Banjarmasin Post Edisi Jumat, 11 Februari 2011

Page 26

26 Mimbar Opini

Banjarmasin Post JUMAT 11 FEBRUARI 2011

Tasawuf Jawab Kegelisahan

TAJUK

Kedamaian Itu di Ujung Tanduk APAKAH sudah tidak ada lagi kedamaian di negeri ini? Kalau becermin pada kejadian yang terjadi dalam dua minggu belakangan ini, jawabnya ya. Bayangkan, warga satu desa menyerang warga desa tetangganya. Tidak ada rasa cinta lagi di antara mereka. Yang ada hanya saling serang, saling rusak, saling bakar. Mengerikannya, aksi ‘perang’ saudara itu tidak hanya menggunakan batu, api dan kayu, tapi juga menggunakan senjata tajam dan senjata api rakitan. Niat sudah jelas, yakni melukai dan membunuh. Yang memilukan kejadian dalam tiga hari terakhir ini, yakni kerusuhan di Pandeglang, Banten dan Temanggung, Jateng. Amuk massa itu tidak hanya meluluhlantakkan rumah, tempat ibadah, fasilitas umum dan kendaraan bermotor, tapi juga menghilangkan tiga nyawa manusia. Aneh bin ajaib. Kedamaian itu justru terampas di depan mata aparat keamanan, yang notabene bertugas menjaga dan memelihara kedamaian itu sendiri. Sebenarnya amuk massa itu bisa dicegah. Karena riak amuk massa sudah terlihat dua hari sebelum kejadian dan aparat keamanan pun telah berjaga-jaga di lokasi berkumpulnya massa. Tapi sayang, aparat keamanan yang ada di lokasi saat amuk massa itu terjadi tidak berkutik sama sekali. Mereka hanya jadi ‘penonton’. Mudah-mudahan itu tidak terjadi lagi. Seperti biasa. Aparat keamanan pun tidak mau dipersalahkan. Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Boy Rafli Amar, menuding ada dua organisasi masyarakat (ormas) terlibat dalam kerusuhan itu. Dua ormas itu harus bertanggung jawab. Bak gayung bersambut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengamininya. Dia juga

menduga ada keterlibatan ormas dalam tindak anarkistis itu. Presiden, yang biasa tidak mau gegabah dalam bertindak, kembali mengeluarkan pernyataan. “Jika perlu ormas itu dibubarkan. Alasannya, organisasi ada bukan untuk membunuh kelompok lain. Itulah sikap kita, karena di mata hukum rakyat Indonesia sama, walau mereka beda budaya, keyakinan dan suku. Tidak boleh ada lagi organisasi yang seperti itu. Dan, oleh itu usut tuntas hingga selesai dan beri tindakan secara hukum yang berlaku,” ujar Yudhoyono pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kupang, NTT, Rabu (9/2). Apakah ormas radikal itu harus dibubarkan? Sebelum mengambil keputusan itu, ada baiknya semua pihak merenungi pertanyaan itu. Mengapa anarkistis itu bisa terjadi? Pemicu utamanya adalah hukum tidak jalan, aparat tidak tegas. Karena itu, masyarakat yang kehabisan kesabaran mengambil tindakan sendiri dan dengan caranya sendiri. Maksud mereka baik, yakni menegakkan hukum karena aparat dan pemerintah pasif atau tak tegas. Hanya caranya yang salah. Anarkistis itu hanya ekses, bukan mereka yang memicu terjadinya kekerasan. Karena itu, jalan pembubaran ormas radikal bukanlah jalan penyelesaian. Justru akan menambah problem. Ada langkah bijak yang bisa diambil, yakni pemerintah harus mendekati semua kalangan, utamanya para dai, tokoh agama, dan ulama serta tokoh masyarakat. Rangkul mereka dan dengarkan suara hati mereka. Selain itu, presiden jangan bererotika lagi. Masyarakat sudah muak dengan janji-janji. Yang diinginkan masyarakat, pemerintah bertindak tegas. Tegas terhadap koruptor, mafia hukum, aparat yang korup, dan tegas terhadap perusak kedamaian. (*)

Ke Mana Anda Salat BANJARMASIN TIMUR Ar Raudhah Ratu Zaleha Drs H Syakerani Naseri Darul Arqam KH Dewantara Drs Sukarni MAg Baiturrahim A Yani Km 3,5 HA Syukur Al-Hamidy Al Mubarakah Pekapuran Raya H Abdurrahman Siddiq Lc Misbahul Mu’minin Keramat Raya Drs H Syarbaini Mastur Al Haq Banua Anyar Drs H Rusdiansyah MAg At Taubah A Yani II Drs Sufyani Talhah Darul Lu’lu Tanjung Maya Drs H Sarbani Al Amanah Bina Brata Drs HM Ilyas MAg Al Karamah Pengambangan H Syakrani Muhtar MPd Nurul Fata Pekapuran Raya Drs H Rusdi Halim An Noor Pengambangan Drs Emroni MAg Arafah Dharma Praja Drs H Rusdiansyah AS SH Ash Shabirin Komp Satelit Permai Drs H Syukriansyah Al Munawwarah Keramat Ridhani Fidzi BANJARMASIN BARAT Hidayatut Thalibin Dahlia Drs HA Zamani MAg Jami Teluk Tiram Darat HA Gafar Syukur BA Fathul Jannah Sepakat Teluk Tiram Drs HM Kasim Hamied Adz Dzakirin Teluk Tiram Sadriansyah SPdI Ahmad Dahlan S Parman Drs Ilham Masykuri H

Al Mujahidin Belitung Darat Drs H Umransyah Ali MH YKS Sentosa Belitung Darat H Zainal Hakim Lc Al Ashri Jafri Zamzam M Dodi Rosady SPd Nuruz Zakirin Bandarmasih H Ali Furqan Ihya Ulumuddin Pembangunan I H Marjuan Syahdan Syamsu wal Rahman Belitung Darat M Mursid SPdI Ar Ridha Yos Sudarso H Ridha Anshari Babut Taqwa LP Teluk Dalam Ilham Mulyadi SAg Al Muthmainah Belitung Darat Syarif Isman SAg Darul Falah PM Noor Tajri BANJARMASIN TENGAH Sabilal Muhtadin Sudirman ... Asy Syifa A Yani Km 2 HM Fauzi SH MSc Syazali Seberang Masjid H Mas’udi HS Raudhatul Jannah Kampung Melayu H Gt Makmur Lc Al Muhtadin S Parman Drs H Nashruddin A Al Jihad Cempaka Besar H Sulikan Sariyun Lc Al Musamahah Haryono MT HA Sawiti SAg MHI Darul Mu’minin Rawasari HA Supian Nahdatus Salam Cempaka Raya M Thol’at Gazali Al-Hijrah Komp Tirtasari Drs HM Adnan MA Hasbunallah WW P Antasari

Ahsanul Fitri MPd Al Khairat Batu Benawa H Reza Rahman Lc Miftahul Ihsan P Antasari H Syakrani Mukhtar MPd Jami Soetoyo S Ahmad Rifani Al Ihsan Seberang Masjid H Sofyan Hanafi Noor Samudera Drs H Ahmad Zamani BANJARMASIN UTARA Istiqmah Cemara Raya M Thalhah Baderi Muhammadiyah Sungai Miai Dr HM Yusran S Lc Darussalam Sungai Miai Drs A Munir Faqih At Tanwir Sultan Adam Drs HM Nurdin U Jami Mesjid Drs H Tabrani Basri Darul Hikmah Cemara Raya H Syamsul Rahman Qaryah Thayyibah Komp HKSN Permai HM Shafwan Mas’udy As-Sajadah Jahri Saleh Ahmad Sun’ani AS Iqra Hassan Basry H Zulfakar Ali Lc Nurul Ishlah Mandiri IV H Uria Hasnan Lc Al Ikhlas Simpang Gusti Drs H Murjani S MAg Al Barqah Kayu Tangi II H Maswan MT BA Al Qadar Sultan Adam Drs H Sofyan Tasrifin Al Yaqin Sungai Jingah M Maslansyah SPd Hasanuddin HM Hasan Basri Drs Tamjid Noor MAg Imaduddin

Homepage: http//www.banjarmasinpost.co.id Penerbit SIUPP

: PT Grafika Wangi Kalimantan : SK Menpen No. 004/SK MENPEN/ SIUPP/A.7/1985 tgl 24 Oktober 1985 Sejak Tanggal : 2 Agustus 1971 Direktur Utama : Herman Darmo

Alalak Selatan Ahmad Fitri SAg Ar Rahmah Padat Karya Dr H Khairuddin MAg Al Muhajirin Kuin Utara H Zulfakar Ali Lc BANJARMASIN SELATAN Miftahul Ma’arif Kelayan A HM Basuni Husnul Khatimah Tatah Bangkal Drs HA Hamid Erman Al Mukarram Muning Drs H Zainal Arifin Byna Taqwa Byna Harapan H Mahlan HB Qamaruddin Prona I Drs Jam’an HD Al Anshar Banjar Indah Permai HM Haderawi HK As-Salam A Yani Km 5 Abu Utsman Aslam As Sa’adah Darmawangsa H Muhammad Junaidi Nurul Iman Prona I H Aspani Anshari Lc Al Faizun Beruntung Jaya HA Fadli Hayatul Ibadah Geriya H Ahmad Ramli Al Gufran Mantuil Raya Bunyamin Al Amin Kelayan Dalam Husaini Sahlan SHI Al Mubarak Bina Karya Ahmad Muliadi Muhammadiyah Kelayan B HA Muthalib Gani Ami Abdullah Persada Mas HM Nurdin Yusuf Al Ummah Pemurus Permai Dr H Karyono Ibnu A Nurul Amilin Kelayan Kecil Abdul Muis Basri

e-mail : redaksi@banjarmasinpost.co.id Pemimpin Umum : HG Rusdi Effendi AR Pendiri : Drs H J Djok Mentaya (1939-1994) Drs H Yustan Aziddin (1933-1995) HG Rusdi Effendi AR

BEGITU banyak situasi maupun kondisi dalam kehidupan ini yang menambah kecemasan, ketakutan, kekerdilan diri yang melanda kehidupan masyarakat kontemporer. al itu terjadi karena beberapa faktor, di antaranya persaingan hidup yang ketat, tuntutan status sosial yang tinggi, kurang intensnya hubungan keluarga karena kesibukan, serta perasaan pesimis untuk meraih cita-cita yang diimpikan. Semua itu terjadi karena sebagian besar masyarakat tidak menyadari dan mengerti bagaimana menata hidup ke arah yang lebih baik. Ada ketidakseimbangan value (nilai) yang terjadi dalam kehidupan. Masyarakat kontemporer seringkali lebih memperhatikan penampilan fisik semata. Mereka lupa bahwa pikiran dan jiwanya juga perlu perawatan yang terus-menerus dan intensif. Pada praktiknya, solusi yang ditawarkan untuk mengatasi problem kejiwaan itu salah satunya melalui pendekatan psikologi, dalam hal ini kesehatan mental. Sedangkan pada masyarakat tertentu, solusi yang ditawarkan lebih bersifat religius spiritual, dalam Islam dikenal dengan ajaran tasawuf. Tasawuf dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ajaran (cara) untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah, sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dengan-Nya. Tidaklah berlebihan kalau spiritualitas makin digandrungi masyarakat sebagai penawar krisis spiritual. Mereka merasa sudah terlalu

H

Manajer Peliputan: Dade Samsul Rais Wakil: Elpianur Achmad Manajer Produksi: M Taufik Redaktur Eksekutif: Muhammad Yamani (Banjarmasin Post), Mulyadi Danu Saputra (Metro Banjar), Irhamsyah Safari (Serambi UmmaH), Ribut Rahardjo (Online/Radio). Manajer Redaksi: Irhamsyah Safari Wakil: Agus Rumpoko Redaktur: M Royan Naimi, Noor Dachliyanie A, Sigit Rahmawan A, Umi Sriwahyuni, Syamsuddin, Sudarti, Alpri Widianjono, R Hari Tri Widodo, Kamardi, Ernawati, Donny Sophandi, Didik Triomarsidi, Mahmud M Siregar. Asisten: Noorjani Aseran, Halmien Thaha, Edi Nugroho, Eka Dinayanti, Sofyar Redhani. Staf Redaksi: Hanani, Burhani Yunus, AM Ramadhani, Syaiful Anwar, Mohammad Choiruman, Aries Mardiono, Anita Kusuma Wardhani, Syaiful Akhyar, Mahdan Basuki,Khairil Rahim, Idda Royani, Ibrahim Ashabirin, Eko Sutriyanto, Sutransyah, Faturahman, Irfani Rahman, Jumadi, Budi Arif RH, Anjar Wulandari, Doni Usman, Mustain Khaitami, Siti Hamsiah, Hari Widodo, Ratino, M Risman Noor, Salmah, Murhan, George Edward Pah, Rahmawandi, M Hasby Suhaily, Helriansyah, Nia Kurniawan. Fotografer: Kaspul Anwar, Aya Sugianto. Tim Pracetak: Syuhada Rakhmani (Kepala), M Syahyuni, Aminuddin Yunus, Riduansyah, Syaiful Bahri, Edi Susanto, Sri Martini, Kiki Amelia, Rahmadi, Ibnu Zulkarnain, Achmad Sabirin. Design grafis/illustrator: Ivanda Ramadhani, Derry Hasmi. Biro Jakarta: Febby Mahendra Putra (Kepala), Domuara Ambarita, Murdjani, Antonius Bramantoro, Budi Prasetyo, Fikar W Eda, FX Ismanto, Johson Simandjuntak, Rahmat Hidayat, Yulis Sulistyawan, Choirul Arifin, Hendra Gunawan, Sugiyarto

Pemimpin Perusahaan: A Wahyu Indriyanta General Manager Percetakan: D Yusgianto Wakil PP (Bidang Humas): M Fachmy Noor Manajer Iklan & Promosi: Suharyanto (08115002002) Manajer Sirkulasi Fahmi Setiadi (08115003012) Alamat: Gedung HJ Djok Mentaya, Jl AS Musyaffa No 16 Banjarmasin 70111, Telepon (0511) 3354370 Fax 4366123, 3353266, 3366303 Bagian Redaksi: Ext 402-405 ; Bagian Iklan: Ext. 113, 114 ; Bagian Sirkulasi: Ext. 116, 117 Pengaduan Langganan: 08115000117 (0511) 3352050 Biro Jakarta-Persda: Redaksi, Jl Pal Merah Selatan No 12 Lantai II Jakarta 10270, Telp (021) 5483008, 5480888 dan 5490666 Fax (021) 5495358 Perwakilan Surabaya: Jl Raya Jemursari 64 Surabaya, Telp (031) 8471096/ 843428, Fax (031) 8471163 Biro Banjarbaru: Jl Wijaya Kusuma No 11 Telp (0511) 4780356, Biro Palangka Raya: Jl Tjilik Riwut Km.2,5 Palangka Raya, Telp (0536) 3242361 Tarif Iklan: zDisplay Umum: Hitam Putih (BW): Rp 22.500/mmk Berwarna (FC): Rp 45.000/mmk zDisplay Halaman 1: Hitam Putih (BW): Rp 45.000/mmk Berwarna (FC): Rp 90.000/mmk zIklan kolom/Duka Cita: Hitam Putih (BW): Rp 15.000/mmk Berwarna (FC): Rp 30.000/mmk zIklan Kuping: (FC) Rp 100.000/mmk zIklan Baris: (FC) Rp 20.000/baris: (BW): Rp 15.000/baris zIklan Satu Kolom : (FC)Rp 30.000/mmk, (BW): Rp15.000/mmk Catatan: Harga belum termasuk PPN 10%. Harga Langganan: Rp 75.000/bln Percetakan: PT Grafika Wangi Kalimantan Alamat: Lianganggang Km 21 Landasan Ulin Selatan Banjarbaru Telepon (0511) 4705900-01 Isi di luar tanggung jawab percetakan Setiap artikel/tulisan/foto atau materi apa pun yang telah dimuat di harian “Banjarmasin Post” dapat diumumkan/dialihwujudkan kembali dalam format digital maupun nondigital yang tetap merupakan bagian dari harian “Banjarmasin Post”. WARTAWAN “BANJARMASIN POST GROUP” SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARASUMBER.

jauh terbawa arus materialistis, sehingga perlu suatu kehidupan yang seimbang antara material dan spiritual, dunia dan akhirat. Majalah terkemuka di Amerika Serikat, Times beberapa tahun lalu melaporkan adanya kecendrungan masyarakat Amerika untuk kembali kepada Tuhan. Kecenderungan akan spiritualisme itu pun makin lama makin meningkat.

Solusi untuk mengatasi problem kejiwaan salah satunya melalui pendekatan psikologi, dalam hal ini kesehatan mental yang bersifat religius spiritual, dalam Islam dikenal dengan ajaran tasawuf. Di samping ditandai derasnya arus informasi dan dahsyatnya perkembangan teknologi informasi, ternyata juga diwarnai arus baru di tengah masyarakat dunia, yaitu kerinduan pada kesejukan batin dan kedamaian jiwa. Mencari kebijakan dan inspirasi tentang inner self. Fenomena di dalam negeri pun mengindikasikan hal serupa, terlihat dengan ma-

Yang Agung’ itu tidak perlu jauh-jauh, karena di mana pun kita menghadap, di situlah Tuhan berada. Ke mana pun kamu menghadap, di situlah wajah Allah. Fenomena masyarakat kontemporer yang tenggelam dalam kekhusyukan zikir, wirid, istigasah dan suluk dalam kehidupan spiritualitas adalah pertanda bahwa betapa mereka rindu mengenal lebih dekat ‘Kawan Yang Agung’.

Relevansi tasawuf dengan problem manusia kontemporer, karena tasawuf secara seimbang memberikan kesejukan batin dan disiplin syariah sekaligus. Relevansi tasawuf dengan problem manusia kontemporer, karena tasawuf secara seimbang memberikan kesejukan batin dan disiplin syariah sekaligus. Dia bisa dipahami sebagai pembentuk tingkah laku melalui pendekatan tasawuf suluky. Dan bisa memuaskan dahaga intelektual melalui pendekatan tasawuf falsafi. Dia bisa diamalkan oleh setiap muslim, dari lapisan sosial mana pun. Secara fisik mereka menghadap satu arah, yaitu Kabah dan secara rohaniah mereka berlomba-lomba menempuh jalan tarekat menuju kepada Tuhan yang satu. * Mahasiswa UIA AsySyafi’iyah Jakarta

Tulisan Opini bisa dikirim ke email: redaksi@banjarmasinpost.co.id (Maksimal 5.000 karakter tanpa spasi). Sertakan nama, alamat lengkap, nomor telepon, nomor rekening dan fotokopi (KTP). Opini yang terbit akan kami berikan imbalan ke nomor rekening penulis. Terima kasih. Artikel yang masuk batas waktu pemuatannya maksimal dua minggu.

Layakkah Gaji Presiden Naik?

Perhatikan Rakyat Dulu LAYAKKAH gaji presiden naik? Sebagian besar masyarakat tentu akan mengatakan tidak. Pasalnya, jika gaji presiden dinaikkan, para pejabat pemerintah lainnya juga minta kenaikan gaji. Padahal, begitu banyak PR pemerintah yang harus diselesaikan, seperti mengurangi angka kemiskinan, korban bencana, mengatasi mafia kasus dan pajak, penegakan hukum dan lainnya. Berbagai permasalahan bangsa itu seharusnya diselesaikan dulu. Itu lebih penting dari me-

nuntut kenaikan gaji. Itulah buah dari ideologi kapitalime-sekular yang dianut dan diterapkan di negeri ini. Kapitalisme adalah ideologi dan sistem yang penuh dengan kebohongan, menimbulkan kekacauan politik, banyak koruptor, serta melahirkan masyarakat yang tidak beradab. Ideologi itu membuat penyelenggara negara tak lagi merasa malu melakukan semua hal karena dalam pandangan mereka semuanya itu legal dan bisa diatur. Pemimpin menganggap

dirinya sebagai pekerja sehingga harus digaji, padahal dalam Islam, pemimpin adalah pelayan bagi rakyatnya. Dia hanya diberi tunjangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, bila ingin lebih dari itu maka dia harus bekerja. Hanya birokrat, pejabat dan politisi yang berimanlah yang benar-benar mengurusi untuk kemaslahatan rakyat. Sebab, mereka yakin akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah atas pengaturan urusan rakyat yang diamanahkan kepada mereka. (*)

Melly Agustina Permatasari SPd Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP Unlam

Perlu Kesepakatan

Banjarmasin Post Group Pemimpin Redaksi: Yusran Pare Wakil: Harry Prihanto Redaktur Pelaksana: Dwie Sudarlan

Muslimin

raknya kegiatan ritual keagamaan yang bermunculan bak jamur di musim hujan. Sebut saja Aa Gym dengan manajemen Qalbu, Ari Ginanjar Agustian dengan ESQ, Arifin Ilham dengan Majelis Dzikirnya. Jemaahnya rela datang jauh-jauh, meluangkan waktu, bahkan tidak sedikit membayar mahal untuk sekadar dapat menangis bersama, merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap tarikan nafas, menemukan kembali makna hidup dan jati diri. Sesungguhnya, masyarakat kontemporer membutuhkan sesuatu yang melewati rasionalitas. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan menemukan kepuasan kecuali jika ia bersahabat dengan ‘Kawan Yang Agung’. ‘Kawan Yang Agung’ di sini maksudnya adalah Tuhan. Selama manusia belum berkawan dengan Tuhan, maka selama itu pula ia akan merasakan kegelisahan, kekosongan makna, kecemasan, dan kesepian dalam hidupnya. Dia akan merasakan kesendirian di tengah-tengah hingar-bingar pesta yang menggoda. Dengan kata lain, boleh jadi koleganya banyak dan pergaulannya menggurita, tetapi sebenarnya ia merasa sepi, sunyi sendiri, tiada seorang pun yang menemani. Bila kita tarik ke dalam tradisi Islam, sebenarnya sudah lama umat muslim berusaha mendekatkan diri dengan ‘Kawan Yang Agung’ melalui perjuangan yang tidak ringan, yaitu melalui jalan tasawuf yang subjeknya dikenal dengan istilah salik. Salik adalah orang yang selalu mengembara berjuang menuju ‘Kawan Yang Agung’. Untuk mencari ‘Kawan

A Muhibbuddin Mahasiswa Fak Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin

DARI dulu sampai sekarang, masalah gaji selalu dipermasalahkan. Baik itu oleh

karyawan perusahaan, tenaga honorer, PNS, sampai presiden sekali pun. Semua orang yang hidup di dunia ini pasti membutuhkan uang. Uang tidak begitu saja didapat, perlu banting tulang (kerja keras) baru bisa menghasilkan uang. ‘Tak ada akar rotan pun jadi’, itulah ungkapan peribahasa Indonesia, yang artinya walaupun orang biasa yang memimpin tanpa harus meminta kenaikan gaji, yang penting rakyat tetap senang. Kenaikan gaji bisa saja dilaksanakan, tapi harus ada

kesepakatan dari berbagai pihak. Tidak mungkin gaji itu naik dengan cuma-cuma hanya karena dilatarbelakangi oleh isu belaka. Negara demokrasi memang banyak permasalahan. Kata orang demokrasi itu enak, padahal sebaliknya. Terlalu bebas memberi pendapat, hal yang di luar dugaan saja dibesar-besarkan menjadi sebuah problematika yang disimpang siurkan tanpa menyadari apakah isu itu benar atau cuma sekadar cara untuk meruntuhkan jabatan atau derajat seseorang.

Seandainya gaji presiden naik, disusul kenaikan gaji di instansi pemerintahan, di sisi lain korupsi merajalela dan krisis makin mencekik leher. Bagaimanakah nasib bangsa Indonesia ke depannya nanti? Itulah yang menjadi tanda tanya besar rakyat di negeri ini. Itulah gambaran pemerintahan bangsa yang dulunya aman tenteram, damai, dan sentosa, tapi sekarang malah sebaliknya tambah rumit. Rakyat cuma bisa gigit jari, karena sifat pemimpin yang sudah mulai memutar-balikkan sikap kepemimpinannya. (*)

Syukuri yang Ada RAKYAT Indonesia masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Patutkah presiden berbicara tentang gaji, sedangkan rakyat belum tentu tiap bulan dapat penghasilan. Gaji presiden sekarang ini Rp 62. 497.800 per bulan, ditambah dana taktis Rp 2 miliar per bulan. Bagi rakyat, angka nominal

dari gaji presiden tersebut sangatlah banyak. Berdasarkan majalah bergengsi asal Inggris, The Economist, gaji Presiden RI merupakan gaji dengan kesenjangan tertinggi ketiga dari 22 negara yang disurvei pada tahun lalu. Gaji presiden sebesar itu tidak bisa dibilang rendah, bahkan jauh

mengungguli presiden Cina yang hanya sekitar Rp 96 juta per tahun. Padahal Cina merupakan negara yang perekonomiannya berkembang pesat. Maka dari itu, presiden sebaiknya mensyukuri gaji yang ada. Karena Allah akan menambah nikmat bagi hambanya yang bersyukur (QS Ibrahim:7). (*)

Nafisyah SHI Pengajar Bimbel di Banjarbaru

Tema minggu depan: Fatwa Haram Bagi Perusak Lingkungan SAMPAIKAN komentar Anda maksimal 500 karakter secara santun ke redaksi@banjarmasinpost.co.id, disertai salinan kartu identitas diri dan foto (mohon jangan pasfoto). Komentar terbaik untuk tiap minggunya, mendapat kenang-kenangan manis dari BPost. Jadi, saatnya Anda bicara demi kebaikan bersama.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.