Banjarmasin Post - Edisi Minggu, 7 Juni 2009

Page 14

14 Etalase

Banjarmasin Post MINGGU 7 JUNI 2009

Liberal HAK warga negara di Indonesia bak sesuatu yang mewah. Harus diperjuangkan. Zaman Soekarno, demokrasi tidak bisa dijalankan secara bebas. Diganti dengan demokrasi terpimpin. Zaman Soeharto,HAM malah dilibas. Hak mengemukakan pendapat, hak mendapatkan perlindungan dan banyak hak lain diatur pemerintah. Di zaman reformasi pun banyak hak yang tidak dimiliki rakyat. Mengemukakan pendapat secara bebas diadang dengan pasalpasal pidana. Hak-hak privat seperti mendapatkan

pelayanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, bahkan kebebasan menulis surat juga tidak sepenuhnya bisa didapat. Sepertinya rakyat tak punya hak apa-apa. Kasus Prita Mayasari (32), ibu rumah tangga yang ditahan karena menulis surat elektronik kepada temannya adalah contoh paling aktual. Prita, ibu beranak dua yang masih balita itu, berkeluh kesah terkait dengan pengalamannya berobat di RS Omni Internasional, Tangerang. Tanpa disadari surat itu menyebar dan diakses banyak orang. RS Omni merasa dicemar-

Prita dibebaskan.

kan nama baiknya, maka lantas menggugat Prita secara perdata. Prita kalah dan dihukum membayar ganti rugi Rp 161 juta ditambah ganti rugi material Rp 100 juta. Belum puas, RS Omni pun mengadukan Prita ke polisi karena telah mencemarkan nama baiknya. Jaksa menambah dakwaan pasal 310 dan 311 KUHP dengan Pasal 27 ayat 3 UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Prita pun ditahan. Inilah yang kemudian menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Jaksa Agung Hendarman Supandji yang mengatakan jaksa tidak profesional. Para calon presiden juga ikut meminta

*** Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia masih sangat buruk. Lihat saja, asuransi kesehatan untuk rakyat miskin sering kedodoran. Rumah sakit umum milik pemerintah yang menjadi andalan sebagian besar masyarakat yang kurang mampu, kondisinya menyedihkan. Untung, pasiennya sudah ‘ k e b a l ’ s e h i n g g a t i dak dirasakan sebagai penghilan gan hak. Orang-orang yang mempunyai uang lebih memilih ke RS swasta agar memperoleh pelayanan yang lebih baik. Itu pun masih ada yang menimbulkan keluhan sehingga mereka yang mampu secara finansial memilih berobat ke luar negeri. Keban-

Dilengkapi Sajadah...

PTS Luar...

Sambungan hal 1

Sambungan hal 1

Kalau berdiri di atasnya, penumpang serasa naik karpet terbang, karena merasakan semilir angin yang beraroma, tergantung pesawat sedang melewati hutan atau lautan. Kalau pekerjaan benarbenar tidak bisa ditinggalkan, para penumpang bisa melangkah ke ruang selanjutnya, yaitu ruang pertemuan. Ruang itu dilengkapi dengan layar virtual yang setiap saat bisa menampilkan perkembangan harga saham yang diperdagangkan di daratan. Kalau mau, bisa juga rekan bisnis di daratan melakukan telekonferensi dan wajahnya terpampang di meja yang sebenarnya juga monitor layar sentuh.

Lima kamar suite sudah disiapkan untuk sang pemilik. Ranjangnya ukuran super besar dan punya sistem suara yang yahud. Soal salat lima waktu, si pemilik juga tak perlu khawatir, karena di kamar itu dilengkapi sajadah hasil citra komputer yang dirancang selalu menghadap Kabah. Jadi orang tak perlu bingung menentukan arah kiblat. Kembali ke lift, si pemilik bisa naik turun antar lantai. Dari lantai paling atas, kabin pribadi, turun ke lantai dua yaitu ruang konser yang bisa menampung sepuluh orang dan menuju garasi di bawahnya. Para tamu tak perlu khawatir, karena tidak akan ditelantarkan oleh si pemilik. Untuk mereka disediakan 20

‘tempat tidur ’ yang setara dengan kursi kelas satu di penerbangan komersial. Menurut Doy, desainnya elegan dengan hiasan kaligrafi aksara Arab. “Ini sesuatu yang sangat istimewa. Yang semacam ini belum ada di pasaran. Ini yang didambakan miliuner. Kami sebenarnya tidak ingin memindahkan hotel ke udara,” kata Doy. Lebih lanjut dikatakannya,” Tetapi ini `dijahit’ sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan dalam penerbangan dan ada fitur unik yang dicangkokkan. Misalnya kamar mandi gaya Turki yang spektakuler, ruang uap berlapis marmer, cahaya redup dan layanan spa,” kata Doy. (dlm/sas)

yaknya sama Iqbal, soalnya ia sempat bilang ke saya pergi dengan Iqbal,” katanya. Kanit Reskrim Polsek Rancaekek, Iptu Nurdin menyatakan jajarannya masih menyelidiki kasus itu. “Dugaan sementara, berdasarkan keterangan para saksi, Lia sepertinya pergi atas kemauannya sendiri. Namun kita masih selidiki berbagai kemungkinan, apakah ada paksaan dari orang lain atau tidak. Kuncinya, Lia harus ditemukan dulu,” kata Nurdin. Barkah saat dikonfirmasi mengaku mengantar Lia ke

bandara. Ketika di perjalanan, ada seorang pria yang menelepon Lia. “Saya juga sempat bertanya kepada Lia mau pergi ke mana. Lia bilang sama saya, mau pergi ke Kalimantan. Ia juga mengatakan kepada saya, sudah memiliki tiket pesawat. Namun setelah itu, saya tidak tahu lagi yang terjadi,” katanya. Lia yang beberapa kali mengikut ajang model itu memiliki ciri-ciri wajah oval, kulit putih, rambut hitam lurus sebahu dan berponi, bibir tipis serta bermata bulat. (TJ/xx)

Dia ke... Sambungan hal 1

“Malahan saya mendengar dari temannya, dia ada di Stasiun Rancaekek bersama pacarnya,” lanjut Wawan. Pada Juli 2008, Lia juga pernah menghilang. Polisi menemukan dia disekap di sebuah rumah oleh sang pacar, Iqbal. Pria itu lantas ditahan selama enam bulan. “Saya takutnya, dia dibawa kabur lagi oleh Iqbal,” katanya. Teman sekolah Lia, Novi juga mengungkapkan Lia pernah mengatakan hendak pergi ke Banjarmasin bersama Iqbal. “Sebelum ke sana, dia kos di Bandung. Ka-

Gula Bakarung Sambungan hal 1

pintar marayu, pintar baulah masam-macam alasan wan sakaligus rajanya mahaluya. Alhamdulillah hasilnya cukup haja gasan baju salawar anak buah dan makan nginum sahari-hari. Tapi Palui paling kada katuju pabila gawiannya itu di sambat gawian manangkulak. Inya labih katuju bila gawiannya itu dipadahakan sabagai padagang parantara, walaupun artiannya sama haja. Kadaduanya sama-sama manggubang. “Kanapa ikam sarik amun dupadahakan tangkulak Lui. Padahal pangartian tangkulak wan padagang parantara itu kada jauh bida?” ujar Tulamak handak tahu alasan Palui. “Kalu tangkulak itu bisa maikari, bisa mangaramputi

tapi kalu padagang parantara itu jujur karna mandapat parsen sesuai parjanjian.” “Lalu barang napa nang ikam jadi padagang parantara itu?” ujar Garbus. “Aku jadi padagang parantara untuk barang gula bakarung karna gawiannya nyaman,” ujar Palui. “Ooooo...... kalu kaya itu ikam banyak bajasa karna barang itu tamasuk sembako nang diparluakan masyarakat. Sabujurnya ikam umpat PT atawa CV siapa Lui maka kawa jadi parantara barang gula bakarung itu, musti parusahaan ikam itu ganal banar kawa mandatangakan gula itu matan Jawa sana,” ujar Tulamak. “Matan Jawa? Matan Jawa mana?” ujar Palui bingung. “Kalu kada pabrik matan

Jawa pasti pabrik matan Pelaihari karna hanya di sanalah adanya pabrik gula nang bajual bakarung-karung itu,” ujar Tulamak. “Hadangi satumat aku ma-ambil cuntuh gula bakarungnya,” ujar Palui lalu bukah ka rumah maambil gulanya dan langsung manampaiakan gulanya itu kaanu Garbus wan Tulamak. “Ini gula bakarung napa Lui? Gula bakarung itu artinya bakarung atawa bakadut atawa bakampil. Ini gula habang babigi, ujar ikam tadi gula bakarung,” ujar Garbus manumpalak. “Ini bujuran gula bakarung Mak ai, ini gula habang ulahan urang bakarung kacamatan Hangkinang Kandangan,” ujar Palui manarangakan. (bpost/ivd/tam)

Seleksi nasional gelombang pertama telah dilakukan pada Februari 2009. Namun, karena seleksi itu belum tersosialisasi ke berbagai daerah, 28.000 kursi yang disediakan tidak semuanya terisi. Usman mengungkapkan seleksi gelombang kedua akan diselenggarakan pada 11 Juli 2009 di tujuh kota yakni Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya. “Kita sudah buka pendaftaran sejak 1 Juni lalu sampai 7 Juli secara online,” ujar Usman. Dalam ujian bersama ini, calon mahasiswa dapat memilih tiga program dalam satu atau lebih PTS. “Keuntungannya bagi calon mahasiswa yang berada di luar Jawa biasanya berbondongbondong ke Jawa untuk mengikuti tes. Ke depan mereka bisa mengikuti tes di daerah masing-masing. Infrastruktur untuk tes di daerah sudah kami siapkan karena,” katanya. Usman mengatakan UMB-

yakan ke Singapura. Bak menjadi tren,orang kaya kalau berobat pasti ke Singapura, meski hanya general chek up. Sultan Kelantan pun (mertua Manohara, perempuan Indonesia yang dinikahi Pangeran Tengku Muhammad Fakhry), juga berobat ke Singapura. Tiap tahun WNI menghabiskan sekitar Rp 20 triliun untuk biaya berobat ke luar negeri. Respons luar biasa itu menarik minat pemodal asing mendirikan rumah sakit internasional, khususnya di Jakarta. Persoalannya, apakah falsafah dan visi RS internasional itu sesuai dengan kultur negeri ini. Dengan modal besar, mereka tentu bukan membuat lembaga sosial. Mereka menerapkan bisnis murni, hubungan RS dan pasien juga seperti produ-

PTS membuka harapan bahwa sedikit demi sedikit kualitas lulusan PTS juga bisa terangkat dengan saringan ketat di awal melalui soalsoal yang sama kualitasnya dengan ujian masuk PTN. “Harapan kita, ujian masuk untuk PTN dan PTS dapat digabung,” katanya. Seleksi PTN Bagaimana dengan PTN? Selama ini ada dua jalur yakni SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) dan Perhimpunan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Nusantara (PSPMBN). Ada tujuh PTN yang menggelar PSPMBN yakni Universitas Syiah Kuala, Universitas Sumatera Utara, Universitas Jambi, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan UIN Makassar. Sabtu (6/6) hingga Minggu (7/6) mereka sudah menggelar ujian bersama. Seleksi diikuti 74 ribu orang untuk memperebutkan 8.436 kursi

sen dan konsumen. *** Sebagai salah satu anggota organisasi perdagangan dunia (WTO), mulai 2010 Indonesia dibanjiri berbagai produk luar negeri. Pun perusahaan asing. Jika tidak waspada banyak peluang yang akan diambil luar negeri. Salah satunya rumah sakit. Dokter-dokter luar negeri pun sudah mulai praktik di Indonesia, bahkan ada yang tanpa izin. Pompapompa bensin juga dirambah modal asing. Pendek kata ada persaingan bebas dengan kapitalis-kapitalis dunia. Apakah ini yang disebut ekonomi liberal? Entahlah. Tapi seperti itu kira-kira suasana yang terjadi di Indonesia. Perdagangan bebas untuk kita adalah sesuatu yang

untuk 291 program studi. Sedangkan untuk SNMPTN, pendaftarannya dibuka pada

baru, bukan tidak mungkin nantinya akan timbul masalah. Apalagi, di Indonesia peraturan dibuat bukan untuk mempertegas hak warga negara tapi justru untuk membatasi. Kasus Prita adalah contoh melenyapkan penghalang itu. Ia menjadi korban penerapan hukum yang salah, setidaknya akibat cara kerja yang ceroboh. Kesimpulannya, kebebasan berpendapat masih harus memperhatikan banyak rambu. Orang berkeluh kesah lewat e-mail bisa diperkarakan, berita keliru di media bisa dikriminalkan. Kebebasan yang berlebihan memang tidak baik karena bisa menjadi anarki. Tapi menekan kebebasan secara berlebihan lebih tidak baik lagi karena bisa timbul antipati. (*)

16-28 Juni 2009 dan ujian pada 2-3 Juli 2008. (kps/ant/ spmb)

Kalsel Tidak... Sambungan hal 1

Sipon menilai ujian bersama PTS itu memudahkan calon mahasiswa. Mereka tidak perlu terkendala oleh jauhnya jarak geografis ketika harus mengikuti seleksi suatu PTS. “Peminatnya pasti banyak karena dengan seleksi bersama itu maka suatu PTS harus bagus akreditasinya sehingga bisa menarik minat pendaftar. PTS-PTS akan berlomba memperbaiki kualitasnya,” katanya. Mengapa PTS seKalimantan tidak ikut? Rektor Uniska H Mustatul Anwar MKes dan Ketua STIENAS H Mohdari mengatakan ada beberapa

pertimbangan yang mendasari sikap tersebut. “Sulit menyatukan visi dan misi dengan PTS. Level PTS sulit disamakan, antara di kota-kota besar dengan PTS di pinggiran. Saya tidak sependapat bila diadakan ujian bersama di Banjarmasin,” ujar Mohdari. Selain itu, untuk menarik minat lulusan SMA, setiap PTS memiliki caracara yang sulit disamakan. Trik itu dilakukan untuk memenuhi kuota masingmasing PTS. “Seperti yang kami lakukan dengan memberi diskon bila menjadikan kampus kami sebagai pilihan pertama,” ucapnya. (jj)

mikirkan pendapatan tentu tidak bisa diharap,” kata Zarkazi. Kepiluan juga diungkapkan Achmad Said (57). Sejak 1968, dia menggeluti profesi ini. “Dulu saat masih ramai, kita sangat bergairah kerja. Bayangkan saja, belum lagi membuka kios, pembeli sudah datang,” katanya. Saat ini, warga Murung Raya, Banjarmasin itu ter-

paksa menerapkan ‘jurus’ sabar. Tiap hari belum tentu ada pembeli. Kalau pun ada sepeda yang laku, untungya mepet. Sepeda mini yang dibelinya Rp 250 ribu hanya laku dijual dengan harga Rp 275 ribu-300 ribu. “Saat ini sepeda lama yang dicari. Saya punya sepeda merek Ralecht seharga Rp 2,5 juta dan sepeda merek Zasela seharga Rp 12,5 juta,” ucap Achmad Said. (wid)

Untung Ada... Sambungan hal 1

Adalah Zarkasi (84) yang hingga kini menekuni profesi itu. Duduk sambil mengangkat sebelah kaki di sebuah warung, warga Kayu Tangi Banjarmasin, bercerita banyak hal kepada BPost. Di dekat warung berdiri tiga sepeda ontel merek Phoenix, Ray, Dosbike dan sepeda gunung merek Poligon. Tiga sepeda itu dia beli dari orang. “Saya baru saja menjual sepeda mini. Untungnya sedikit, hanya Rp 25 ribu,” katanya. Zarkasi pun mengeluh. Kejayaan yang pernah direngkuh, hanyalah mimpi untuk terulang. Dulu, tiap hari ada satu atau dua sepeda terjual. Beda dengan saat ini. Seminggu laku satu sepeda sudah harus bersyukur. Pasar sepeda ini semula berada di Pasar Daging, seberang Masjid Noor. Hanya tiga tahun berada di tempat itu karena pada 1956, dipindahkan ke Jalan Niaga Timur. Lokasi berjualannya di depan toko yang menjual peralatan bangunan. “Tahun 1980, toko itu terbakar,” ucapnya. Mengenang masa lalu, Zarkasi mengaku masih ingat pada 1968 harga sepeda merek phoenix Rp 12.500 per unit.

“Dulu sangat laku. Beda dengan sekarang,” ucapnya. Semua sudah berubah. Pembeli kian menyusut seiring membanjirnya sepeda motor. Para pedagang sepeda pun banyak yang beralih profesi. Jejeran sepeda motor bekas pun kini banyak dipajang di jalan itu. “Saya tetap berjualan sepeda bekas untuk mengisi waktu saja. Anak cucu membantu hidup saya. Kalau me-

Lebih Banyak Istirahat TAK hanya para pedagang sepeda bekas yang ‘menyanyikan’ kisah pilu mengais rezeki di kawasan Blauran Banjarmasin. Para pedagang aneka barang di malam hari --biasa disebut Pasar Blauran-- juga harus ‘menangis’. Kian hari, mereka jarang ‘disapa’ pembeli. Seperti yang dialami Masriah dan Rafiuddin. Pasangan suami istri itu menjual berbagai jenis tas. Dari pukul 15.00 Wita hingga 19.30 Wita, baru satu tas seharga Rp 30 ribu yang terjual. Pasar Blauran dulunya

berlokasi di samping Pasar Cempaka. Saat itu, para pedagang bisa tersenyum tiap harinya. Namun, mulai 2003, derita itu mulai menghampiri karena mendapat pasar tandingan di Belitung. Bahkan, tak sedikit pedagang Pasar Blauran yang pindah ke Pasar Tungging Belitung itu karena lokasinya yang lebih strategis. “Katanya dulu ada 500 pe dagang, kini tinggal sekitar 100 orang,” ucapnya. Nasrun yang berjualan sepatu sejak 1986 mengaku pendapatan yang di perolehnya tidak menentu. Terka-

dang, bisa Rp 100 ribu. Namun, bisa juga tidak mengantongi uang sepeser pun. “Karena itu, kalau siang, saya berjualan di pasar tunggingpasar tungging di perumahan. Kalau tidak, sudah gulung tikar,” ucapnya. Imbas sepinya kawasan Blauran juga dirasakan Ariansyah. Juru parkir ini sekarang lebih banyak beristirahat karena hanya sedikit kendaraan bermotor yang harus ditata dan diawasinya. “Semua tinggal kenangan. Dulu, semalamnya bisa Rp 150 ribu. Sekarang, paling Rp 30 ribu,” ujarnya. (wid)

Tekanan Darahnya Sekarang Sudah Normal Di usianya yang kini sudah 47 tahun, tentu sudah ada saja penyakit degeneratif yang mampir ke tubuh Nyonya Erna Hayati. Dua tahun yang lalu, ia menceritakan, kadar kolesterol dan tekanan darahnya tinggi. Tentu saja sedikit-banyaknya itu berpengaruh terhadap aktivitasnya. Untuk itu, guru SDN Sungai Miai 8, Banjarmasin, ini tidak mencari obat sebagai solusinya, melainkan dengan rutin mengonsumsi kedelai bubuk instan. Selama beberapa bulan saya meminumnya, dan hasilnya amat memuaskan. Namun, karena produk itu kemudian sulit didapatkan, ia menggantinya dengan ZENA-600 sejak awal 2009 yang lalu. Sejak saat itu, ibu empat anak ini juga

rutin meminum sari bubuk kacang hijau dan kedelai tersebut, dua kali sehari. Hasilnya? “Seperti dengan produk sebelumnya, tekanan darah saya sekarang stabil dan kadar kolesterol saya sudah menurun,” ucapnya saat ditemui di rumahnya, di Kompleks Kesehatan, Jalan Sungai Andai, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, akhir Februari 2009 yang lalu. Lebih dari seperempat penduduk dunia saat ini menderita hipertensi alias tekanan darah tinggi. Di sini, terjadi peningkatan tekanan darah sehingga mengakibatkan risiko kesakitan (morbiditas) atau kematian (mortalitas). Menurut ahli, tekanannya dikatakan

tinggi bila lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Normalnya adalah 120/80 mmHg. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi dua jenis: hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer atau hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Sekitar 90% dari penderita hipertensi tergolong jenis ini. Sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain karena kelainan pembuluh darah ginjal, hipertiroid atau gangguan kelenjar tiroid, penyakit kelenjar adrenal, dan lain-lain. Kolesterol yang tinggi terkadang juga bsia menyebabkan hipertensi. Dokter Suhardjono dari Divisi

Ny.Erna Hayati Nefrologi Hipertensi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) me-

nyatakan, untuk menjaga agar tekanan darah tetap berada pada level yang normal, yang perlu dilakukan adalah mengoreksi gaya hidup. Koreksi ini meliputi penurunan berat badan, pembatasan asupan garam, diet kolesterol dan lemak jenuh, pembatasan konsumsi alkohol dan kopi, menjauhi stres, tak merokok, menggunakan suplemen potasium, kalsium, kalium, dan magnesium, dan lain-lain. Kandungan yang ada pada kacang hijau dan kacang kedelai, seperti serat, lemak nabati, sejumlah mineral, sejumlah asam amino, serta sejumlah senyawa bioaktifnya dapat membantu penormalan tekanan darah. Walaupun demikian, yang lebih penting di-

lakukan adalah menjaga pola hidup yang sehat, seperti berolahraga secara teratur, beristirahat dengan cukup, meminum air putih dengan cukup, dan sebagainya. Kendati belum lama beredar, Zena-600 sudah laku di seluruh wilayah pemasarannya. Hal itu tak lepas dari manfaatnya yang nyata dan produknya yang diolah higienis. Selain itu, formulanya merupakan penyempurnaan dari formula-formula kedelai bubuk yang selama ini mulai banyak beredar di pasaran. Dan ini amat ditunjang oleh mulai sadarnya masyarakat untuk beralih ke bahan-bahan nabati alami dalam memelihara kesehatan. Tapi, produk ini bukanlah obat melainkan maka-

nan kesehatan untuk memelihara kondisi tubuh. Untuk konsultasi kunjungi segera purwati-s@centrin.net.id atau telepon (021) 70288540 dan Distributor Zena 600 : 081342042261/0511-3301689. Banjarbaru dan Martapura 081348857615, Amuntai dan Rantau 0813 4975 9052, Kandangan dan Barabai 085248519953, Tan jung dan Paringin 0813 49363232, Ta n a h

Bumbu dan Plehari 085248496672, Marabahan 0859 5118 7006, Kotabaru 0511-741 1625. Tersedia di Apotik Al-mukharamah, Apotik Murah Sehat, Apotik Amandit, Apotik Cendrawasih, Apotik Perintis, Apotik Shatara Farma,Apotik Paramita dan tersedia juga di mini market.adv 0706/14


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.