Banjarmasin Post Edisi 29 Juni 2010

Page 20

20 Banua Anam

Banjarmasin Post SELASA 29 JUNI 2010

Warga Terpaksa Lewat Jalan Kebun

AMBRUK Jembatan dari ulin di Desa Baruh Bahinu Luar RT 2, Kecamatan Paringin Selatan, ambruk Minggu (27/6) sekitar pukul 19.00 Wita. Jembatan ini rusak karena tidak mampu menahan berat truk yang melintas di atasnya.

Truk Fuso Rusak Jembatan PARINGIN, BPOST - Jalan dari kecamatan Paringin Selatan menuju Kecamatan Awayan atau sebaliknya terganggu akibatnya ambruknya jembatan kayu di Desa Baruh Bahinu Luar RT 2, Kecamatan Paringin Selatan, Minggu (27/6) sekitar pukul 19.00 Wita. Ambruknya jembatan dari kayu ulin yang lebarnya mencapai empat meter ini karena tak sanggup menahan beban dari truk fuso E 9690 H yang mengangkut material proyek pembangunan pengolahan air di Desa Inan. Jembatan ambruk seketika ketika truk yang disopiri Sunani (44), warga Jalan Kuripan Gang V, Banjarmasin ini, melintasi jembatan. Truk fuso ikut jatuh ke dasar sungai dengan bagian belakang yang lebih dulu setelah bagian kiri jembatan arah ke Kecamatan Awayan mulai ambruk. Hingga akhirnya membuat hampir sebagian besarjembatan hancur dan tak bisa dilewati lagi. Akibatnya, masyarakat yang biasa melintas di jembatan ini, terpaksa memutar. Untuk kendaraan roda dua, warga harus memutar de-

ngan masuk di jalan kebun. Sementara untuk kendaraan roda empat, harus memutar dan menempuh jalan yang cukup jauh karena hanya bisa ditempuh lewat jalan utama Balangan, melalui pertigaan yang ada di kecamatan Batumandi. Pantauan BPost di lokasi, Senin (28/6) pukul 14.00 Wita, truk fuso di dasar sungai belum bisa diangkat. Sementara muatan truk fuso yang rata-rata besi baja sudah dikeluarkan. Untuk truk yang terlihat hampir berdiri dengan posisi bagian ruang penumpang di atas nampak diamankan dengan diikat beberapa tambang agar tidak bergerak lagi asat evakuasi muatan dilakukan. Garis polisi juga nampak terpasang di kedua jalan masuk ke arah jembatan. Ini dilakukan karena kondisi jem-

batan memang sudah rusak berat dan tak bisa lagi dilintasi. Pejalan kaki pun harus ekstra hati-hati melintas, karena hanya beberapa bagian kecil saja yang masih bisa digunakan sebagai pijakan untuk berjalan menyeberang. Posisi truk yang masih nyangkut di jembatan ini juga menjadi bahan tontonan warga sekitar. Informasi didapat, truk fuso naas tersebut bermaksud mengantar bahan proyek pengolahan air dari Banjarmasin menuju Desa Inan, Kecamatan Paringin Selatan. Kecelakaan terjadi ketika mereka bermaksud melintas di atas jembatan kayu tersebut. Untungnya para penumpang tidak mengalami cidera karena posisi jatuhnya truk ke arah belakang. Hingga berita diturunkan pihak Dinas PU Balangan belum bisa membuatkan jalan sementara. Sedangkan kasusnya kini tengah ditangani jajaran Satlantas Polres Balangan. Kapolres Balangan AKBP R Rudy M melalui Kasatlantas AKP P Raharjo, membenarkan hal itu. (dny)

Bangun Empat Gazebo PELAIHARI, BPOST - Pelestarian anggrek di Tanahlaut mendapat perhatian besar dari Banjarmasin Post Group. Empat unit gazebo permanen akan segera dibangun oleh koran terbesar di Kalselteng ini di hutan kota Pelaihari. Kawasan hutan kota tersebut menjadi tempat penangkaran dan pelestarian anggrek oleh Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Tanahlaut. Di tempat itu pula PAI Tala membangun orchid house yang cukup representatif. Empat unit gazebo ciamik segera dibangun di lokasi itu, di sisi kiri orchid house. “Ada dua ukuran, 4x5 meter dua unit dan 2x2 meter dua unit,” kata Andi Rachman, Bagian Promosi BPost

Group, saat meninjau lokasi, Senin (28/6). Ketua PAI Tala Hj Jumini Adriansyah sangat gembira atas uluran tangan BPost Group tersebut. “Gazebo itu akan sangat berarti bagi kami dalam upaya mengembangkan dan melestarikan anggrek,” katanya. Begitu antusiasnya, first lady di Bumi Tuntung Pandang itu langsung mengajak Bagian Promosi BPost untuk meninjau lokasi sekaligus menentukan areanya. Pemilihan lokasi didampingi Kepala Badan LH Zulkifli Chalid. Jumini mengatakan gazebo tersebut kelak akan digunakan untuk pertemuan dan lainnya. (roy)

BANJARMASIN POST GROUP/DONY USMAN

Uang Korupsi untuk Bayar Utang KANDANGAN, BPOST Kasus dugaan korupsi yang membelit Helyadi Yusrif (39) karyawan Kantor Pos Kandangan sebagai tersangka tindak pidana korupsi kini

memasuki babak baru. Pihak Polres Hulu Sungai Selatan (HSS) yang menangani kasus tindak pidana korupsi di Kantor Pos tersebut melimpahkan kasus tersebut kepada

Kilas Banua APBD HSU Defisit Rp 52 M ANGGARAN Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kabupaten Hulu Sungai Utara 2010 mengalami defisit sebesar Rp 52,4 milar lebih. Hal ini disebabkan jumlah belanja daeraha lebih besar, yakni Rp 625,2 miliar dari pendapatan sebesar Rp 572,7 miliar. Anggota Fraski Partai Bintang Reformasi (PBR) DPRD HSU, M Arsyad Ariyadi, pada APBD 2010 sebelum perubahan pendapatan sebesar Rp 497,8 miliar, belanja daerah sebesar Rp 581,6 miliar. Mengalami defisit anggaran sebesar Rp 83,8 miliar. Setelah dilakukan perubahan, jumlah pendapatan meningkat menjadi Rp 572,7 miliar dan belanja daerah juga mengalami peningkatan sebesar Rp 625,2 miliar lebih. Sehingga mengalami defisit anggaran sebesar Rp 52,4 miliar lebih. Bupati Hulu Sungai Utara, HM Aunul Hadi, mengatakan, APBD perubahan yang dilakukan bersifat pergeseran pada beberapa pos mata anggaran untuk menyesuaikan dengan kondisi riil dalam penyelenggaraan pemerintahan, kegiatan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. (ari)

pihak kejaksaan Negeri Kandangan, Senin (28/6). Lelaki yang pernah buron hingga diamankan anggota Polres HSS dan Polsekta Balikpapan dipelariannya di daerah Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan, Kaltim, pada 1 April lalu, kini menunggu sidang. Berdasar hasil pemeriksaan, Heliyadi telah melakukan tindak korupsi uang bantuan operasional sekolah (BOS), system online payment point (SOPP) dan wesel bayar kantor Pos Kota Kandangan. Semula Heliyadi dinyatakan menggelapkan Rp 132 juta namun dalam pemeriksaan audit oleh BPKP Heliyadi hanya dinyatakan menggelapkan uang bantuan BOS, SOPP dan wesel dari Kantor Pos sebesar Rp 78 juta. Dari pengakuannya saat pemeriksaan, dana BOS, SOPP dan wesel tersebut digunakannya untuk membayar utang yang jumlahnya puluhan juta rupiah. Kapolres HSS AKBP Eddy Hartono SiK melalui Kasat

Reskrim Polres HSS AKP Ade Adrian, mengatakan, dari hasil audit diketahui dana yang ditilep Heliyadi dari SOPP sebesar Rp 18 juta, penerimaan wesel Rp 16 juta dan dana BOS sebanyak Rp 46 juta. Sedangkan adanya indikasi penggelapan uang gaji guru bantu yang juga dituduhkan kepadanya tak diakui Heliyadi. “Heliyadi hanya mengakui menggelapkan uang SOPP, BOS dan penerimaan wesel, sedangkan tuduhan yang lainnya tak diakuinya,” ujar Ade. Diketahui Heliyadi pada 2008 ditetapkan menjadi tersangka kasus penggelapan dana kantor Pos Daha Utara. Namun saat itu ia kabur. Selama pelariannya Heliyadi sempat berpindah-pindah tempat persembunyian sebelum akhirnya disergap di Balikpapan. “Dulu dia sempat lari ke Amuntai tapi saat hendak disergap dia kabur karena tahu kedatangan kita,” ujar Ade Adrian. (wnd)

2906/B20


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.