2 Banjarmasin Bungas
Banjarmasin Post JUMAT 22 MEI 2009
Suara Bayi Dikira Handphone Diletakkan di dalam Baskom BANJARMASIN, BPOST - Wajah Hamdanah (20) tampak pucat saat berada di salah satu ruang perawatan Bidan Rubiwin, Jalan Pelambuan, Jumat (20/5) sekitar pukul 12.00 Wita. “Jika tubuh bayi itu membiru dalam waktu yang lama akan membahayakan jiwanya” BANJARMASIN POST / M HASBY SUHAILY
SAMPAH BERSERAKAN - Beginilah kondisi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di persimpangan Jalan HKSN, tepatnya depan Kompleks AMD Permai, Banjarmasin. Seperti terlihat Selasa (19/5) sekitar pukul 09.00 Wita, sampah berserakan.
Police Line
Hasil Curian untuk Perempuan HASIL berbuat kejahatan digunakan M Ali Zainudin (31) dan Mahmudin (34). untuk berfoya-foya main perempuan. “Saya biasa booking perempuan yang biasa mangkal di Pasar Harum Manis,” katanya. Kakak beradik itu ditangkap petugas Unit Jatanras Sat Reskrim Poltabes, Kamis (20/5) sekitar pukul 21.30 Wita. Mereka ditangkap saat berboncengan mengendarai sepeda motor di Jalan Teluk Tiram Darat Gang Ampera, Banjarmasin Barat. Keduanya terpaksa dirawat di IGD Rumah Sakit Bhayangkara. Petugas terpaksa
menembak kaki kanan Mahmudin dan kaki kiri Ali karena melawan saat hendak diringkus. Dua pria ini warga Jalan Mulawarman itu mencuri sepeda motor yang parkir di Jalan Gubernur Subardjo, Lingkar Selatan, Kamis (14/5). Kasat Reskrim Poltabes, Kompol Edy Suwandono mengatakan, kedua tersangka merupakan residivis, sudah pernah masuk penjara karena kasus pencurian. Mahmudin dan Ali baru keluar dari Lapas Teluk Dalam Januari lalu. (gg)
Bidan Rubiwin Meski terlihat lesu, warga Desa Mekar Sari, Tamban, Batola itu, masih bisa tersenyum. Namun, saat diwawancarai oleh beberapa wartawan, perempuan itu menjawab seadanya. “Saya mau mengikuti suami saya pergi ke Pulau Jawa karena itu saya pergi ke dermaga Banjar Raya untuk menunggu kapal yang datang,” ucapnya. Perempuan itu, diamankan warga dan petugas Polsekta Banjarmasin Barat, setelah diketahui melahirkan bayi dan meletakkannya pada sebuah baskom, di Jalan Barito Hulu RT 52, sekitar pukul 05.00 Wita. Kejadian tersebut, sempat membuat geger warga setempat. Pasalnya, bayi yang dilahirkan oleh Hamdanah diletakan di salah satu lantai Pasar Beringin yang terletak di pinggir Sungai Barito. Warga yang khawatir atas nasib bayi itu kemudian mengamankan Hamdanah
METRO BANJAR/BUDI ARIF RH
BAYI MALANG - Bidan Rubiwin menggendong bayi yang mau ditinggalkan ibunya usai dilahirkan di kawasan Pasar Beringn, Jalan Barito Hulu, Pelambuan, Kamis (21/5) subuh.
lalu mereka menghubungi polisi. Hasanah, warga yang melihat kejadian itu bercerita, semula dia mendengar suara tangisn bayi di dekat rumahnya. “Awalnya saya mengira ada handphone milik pedagang sayur
yang biasa datang ke pasar setiap pagi. Bunyinya menyerupai suara bayi, ternyata suara itu adalah suara bayi sungguhan,” ujarnya. Dia terkejut ketika melihat Hamdanah yang mengenakan pakaian berlumuran darah barada di dekat rumahnya. “Perempuan itu berpakaian berlumur darah, sementara bayinya berada di dalam baskom yang berada di pinggir sungai. karena takut jika nanti dia akan membuang bayi itu, saya segera memberitahu petugas Polsekta Banjarmasin barat dan warga agar bayi ini dirawat,” Ujarnya. Sementara itu, bidan yang membantu melakukan perawatan, Rubiwin menguatakan, tubuh bayi tersebut sempat membiru selama beberapa menit. “Jika tubuh bayi itu membiru dalam waktu yang lama akan membahayakan jiwanya. Untung kami segera memberikan perawatan sehingga warna tubuhnya menjadi merah dan peredaran darahnya lancar,” katanya. Menurut Rubiwin, selama mendapatkan perawatan selama beberapa jam, pihak kepolisian dan dirinya sempat kesulitan mengajak Hamdanah berkomunikasi. Kapolsekta Banjarmasin Barat, AKP Hubertus Sondy mengatakan, Hamdanah sudah dibawa pulang oleh pihak keluarganya. “Kami turut membantu melakukan pengamanan. Selanjutnya pihak keluarga yang menginginkan agar Hamdanah dan bayinya dibawa pulang,” katanya. (ee)
Harus Bawa Rp 30 Ribu Dulu H Mawardi (56) berada di halaman belakang Mapoltabes sejak pukul 13.00 Wita. Warga Desa Baulin, Marga Sari, Tapin ini mengantarkan anak perempuannya Atul untuk membesuk suaminya M Yudi. Menantu Mawardi ditangkap aparat Sat Reskrim beberapa hari lalu saat bermain judi domino di Terminal Km 6. Atul menggendong anaknya yang masih berusia satu tahun. Dia kemudian membeli nasi bungkus di kantin Poltabes. Bungkusan nasi itu dititipkannya kepada petugas jaga untuk disampaikan kepada suaminya. Dia belum bisa bertemu Yudi, karena pada Kamis jam tamu di Rutan Poltabes mulai pukul 14.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita. H Mawardi duduk di bangku tunggu pembuatan SIM mengatakan, selain memiliki rumah di desa Baulin, saat di Banjarmasin tinggal di Jalan HKSN Blok
VIII. Dia Mengaku terkejut mendengar Yudi ditangkap polisi. “Menantu saya kesehariannya biasa saja, tidak yang macam-macam, ketiban sial saja. Baru dua kali menjenguk Yudi,” katanya kepada BPost, Kamis (21/5). Atul sempat bertanya kepada BPost, tentang hukuman suaminya. Perempuan berparas ayu ini berharap, hukuman suaminya tidak berat. Sebab suaminya bukan pembunuh, pengedar narkoba, apalagi koruptor. Kemarin bertepatan hari libur, dimanfaatkan keluarga tahanan untuk menjenguk keluarganya. Dibanding hari biasanya, jumlah pembesuk memang lebih banyak. Sementara Norliani yang seharihari bekerja sebagai tukang cuci pakaian harus mengumpulkan uang lebih dulu, sebelum menjenguk anak-
nya. Anaknya bernama Suwandi, ditahan karena dituduh melarikan anak orang lain. “Untuk membelikan gula, mi instan, sabun mandi, dan lainnya menghabiskan uang sekitar Rp 30 ribu,” katanya. Saat waktu menunjukkan pukul 15.00 Wita, keluarga tahanan berbondong-bondong menuju pintu masuk rutan, menjinjing barang bawaannya. Kepala Rutan Poltabes, Ipda Arifin Hadna mengatakan, jumlah pembesuk tiap hari sekitar 60 orang. Satu minggu, jadwal tamu sebanyak tiga kali, yakni Selasa, Kamis, dan Sabtu. “Saat libur, pengunjung sekitar 100 orang, umumnya pembesuk berasal dari luar Kota, sehingga memanfaatkan waktunya bertemu keluarga di dalam rutan,” katanya. Jumlah penghuni Rutan Poltabes
sekitar 112 orang laki-laki, perempuan sekitar 15 orang. “Kebanyakan tahanan karena tersangkut kasus narkoba,” kata Arifin. Berbeda dengan Rutan Poltabes, di Lapas Teluk Dalam terpasang pengumuman di pintu gerbang yang menyatakan tidak ada jam besuk hari ini. Kalapas, Untung Subagyo mengatakan, pihaknya tidak membolehkan napi dibesuk karena bertepatan hari peringatan Kenaikan Isa Al Masih. Beberapa orang yang bertahan adalah keluarga napi yang masa penahannnya sudah habis. Seperti yang dilakukan Mama Aman. Dia menunggu anaknya, Abdurrahman keluar dari lapas setelah ditahan sembila nbulan karena terlibat pencurian burung. “Jangan sampai dua kali kejadian seperti ini,” katanya. (gg/ii)
BANJARMASIN POST / M HASBY SUHAILY
BESUK TAHANAN - Puluhan pembesuk berbondong-bondong masuk ke Rutan Poltabes Banjarmasin, Kamis (21/5) sekitar pukul 15.00 Wita.
2205/02