusun rapi di kediamannya Jalan Gatot Subroto No 30 A Rt 36 Banjarmasin. Terbaru, dara yang akrab disapa Alma, ini pada ajang unjuk kemampuan di atas catwalk di Hotel Mercure Jakarta,
berhasil menyabet gelar Winner Super Model Indonesia 2011. Bahkan karena kepiawaiannya, dia juga lolos casting dan menjadi yang terbaik dari Rapi Film untuk bermain di layar lebar. Namun putri pasangan HM Amien Santang dan Hj Martasiah, bukanlah orang yang berprinsip aji mumpung. Kesempatan mewujudkan mimpi menjadi bintang pun, sementara dikuburnya dulu. “Saya lebih mengutamakan sekolah, jangan sampai keteteran. Makanya, kesempatan main film itu dikesampingkan dulu,” kata siswa kelas II (Akselerasi) SMPN 6 Banjarmasin. Apalagi, lanjutnya, dia juga masih muda, masih terbuka banyak kesempatan dan jalan yang akan ditempuh untuk mencapainya.
Kebetulan kedua orangtuanya juga mendukung. Berlomba, bagi dara kelahiran Banjarmasin, 4 November 1998, sekaligus sebagai medianya memperkenalkan kekayaan budaya daerah Kalimantan. Tak hanya kain khas Kalsel, Sasirangan, juga Batik Kalteng bermotif Batang Garing (pohon kehidupan) dikenakannya sepenuh jiwa dan percaya diri. Aura kecantikannya pun semakin memancar dari aneka busana rancangan desainer Kalsel Hj Kathrin Ambar Sari Saifuddin tersebut. “Senang berhasil juara, itu sudah pasti. Makin bangga, karena sekaligus mengangkat kekayaan budaya Kalimantan ke pentas nasional,” ungkap dara bertinggi berat 162 sentimeter dan 40 kilogram ini. Tidak mengherankan, dari sekian banyak penghargaan itu, baginya yang paling berkesan adalah penghargaan bergengsi Model Prestasi Indonesia tingkat Nasional yang disematkan desainer Batik kondang, Ramli kepadanya pada April 2010 lalu di Puri Agung Grand Sahid Jaya, Jakarta. Toh, model dibawah Mix Max Management Inc ini tak langsung
berpuas diri. Impian meraih prestasi lebih tinggi pun, mulai dirajutnya dengan didampingi sang bunda tercinta serta desainer kebanggaannya Hj Kathrin Saifuddin. Mengenakan mahkota Putri Indonesia, itulah mimpi yang mulai sekarang menghias harihari belia bermata teduh ini. Untuk mewujudkannya, tak sekadar mengandalkan kecantikan dan kepiawaian di catwalk juga intelegensia, wawasan, budaya, dan kemampuan bahasa asing diasahnya. Selain masuk ranking lima besar di sekolahnya, kepandaiannya menari tari daerah, musik, menyanyi, serta berbahasa Inggrisnya juga bisa diuji. “Tak hanya menjiwai dunia modeling, juga sukses saya karena tak pernah letih untuk terus belajar, berdoa, dan penting lagi taat pada orangtua,” ujar pemilik hobi membaca ini. Lalu, adakah rencana pindah ke ibu kota Jakarta untuk lebih mengembangkan kemampuan dan makin mendekatkan lokasi meraih impian mahkota Putri Indonesia? Diakui sang bunda, Hj
17
Martasiah, Alma diharapkan konsentrasi dulu menyelesaikan bangku SMP yang tinggal beberapa bulan lagi. “Setelah lulus SMP, kita baru berpikir hijrah. Sekarang selesaikan dulu kelas akselerasinya,” imbuh Hj Martasiah diikuti anggukkan Alma. (hay)
Darah Seni Orangtua ISTIMEWA
MODELING, bukanlah dunia yang digeluti Nur Azelia Humani Santang dalam hitungan satu atau dua tahun. Dunia tersebut telah dimasukinya sejak masih balita (bawah lima tahun), tepatnya di usia empat tahun dan masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK). Bahkan di usianya yang masih bocah tersebut, dia telah menorehkan prestasi. Pada gelaran Pemilihan Putri Citra 2004 di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), model yang biasa disapa Alma ini dinobatkan sebagai juara II Putri Citra Cilik tingkat Nasional. Hal itu, juga tidak lepas dari pilihan tempatnya untuk menimba ilmu modeling. Dari awal, berguru kepada salah satu tokoh seni dan model Kalsel, Dhany Gaffurie (sekarang almarhum, Red) pimpinan Mix Max Management Inc adalah pilihan dia dan ibunya. “Walau ada saja yang menawari untuk pindah ke tempat lain, Alma tidak pernah tergiur, dia keras tetap bertahan sampai akhirnya Om Dhany mengembuskan napas terakhir. Sampai sekarang tetap konsisten di sini,” beber ibu Alma, Hj Martasiah. Di samping itu, dalam darah Alma juga mengalir deras darah seni. Itu, diwarisinya langsung dari orangtuanya. “Papa juga suka musik, di rumah peralatan band papa lengkap dari gitar sampai piano, makanya dari kecil saya sudah suka dunia seni,” pungkas Alma. (hay)
19 20 18 NET
Ngilu Saat Minum Es
BPOST GROUP/RISMAN
Perempuan-perempuan Hebat
BANJARMASIN POST GROUP/FRANS
Setia pada Musik Panting