Banjarmasin Post - 19 November 2008

Page 11

sporten vs

Persipas

Banjarmasin Post

RABU

19 NOVEMBER 2008 / 21 ZULKAIDAH 1429 H

11

Gunung Sambung

Dendam Bayi Ajaib

METRO BANJAR/AYA SUGIANTO

SUBAIDI (kiri) striker andalan Gunung Sambung.

Klasemen Sementara Grup J 1. PS Tapin (Kalsel) 2. Gunung Sambung (Kalsel) 3. Carsurin FC (Kalsel) 4. Persipas Pasir (Kaltim)

1 1 1 1 1 1 -

-

1 1

3-0 1-0 0-1 0-3

3 3 0 0

Jadwal Rabu (19/11) I . Carsurin FC II. Persipas Pasir

vs vs

PS Tapin Gunung Sambung

LAGA PS Gunung Sambung Putra kontra Persipas Pasir sore ini di Stadion 17 Mei Banjarmasin bakal berlangsung keras dan panas. Pasalnya Gunung Sambung yang bertindak sebagai tuan rumah pernah dipermalukan tim tamu dari Kaltim itu 1-2 pada putaran sebelumnya, babak 64 besar. Selain mau melakukan revans atau membalas kekalahan, Skuad Bayi Ajaib juga ingin

mengamankan tiket lolos ke-16 besar sekaligus promosi ke Divisi II musim kompetisi 2009. “Dan melihat penampilan anak-anak saat kemarin mengalahkan Carsurin 1-0, saya yakin kami mampu melibas Persipas,” kata Pelatih Gunung Sambung, Muksin, optimistis. Kendati begitu, anggota Polres Tapin berpangkat kapten itu menyatakan tidak ada strategi khusus yang dia intruksikan kepada M Imron dan kawan-kawan untuk mengungguli lawan. Menurut Muksin, mereka cukup belajar dari kekalahan pada pertemuan pertama lalu. Itu jadi motivasi utama demi memenangi pertandingan kali ini. “Begitu juga dengan susunan pemain. Saya akan pertahankan the winning team dengan Subaidi dan Robby Rosliansyah sebagai targetman,” sebut Muksin. Di kubu Persipas, assisten manajer tim, Ikhwan Faisal, tetap optimistis skuadnya bisa lolos grup J ini, kendati sebelumnya klub berjuluk Pasir Berhati Baik itu kalah telak 30 dari PS Kabupaten Tapin. “Kemarin memang anak-anak tampil di bawah form karena masih kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh dari Kaltim. Tapi setelah istirahat sehari, saya yakin kondisi mereka sudah pulih dan bahkan sudah tidak sabar untuk bertanding,” kata Ikhwan. Dia juga yakin Persipas bisa bangkit serta menyelamatkan peluang merebut satu tiket ke Divisi II tahun depan. Sebelum partai sarat dendam ini, Carsurin FC Banjarmasin akan mati-matian merebut tiga angka dari PS Kabupaten. Hanya itu satu-satunya cara agar tim yang dilatih Rochyat tersebut tidak tersingkir dari putaran 32 besar ini. Tapi, melihat performa anak-anak Tapin yang mengesankan pada laga pertama, Laskar Ulin butuh lebih dari tekad dan semangat, yakni keberuntungan. Sebab, disamping Laskar Datu Muning sedang on fire, mereka juga ingin secepatnya memastikan tempat di Divisi II 2009. (buy)

KEMBALINYA kesebelasan Barito Putera Banjarmasin ke kompetisi Divisi I Liga Indonesia 2009, tidak hanya membuat tim kebanggaan publik bola Kalsel dan Kalteng itu kian kondang.

Jangan Menuakan Usia PEMAIN badminton diperingatkan untuk tidak menuakan umurnya agar bisa mengikuti kejuaraan maupun turnamen. Selain bakal bermasalah dengan panitia event, juga yang bersangkutan akan lebih cepat meninggal. Warning bercampur guyonan itu disampaikan Acep Kesumahady saat pertemuan teknik dan pengundian Kejuaraan Buntoso Cup III di Buntoso Sport Hall, Selasa (19/11). Acep yang juga pengurus PBSI Kalsel menegaskan, untuk pertandingan kelompok veteran pada kejuaraan itu jumlah usia minimal kedua pemain ganda putra adalah 95 tahun. “Jadi kalau yang satu 45 tahun, maka rekannya paling muda 55 tahun,” jelasnya. Selain grup veteran, kejuaraan berhadiah total Rp 24 juta tersebut juga mempertandingkan ganda putra dewasa usia bebas dan beregu

dewasa. Untuk kategori pertama klub peserta boleh menyewa pemain dari luar Kalsel dan itu diharamkan pada beregu dewasa. “Tapi, tiap klub boleh menurunkan pemainnya yang disekolahkan di Jawa, seperti Deddy dan Hasmy dari Buntoso yang menimba ilmu di PB Gajah Tunggal. Atau Deddy Suwandono yang sedang berguru di Banten, namun seperti kita ketahui bersama dia anak bapak Suwandono yang warga Banjarbaru,” terang Acep. Di luar itu, ada tujuh pemain lokal yang tidak diperkenankan berlaga pada beregu dewasa. Mereka adalah Edy Santoso (Buntoso), Agustius (Mandiri), Wahyu, Tajudin Noor, Suryansyah (Borneo), Fajar Tri (Yaya Satria) dan Santoso (HB Putra). Pertimbangannya mereka pe-

main kawakan yang berpengalaman di pentas nasional dan bakal sulit ditaklukkan. Namun begitu, pelarangan tersebut tidak menciutkan nyali PB Borneo untuk mempertahankan gelar juara. Bahkan klub yang dimanajeri Abdul Khair itu ingin mencetak sejarah sebagai klub yang menorehkan back to back atau merebut kampiun dua tahun berturut-turut. “Berat memang tanpa pemain andalan. Namun kami tetap yakin dengan penampilan pemain lapis kedua seperti Sarwani, M Amin dan Filian Akbar ,” ujar Khair. Hingga kemarin, kejuaraan yang berlangsung 20-22 November 2008 ini hanya diikuti 26 regu, 14 ganda putra dan 23 pasang pemain veteran. (buy)

Juara Beregu Buntoso Cup 2007 PB Borneo 2006 PB Mandiri Perkasa

Biodata Nama Panggilan TTL Tinggi Berat Pendidikan Alamat Ayah Ibu Prestasi

: : : : : : :

Husin Mugni Usai Rantau, 30 Desember 1987 185 cm 70 kg Alumnus SMAN 1 Rantau Jalan Antasari RT 1 No 24 Tapin Utara : Muni (alm) : Hj Mispawati Hujaidah : z Medali emas Porprov VII Kalsel 2006 bersama kesebelasan Kabupaten Tapin z Juara Divisi II Nasional 2008 bersama Barito Putera Banjarmasin

Hasil gemilang yang ditorehkan skuad asuhan pelatih Salahudin tersebut dengan menjuarai Divisi II Liga Indonesia 2008, berefek positif bagi para punggawa Laskar Antasari. Sedikitnya dua pemain utama kini jadi bidikan klub Divisi Utama bahkan Liga Super Indonesia. Sebut saja kiper Husin Mugni (20) yang diminati tiga klub Divisi Utama, Persekabpas Pasuruan (Jatim), Persigo Gorontalo dan satu klub dari Aceh. “Perwakilan maupun agen ketiga klub tersebut menghubungi saya beberapa hari setelah Barito menjadi kampiun Divisi II akhir Oktober lalu,” ungkap penjaga gawang yang biasa dipanggil Usai itu, Selasa (18/11). Dituturkannya, selain gengsi dan prestise bermain di kasta kedua sepakbola Indonesia, gaji yang dijanjikan klub-klub tersebut cukup menggiurkan bagi seorang pesepakbola profesional. “Tapi alhamdulillah hingga saat ini saya masih betah di Barito. Perhatian manajemen dan kekeluargaan dengan pengurus dan pemain membuat saya nyaman,” ujar kiper yang dijuluki Buffon oleh Bartman (Barito Mania), fans sejati Tim Seribu Sungai. Disamping itu, mantan penjaga jala PS Kabupaten Tapin dan Perseran Rantau ini juga masih menyimpan obsesi ingin membawa Barito ke Divisi Utama dan selanjutnya Liga Super. Pemain lain yang juga jadi incaran banyak klub adalah gelandang kiri elegan Andry Joko (23). Seperti disampaikan satu pengurus Barito, Andry yang berstatus sebagai pemain pinjaman dari Persela Lamongan (Jatim) sempat ingin ditarik kembali oleh tim anggota Liga Super Indonesia tersebut. Namun seperti yang dituturkan Andry sesaat setelah membawa Barito menorehkan sejarah sebagai tim pertama asal Kalimantan yang memboyong trofi kampiun Divisi II, sejauh ini dia masih kerasan mengenakan kostum kuning-kuning Barito Putera. (buy)

METRO BANJAR/AYA SUGIANTO

Ujian Ketangguhan H Giant

H Giant DOK.BPOST

OFFROADER kawakan Kalsel, H Sugian Noor atau lebih tenar dengan nama H Giant bakal diuji kompetitor dari Kalteng, DKI Jakarta dan Jatim dalam Jambore Jeep Fans 4x4 2008 di Taman Wisata Bukit Tangkiling, Palangka Raya, 22-23 November. Giant wajib menunjukkan ketangguhannya sebagai kampiun kejuaraan nasional Indonesian Offroad Federation (IOF) 2008 di lima special competitions stage (SCS) yang dibesut panitia lomba. Agus Darmawan, koordinator pelaksana dari Palangka Raya Jeep Fans (PJF) mengatakan acara tersebut digelar dalam rangka halal bihalal offroader seKalimantan. Selain itu, juga untuk mengenang dua bersaudara almarhum

Agus Wenthe dan Bruno Saptanoesa Wenthe yang dianggap sebagai tokoh offroad di Kalteng. “Biar begitu, lomba pasti seru karena medannya sangat menantang dengan kondisi jalan berlumpur dan berbatu,” katanya, Selasa (18/11). Kelas yang diperlombakan dalam gelaran ini adalah ekstrem dan standar pemula yang cukup disodori dua SCS. Untuk kelas ekstrem diperkirakan diikuti sedikitnya 40 mobil, di antaranya 15 mobil dari Kalsel, lima mobil dari Kaltim, dua dari Kalbar, empat dari Jabar, dua dari DKI Jakarta dan sisanya dari Kalteng. Sedangkan untuk kelas standar pemula diperkirakan diikuti sedikitnya 50 mobil. (mgb)

Mengembalikan Tradisi Emas KONTINGEN atlet pelajar Kalsel hanya membidik perbaikan peringkat pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2009 di Yogyakarta. Target yang cukup realistis, mengingat pada event serupa dua tahun lalu di Samarinda, Kaltim, tim pelajar Bumi Lambung Mangkurat hanya berada di ranking 24 dari 33 daerah peserta. Untuk itu, Banua mesti mengembalikan tradisi medali emas yang terputus pada 2007. Dari total 50 atlet yang berlaga di lima cabang olahraga, yakni sepakbola, tenis

lapangan, tenis meja, pencak silat dan gulat, peluang mendulang medali utama tersebut datang dari dua cabang terakhir. “Cabang gulat yang tidak melalui kualifikasi atau Popwil, selalu menjadi andalan Kalsel. Tapi mudah-mudahan cabang lainnya juga tak mau kalah menyumbangkan medali,” ujar Ketua Badan Pembina Olahraga Pelajar Kalsel, H Herman Taupan, Selasa (18/11).

Mengenai persiapan, dia menyebutkan setelah berakhirnya Popwil III di Banjarmasin dan Banjarbaru, atlet yang lolos ke Popnas dikembalikan ke daerahnya masing-masing untuk dilakukan pembinaan. “Dua pekan sebelum diberangkatkan ke Yogyakarta baru mereka kita kumpulkan untuk melakukan pemusatan latihan di Banjarmasin,” tambah Herman. (buy)

Prestasi Kalsel 1. Popnas Medan 2005 2. Popnas Kaltim 2007

Peringkat 17 Peringkat 24

2 emas 4 perak 5 perunggu 4 perak 7 perunggu


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Banjarmasin Post - 19 November 2008 by Banjarmasin Post - Issuu