| Kamis, 13 November 2008 | Halaman 5
Kenali Parpol Peserta Pemilu UNTUK memperkenalkan parpol peserta Pemilu 2009 kepada masyarakat, Banjarmasin Post menurunkan profil singkat parpol melalui rubrik Genta Partai. Tulisan ditayangkan dua kali dalam sepekan sesuai nomor urut parpol yang disahkan KPU.
DRS. FRANDS, MM
Barnas menfasilitasi tukang ojek nikasi dalam Bahasa Inggris. dalam pengurusan SIM dan STNK Dengan penguasaan ini, kata dia, secara kolektif,” bebernya. generasi kita tentu mempunyai n ‘ ilai Untuk menjalin silahturahmi dejual’yang jauh lebih baik terutama ngan konstituennya, Barnas berjika bekerja di luar negeri. Kemamkunjung sejumlah puan ijni akan sadaerah. ngat menunjang DPD Barnas Kalsel Dalam perjalanakompetensi akadeKetua : Agus Pasaribu an sosialisasi parpol mik yang telah ada. Sekretaris : Kadim Wijaya tersebut, Barnas meSelanjutnya, Barrasa amat tersentuh dan tergerak nas akan memajukan koperasi deuntuk memperjuangkan masyangan konsep ekonomi kerakyatan. rakat Kalsel terutama menyangkut “Kami telah mencoba dengan memkebijakan tambang. Masyarakat bentuk koperasi tukang ojek miharus menikmati sumber daya alam salnya di Jawa Barat. Dengan diyang ada di Banua.(aa) bentuknya koperasi tukang ojek ini,
Iklan PKS Kacau
WAKIL rakyat itu adalah sosok yang dipilih oleh rakyat untuk melindungi dan mengayominya. Kemudian memperjuangkan aspirasinya. Karena itu sudah sepantasnya bila para anggota dewan untuk memenuhi janji-janjinya saat kampanye. Jangan setelah jadi anggota dewan tak pernah lagi berkunjung ke daerah yang diwakilinya. (ncu)
JAKARTA, BPOST - Iklan PKS yang ditayangkan di televisi terus menuai kritik. Ketika menayangkan gambar pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari dan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan dalam iklan Sumpah Pemuda, partai ini diprotes dua organisasi Islam itu.
GGL
Dan ketika memanfaatkan momen Hari Pahlawan, dengan menayangkan gambar penguasa Orde Baru, Soeharto, partai berbasis Islam ini terus menjadi sasaran kritik. Presiden PKS, Tifatul Sembiring mengatakan, iklan yang menampilkan delapan tokoh bangsa sudah dihentikan. Namun bukan ka-
rena mendulang protes dari berbagai pihak. Melainkan terjadi perbedaan konsep iklan antara yang asli dengan yang ditayangkan di televisi sehingga jadi kacau. “Yang diajukan kepada DPP berbeda dengan yang di televisi. Ini jadi kacau,” kata Tifatul Sembiring, kemarin. Dijelaskan Tifatul, konsep iklan yang diajukan kepadanya terdiri dari sejumlah tahap. Awalnya, muncul wajah Soekarno dan Soeharto. Kemudian ada suara “Mereka sudah berbuat apa yang mereka bisa”. Setelah itu muncul gambar Jendral Sudirman dan Bung Tomo. Lalu terdengar suara “Mereka sudah berikan apa yang mereka punya”. Kemudian muncul wajah KH Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy’a ri. Selanjutnya terdengar suara “Mereka adalah guru bangsa”. Lalu muncul gambar Bung Hatta dan AM Natsir. Berikutnya terdengar suara “Mereka adalah pahlawan kita”. Terakhir muncul logo partai berupa bulan sabit dan padi itu. “Itulah yang sebenarnya diajukan. Tapi ternyata munculnya malah jadi satu dengan suara Mereka adalah pahlawan kita. Kacau. Iklan itu telah dihentikan. DPP sedang mencari letak kesalahannya, kenapa bisa terjadi hal itu,” kata Tifatul. Sementara itu menanggapi kiritik Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang mengatakan iklan PKS telah menyalahi etika sehingga warga Muhammadiyah akan antipati dengan PKS, Tifatul menganggap Din merasa tersaingi. “Mungkin dia merasa tersaingi. Di PKS ada orang Muhammadiyah, NU, dan yang lain,” kata Tifatul santai. (inl/rbt)
SEGALANYA punya. Cerdas, suara merdu dan berparas cantik. Tapi itu tak membuat Gita KDI percaya diri alias pede menjadi caleg DPR daerah pemilihan Jawa Barat XI, dari PKB. Gita justru mengaku belum siap untuk terjun ke kancah politik. “Sebetulnya secara mental saya merasa belum siap,” ungkap mojang asal Bandung tersebut saat bertandang ke rumah Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar, beberapa waktu lalu. Ketidaksiapan itu menurut Gita dikarenakan dia tidak memiliki latar belakang politik. Terlebih dengan status kuliahnya yang belum selesai. “Itulah yang bikin saya tidak percaya diri, karena belum merasa matang betul dalam hal politik. Selain itu karena pendidikan saya di Bandung belum selesai,” ujar mahasiswi UPI Bandung itu. Gita lalu bercerita mengenai awal mula pencalonannya sebagai caleg di PKB. Gita terkejut saat didatangi utusan PKB. Sempat tebersit keraguan tentang tawaran tersebut. Meski begitu, Gita mengaku pasrah. Jadi caleg atau tidak, dia percaya akan mendapatkan yang terbaik. Yang pasti Gita siap mewarnai kampanyenya dengan bernyanyi.(dtk)
Gita KDI
KAPANLAGI.COM
Kurang Pede
Hj Kathrin Fauzi, Mantan Model
1. HANURA
: 250 POIN
20. PDK
:
0
2. PKPB
: 1.650 POIN
21. REPUBLIKAN
:
40 POIN
3. PPPI
:
22. PELOPOR
:
10 POIN
4. PPRN
: 160 POIN
23. GOLKAR
: 430 POIN
5. GERINDRA
: 4.420 POIN
24. PPP
:
10 POIN
6. BARNAS
:
25. PDS
:
0
7. PKPI
: 250 POIN
26. PNBK
:24.970 POIN
8. PKS
: 490 POIN
27. PBB
: 140 POIN
9. PAN
:
440POIN
28. PDIP
: 480 POIN
10. PPIB
:
0
29. PBR
: 190 POIN
11. KEDAULATAN
: 1.680 POIN
30. PATRIOT
:
12. PPD
:
0
31. DEMOKRAT
: 380 POIN
13. PKB
:
90 POIN
32. PKDI
:
14. PPI
: 220 POIN
33. PIS
: 280 POIN
15. PNIM
:
34. PKNU
:
70 POIN
16. PDP
: 250 POIN
41. MERDEKA
:
0
17. PAKAR PANGAN: 170 POIN
42. PPNUI
:
0
18. PMB
:
90 POIN
43. PSI
:
10 POIN
19. PPDI
:
0
44. PARTAI BURUH :
0
0
0
0
50 POIN 0
Tingkatkan Kinerja PNS
Mengayomi Masyarakat
■ Tifatul: Din Merasa Tersaingi
Tifatul Sembiring
H. AGUS PASARIBU, SH.MH
BPOST/NCU
internasional. Pendidikan Bahasa Inggris secara gratis diberikan pada masyarakat luas di tingkat kabupaten dan kota di setiap daerah pemilihan. “Barisan Nasional akan memberikan pendidikan kursus Bahasa Inggris dengan menitikberatkan pada penguasaan kemampuan percakapan Bahasa Inggris,” ujar caleg DPR RI ini. Selama ini, kata F rands, penguasaan kemampuan komunikasi Bahasa Inggris di Indonesia sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Padahal penguasaan Bahasa Inggris merupakan aset penunjang dalam dunia kerja dan dunia usaha. Sistem pengajaran Bahasa Inggris yang akan diterapkan dalam kursus ini selama 50 jam dengan metode khusus. Jadi, setelah pembelajaran tersebut, masyarakat sudah dipastikan mampu berkomu-
DOK PRIBADI
JANGAN No Action Talk Only. Masyarakat perlu bukti nyata kiprah paprol. Untuk itu, Partai Barisan Nasional (Barnas) telah menyusun program nyata untuk masyarakat. “Seperti yang kita ketahui, banyak parpol yang akan ikut Pemilu 2009. Untuk itu sebagai bentuk eksistensi pengabdian parpol harus ada perbuatan nyata yang bisa dirasakan masyarakat langsung,” ujar Ketua DPD Partai Barisan Nasional Kalimantan Selatan, Agus Pasaribu. Untuk itu, timpal fungsionaris Partai Barnas Kalsel, F rands, partainya siap mengentaskan belenggu yang tengah mengungkung bangsa dalam keterbelakangan. Dan jalur yang ditempuh dalam perjuangannya tersebut adalah pendidikan. Terutama dalam kaitannya dalam penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi
DOK PRIBADI
Majukan Pendidikan dan Ekonomi Kerakyatan
KENAIKAN gaji para pegawai negeri sipil hampir tiap tahunnya terjadi. Itu patut bila diikuti dengan meningkatnya kinerja dalam instansinya masing-masing. Bagi anggota dewan bisa mengusulkan pada pemerintah untuk memberlakukan terobosan baru guna mengecek kinerja Ariesa, Mahasiswi pegawai. Salah satunya dengan membuat badan pengawas independen di masing-masing instansi sehingga kinerja pegawainya meningkat. Ini tugas wakil rakyat untuk mendorong itu. (ncu)
BPOST/NCU
Banjarmasin Post