Menunggang badai: untaian kehidupan, tradisi dan kreasi aktor mebel Jepara

Page 121

Nyantrik Ukir

5.4.  Ancaman Lingkungan Booming mebel ukir kayu dari Jepara yang terjadi pada tahun 1998 sangat berpengaruh pada lingkungan. Permintaan barang yang terlalu tinggi ternyata tidak bisa diimbangi dengan penyediaan bahan baku. Hal ini menyebabkan pengambilan bahan baku yang berlebihan dari hutan. Kondisi ini juga diperparah dengan asumsi masyarakat bahwa hutan milik Perhutani adalah hutan milik rakyat, sehingga siapa pun berhak untuk memanennya. Asumsi ini muncul akibat terbukanya wacana reformasi atas pemerintahan Orde Baru. Maraknya praktek pencurian kayu, kondisi politik yang belum menentu, dan ekonomi yang tidak stabil pasca reformasi membuat kondisi hutan semakin merana. Upaya penanaman kembali tidak memberikan hasil sebab pohon yang baru berumur setahun pun turut ditebang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Foto: Jepara Furniture Design Centre

Oleh karena itu, pada tahun 2004, kondisi lingkungan hidup di Jepara cenderung mengalami penurunan kualitas akibat pemanfaatan sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan, rendahnya kesadaran masyarakat, dan kurang konsistennya penegakan hukum. Hal ini ditandai dengan bertambahnya lahan kritis, meningkatnya pencemaran lingkungan, dan berkurangnya hutan produktif serta terjadinya bencana alam. Pada tahun tersebut, tercatat lahan

Gambar 5.2.  Kondisi hutan jati di bagian utara Jepara pasca reformasi 1998

111


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.