DPMAG Edisi Istimewa Tata Aria Expedition 2014 | Majalah Otomotif Dapurpacu.com

Page 1

52

GRATIS PAGES Majalah ini tersedia dalam format digital dan diberikan secara gratis untuk umum. Dapat diakses melalui laman www.dapurpacu.com

+

WARTAWAN BICARA

SEMUA HAL TENTANG TATA ARIA

INCLUDE

JAVA'S HOT SPOTS

TATA ARIA PROFILE

DETIL-DETIL KEUNGGULAN

THE STRONG

CROSSOVER Edisi isTimEWa - SEPTEMBER 2014

3.100Km in 6 days

DENGAN RP 1 JUTA TATA ARIA SANGGUP MENEMPUH JAKARTA - bALI - JAKARTA



 CATATAN REDAKSI | DAFTAR ISI

DA F TA R I S I

CATATAN REDAKSI

EDISI ISTIMEWA / SePTeMBeR 2014

Wahyu Lazuwardi

SenioR eDiToR DAPuRPAcu.coM

KAlI INI DP-MAG muncul sebagai sebuah paket bacaan informatif sekaligus hiburan yang sangat istimewa bagi Anda, para pecinta otomotif. Namun seperti biasa, majalah digital ini tetap bisa Anda miliki secara gratis dengan cara mengaksesnya melalui www.dapurpacu.com. Mengapa kami menyebut edisi DP-MAG kali ini sebagai sebuah paket istimewa? Ya, karena kamilah media pertama di Indonesia yang secara ‘konyol’ berani mempertaruhkan waktu, tenaga, pikiran, dan keterampilan untuk berkendara sejauh lebih dari 3.000 kilometer bersama produk kendaraan asal India, Tata Motors, yaitu Tata Aria. Pihak Tata Motors Indonesia (TMI) sendiri awalnya ragu terhadap keseriusan kami tersebut. Terlebih kami ingin mengendarai crossover itu melintasi pulau Jawa melalui garis pantai selatan. Menurut TMI, pihaknya sendiri belum pernah memecut Aria menjelajahi rute yang akan kami lalui. Maklumlah, kondisi jalan serta kontur lintasan di jalur selatan pulau Jawa terkenal kurang bersahabat dengan mobil-mobil penumpang. TMI pun terkejut manakala mengetahui bahwa perjalanan Tata Aria Expedition tanpa didukung kendaraan pendamping. Intinya, mereka khawatir kami akan kesulitan apabila mengalami masalah teknis di daerah yang jauh dari kota. Tapi akhirnya semua ketakutan itu tidak berwujud. Tata Aria sanggup membawa kami melibas rute-rute menantang. Enam hari kami memacu penuh Tata Aria melintasi tak kurang dari 50 kota dari Jakarta hingga Bali dan kembali ke Jakarta. Tiga malam bahkan menjadi momen bahagia karena kami terpaksa bermalam di “Hotel Aria” yang hanya memiliki tiga baris bangku. Namun rasa letih pun terbayar dengan hasil paket bacaan istimewa ini. n

RubRik CATATAN REDAKSI STAGE 1 Jakarta - Bali 1.589Km PROFILE Tata Aria PESAN DIREKSI Tata Motors Indonesia STAGE 2 East Java EAST DEALER Hanata Auto Surabaya HOT SPOT EAST jAvA Wisata Sarangan STAGE 3 Central Java CENTRAL DEALER Mandiri Sentosa Surakarta HOT SPOT CENTRAL jAvA Wisata Laweyan STAGE 4 West Java HOT SPOT WEST jAvA Wisata Waduk Jatiluhur THE FACT Route and Drive THE DIESEL Keuntungan DIESEL CARE Tips Diesel

Hal 03 04 10 16 18 26 27 28 36 37 38 46 47 48 50

QUOTES: HAL

“Kami mengeksplorasi keunggulan torsi yang dimiliki Tata Aria. Hasilnya, di jalur menanjak crossover ini mudah menyalip kendati dimulai dari kecepatan rendah.”

HAL

“Jalan aspal selepas kawasan wisata Sarangan begitu mulus. Kesempatan ini kami gunakan untuk bermain-main dengan manuver cepat di tikungan. Beruntung Tata Aria tidak limbung.”

HAL

“Kami baru bisa mencapai Gapura Kujang di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat di Banjar Patroman setelah 10 jam perjalanan dari Solo via jalur selatan.”

HAL

“Dengan ground clearance tinggi kami berani membawa Tata Aria menyentuh bibir Waduk Jatiluhur. Kami tak akan bertingkah konyol seperti itu bila ditemani sebuah MPV biasa.”

HAL

“Merawat mesin diesel sangat mudah dan murah. Jelas tidak serumit mobil-mobil bensin. Beginilah cara paling mudah agar mesin diesel lebih awet muda.”

08 22 35 43 50

TENTANG DP-MAG DP-MAG merupakan majalah internet yang dibangun menggunakan desain khusus menyesuaikan pola membaca pada perangkat komputer atau telepon pintar. Majalah yang hanya disajikan dalam format pdf online ini menjadi bagian dari website Dapurpacu.com sebagai media massa bidang otomotif. Rubrikasi yang disajikan DP-MAG dipilih berdasarkan tema-tema penting, sehingga media ini lebih fokus. Didukung tim redaksional dan desainer majalah berpengalaman, DP-MAG memberi warna baru sekaligus trend setter di bidang media massa otomotif nasional. ***

OUR TEAM EDITORIAL - Chief Editor Wisnu Guntoro Adi Managing Editor Indra Prabowo Senior Editor Wahyu Lazuwardi, Kusnadi Chahyono Reporters Wahyu Hariantono, Resa Revano, Ricky Setiawan, Hanggianto M. Laksono, Photograhers Bayu Nurpatria, Yusuf Arief (Contributor), Designer Wisnu Guntoro Adi Secretary Arlestia Sanjaya IT - Web Master Prima Ditya Kostrada Sys Admin Bagus Handaka Web Design Eric Social Media Fakhmi Khaerul Rizal, Hendry Hendrawan MARKETING - Account Manager Vinalia Syamsul Account Executive Natalia Project Managers Andry Agus Adrian, Dudy Prayitna Zarius SUPPORTS - HR & GA Supporting Retno Nur Pertiwi Finance & Accounting Hery Purwanto, Tomi Novianto Office Boy Aji Jaka Herlangga LAW - William Eduard Daniel, S.E., S.H., LL.M., MBL DIRECTORS - Director Yudhiana Direktur Corporate Leaders Gustom Muzlie Head Editor Wisnu Guntoro Adi ADDRESS: Dapurpacu.com | PT Dapur Pacu Indonesia Jl. Taman Radio Dalam Raya No. 15, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12140 | Telp: +62-21 2940 8059 | Fax: +62-21 2930 7394 Editorial e-mail: redaksi@dapurpacu.com | Marketing e-mail: marketing@dapurpacu.com | Info e-mail: info@dapurpacu.com

Dilarang menggunakan artikel dan foto-foto yang dimuat dalam DP-MAG tanpa izin tertulis dari PT Dapur Pacu indonesia sebagai pemilik. Penggunaan artikel dan fotofoto di luar izin merupakan tindakan melawan hukum dan akan dikenai sanksi.

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

3


TATA ARIA EXPEDITION

STAGE 1

 TATA ARIA EXPEDITION

PESTA TORSI DI JALUR SELATAN

ManajeMen TaTa MoTors IndonesIa TerBeLaLaK KeTIKa KaMI IngIn MengujI TaTa arIa soLo run darI jaKarTa Menuju BaLI. seBaB, InILaH PerjaLana TerjauH dan MenanTang Yang PernaH dILaKuKan WarTaWan BersaMa CrossoVer TaTa arIa. TerLeBIH jaLur seLaTan jaWa BuKan jaLur FaVorIT unTuK KendaraanKendaraan PenuMPang.

4

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


 STAGE 1 | JAKARTA - BALI 1.589KM

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

5


B

ias jingga mulai terlihat di ujung jalan di kawasan Banjar, Jawa Barat. Rona itu seperti isyarat matahari pagi akan bersemangat menyambut kami, tim Tata Aria Expedition (TAE) yang terdiri dari tiga wartawan Dapurpacu.com. Padahal dini hari tadi hujan turun malu-malu. Dugaan kami hujan sesungguhnya akan datang pada pagi pertama perjalanan TAE menuju Bali dari Jakarta. “Beruntung pagi ini cerah, sehingga lintasan kering, dan kita bisa memaksimalkan performa. Mudah-mudahan jadwal tiba di Bali tidak terlambat,” kata kepala tim TAE Wahyu ‘Senior’ Lazuwardi sambil mengemudikan Tata Aria. “Kita harus seperti sopir travel mengejar setoran. Sekalian biar kita tahu seberapa cepat Aria, dan mungkinkah dia boros bahan bakar.” Sejak semalam, ketika kami memulai perjalanan, Senior memegang penuh kemudi. Di sampingnya duduk navigator, Wahyu ‘Junior’ Hariantono. Sementara Wisnu Guntoro Adi, pemimpin redaksi Dapurpacu.

com yang kali ini bertugas menjadi juru foto, memanfaatkan malam untuk istirahat di bangku belakang yang lapang. Sepanjang malam hingga pagi, di saat lalulintas lengang, Senior memanfaatkan kondisi tersebut untuk melesatkan Aria secepat yang dia bisa. Tak jarang jarum speedometer dibiarkan bertahan di 160 km/jam di lintasan tol Jakarta, Cikampek, dan Padaleunyi. Mesin diesel berkapasitas 2.2-liter VTT DiCOR Turbocharger Intercooler yang digendong Aria menyimpan torsi 320Nm pada 2.700rpm. Sebuah bilangan besar yang membuat crossover bertubuh tinggi besar ini mudah berakselerasi. “Beruntung Aria punya torsi besar. Menyalip (kendaraan) jadi cepat,” ujar Senior yang dalam perjalanan ini memilih jalur selatan Jawa. Berkali-kali pula Senior memuji sistem transmisi dan kelembutan kolping Aria. Menurutnya, dia selalu mudah mengganti tingkat percepatan. Sedangkan kopling dinilainya telah meringankan pekerjaan

Ketika di jalan aspal Tata Aria berlaku seperti sebuah MPV yang nyaman meski pada kecepatan tinggi. Dan, dia akan berubah layaknya SUV manakala kami mendorongnya ke lintasan off-road.

6

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


 STAGE 1 | JAKARTA - BALI 1.589KM kaki kirinya. “Komplingnya empuk, dan tarikannya pendek. Pas buat menggenjot akselerasi spontan,” katanya. Alhasil dalam hitungan tujuh jam pertama, tepatnya pukul 08:00, kami bisa menembus Pangandaran melalui Tasikmalaya. Tercatat rute ini berjarak sekitar 500 kilometer dari Jakarta. Karena itu kami memutuskan mengisi solar. Sebab volume bbm di tangki menyisakan seperempat. Sesuai Multi Information Display kami mengonsumsi rata-rata 13 km/liter bahan bakar. Jumlah tersebut ekonomis. Pasalnya, untuk mengembalikan tangki penuh kami hanya perlu Rp 209.000,- atau setara 38 liter solar. DIESEL POWER Senior masih memegang kemudi ketika kami memasuki gapura pemisah provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat di ujung Kalipuncang. Saat itu pukul 10:30. Artinya, dia masih kuat meski sudah 10 jam menggerakkan kemudi dan memainkan tuas transmisi 5-speed manual Aria.

“Biar saja dulu, tanggung. Nanti habis makan siang saya mau istirahat,” jawab Senior tatkala Wisnu bertanya tentang staminanya. “Wah, Senior seperti diesel Tata, ya? Semakin panas performanya kian beringas,” sahut Junior diiringi tawa kami. Sejurus kemudian Senior bercerita tentang keuntungan memiliki kendaraan diesel. “Diesel itu bukan cuma menang di urusan ekonomis. Konsumsi irit, harga solar subsidi juga lebih murah ketimbang bensin premium,” katanya. “Mesin diesel kuat dan tidak butuh perawatan mahal seperti mobil-mobil bensin.” Mendengar cerita Senior, Wisnu ikut menjelaskan tentang bagaimana mesin diesel menciptakan performa. Diterangkannya, mesin diesel bekerja memanfaatkan tekanan tinggi dan pemanasan bahan bakar. “Pada prinsipnya, solar akan mudah terbakar bila dipanaskan. Energi ledakan solar ketika dikompresi lebih besar daripada bensin,” ujar Wisnu. “Makanya, semakin panas mesin diesel maka performanya semakin tinggi. Ledakan diesel menghasilkan momen puntir lebih besar daripada mesin bensin. Konstruksi dan layout mesin diesel bahkan dibuat lebih kuat untuk mengimbangi kompresi yang sangat tinggi itu,” lanjut pria yang dikenal luas sebagai wartawan senior otomotif ini. SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

7


Kami mengeksplorasi keunggulan torsi yang dimiliki Tata Aria. Hasilnya, di jalur menanjak crossover ini mudah menyalip kendati dimulai dari kecepatan rendah.

Belum tuntas pembahasan tentang diesel, tiba-tiba Senior menepikan Aria. Kami berhenti di sebuah restoran. “Jam telah menunjukkan waktu makan siang, kawankawan. Mari kita isi perut, saya juga mulai kantuk,” sergah Senior. Usai menyantap menu sederhana, Senior memberikan kemudi kepada Junior. Sayangnya, jalur sepanjang Kebumen begitu padat siang itu. Akibatnya, sesekali reporter kami ini terpaksa sesekali ‘menggunting’ jalur kanan, menyalip truktruk yang berjalan pelan. Beruntung Aria memiliki akselerasi spontan. Karena itu, menyalip di jarak pendek dari kecepatan rendah tidak merepotkan. Dan, karena padatnya arus lalulintas, jadwal bermalam di Ponorogo tidak terkejar. Lazuwardi lalu memutuskan tim untuk bermalam di Jogyakarta. “Besok pagi kita kejar Bali. Mudah-mudahan jalur kosong sehingga kita bisa memacu Aria, mengejar ketertinggalan waktu,” seloroh Senior. MENGEJAR DEWATA Segera kami meninggalkan Jogja usai sarapan pagi. Targetnya, bisa bermalam di Pulau Dewata sebelum dini hari. Sebuah rencana yang tampaknya sulit diwujudkan. Apalagi kami harus meladeni kebutuhan foto-foto yang diharapkan Wisnu. Benar saja. Tak jauh selepas hotel di Jogja Wisnu sudah meminta Senior menghentikan Aria. Dia ingin memotret Aria

8

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

dengan latar belakang Tugu Jogja. Padahal lalulintas padat. Namun siapa yang berkuasa menangkis permintaan bos? Faktanya kami tak hanya menghabiskan waktu untuk sesi foto di situ. Banyak tempat di sepanjang Jogja hingga Wonogiri yang ikut dijadikan lokasi pemotretan Aria. Hasilnya, dalam lima jam kami hanya bisa menyentuh kawasan Waduk Gajah Mungkur di daerah Wuryantoro. Sebuah jarak yang cukup dekat dari Jogja yang umumnya hanya butuh 3 jam berkendara. Molornya waktu semakin panjang lantaran diisi acara makan siang. “Bos, kita harus cepat,” kata Senior. “Ok, nanti saya yang setir. Berapa lama biasanya Wonogiri ke Ponorogo?” sahut Wisnu. “Satu setengah jam, kata orang tadi,” jawab Senior. “Sip! Nanti saya bikin lebih cepat dari itu,” janji Wisnu. Wisnu lalu mengambil anak kunci. Baginya mengemudikan Aria bukan yang pertama. Dia pernah membawa Aria ketika berkunjung ke pabrik Tata Motors di Pune, India tahun lalu. Dia pun hanya butuh waktu singkat untuk kembali mengingat karakter performa, kemudi, dan pengereman kendaraan tujuh penumpang itu. O ya, Wisnu tergolong pengendara mahir. Dia juga mentor bagi wartawan pemula yang ingin belajar dasar berkendara aman. Jadi tak mengherankan bila jalur sempit berkelok, menanjak, dan menurun antara Wonogiri hingga Ponorogo dilahap


 STAGE 1 | JAKARTA - BALI 1.589KM

bagaikan sirkuit gokart. Sepanjang perjalanan dia memperli­ hatkan kepada kami cara menggali keun­ tungan dari torsi besar yang dimiliki Aria. Pandai betul dia memanfaatkan momen­ tum. Empat mobil di depan yang sedang menunggu kesempatan mendahului truk di tanjakan bisa dilahap dengan manuver jitu. “Kita perlu melihat mobil apa yang ada di depan, dan menaksir rasio bobot dengan torsi yang dimilikinya. Sepanjang jalan tadi saya yakin Aria paling besar performa­ nya,” ucap Wisnu seraya menepikan Aria di depan gapura Kabupaten Ponorogo. “Jam berapa sekarang? Lumayan 20 menit lebih cepat dari biasanya, kan?” ujar Wisnu. Kini jalur Ponorogo menjadi milik Se­ nior. Dia lansung tancap gas menyisir wilayah Trenggalek yang merupakan alur pegunungan dengan tanjakan dan tikung­ an terjal. Sekali lagi, hal itu bukan masa­ lah bagi Aria dan pengalaman berkendara sang Senior. Kendaraan demi kendaraan disalip tanpa kesulitan berarti. Aria terus dipacu hingga kami memasuki Tulung­ agung, Blitar, dan Malang. Menjelang tengah malam, Junior meng­ ambil alih kuasa kemudi. Dia membabat ja­ lur datar Pasuruan, Probolinggo hingga Pai­ ton, sebelum akhirnya menyerahkan Aria kepada Wisnu di daerah Pasir Putih karena kantuk mulai menyerangnya. Maklum saat itu jam menunjuk pukul 02:30. Di tengah lintasan gelap, dan semua navigator terlelap, Wisnu melarikan Aria.

Dirinya berharap ada kendaraan lain yang bisa dijadikan teman. Sayangnya, tak ba­ nyak mobil ingin berlari di atas kecepatan rata­rata 100 km/jam di lintasan berkelok tanpa penerangan jalan. Karena itu, ja­ dilah Aria seperti mobil terdepan dan tiba di pelabuhan Ketapang manakala kilauan jingga mulai tampak di ufuk barat. Di ujung pulau Jawa itu Aria telah menempuh 1.589 kilometer sejak dari Jakarta. Kami pun sudah menghabiskan waktu sekitar 50 jam, termasuk menginap di Jogja. Rasa lega menyeruak. Akhirnya kami sampai di Pulau Dewata kendati lebih lambat sekitar 8­9 jam dari target. Kami pun hanya menghabiskan uang tak lebih dari Rp 600 ribu untuk belanja solar. Itu pun masih tersisa tiga per empat di dalam tangki. Ketika langit terang kapal ferry yang mengakut kami dari pelabuhan penye­ berangan Ketapang tiba di Gilimanuk. Senior langsung mengarahkan Aria men­ jejak tanah para dewa. Di sini tujuan kami tidak banyak. Hanya mencari beberapa titik pemotretan sebagai bukti bahwa kami mampu menggapai Bali dengan Tata Aria. Senior pun hanya menghabiskan jarak sekitar 150 kilometer untuk mencari pura dan pantai di kawasan Rambut Siwi, Jembra­ na. Selepas itu, tepatnya pukul 11:00, kami telah kembali berada ke Gilimanuk guna melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Jujur kami sangat lelah. Namun pengalaman berkendara menyenangkan bersama Tata Aria sanggup menutupi rasa letih. n SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

9


TATA ARIA EXPEDITION

CAR PROFILE

ďƒ˜ TaTa aria Profile

Crossover keluarga nan tangguh

Secara utuh tata aria dirancang melalui Serangkaian penelitian mendalam yang melibatkan banyak ahli dari berbagai diSiplin ilmu. haSilnya, aria lahir Sebagai croSSover yang di dalam nadinya mengalir darah Suv, mpv, Sedan, dan kendaraan komerSial yang tangguh.

10

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


 CAR PROFILE | TATA ARIA

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

11


K

ehadiran Tata Aria pada Septem­ ber 2013 menjadi bagian dari pem­ buktian keseriusan Tata Motors merengsek pasar Indonesia. Pabrikan mo­ bil asal India ini tahu persis kegandrung­ an konsumen kendaraan di Tanah Air ter­ hadap mobil berdaya angkut penumpang tinggi. Ya, Aria mampu menampung tujuh penumpang. Di Indonesia kelompok terse­ but praktis hanya diisi Toyota Kijang Inno­ va dan Proton Exora dalam segmen MPV. Sementara di segmen SUV ada Chevrolet Captiva, Mitsibishi Pajero Sport, dan Toyota Fortuner. Uniknya, Aria mampu bermain pada kedua segmen kendaraan tersebut. Hal ini terjadi lantaran Aria lahir sebagai kenda­ raan bergenre crossover. Dengan kata lain, Aria dibangun melalui peleburan plat­ form Sedan, SUV, MPV, dan MUV. Menurut Tata Motors, crossover yang dibangun­ nya memiliki keunggulan tersendiri. Aria yang bertubuh tinggi besar didorong untuk mampu memberikan kenyamanan bagi pe­ numpang layaknya MPV dan ketangguhan serta daya jelajah tinggi seperti SUV. Lewat keunggulan tersebut Tata Motors berkeyakinan Aria mampu memenuhi tun­ tutan konsumen Indonesia. Aria tak hanya bersaing dalam urusan teknologi dan fitur yang berlimpah. Di sisi lain, Tata Motors Indonesia sebagai agen pemegang merek memberi badrol hanrga menarik, yaitu Rp 268 juta (OTR­Jakarta). Produk Global Aria merupakan proyek serius yang dikem­ bangkan Tata Motors di India. Ketika mem­

12

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

bangun mobil ini Tata Motors melaku­ kan riset mendalam terhadap kebutuhan konsumen kendaraan di negara­negara berkembang, termasuk Indonesia. Tak kurang dari 150 orang dalam ber­ bagai disiplin ilmu bergabung dalam tim pengembangan. Mereka adalah ahli­ahli pembuat kendaraan dari Tata Motors, ser­ ta perusahaan otomotif terkemuka di dunia yang telah menjadi milik Tata Motors, Ja­ guar­Land Rover. Konsep Aria sendiri muncul pertama kali di Geneva Motor Show 2005, disusul pada New Delhi Auto Expo 2006. Empat

tahun kemudian, tepatnya pada New Delhi Auto Expo 2010, Aria versi produksi diperli­ hatkan ke dunia. Dalam waktu singkat, Aria langsung mendominasi segmen kendaraan medium tujuh penumpang di India. Sukses tersebut membawa keyakinan bagi Tata Motors yang lalu menginvasi penjualan ke­ 15 negara termasuk Spanyol dan Turki. desain Modern Sebagai kendaraan yang lahir di era tek­ nologi pesat dan kehidupan modern, Aria telah melengkapi dirinya dengan ber­ bagai fasilitas yang menjadi tuntutan kon­


ďƒ˜ CAR PROFILE | TATA ARIA

Keaslian bentuk Tata Aria menunjukkan kematangan tim desain Tata Motors. Aria memiliki bentuk tersendiri yang bisa membedakannya dengan merek-merek lain.

sumen hari ini dan masa mendatang. Hal itu tampak dari banyaknya fitur MPV yang terserap di kabin Aria. Sementara otot-otot SUV ditonjolkan di lini mesin, suspensi dan roda, kemudi, hingga pengereman. Kematangan Tata Motors di ranah otomotif juga tertangkap dari keaslian desain yang tertuang pada eksterior dan interior. Artinya, Aria telah menjadi sosok kendaraan berciri tersendiri. Lihat saja fascia depan yang didominasi lampu lebar meruncing dengan independent projector. Rasakan pula bentuk grill lebar dan bumper yang diimbuhi air-scoop

besar. Semua itu menghasilkan kesan agresif dan tangguh. Apalagi keempat fender dibuat menonjol layaknya bahu atlit, ciri khas SUV. Tak kurang dari itu, kesan sportif ikut diperlihatkan oleh munculnya pipa chrome muffler di kedua sisi belakang Aria. Wujud Aria sebagai MPV berdesain matang juga terlihat pada interior. Dashboard yang dipahat sedemikian rupa dengan center console besar dan audio in-dash LCD sungguh mengisyaratkan kemewahan. Dalam keadaan gelap dan kontrol lampu diaktifkan, tombol-tombol di dashbord menghasilkan pancaran putih,

biru, merah dan jingga yang meneduhkan. Sementara pada metercluster pengemudi disuguhkan berbagai informasi, termasuk angka-angka kecepatan dan putaran mesin (rpm). Selain itu terdapat pula MID (Multi-Information Display) sebagai informasi jarak tempuh dan konsumsi rata-rata BBM. Layaknya MPV modern, Aria telah dibekali susunan bangku teatrikal, di mana posisi bangku semakin tinggi ke belakang. Bangku baris kedua dan ketiga bahkan bisa diatur dalam beberapa konfigurasi. Tak terkecuali dilipat hingga menciptakan lanSEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

13


Segudang fitur diberikan untuk mendukung kebutuhan berkendara individu dan keluarga. Rangkaian teknologi terkini disematkan hingga tercipta kendaraan performa tinggi nan nyaman.

14

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


 CAR PROFILE | TATA ARIA

tai rata. Dengan kemampuan tersebut kabin Aria jadi bermanfaat multi-fungsi. Selain paket keselamatan seatbelt, seluruh bangku Aria dilapis kulit dengan bantalan tebal yang ergonomis. Pada semua posisi duduk terdapat cerobong AC. Di samping itu, Aria menghadiahi limpahan laci penyimpanan barang. Setidaknya terdapat tujuh kotak yang disusun memanjang ke belakang di atas kepala, di mana tiga di antaranya sebagai tempat kacamata. MeSIn dan keSelaMaTan Aria menggendong mesin diesel modern 2.2 DiCOR VTT (Direct Injection Common Rail-Variable Turbine Technology) dengan transmisi 5-speed manual. Meski kapasitas mesinnya hanya 2.179cc (lebih kecil dari Toyota Innova dan Mitsubishi Pajero Sport), namun Aria menghasilkan performa tinggi. Faktanya mesin tersebut mampu melepaskan tenaga maksimum 140PS/4.000rpm dengan torsi menembus 320Nm/2.700rpm. Bandingkan dengan Innova diesel (2.494cc) 102PS/3.600rpm dan 204Nm/3.200rpm. Pajero Sport dengan selisih mesin lebih besar (2.477cc) cuma menghasilkan 136PS/3.500rpm dan 136Nm/3.500rpm. Lewat performa yang sangat besar

n UkUran kUalitas tata aria TaTa aRIa merupakan salah satu mo­ del unggulan Tata Motors yang dibangun setelah melalui proses perakitan istime­ wa dengan tujuan meningkatkan kualitas produk. Inti dari maksud tersebut adalah untuk memberikan kepuasan kepada pe­ langgan. Bahkan teknologi robotic terkini telah diterapkan guna menjamin akurasi dan hasil produk berkualitas. Perlu diketahui, material besi yang digunakan untuk membangun Aria diam­ bil dari kelas E34 dan E46. Besi berkelas

tersebut telah mendapatkan pengakuan “Best in Class” untuk standar keselamatan serta berdaya tahan lama. Tak berhenti di situ, proses pembuatan besi­besi untuk rangka dan panel­pa nel bodi Aria dilakukan melalui serangkaian teknologi canggih yang modern atau dise­ but dengan Hydroforming System. Lewat metode tersebut maka kualitas besi yang prima namun ringan dan tahan lama dapat tercapai secara sempurna. Pada akhirnya sanggup menekan efek kerusakan. n

SpeSIfIkaSI TaTa aRIa

Panjang 4.780mm LEBaR 1.895mm TInggI 1.780mm SumBu Roda 2.850mm BERaT KoToR 2.065kg KaPaSITaS mESIn 2.179cc TIPE mESIn 2.2L DICOR Turbocharger, Intercooler TEnaga maKS. 140PS/4.000rpm ToRSI maKS. 320Nm/2.700rpm TRanSmISI 5-speed Manual uKuRan Roda 235/70 R16 REm dEPan C akram Ventilasi REm BELaKang Cakram KEmudI Power Assisted Rack & Pinion SuSPEnSI dEPan Double wishbone, coil springs, shock absorber & anti-roll bar SuSPEnSI BELaKang Coil spring 5-link rigid axle, shock absorber & anti-roll bar

tersebut Aria mampu berlari hingga batas kecepatan yang tinggi, sekaligus sanggup berakselerasi agresif. Dengan kata lain, perfoma Aria bisa berbicara di lintasan aspal hingga off-road. Pun begitu, pengemudi dan penumpang tidak perlu terlalu khawatir ketika Aria unjuk performa. Sebab untuk menghentikan lajunya yang kencang Tata Motors telah melengkapi sistem pengereman mobil berpenggerak roda belakang ini dengan fitur keselamatan ABS-EBD. Keuntungan lain, Aria termasuk kendaraan hemat BBM. Bila kita mampu bergerak secara benar maka bukan mustahil Aria hanya butuh 1 liter solar setiap jarak 16 Km. Paling tidak Dapurpacu.com sudah membuktikannya. n SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

15


TATA ARIA EXPEDITION

THE DIRECTOR

ďƒ˜ President director tata Motors indonesia

Biswadev Sengupta Tata Aria lahir sebagai kendaraan global yang tak hanya memiliki fungsi tinggi untuk sebuah mobil keluarga, tapi juga menghadirkan performa luar biasa, daya tahan tak tertandingi, diiringi kualitas bersaing dan teknologi terkini.

16

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


 TATA MOTORS INDONESIA | PRESIDENT DIRECTOR

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

17


TATA ARIA EXPEDITION

STAGE 2

ďƒ˜ MENEMBUS JAWA TIMUR

Mulai Jatuh

CINTA hanya lima jam kami berada di bali. Selanjutnya, kami haruS mengejar Surabaya Sebelum tengah malam. Perjalanan nonStoP jogjakarta - bali - Surabaya diiSi menginaP di 'hotel aria' yang laPang. kami tak kuatir temPeratur meSin. karena itu, aria tetaP kami beSut hingga kami maSuk jawa tengah via magetan.

18

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


 STAGE 2 | EAST JAVA

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

19


K

ami terus dikejar waktu. Bali yang indah terpaksa kami lepaskan. Pun kami tetap berpuas karena bisa menyentuh Tanah Dewata dengan roda-roda Tata Aria. Lima jam sudah cukup. Dan, siang itu, setelah menyeberang dari Gilimanuk, kami sudah kembali ke tanah Jawa. Perjalanan masih panjang. Kami harus mampu bertemu Surabaya, Jawa Timur sebelum tengah malam. Kini Junior berada di balik kemudi Aria. Terlihat semangat dan staminanya masih tinggi. Pantas, karena semalam Junior memanfaatkan waktu istirahat dengan tidur di bangku belakang. Tapi cuaca siang yang terik bisa saja mengurangi fokus berkendaranya. Beruntung laulintas Alas Purwo, Banyuwangi sedikit lengang. Kondisi ini tidak disia-siakan Junior. Dia langsung tancap gas membelah jalur

hutan yang berkelok-kelok. Tak sedikit pun dia mau tertahan di belakang bus, truk, dan mobil yang melaju santai. Semua disalipnya. Tampaknya dia sudah mengenal karakter pengendalian Aria. Dia juga tahu bagaimana mengeksplorasi torsi Aria untuk berakselerasi cepat. Masalahnya, Junior wajib terlebih dahulu memahami karakter penghentian Aria yang tentunya menyerupai SUV. Bagaimanapun Aria adalah crossover. Karakternya sebagai SUV dan truk double cabin tetap kental. Belum lagi bobotnya lebih tinggi dari kebanyakan SUV. Hal inilah yang membuat gaya inersia ketika pengereman menjadi lebih besar. Apalagi Aria memasang ban 235/70 R16 berspesifikasi radial. Kulit hitam yang memiliki kemampuan menjelajah di medan aspal dan off-road

Tata Aria tak pernah kehilangan momen sekalipun harus meladeni tanjakan ekstrim seperti yang kami lalui di jalanan pedesaan di kaki Gunung Lawu.

20

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


 STAGE 2 | EAST JAVA

ini memang sengaja tidak didesain seperti ban spesialis on-road. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan pengereman yang tepat diperlukan sebuah kebiasaan tersendiri. Beruntung Aria sudah dibekali fitur pe ngereman berteknologi ABS+EBD. Seluruh roda juga ditemani rem cakram besar. Spesifikasi ini membuat Junior bisa lebih tenang ketika harus melakukan pengereman keras. Untunglah hard braking tidak dilakukan sepanjang perjalanan keluar dari Alas Purwo. Alhasil, selama di balik kemudi Junior tidak mengganggu kenyamanan Se-

nior yang sejak masuk Alas Purwo tertidur di bangku depan. Bahkan Wisnu yang asik membuka laptop di bangku belakang tidak perlu protes karena guncangan yang dihasilkan akibat melibas jalan-jalan bergelombang. BErTEMu WarTaWaN DI SuraBaya Malam itu kami tak bisa membohongi tubuh. Kami: Senior, Junior, dan Wisnu, mengaku begitu kelelahan. Perjalanan panjang Jogjakarta, Wonogiri, Probolinggo, Blitar, Malang, Trenggalek, Situbondo, menyeberang Bali, lalu balik ke Surabaya

yang dilakukan non-stop telah menguras energi. Terlebih secara bergantian mereka hanya bisa merasakan tidur di “kasur” berlapis kulit di “Hotel Aria.” Karena itu, kami pun hanya bisa merasakan suasana malam Kota Surabaya di dalam kamar hotel. Namun itu pun dilakukan dengan tubuh berbaring dan mata menutup di balik selimut. Kami tertidur pulas hingga pagi hari ketiga. Selepas itu segera menemui sekelompok jurnalis Jawa Timur dan tim Tata Motors yang menanti di Surabaya. Ditemani tim Tata Motors kami bercerita tentang perjalanan dari Jakarta ke Bali di

n KOMENTAR WARTAWAN: Torsinya sangaT Besar

Arief Ardliyanto

Koran Sindo (Jatim)

Saya Baru tahu kalau torsi Tata Aria besar setelah mendengarkan penjelasan dari Tata Motors. Setelah itu saya merasakan sendiri manfaatnya. Karakter kendaraan diesel tidak terlalu ketara. Pasalnya, Aria memiliki torsi besar yang membuatnya mudah berakselerasi. Secara keseluruhan tatanan interior Aria memberikan kesan tersendiri. Saya baru melihat

mobil keluarga yang memakai bangku tebal dan dashboard besar. Selain itu, Aria juga memberikan ba nyak sekali tempat-tempat penyimpanan. Ini sebuah keuntungan bagi konsumen yang kerap berkendara bersama keluarga. Apalagi harga Aria cukup kompetitif, namun memberikan banyak fitur, dan ekonomis dalam urusan operasional dan perawatan.

Harapan saya Tata Motors harus lebih giat memperkenalkan produk ini ke tengah masyarakat. Bukan pekerjaan mudah mengubah pikiran konsumen yang selama ini hanya mengenal produk Jepang berganti menjadi buatan India. Mereka harus menjajal terlebih dahulu untuk menemukan keunggulan Aria dibanding para kompetitornya. Dan terpenting biar tahu kualitasnya. n

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

21


Jalan aspal selepas kawasan wisata Sarangan begitu mulus. Kesempatan ini kami gunakan untuk bermain-main dengan manuver cepat di tikungan. Beruntung Tata Aria tidak limbung.

22

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


 STAGE 2 | EAST JAVA

hadapan jurnalis. Sebagai pimpinan Dapur­ pacu.com, Wisnu mengambil sesi tersebut. Dia pun bertutur tentang segala pengalam­ an berkendara penuh tantangan dengan Aria di jalur selatan. Selepas itu, kami memberikan kesem­ patan kepada para jurnalis untuk mencicipi performa dan pengendalian Aria. Hampir seluruhnya sepakat dengan apa yang kami katakan bahwa torsi Aria menghasilkan ak­ selerasi yang hebat. GUnUnG LaWU Tanpa kami sadari waktu telah menunjuk­ kan pukul 17:00. Itu tandanya kami harus segera keluar dari Kota Surabaya kalau tak mau mendengar ayam berkokok ketika tiba di kawasan Sarangan, di kaki Gunung Lawu, Magetan. Tapi, seperti biasa, lalulintas Kota Surabaya tak pernah ramah usai jam kantor. Kemacetan terjadi di mana­mana, termasuk di jalur yang akan kami lalui untuk keluar menuju Jombang via Mojokerto. Senior sangat membenci kondisi ke­ macetan. Sistem transmisi manual, apapun merek mobilnya, termasuk yang diusung Aria, bukan sahabat bagi kemacetan. Tapi karena Aria menggendong mesin diesel yang kuat, efisien, dan tak bermasalah da­

n KOMENTAR WARTAWAN: Harga kompetitif

Tjandra Arief OtoTrend

Pada IntInya Tata Aria memiliki potensi untuk bersaing dengan MPV yang selama ini menjadi pilihan mainstream masyarakat Indonesia. Selain harga yang sangat kompetitif, Aria memberikan keunggulan lain karena dia punya kemampuan sebagai SUV. Saya menilai bangku baris kedua yang dimiliki Aria memberi kan kenyamanan

yang baik. Posisi duduk tinggi. Sandaran belakang bisa direbahkan. Dan, ruang kaki cukup luas, terutama bila penumpang depan sedikit memajukan bangkunya. Pada sektor performa, saya cukup terkejut dengan torsi yang dihasilkan. Walau mesinnya hanya 2.2-liter, ternyata Aria unggul ketimbang kompetitor. Torsi ini benar-benar membuat Aria

mampu berakselerasi spontan. Saya pikir Aria tidak akan punya masalah bila berhadapan dengan jalan menanjak yang tinggi sekalipun. Apalagi dengan bodi yang besar ternyata Aria mudah dikendalikan. Duduk di bangku pengemudinya terasa bahwa kita sedang mengendarai SUV. Karena itu, jarak pandang Aria menjadi sangat luas. n

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

23


lam urusan temperatur, maka penggunaan sistem penyejuk kabin bisa kami maksi­ malkan. Maklum kami butuh udara dingin di tengah cuaca Surabaya yang terik meski jelang senja. O iya, Tata Motors sangat loyal dalam urusan kenyamanan. Pada Aria mereka memberikan 10 cerobong AC pada tiga bagian ruang kabin, yaitu depan (empat cerobong), tengah (empat cerobong), dan belakang (dua cerobong). Singkat cerita, Senior akhirnya mampu membawa kami keluar dari Kota Suraba­ ya. Ketika berada di ruas jalan Mojokerto, Senior berhitung waktu. “Sekarang su­ dah hampir jam tujuh. Kecepatan bisa kita maksimalkan biar di Sarangan tidak terlalu malam,” katanya. Dalam hitungannya, jarak Mojokerto menuju Magetan via Jombang dan Madiun bisa ditempuh dalam waktu tiga jam. Na­ mun dengan catatan, itu harus dilakukan dalam pengendaraan agresif. Sesuai pe­ ngalaman kami, Aria mampu melakukan hal tersebut. Artinya, bila agenda perjalan­ an dilakukan seperti yang dikehendaki Se­ nior maka kami bisa tiba di daerah dingin di Sarangan sekitar pukul 10 malam. Ok, sejauh itu agenda bisa dijalankan sebelum akhirnya gagal oleh irama ‘keron­ cong’ yang mengalun di perut kami. Pit stop di Jombang tak terhindarkan. Godaan nasi

24

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

kikil pun menambah hasrat makan sema­ kin tinggi. Dan, Senior yang menghabiskan setengah usianya di Kota Santri ini menga­ jak mampir ke rumah makan kesohor Nasi Kikil Gusdur di bilangan Mojosongo. Kegagalan agenda tak cuma itu. Di te­ ngah­tengah performa Aria yang terus di­ pacu, kami kembali berhenti di Madiun. Kali ini tujuannya untuk minum kopi dan menyantap makanan khas Mediun, pecel. Maklum, Wisnu pecinta kopi, sementara Senior tak biasa makan tiga kali sehari. Hampir sejam kami menghabiskan waktu di warung tersebut. Bahkan saat roda­roda Aria baru kembali berputar, kami kembali berhenti. Itu terjadi manakala Junior tiba­ti­ ba tergoda durian yang ditawarkan peda­ gang di sudut kota Madiun. Padahal, waktu sudah menunjukkan tengah malam. Kondisi ini jelas membuahkan tantang­ an tersendiri untuk Senior. Pasalnya, Wisnu meminta waktu tiba di Sawangan lebih ce­ pat. Katanya, dia ingin istirahat cukup sebe­ lum melakukan kegiatan foto­foto saat fajar muncul. Senior pun menerima tantangan itu. Dia memacu Aria di tengah malam yang begitu sepi di sepanjang Madiun hingga Sarangan. Jalur yang umumnya perlu ditembus dalam satu jam mampu dituntaskan dalam 45 menit. Padahal berkendara malam di jalur tersebut cukup berbahaya. Selain banyak


 STAGE 2 | EAST JAVA

Kami sengaja memilih jalur Sarangan yang memiliki tanjakan dan tikungan curam karena ingin bermain torsi dengan Tata Aria. Dari sini kami mengakhiri tahapan di Jawa Timur. tikungan koreksi, jalan menuju Sarang­ an masih terdapat banyak gelombang dan sisi jurang tanpa pembatas. Karenanya, di malam yang begitu gelap sistem penerang­ an kendaraan mengambil peran penting. Senior pun mengaku sangat ditolong oleh sistem proyektor lampu depan Aria yang didesain sedemikian rupa sehingga selain tampak modern juga menghasilkan sorot cahaya yang ideal di kecepatan ting­ gi. Selain itu, soorot sinar yang dihasilkan terang dan tidak menyilaukan dari arah berlawanan. Akhirnya, kami tiba di Sarangan pada

pukul 1:30. Kami langsung bermalam di sebuah hotel sederhana di dekat Telaga Sa­ rangan. Paginya, ketika surya muncul, Aria dibawa menapaki jalur­jalur indah di kaki Gunung Lawu. Kami berhenti di beberapa titik untuk memotret Aria dengan latar be­ lakang pemandangan yang indah. “Kalau begini, lama­lama saya bisa cin­ ta sama Aria,” cetus Wahyu. Menurutnya, sejauh perjalanan ini dia sudah menene­ mukan karakter Aria sehingga bisa dipa­ cu penuh performa. Senior tak pernah lagi ragu ketika ingin menyalip kendaraan. Dia juga tak segan­segan bermanuver cepat

dengan Aria. Kapan harus mengerem den­ gan tepat, juga telah dipahaminya. “Kalau kita tahu bahwa Aria bukan MPV dan SUV, maka kita juga harus memper­ lakukannya secara khusus. Performa Aria bisa dilepas penuh, namun kita tidak bisa menyamakan kesetabilannya seolah dia MPV murni,” katanya. “Tapi Aria bisa menembus jalan­jalan tanah di perkampungan, di mana MPV ti­ dak layak sampai di situ,” lanjut Senior seraya membawa Aria menembus gerbang pembatas Jawa Timur dan Jawa Tengah di Magetan. n

n TaTa aria "Pleasure" Transmisi OTOmaTis muncul di iims 2014 SETELAH hadir dengan varian Aria Pure bertransmisi manual, tahun ini Tata Motors Indonesia (TMI) akan melengkapi varian Tata Aria dengan transmisi otomatis. Menurut rencana varian eksklusif ini akan dilepas saat berlangsung pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, mulai 18 Oktober. “Hadirnya Aria bertransmisi otomatis merupakan jawaban kami

atas permintaan konsumen di Indonesia,” jelas juru bicara TMI Fajar Harianto. Aria bertransmisi otomatis akan menyandang nama varian “Pleasure.” Di pemasaran global Tata Aria memiliki empat varian, yakni Pure LX, Pure, Pleasure, Pride dan Pride 4x4. Dengan varian-varian tersebut konsumen di seluruh dunia memiliki kesempatan menyesuaikan kebutuhannya dengan Aria. n

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

25


TATA ARIA EXPEDITION

EAST DEALER

USIA HANATA AUTO SEBAGAI JARINGAN RESMI TATA MOTORS DI SURABAYA TERBILANG SANGAT MUDA. NAMUN JAJARAN DIREKSI HINGGA TEKNISI DIISI PARA PEMAIN LAMA.

 HANATA AUTO - SURABAYA

SIAGA SAMPAI PAPUA

H

anata Auto Surabaya mengaku siap melayani kebutuhan konsumen Tata Motors untuk wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Barat, hingga Papua. Standar kualitas pelayanan yang diberikan dijamin setara dengan merek-merek lain yang telah eksis puluhan tahun di ndonesia. Demikian dikatakan supervisor sales Hanata Auto Bagus Santoso ketika menerima kedatangan tim Tata Aria Expedition di showroom dan bengkelnya di jalan Arief Rachman Hakim, Surabaya. “Kita memang baru berdiri sejak September 2013. Tapi direksi dan para

26

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

karyawan rata-rata sudah berpengalaman lama di merek lain,” ujar Bagus. “Makanya, kami mengerti dan biasa melakukan pekerjaan yang memuaskan konsumen.” Pernyataan Bagus tersebut setidaknya bisa kami lihat. Fasilitas showroom dan perbengkelan Hanata Auto setingkat dengan merek-merek yang telah lama eksis. Ruang pamer ditata sedemikian rupa sehingga lapang dan nyaman. Jaringan ini juga memiliki ruang tunggu eksklusif di lantai dua yang bisa digunakan konsumen ketika menunggu pelayanan. Layaknya jaringan berstandar 3S (Sales, Service & Spare Part) di Hanata Auto

dilengkapi tiga stall untuk perbaikan kendaraan. Terdapat pula gudang suku cadang dan sebuah bilik modern untuk melakukan kesepakatan dengan calon pembeli. "Sejauh ini kami sudah menjual kendaraan lebih dari seratus unit. Tujuh puluh persen membeli kendaraan komersial," lanjut Bagus. "Semua konsumen kami layani maksimal. Kalau kendaraan harus menginap untuk perbaikan, maka kami akan pinjamkan unit pengganti." n PT HanaTa auTo Jl. Arief Rachman Hakim 173 Surabaya TELP: 031-5924333 FaX: 031-5966502


ďƒ˜ HOT SPOT | EAST JAVA

WISATA SARANGAN

TELAGA DINGIN DI KAKI LAWU Telaga Sarangan menjadi deSTinaSi penTing bagi kami. Selain Sebagai TempaT penyegaran Tubuh, di kawaSan pegunungan yang indah ini kami melakukan SeSi foTo TaTa aria.

H

anya Junior yang untuk pertama kali bisa datang ke daerah Telaga Sarangan. Sementara Senior pernah mengunjungi tempat ini 15 tahun lalu. Sedangkan Wisnu juga pernah bertandang ke Sarangan, tapi seperempat abad silam. Karena itu, kami tetap merasa asing di kawasan dataran tinggi ini. Entahlah, apakah tempat ini sudah banyak berubah atau kami yang telah lupa. Telaga Sarangan sendiri dikenal sebagai Telaga Pasir. Telaga yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ini terbentuk secara alami. Kami perlu berkendara sekitar 16 kilometer dari kota Magetan untuk mencapainya. Menurut catatan pemerintah setempat, Telaga Sarangan memiliki luas sekitar 30 hektar dengan kedalaman 28 meter. Setiap pekan banyak wisatawan dalam negeri berkunjung ke kawasan yang bersuhu antara 18 hingga 25 derajat celsius ini. Namun saat kami berada di sana suasana sedang sepi. Kata penyewa kuda, wisatawan turun sejak usai liburan lebaran kemarin. Karena itu pula kami yang tiba pada tengah malam tak terlalu sulit memilih tempat penginapan. Selain jumlahnya yang sangat banyak, rata-rata hotel sedang kosong. Kami sendiri akhirnya memilih sebuah pondok wisata kelas menengah dengan tarif Rp 300 ribu per malam.

Di samping puluhan kios cendera mata, para pengunjung kawasan Telaga Sarangan dapat menikmati indahnya pemandangan pegunungan. Di sana juga ada sarana penyewaan kuda mengitari telaga, atau mengendarai speed boat. Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, tempat ibadah, dan taman untuk tempat bersantai. Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci. Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli, yaitu kerupuk dari nasi). n

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

27


TATA ARIA EXPEDITION

STAGE 3

 TUNTASKAN JAWA TENGAH

Tekanan

WAKTU

28

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


ďƒ˜ STAGE 3 | CENTRAL JAVA

Kami harus menuju Bandung dari solo dalam waKtu leBih dari 10 jam. dulu waKtu tempuh itu terlalu lama. tapi Kini, di tengah Kemacetan jalur selatan yang semaKin tinggi dan Kondisi jalan yang Kurang BaiK, sangat sulit memprediKsi lama perjalanan. Bisa temBus 13 jam rasanya cuKup normal.

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

29


Perjalanan dari Purworejo hingga Ciamis dilakukan di tengah gelap. Beruntung Tata Aria memiliki tombol pengatur ketinggian lampu depan.

S

enior terus menekan dalam pedal gas. Matanya fokus menatap jalan gelap. Sesekali dia bertanya, “Kiri aman?” Lalu, dijawab Junior, “Gibas...!” Senior bu­ tuh bantuan navigator untuk mengambil lajur kiri. Hal itu dilakukan lantaran banyak bus dan truk yang melaju pelan di sisi kanan. Mereka tak memberi kesempatan untuk di­ salip. Sementara jalur kiri yang bergelombang dibiarkan kosong. Nah, lajur inilah yang dimanfaatkan Senior untuk mendahului. Bukan cara yang benar tentunya. Tapi itulah solusi agar kami bisa mengejar jadwal tiba di Bandung pagi hari. Beruntung setiap melibas sisi kiri jalan Tata Aria tak memberikan ayunan keras. Padahal tak jarang kedua ban kiri harus menghadapi permukaan tanah bergelombang atau kerikil besar. Dengan begitu, Wisnu masih tetap nya­ man menggunakan laptop untuk bekerja di bangku be­ lakang. Beruntung pula di tubuh Aria mengalir darah SUV yang cenderung kuat menghadapi hidangan jalan off­road. Aria juga tidak terlalu limbung manakala manuver di permu­ kaan jalan bergelombang. Itu lantaran suspensi Aria telah diselaraskan dengan gaya MPV. Saat itu di daerah Purworejo waktu telah menunjukkan pukul 22:00. Sementara kami masih harus berjalan ratusan kilometer menuju Bandung. Padahal waktu hanya menyi­ sakan tujuh jam bila kami ingin mendarat di Bandung pada pukul 05:00. Karenanya, kami tak bisa berbuat banyak un­ tuk mengejar waktu. Lalulintas jalur selatan Jawa di malam itu sangat padat. Arus kendaraan besar yang umumnya melalui jalur utara Jawa telah dialihkan ke selatan. Kondisi ini terjadi lantaran jembatan Comal di jalur utara yang ru­ sak belum selesai diperbaikan.

30

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

“Mudah­mudahan kita bisa sampai di Bandung sebe­ lum subuh. Biar kita bisa istirahat sebentar sebelum acara,” kata Senior. “Kalau jalan di depan lancar, perhitungan saya, kita bisa sampai di Bandung pas subuh,” lanjutnya. Ya, kami memang tengah diburu waktu untuk kembali bertemu tim Tata Motors dan wartawan Jawa Barat di Ban­ dung. Sesuai permintaan mereka, kami diharapkan bisa merapat ke Kota Kembang sebelum pukul 10:00. Jelas ini bukan pekerjaan mudah. Pertama, kami bu­ kan sedang berkendara dengan sedan yang tetap nyaman meski dalam kecepatan tinggi. Kedua, jalur selatan yang akan kami lalui dipastikan padat. Belum lagi kondisi jalan di sepanjang jalur tersebut tidak mulus dan sempit untuk menyalip. Beban kami masih ditambah oleh waktu keberangkat­ an dari Solo yang terlalu sore. Belum lagi Wisnu selalu meminta berhenti setiap dia melihat lokasi pemotretan.


 STAGE 3 | CENTRAL JAVA

Semua masalah itu semakin mengikis waktu. Karenanya, berkendara cepat tak bisa kami hindari. Beristirahat, selain untuk tujuan isi perut, bahkan kami lupakan.

n Bertemu Jurnalis di solo TaTa MoTors IndonesIa menjadi mediator pertemuan tim Tata Aria Expedition (TAE) dengan sejumlah wartawan di kota Solo. Dalam acara tersebut tim TAE yang berisi tiga wartawan Dapurpacu.com diberi kesempatan menceritakan pengalaman perjalanan bersama Aria mulai dari Jakarta, Jogyakarta, Bali, Surabaya, Magetan hingga Solo. Kegiatan di Solo tersebut sama dengan yang telah kami lakukan sebelumnya di Surabaya, dan selanjutnya di Bandung. Pada intinya, Dapurpacu.com menyampaikan kesan keterkejutannya dengan performa Aria. Ya, awalnya kami memandang enteng performa dan pengendalian Aria. Tapi dugaan kami meleset. Ternyata Tata Aria mampu menjawab segala tantangan jalan di jalur selatan Jawa. Kami pun berkesan bahwa Tata Aria sudah setara dengan produk mobil dari merek papan atas. n

sebeluM MenCaPaI solo Sesungguhnya kami telah menembus Solo pada malam sehari sebelum dikejar waktu menuju Bandung. Tepatnya pada hari kelima Tata Aria Expedition. Kami memasuki Solo dari gerbang perbatasan Magetan di ruas Tawangmangu-Palaosan, atau selepas bermalam di kawasan wisata Sarangan. Namun kami tak langsung menghabisi jalan Lawu untuk menuju Solo via Karanganyar. Kami justru sempat berhenti di sebuah desa nan indah di ujung bukit. Nama desa itu adalah Banaran. Terletak di kaki pegunungan Lawu. Jalan di sepanjang desa tersebut dibuat dari beton tipis dangan lebar pas-pasan. Keluar dari desa tersebut kami langsung berhadapan dengan ladang perkebunan bawang yang sangat luas. Dari titik ini kami pun bisa melihat jalan raya menuju Sarangan yang meliuk-liuk dan baru sebulan digunakan. “Wah, mobilnya besar sekali. Hati-hati, pak...!” teriak seorang bapak yang tengah melihat kami sedang kesulitan mengambil tikungan sempit di perkampungannya. “Permisi, pak... Maaf saya menggangu. Mobil saya boleh masuk, pak?” tanya Senior. “Silakan, hati-hati,” jawab bapak itu. Sejujurnya kami terpaksa masuk ke desa Banaran hanya karena Wisnu ingin mengambil sesi foto. Menurutnya, mungkin untuk sebuah media otomotif hanya Dapurpacu. com yang pernah melakukan pemotretan mobil di desa itu. Maklumlah, desa Banaran memang tak hanya indah. Penduduk di sana juga begitu ramah. Mereka bahkan tak terganggu oleh aktivitas pemotretan yang kami lakukan. SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

31


Padahal jalan di perkampungan itu ha­ nya selebar bodi Aria. Seorang penduduk penggguna sepeda motor malah berulang kali memohon maaf manakala dia ingin ber­ lalu di sisi Aria yang sempit. Hampir dua jam Wisnu menghabiskan sesi foto di desa Banaran. Setelah puas, kami kembali bergerak. Tujuannya pun bu­ kan langsung ke kota Solo. Kami ingin mam­ pir sejenak di Rumah Teh Ndoro Donker di sisi barat kaki Gunung Lawu. Rumah tua peninggalan bekas kepala kebun teh milik PT Rumpun Sari itu konon dibangun pada tahun 1700­an. Namun sejak dua tahun lalu rumah bercat putih tersebut sudah beralih fungsi secagai cafe. Ya, kami menghabiskan sore di tempat ini untuk mengeteh sambil menunggu fajar sirna gELaP MEngEjar Bandung Singkat cerita kami tiba di Solo pada pukul 20:00. Setelah bermalam di Kota Solo, pagi­ nya kami langsung berputar­putar di Kota Bengawan itu. Kami mengunjungi banyak tempat, di antara Pasar Klewer dan Kam­ poen Batik Laweyan. Dari situ, siangnya, kami menuju sebuah restoran Ranala yang cukup terkenal di kota Solo. Di tempat ini kami telah ditunggu tim Tata Motors dan

n KOMENTAR WARTAWAN: Kabin Mewah

Okky Meidia Fajar Harian Joglo Semar

32

Saya Sangat penasaran de­ ngan torsi Tata Aria yang katanya besar mencapai 320Nm dan tenaganya 140hp. Sayangnya waktu mencoba di tengah kota Solo, saya tidak bisa memak­ simalkan performa tersebut. Tapi saya merasa cukup terkejut dengan akselerasi spanton ketika Aria mulai bergerak. Uniknya, suara mesin diesel Aria tidak ter­ lalu terdengar dari dalam kabin.

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

Padahal yang saya tahu ha­ nya mobil­mobil diesel premium buatan Eropa yang mesinnya hening. Ternyata India juga mampu membuat mesin diesel yang tidak berisik. Selain itu, saya juga pantas mengagumi kualitas material yang digunakan Tata untuk menciptakan atmosif mewah di dalam kabin Aria. Saya sangat merasakan kenyamanan, baik

ketika duduk di bangku penge­ mudi maupun penumpang baris kedua. Sekali lagi, saya seperti berada di dalam mobil buatan Eropa. Bangku kulit, dashboard besar dengan tombol­tombol ergonomis, dan banyak laci ada­ lah keunggulan Tata Aria yang bisa untuk melawan kompetitor. Sedangkan desain eksterior tak kalah gagah dengan SUV­SUV yang popular di Indonesia. n


ďƒ˜ STAGE 3 | CENTRAL JAVA

Puncak Gunung Merbabu tampak dari sebuah jalan meliuk di desa Selo, Boyolali ketika kami ingin menuju Magelang, Jawa Tengah. Sebuah pemandangan yang mampu mengusir lelah berkendara.

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

33


sekelompok jurnalis Solo untuk konferensi pers. Wisnu banyak menceritakan pengalaman kami selama perjalan­ an dari Jakarta, Jogyakarta, Bali, Surabaya, hingga Solo. Hampir seluruh media baru menyadari ketika torsi 320Nm yang dimiliki Aria sanggup menciptakan akselerasi spon­ tan. Beberapa fakta tentang keuntungan memiliki torsi be­ sar dijelaskan lewat pengalaman kami menjelajah rute­rute pegunungan di jalur selatan Jawa. Tanpa terasa, waktu telah menunjuk pukul 16:00. Pertanda kami harus bergegas pamit untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung. Senior sangat berharap Wisnu tak lagi meminta banyak berhenti untuk pemotretan. Tapi rasanya tak mungkin. Pasalnya, kami belum cukup melaku­ kan sesi foto di Jawa Tengah. Ini tandanya perjalanan akan banyak dihiasi interupsi pemotretan. Benar saja, ketika kami baru sampai di Boyolali, Wisnu melihat papan rambu penunjuk jalan. Dia membaca bahwa jarak menuju Borobudur hanya 67 km. “Nah, sejam bisa sampai Borobudur, tuh...! Ayo, tancap gas biar masih dapat matahari!” sergah Wisnu. “Walah! Mana mungkin sejam? Lalulintas padat, bos. Mustahil kita bisa melaju rata­rata 70km per jam. Ya, sejam setengah lah...,” kata Senior menawar. Maklumlah, kali ini Senior kembali menguasai kemudi Aria. Ternyata, peng­ hambat kecepatan bukan kepadatan lalulintas semata. Ja­ lur Solo ke Boyolali untuk menuju Borobudur di Magelang ternyata berkelok dan sempit. Lebih kacau karena banyak penduduk setempat bergerak dengan sepeda motor. Namun di tengah hambatan tersebut Wisnu kemba­ li mengagetkan Senior. Dia meminta laju Aria segera di­ hentikan. Puncak Gunung Merbabu yang terpapar sinar matahari senja telah menggugah nafsunya untuk kembali

34

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


 STAGE 3 | CENTRAL JAVA

Kami baru bisa mencapai Gapura Kujang di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat di Banjar Patroman setelah 10 jam perjalanan dari Solo via jalur selatan.

memotret. Ya, sejurus kemudian Aria pun menepi. Cepreeet, cepreeet, cepreeet, su­ ara kamera berbunyi tak henti memotret puncak gunung yang hari itu mengeluarkan asap. Dalam hitungan Senior, kami meng­ habiskan waktu 30 menit di desa Selo yang menghadap Gunung Merbabu. Akhirnya, ketika gelap kami baru bisa sampai di depan pintu masuk kawasan Candi Borobudur. Tak banyak yang bisa kami lakukan di sini. Wisnu pun mulai tak nafsu menenteng kameranya. Namun demi memberi bukti bahwa kami bisa mencapai Borobudur, dia pun mengambil beberapa

gambar Aria yang berpose di depan papan nama “Borobudur.” Perjalanan tim ekspedisi kembali dilakukan di tengah malam yang gelap. Kami melalui Purworejo, Kutoarjo, Kebu­ men, Wangon (Purwokerto), dan Majenang (Cilacap). Seperti telah dikatakan di atas, jalur Selatan itu sangat ramai. Bus, truk, mobil kecil angkutan barang, dan mobil penumpang tumpah di jalur yang umumnya sepi di tengah malam. Lalulintas bahkan sering mengular, entah akibat antrian per­ lintasan kereta atau ada truk yang mogok. Karena itu, Senior semakin stres. Dia

tidak yakin bahwa kami bisa menembus Bandung ketika subuh. Pada pukul 02:00 saja Aria masih tertahan di daerah Banjar, Jawa Barat. Sementara kami masih harus melalui Ciamis, Tasikmalaya sebelum men­ capai Bandung. Pada akhirnya kami harus terima kenyataan tiba di Kota Kembang pada pukul 06:00. Masih tersisa empat jam sebe­ lum bertemu tim Tata Motors yang menung­ gu di sebuah hotel di Padalarang. Kami pun berputar­putar kota Bandung untuk sekadar melihat aktifitas warga yang mulai bergeliat. Indahnya. n

n KOMENTAR WARTAWAN: Layak diandaLkan keLuarga

Anjar H.W

Harian Kedaulatan Rakyat

awalnya saya sangat meragukan produk kendaraan buatan India. Saya menilai kualitas dan teknologi yang ada pada Tata Aria serupa dengan kebanyakan mobil hasil produksi negara-negara dunia ketiga. Tapi prediksi saya meleset jauh. Setelah saya mencoba Tata Aria kesan saya menjadi berbalik. Ternyata Aria tidak hanya memiliki performa tinggi. Mobil

keluarga ini begitu nyaman, baik ketika saya mengemudi maupun saat menjadi penumpang di bangku baris kedua. Maka dari itu, saya pikir Aria sangat cocok sebagai mobil keluarga. Apalagi dibekali banyak fitur bermanfaat, termasuk tempat-tempat penyimpanan barang yang umumnya tak dimiliki mobil keluarga sepertinya. Harapan saya, Tata Motors

bisa melokalisasi perakitan mobilnya di Indonesia sehingga harga yang ditawarkan lebih kompetitif, terutama untuk konsumen daerah yang daya belinya terbatas. Di samping itu, ke depan Tata Motors harus segera memperluas jaringan penjualan dan purna jual supaya jaminan perawatan dan perbaikan tetap terjaga dengan baik. Bila itu terjadi Aria jadi lebih punya gigi. n

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

35


TATA ARIA EXPEDITION

CENTRAL DEALER

DEALER DAN BENGKEL RESMI TATA MOTORS DI SURAKARTA TERUS BERBENAH UNTUK MENCAPAI FASILITAS DAN PELAYANAN SEMPURNA.

ďƒ˜ MANDIRI SENTOSA - SURAKARTA

JARINGAN BESAR

M

enempati bangunan dua lantai di atas tanah seluas 3.000 meter persegi, Mandiri Sentosa merupakan jaringan penjualan resmi Tata Motors yang berada di Kota Solo. Pusat penjualan dan layanan purna jual kendaraan Tata ini resmi berdiri pada September 2013 dengan standar 3S (Sales, Service & Spare Part). Walau terbilang masih baru kepala cabang Mandiri Sentosa (Tata Surakarta) Sugiharto, mengatakan pihaknya punya komitmen kuat untuk memberikan layanan prima kepada setiap konsumen. "Walaupun baru bukan berarti kami tidak berpengalaman. Rata-rata pekerja

36

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

kami sudah berpengalaman di sektor otomotif. Kami tahu cara menjual dan melayani yang baik, khususnya konsumen konsumen kendaraan di Jawa Tengah yang memiliki karakter tersendiri," ucap Sugiharto. Dia mengaku hingga saat ini Mandiri Sentosa terus berbenah diri agar fasilitas yang dimiliki mencapai tingkat terbaik. Sugiharto menyebut satu stall yang kini dimiliki akan bertambah menjadi delapan stall dalam waktu dekat. "Kami menambah area pengerjaan service dan perbaikan seiring kebutuhan. Dalam waktu dekat delapan mobil bisa dikerjakan berbarengan," lanjut pria yang

membawahi 15 tenaga kerja tersebut. Bertolak belakang dengan jaringan Tata Motors di Surabaya, Mandiri Sentosa mengaku justru banyak menjual unit kendaran penumpang. "Perusahaan-perusahaan taksi banyak pesan Tata Vista," ujarnya. Sementara Tata Super Ace menyumbang penjualan tertinggi kedua. Sugiharto optimis di masa mendatang penjualan Tata akan besar seiring pemahaman konsumen terhadap kualitas kendaraan buatan Tata. n Mandiri SentoSa Jl. Veteran No. 299, Surakarta teLP: 0271-725606 FaX: 0271-76505


 HOT SPOT | CENTRAL JAVA

WISATA LAWEYAN

S

esungguhnya Jawa Tengah mena­ warkan banyak obyek wisata. Kita sebenarnya tinggal memilih wisata apa yang dihendaki. Provinsi ini menye­ diakan wisata budaya, wisata kuliner, wisata alam hingga wisata belanja. Untuk wisata budaya, Anda bisa mengunjungi candi Prambanan dan Borobudur yang masing­masing berada di Sleman dan Magelang. Sementara untuk wisata kuli­ ner, alam, dan belanja bisa ditemui ham­ pir di semua kota di Jawa Tengah. Dan pilihan wisata kami adalah belan­ ja budaya. Ya, karena kebetulan kami ber­ malam di Solo, maka yang menjadi tujuan penting adalah Kampoeng Batik Laweyan. Di sini kami merasakan tradisi budaya kuno Jawa. Kampoeng Batik Laweyan adalah salah satu daerah wisata yang sengaja disediakan oleh pemerintah Kota Solo un­ tuk mengundang para wisatawan asing dan domestik yang ingin mengenal batik. Di tempat ini para pengunjung tak hanya bisa membeli berbagai jenis batik; cetak atau tulis. Di Laweyan wisatawan bisa me­ lihat secara langsung proses pembuatan­ nya yang dilakukan secara tradisional. Kampoeng Batik Laweyan konon su­ dah ada sejak zaman kerajaan Pajang pada 1546 M. Kawasan ini pun sempat meraih kejayaannya pada 1970­an. Berada di Laweyan kita akan merasakan seperti hid­ up di sebuah kampung kecil sederhana.

SURGA BATIK Kami bisa merasaKan atmosfir budaya Jawa Kuno manaKala berada di tengah Kampung antiK bernama Kampoeng batiK laweyan.

Meski demikian, Kampoeng Lawey­ an didesain dengan konsep terpadu yang memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 hektar terdiri dari tiga blok. Di dalam kampung batik tersebut, terdapat ratusan pengrajin batik yang menjual berbagai motif, seperti Tirto Tejo dan Truntum de­ ngan beragam variasi harga. Selain batik, Kampoeng Batik Laweyan juga menyimpan kekayaan arsitektur Jawa kuno. n

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

37


TATA ARIA EXPEDITION

STAGE 4

ďƒ˜ TAHAPAN JAWA BARAT

Tuntaskan

3.100KM Perjalanan menembus jawa barat kami lakukan di sePanjang malam. kondisi jalan asPal yang baik malah membuai kami untuk semakin melecut Performa tata aria.

38

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


 STAGE 4 | WEST JAVA

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

39


P

agi dini hari itu gapura Kujang di daerah Banjar Patroman telah menjadi saksi bagi tim Tata Aria Expedition yang akhirnya mampu menembus Jawa Barat setelah enam hari berkendara sambil menyinggahi Jakarta, Jogyakarta, Bali, Surabaya, Magetan, dan Solo. Sejauh ini Tata Aria yang telah kami kendarai belum mengalami masalah apapun. Dia masih bugar. Performanya justru kian menantang. Sistem kemudi yang awalnya kami kira bakal menghadapi problem tidak terjadi. Sistem suspensi yang kami pikir akan melemah juga tidak terdeteksi. Padahal sudah hampir 3.000 kilometer kami mengajaknya bermain. Tak kurang dari separuh perjalanan berisi jalan bergelombang, berlubang, dan tak sedikit jalur off-road. Siksaan masih kami ditambah dengan perlakuan ‘kasar’ kepadanya. Maksudnya, kami sering harus menghantam lubang. Tak jarang pula kami memaksanya masuk jalanan berba-

40

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

tu, baik dalam kecepatan rendah maupun tinggi. Beberapa kali kami bahkan memaksa Aria naik ke dataran tinggi di tengah perkebunan. Asap putih mengepul akibat gesekan roda di tempat pernah kami dapati tatkala ingin menaruh Aria di ujung sebuah tanjakan curam. Pengereman keras dari kecepatan tinggi malah menjadi hal biasa selama perjalanan. Faktanya, sejauh ini sistem peredam laju Aria masih mumpuni. Kami pun masih berani menempel ketat bus dan truk sebelum menyalipnya. Tanpa rem yang bekerja akurat mana mungkin kami melakukan pekerjaan konyol tersebut. Jelas Aria sangat beruntung karena di dalam tubuhnya juga mengalir darah MUV (multi-utility vehicle). Ya, MUV merupakan salah satu jenis kendaraan penumpang yang ditopang chassis kendaraan komersial. Lewat kolaborasi itulah maka MUV memiliki karakter rangka yang kaku dengan ayunan suspensi lembut untuk kenyamanan.


 STAGE 4 | WEST JAVA

Menikmati sebentar suasana lengang kota Bandung di pagi hari. Tata Aria akhirnya mencapai ibu kota Jawa Barat itu setelah perjalanan hampir 13 jam dari Solo, Jawa Tengah.

MUV sendiri banyak dibangun untuk mengisi kebutuhan pasar di negara-negara berkembang, seperti India dan Indonesia, yang umumnya belum kualitas infrastruktur jalan merata. Selain itu, MUV sangat sesuai dengan tipikal konsumen di negara berkembang yang sering kali membawa muatan berlebihan. Apa yang menjadi keunggulan Aria itu setidaknya sudah kami buktikan. Bagasi belakang Aria yang besar (setelah bangku baris ketiga dilipat) kami isi dengan banyak barang kebutuhan. Bila hal serupa kami lakukan pada sebuah MPV murni

pasti suspensi belakang akan turun cukup tinggi. Jelas kondisi itu bisa mempengaruhi kesetabilan, terutama ketika manuver di kecepatan tinggi. Tapi pada Aria kondisi tersebut tidak terjadi. Padahal barang bawaan kami cukup banyak. Tingginya hampir menyamai sandaran punggung bangku baris kedua. “Tolong kita berhenti di gapura Kujang itu,” kata Wisnu Guntoro Adi kepada Wahyu ‘Senior’ Lazuwardi yang berada di balik kemudi. “Kita perlu ambil foto di sini, sepertinya bagus,” lanjutnya. Mendapat perintah tersebut Senior

n KOMENTAR WARTAWAN: Diesel Halus

Yasser Arafat Inilah Koran

Bagi Saya Tata Aria memiliki desain modern yang tak kalah menarik dengan merek-merek papan atas. Bahkan menurut saya, desain Tata Aria patut disejajarkan dengan mobil-mobil buatan Eropa. Tidah hanya pada desain eksterior tentunya. Tatanan interior juga menunjukkan kelas tersendiri. Malah material yang dipakai boleh dibilang sangat berkualitas. Hal tersebut

berbeda dengan anggapan saya sebelumnya. Ketika baru mendengar namanya, saya mengira kualitas Tata Aria sama dengan mobil-mobil merek Tiongkok. Tapi setelah bersentuhan dengannya dan mencicipi langsung performanya dugaan saya patah. Ruang interior yang begitu lapang juga cukup mengejutkan saya. Ruang kaki Tata Aria

ternyata lebih luas dari MPV yang sering saya naiki. Duduk di bangku belakang juga lebih leluasa. Dan, ketika berkendara dengannya kenyamanan langsung akibat sistem suspensi lembut. Satu hal lain yang mengejutkan saya adalah mesin diesel Tata Aria ternyata tidak gaduh. Ini membuat nilai kenyamanannya semakin komplit. n

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

41


langsung menepikan Aria. “Kalau bisa ja­ ngan terlalu lama (fotonya). Kita harus bisa mengejar Bandung sebelum matahari kelu­ ar,” ucap Senior. Akhirnya kami berhasil memanfaat­ kan sedikit waktu untuk memotret. Wisnu segera masuk kabin dan meminta Senior kembali tancap gas. Namun sebelum itu Wisnu sempat menawarkan diri untuk berganti memegang kemudi. Tapi Senior menampik. Menurutnya, dia masih cukup kuat mengendalikan laju Aria. Padahal su­ dah lebih dari 10 jam dia menguasai kenda­ raan berbobot lebih dari 2 ton tersebut. “Tanggung,” jawab Senior. “Biar saya ca­ pek sekalian.” Waktu pun terus berjalan. Roda­roda

Aria kembali berputar dalam irama cepat. Lalulintas yang terbilang padat dini hari itu tidak terlalu membosankan. Pasalnya, permukaan jalan di wilayah gerbang Jawa Barat cukup mulus. Ini memberi keuntung­ an tersendiri. Sebab pekerjaan menyalip jadi lebih mudah. Akan tetapi jalan mulus menghasilkan pisau bermata dua. Kami pun terlena. Aki­ bat terlalu nyaman, tanpa tersadar Wahyu ‘Junior’ Hariantono lelap di bangku pe­ numpang depan. Begitupun dengan Wisnu yang tiba­tiba tidak bersuara di bangku baris kedua. Alhasil, tinggal Senior yang berjaga. Rupanya rasa kantuk ikut mewabah ke Senior. Tanpa sadar dia pun tertidur. Berun­

n KOMENTAR WARTAWAN: Banyak kompartemen

Syarif

LKBN Antara

42

Baru Kali ini saya melihat sebuah mobil keluarga memiliki begitu banyak kompartemen penyimpanan barang. Bagi saya, dan mungkin kebanyakan tipikal konsumen Indonesia, fitur tersebut sangat menguntungkan. Sebab kompartemen yang dibuat untuk Tata Aria tak hanya bisa memudahkan penumpang depan. Hampir di setiap baris bangku disediakan pula tem-

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

pat-tempat penyimpanan. Mulai untuk penyimpanan botol minuman, kacamata, hingga telepon selular. Satu hal lain yang juga cukup menyenangkan adalah luasnya ruang kali dan kepala untuk seluruh penumpang. Bahkan dua penumpang di baris bangku ketiga juga diberikan kenyamanan yang baik. Untuk perjalanan jauh penumpang belakang tidak

cepat lelah seperti kebayakan MPV yang sudah kita kenal. Mengenai performa, saya cukup dikejutkan dengan responsifitas terutama saat Tata Aria berakselerasi. Mobil ini seperti kendaraan bensin bermesin besar. Padahal, kita tahu Tata Aria hanya menggendong mesin diesel berkapasitas 2.2-liter. Saya yakin mesin ini juga sangat irit bahan bakar. n


ďƒ˜ STAGE 4 | WEST JAVA

Dengan ground clearance tinggi kami berani membawa Tata Aria menyentuh bibir Waduk Jatiluhur. Kami tak akan bertingkah konyol seperti itu bila ditemani sebuah MPV biasa.

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

43


tung dia hanya terpejam sesaat. Dia pun terbangun setelah klakson besar dari truk di belakang terdengar memekak telinganya. “Ya, ampun! Untung saja mobil tidak diketuk orang,” kata Senior seraya menyadari dirinya telah tertidur saat menunggu pintu perlintasan kereta membuka di dae­ rah Tasikmalaya. SELAMAT PAGI BANDUNG Matahari belum benar­benar tinggi ketika kami memasuki kota Bandung. Lampu­lampu penerang jalan juga masih bersinar. Tapi lalulintas mulai terasa ramai. Kami menepi­ kan Aria tepat di depan Gedung Merdeka. Segera Wisnu pun memainkan kameranya. “Sedikit saja telat, kita sulit dapat gambar bersih,” katanya. Kehadiran Aria di depan Gedung Merdeka tak pelak mendapat perhatian dari pejalan kaki dan pengguna kendaraan yang melintasinya. Kesan yang sama juga diala­ mi ketika kami memarkirnya di ruas jalan Braga. Seorang juru parkir bahkan bertanya kepada kami. “O, mobil India ...,” seru juru parkir ketika kami memberitahu bahwa Aria buatan Tata Motors. “Gede juga, ya pak!” “Kok, tahu Tata buatan India?” timpal Senior. “Baca di koran, pak. Mesinnya apa ini, pak?” lanjut pria berseragam jingga itu. “Memang tadi tidak dengar? Ini pakai mesin die­ sel,” Senior memberi tahu. Tak terasa denyut kehidupan kota Bandung kian cepat. Meski begitu, belum ada toko­toko yang buka di sepanjang ruas jalan Dago dan Cihampelas. Sebelum hari semakin siang dan kepadatan lalulintas mengunci, Senior menggi­ ring Aria memasuki pintu tol Pasteur. Kami ingin menuju se­ buah hotel di kawasan pinggiran kota Bandung, tepatnya di Padalarang, tempat di mana tim Tata Motors telah menanti. Sejurus kemudian, tibalah kami di hotel. Namun saat itu

44

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


ďƒ˜ STAGE 4 | WEST JAVA

Kami baru bisa mencapai Gapura Kujang di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat di Banjar Patroman setelah 10 jam perjalanan dari Solo via jalur selatan. waktu masih menjukkan pukul 08:00. Masih ada waktu sekitar 3 jam sebelum tim bertemu dengan sekelompok wartawan Jawa Barat. Waktu yang sangat berharga ini tak kami sia-siakan untuk sekadar merebahkan badan. MaMPiR Ke JatiLUhUR Usai menceritakan enam hari perjalanan panjang dari Jakarta, Bali, hingga Bandung ke tengah-tengah wartawan, kami segera pamit untuk melanjutkan sisa perjalanan menuju Jakarta. Ini adalah tahapan terak hir pengujian performa dan durabilitas Aria yang dilakukan Dapurpacu.com

Meski kami sudah tak sabar ingin cepat mencapai Jakarta, namun di tengah perjalanan kami berfikir untuk mampir ke Waduk Jatilur di Purwakarta. Selain ingin memperkaya perjalanan, Waduk Jatiluhur sangat tepat kami kunjungi lantaran di sana kami bisa mendapatkan momen matahari terbenam yang cukup indah. Tanpa ragu Senior mengarahkan kemudi menuju Purwakarta. Jalan meliuk dilalui dengan santai sambil menikmati panorama di sekitar waduk. Sesekali kami membawa Aria mendekati bibir waduk. Tak sedikitpun kami ragu membawanya masuk meski jalanan tanah dan berbatu.

Akhirnya, momen sunset yang kami tunggu di Jatuluhur muncul. Wisnu kembali sibuk dengan kameranya. Inilah sesi foto terakhir yang kami lalukan setelah perjalanan melintasi 56 kota di Jawa dan Bali. Selepas itu perjalanan kami lanjutkan menuju Jakarta. Tanpa terasa, di tengah perjalanan, odometer mencatat jarak tempuh 3.100 kilometer. Hebatnya, untuk perjalanan sejauh itu kami hanya menghabiskan uang sekitar Rp 1 juta untuk belanja solar. Sebuah ongkos perjalanan yang sangat ekonomis mengingat kami selalu memacu Aria dalam kecepatan di atas normal. n

n KOMENTAR WARTAWAN: Visibilitas tinggi

Teguh

Koran Jakarta

Di tengah kesederhanaan desain interior Tata Aria, saya menemukan fitur-fitur yang sa ngat multi-fungsi. Laci-laci penyimpanan barang adalah salah satu hal yang sangat istimewa. Saya pikir para desainer Tata Motors sangat jenius dalam menempatkan posisi laci-laci, seperti yang terlihat pada deretan laci di sepanjang langit-langit.

Di samping itu, ruang kabin sangat lapang. Tak hanya dalam urusan memberikan ruang gerak pada kaki. Dengan dimensinya yang lebar, Tata Aria juga telah menghasilkan jarak bahu yang lebar antar-penumpang di bangku baris kedua dan ketiga. Semua keunggulan itu telah membuat perasaan nyaman ketika kita berkendara dengan Tata Aria. Tak terkecuali bagi

penumpang di bangku baris ketiga yang pada MPV umumnya melelahkan. Tata Aria ternyata juga mudah dikenali oleh pengemudi. Walau dimensinya besar dan panjang, namun berkat visibilitas yang tinggi maka mengendalikan Tata Aria sangat mudah. Ini menguntungkan ketika kita lebih sering berkendara di tengah kota yang lalulintasnya padat. n

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

45


TATA ARIA EXPEDITION

HOT SPOT WEST JAVA

Waduk Jatiluhur bisa menJadi salah satu tempat kunJungan Wisata menarik bagi Warga Jakarta dan bandung yang bosan dengan obyek Wisata pegunungan.

ďƒ˜ WISATA WADUK JATILUHUR

WEST SUNSET W

alau banyak orang Jakarta dan Bandung tahu keberadaan Waduk Jatiluhur, namun sejauh ini tempat tersebut belum menarik sebagai tempat kunjungan wisata. Padahal kawasan ini memiliki potensi besar untuk wisatawan yang ingin merasakan hidup di tengah alam. Dengan lokasi hanya 6 kilometer dari pintu gerbang tol Jatiluhur/Ciganea atau sekitar 40 menit dari Bandung dan 1,5 jam dari Pintu tol Pondok Gede, Jakarta, akses ke kawasan wisata Grama Tirta Jatiluhur sangat mudah. Selain bebas kemacetan, kualitas jalan menuju tempat itu relatif baik. Selain berfungsi sebagai PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air) dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang dengan water slide, ruang pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, serta playground. Sarana olahraga dan rekreasi air, misalnya, mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, dan boating juga tersedia.

46

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

Bahkan di perairan Danau Jatiluhur terdapat budidaya ikan keramba jaring apung. Ini menjadi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama keluarga yang ingin memperkenalkan kehidupan nelayan air tawar kepada anak-anak. Apalagi di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar. Jatiluhur Hotel & Resort menjadi salah satu hotel favorit bagi wisatawan yang ingin menghabiskan waktu libut di kawasan Jatiluhur. Hotel ini terdiri dari 23 kamar berbagai tipe serta 29 unit bungalow di antara tamannya yang indah. Di kawasan Jatiluhur kita juga dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola PT. Indosat Tbk. sebagai alat komunikasi internasional. Sebetulnya, banyak hal lain yang bisa ditemui di kawasan Jatiluhur. Para pecinta mobil dan motor off-road malah sering memanfaatkan kawasan hutan di sekelilingnya untuk bermain. Sedangkan bagi pecinta foto kawasan ini menjanjikan obyek menarik, terutama aktivitas nelayan ketika pulang dari menjaring ikan di saat sunset yang indah. n


ďƒ˜ THE FACT | ROUTE AND DRIVE

FAKTA-FAKTA TATA ARIA EXPEDITION 2014

CATATAN PENTING InIlah catatan pentIng darI buku harIan tIm tata arIa expedItIon 2014 selama enam harI perjalanan penuh tantangan dI 3.100 kIlometer. RUTE JAKARTA-BALI: 25 KOTA Jakarta - Bandung - Tasikmalaya - Ciamis - Banjar - Pangandaran - Cilacap - Kebumen - Kutoarto - Purworejo - Jogyakarta - Gunung Kidul - Wonogiri - Ponorogo - Trenggalek-Tulungagung - Blitar - Malang - Pasuruan - Probolinggo - Situbondo Ketapang (Bayuwangi) - Gilmanuk (Bali)Negara - Jembrana. RUTE BALI-JAKARTA: 31 KOTA Jembrana - Negara - Gilimanuk (Bali) - Ketapang (Banyuwangi) - Situbondo Probolinggo - Pasuruan - Sidoarjo - Surabaya - Mojokerto - Jombang - Nganjuk - Caruban - Madiun - Magetan (Sarangan) - Tawangmangu - Karanganyar - Solo Boyolali - Magelang (Candi Borobudur) Purworejo - Kutoarjo - Kebumen - Wangon (Purwokerto) - Majenang (Cilacap) - Banjar - Ciamis - Tasikmalaya - Bandung - Purwakarta (Waduk Jatiluhur) - Jakarta. JARAK TEMPUH: 3.100 KM Perjalanan Jakarta menuju Bali, lalu kembali ke Jakarta via jalur selatan Jawa dilakukan selama enam hari dan menghasilkan total jarak tempuh sekitar 3.100 kilometer. Sepanjang rute tersebut rata-rata kondisi jalan tidak terlalu baik dengan kontur tanjakan dan turunan serta tikungan tajam. KONSUMSI BBM: 16,5KM/LITER Tata Aria dikendarai dalam rata-rata kecepatan tinggi atau sengaja tidak mencari nilai penggunaan bahan bakar ekonomis. Hasilnya, sejauh perjalanan 3.100 kilometer Tata Aria hanya membutuhkan konsumsi bahan bakar tak lebih dari 187 liter. Jumlah tersebut sebanding dengan biaya pembelian solar senilai R p 1.029.000,-. Padahal, pengemudi sering menggunakan tingkat percepatan rendah untuk menyalip atau engine brake guna membantu mengurangi laju, di mana perlakuan tersebut akan berimbas pada pemborosan penggunaan bahan bakar. PERfORMA Tata Aria memiliki performa besar yang sangat efektif untuk kecepatan tinggi dan akselerasi spontan. Kedua keunggulan

tersebut sangat menguntungkan ketika kita membutuhkan kecepatan tinggi di jalur bebas hambatan (tol) dan momen apabila kita ingin mendahului kendaraan di lintasan pendek. Sistem turbocharger yang diaplikasi pada mesin diesel 2.2-liter menghasilkan peningkatan tenaga yang linear. Dengan kata lain, tidak terasa ketika terjadi lonjakan performa. Hal ini memberikan kenyamanan tersendiri. PENgENdALIAN Dengan dimensi besar dan bobot mencapai lebih dari 2 ton, Tata Aria tetap menghasilkan pengendalian yang mudah. Sistem kemudi power assisted rack & pinion ikut memberikan gerak terukur, bahkan ketika kita harus melakukan manuver cepat di tikungan. Kemantapan kendali Tata Aria juga didukung sistem suspensi presisi yang melahirkan dinamika gerak lembut walaupun menghantam jalan berlubang, bergelombang, dan berkerikil. Lebih dari itu, chassis yang dibuat dengan proporsi bobot antara bagian depan dan belakang yang tepat ikut mendukung kesetabilan. PENgEREMAN Sistem rem cakram di keempat roda, ditambah teknologi ABS, melahirkan kepercayaan tinggi kepada pengemudi. Kekhawatiran bahwa bobot berat akan mempengaruhi daya penghentian di kecepatan tinggi tidak terlalu merisaukan. Beruntung pula karena Tata Aria telah dilengkapi ban besar yang membuat cekraman semakin baik. KENyAMANAN Tata Aria memberi tiga baris bangku yang dapat diisi tujuh penumpang dewasa. Namun bangku baris ketiga dapat dilipat agar berfungsi sebagai bagasi. Duduk di bangku baris kedua terasa nyaman, tak terkecuali bila penumpangnya memiliki kaki panjang. Secara keseluruhan bangku-bangku empuk dengan sandaran punggung yang bisa direbahkan meningkatan sisi kenyamanan tata Aria. Jumlah laci-laci penyimpan yang begitu banyak sangat membantu setiap penumpang dalam menaruh barang-barang kecil bawaannya.

SEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

47


TATA ARIA EXPEDITION

THE DIESEL

ďƒ˜ TENTANG MOBIL DIESEL

Keuntungan Berlipat Sekiranya kita perlu tahu bahwa dikotomi meSin dieSel hari ini berbeda dengan yang Sebelumnya. Fakta bahwa meSin dieSel lebih bandel, itu paSti.

48

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion


ďƒ˜ THE DIESEL | KEUNTUNGAN bensin. Hal tersebut terjadi lantaran karena bahan bakar yang digunakan mesin diesel sebenarnya lebih ramah lingkungan, misalnya bio diesel atau solar. PerawaTan Murah Mesin diesel relatif lebih mudah dalam urusan perawatannya. Dikarenakan dibangun dengan material metal yang lebih keras (kuat), mesin diesel jarang mengalami kerusakan. Metal-metal kuat wajib digunakan pada mesin diesel karena untuk mengimbangi daya ledakan hasil kompresi bahan bakarnya yang tinggi. Karena itu, biaya perawatan mesin jauh lebih rendah ketimbang mesin bensin.

M

asih banyak konsumen beranggapan bahwa mobil bermesin diesel tidak cocok digunakan sebagai kendaraan keluarga. Banyak dari mereka mengira mesin diesel menghasilkan kepulan asap hitam dan suara mesin bising. Hal tersebut dinilai bisa mengurangi kenyamanan dan prestisus. Dahulu anggapan seperti itu mungkin benar adanya. Tapi tidak lagi untuk hari ini. Teknologi mesin diesel telah melompat jauh. Mobil diesel bahkan sudah mampu menyaingi performa dan kenyamanan rata-rata mobil berbahan bakar bensin. Maka jangan heran bila saat ini orang sangat sulit membedakan mana mobil penumpang bermesin diesel atau bukan. Sebab getaran yang dihasilkan diesel hampir setara mesin bensin. Setidaknya hal itu tercermin pada Tata Aria yang mengaplikasi mesin deisel berteknologi terdepan DiCOR. Walau hanya berkapasitas silinder 2.2-liter, faktanya performa yang dihasilkan kendaraan keluarga tersebut lebih tinggi dari mesin bensin seukurannya. Berikut ini kami sampaikan fakta-fakta keunggulan mesin diesel.

ja normal kendati dihidupkan sepanjang hari. Kekuatan ini relatif tidak bisa disaingi mesin-mesin bensin yang umumnya lebih efektif ketika beroperasi di suhu dingin. Oleh sebab itu, mesin diesel yang dikenal sebagai mesin berdaya tahan tinggi dan memiliki usia pakai jauh lebih lama dipakai untuk kendaraan dengan mobilitas tinggi. efisiensi Mesin diesel sangat mampu diandalkan dalam urusan efisiensi penggunaan bahan bakar. Dibanding mesin bensin berkapasitas silinder yang sama dan dengan beban yang sama, mesin diesel jauh lebih irit. Hal ini akan terlihat jelas saat menempuh perjalanan jarak jauh antar kota atau ketika melewati lintasan panjang seperti jalan tol. Maka dari itu, perusahaan-perusahaan bus angkutan penumpang dan barang lebih memilih kendaraan bermesin diesel. raMah Lingkungan Mesin diesel relatif lebih sedikit memberikan polusi pada udara. Meskipun asap buangnya kadang pekat akan tetapi ini tidak mencemari udara seperti pada mesin

oPerasionaL MuDah Momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan yang luas. Itu artinya mesin diesel lebih fleksibel dan lebih mudah dioperasikan bila dibandingkan dengan mesin bensin. Oleh sebab itu mesin diesel umum digunakan untuk kendaraan-kendaraan besar yang membutuhkan durabilitas tinggi. Tahan Banjir Mesin diesel tidak memiliki banyak komponen elektrik untuk menggerakkan sistem pengapian, seperti busi. Apalagi karena kebutuhan kompresi tinggi, tingkat kerapatan mesin diesel juga lebih baik. Karakteristik tersebut membuat mesin diesel tidak terlalu rentan terhadap air, sehingga kebanyakan kendaraan diesel mampu melewati genangan air tinggi ataupun sungai. TiDak Bising Hari ini perkembangan teknologi pada mesin-mesin diesel telah mencapai lompatan yang sangat jauh. Pengaplikasian sistem common rail setidaknya telah mampu mengusir efek suara bising akibat getaran yang tinggi. Jadi tidak mengherankan bila sekarang mobil-mobil jenis sedan dan MPV ikut memanfaatkan kekuatan dan keheningan mesin diesel. n

Torsi Besar Mesin diesel secara teknis selalu menghasilkan torsi lebih besar ketimbang mesin bensin, terutama pada putaran mesin bawah. Torsi atau momen puntir itu sendiri akan memberikan keuntungan pada kekuatan akselerasi. Alhasil, mobil bermesin diesel selalu kuat ketika diajak menanjak dan membawa beban berat. Bahkan torsi besar akan sangat diperlukan manakala mobil harus melewati medan off-road, seperti lintasan mendaki, berbatu, berpasir, atau jalan di wilayah pegunungan. Karena itulah maka kebanyakan truk dan bus memanfaatkan keunggulan mesin diesel. Daya Tahan Tinggi Mesin diesel bisa bekerja lebih lama. Malah mesin diesel mampu tetap bekerSEPTEMBER 2014 WWW.DAPURPACU.COM

49


TATA ARIA EXPEDITION

DIESEL CARE

Merawat Mesin diesel sangat Mudah dan Murah. Jelas tidak seruMit Mobil-Mobil bensin. beginilah cara paling Mudah agar Mesin diesel lebih awet Muda.

 Tips Diesel

Mudah Merawat Diesel

B

uang dugaan bahwa perawatan mobil bermesin diesel lebih rumit dari mobil bensin. Justru seba­ liknya. Mobil diesel justru memudahkan Anda yang tidak punya banyak waktu un­ tuk melakukan perawatan kendaraan. Bi­ aya perawatan mobil diesel bahkan lebih menguntungkan ketimbang mobil bensin yang umumnya memiliki sisi teknis yang lebih kompleks. Berikut kami berikan tips tentang bagaimana seharusnya Anda memeliha­ ra mobil bermesin diesel. Dengan modal pengetahuan ini Anda tak perlu lagi kha­ watir memiliki kendaraan keluarga ber­ basis mesin diesel.

1

Lakukan pemanasan mesin. Se­ perti mesin kendaraan lain pada umumnya, mesin diesel perlu di­ panaskan sebelum penggunaan. Selain bertujuan untuk mencapai temperatur kerja mesin yang optimal, proses ini juga ditujukan untuk melindungi komponen mesin yang bergesekan dengan pelumas­ an secara merata. Ingat bahwa minyak pelumas akan menguap (naik ke atas) apabila dipanaskan, sehingga bisa melu­ muri komponen­komponen bagian atas di dalam mesin.

2

Gunakan bahan bakar berkuali­ tas baik dengan kadar sulfur yang rendah, terutama pada mesin die­

50

SEPTEMBER 2014 TaTa aria ExpEdiTion

sel yang mengadopsi teknologi common rail direct injection. Bahan bakar diesel dengan kadar sulfur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan tersumbatnya salur­ an valve common rail, yang pada akhirnya mampu matinya mesin secara seketika atau tersendat­sendat sehingga sulit dihidup­ kan.

3

Bagi mesin diesel yang menggu­ nakan sistem turborcharger, disa­ rankan untuk menunggu sekitar 3 menit sebelum mematikan mesin secara total. Dengan kata lain, tidak langsung mencabut kunci kontak mesin seketika se­ usai berkendara. Lewat kebiasaan itu maka Anda telah memperpanjang usia komo­ ponen tersebut.

4

Sebagai paru­paru dari mesin kendaraan, saringan udara juga perlu dibersihkan dan diganti se­ cara teratur. Jika terus dibiarkan kotor bisa mengakibatkan masukknya debu ke ruang pembakaran mesin. Pada akhirnya hal tersebut mampu mempercepat keausan komponen yang bergesekan.

5

Setelah dua kali mengganti oli se­ cara rutin, atau setelah jarak tempuh 10.000 km, sangat disarankan untuk ikut mengganti saringan oli. Sesuai dengan namanya, saringan oli berfungsi menya­ ring kotoran pada pelumas. Terdapatnya

kotoran pada pelumas bisa berakibat fatal pada komponen yang bergesekan.

6

Untuk meminimalisir masuknya kotoran ke dalam mesin, meng­ ganti saringan bahan bakar perlu dilakukan setiap 15.000 km. Sama halnya dengan saringan udara, jika saringan ba­ han bakar tersumbat akibat menumpuk­ nya kotoran, maka performa yang dihasil­ kan mesin akan menurun lantaran jumlah aliran bahan bakar yang dibutuhkan tidak terpenuhi.

7

Hindari membiarkan tangki ba­ han bakar dalam keadaan hampir kosong. Sangat disarankan untuk mengisi tangki kembali saat bahan bakar yang tersisa hanya 1/3 dari total kapasi­ tasnya.

8

Gunakan oli mesin yang dire­ komendasikan pada setiap mobil. Dalam hal pelumasan, mesin yang sudah dilengkapi turbocharger berbeda dengan mesin diesel konvensional. Die­ sel dengan turbocharger membutuhkan kualitas oli bagus sebagai pendukung ki­ nerja turbo. Pelumas dengan kelas API CE adalah minimal kualitas yang bisa dipakai pada mesin turbo. Penggantian oli dan sa­ ringan oli juga harus diperhatikan. Selalu ganti oli sesuai dengan anjuran yang ada pada buku service. n




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.