Melangkah maju dengan REDD: isu, pilihan dan implikasi

Page 32

Melangkah maju dengan REDD  Isu, pilihan dan implikasi

Meningkatkan cadangan karbon dapat dipandang sebagai kebalikan dari degradasi hutan—degradasi mengurangi kepadatan karbon, sedangkan peningkatan cadangan akan meningkatkan kepadatan karbon. Sama halnya dengan A/R yang dapat dipandang sebagai kebalikan dari deforestasi. Pada kedua kasus, elemen utamanya tidak hanya untuk menghentikan perubahan negatif (deforestasi, degradasi hutan), namun ditujukan untuk melangkah lebih jauh lagi dan memberikan penghargaan tambahan bagi perubahan yang positif (A/R, peningkatan cadangan karbon). Ada argumentasi yang kuat untuk menggunakan sistem penghitungan hutan terpadu, yang memperbolehkan keduanya: pengurangan perubahan negatif dan juga peningkatan perubahan positif. Contohnya, restorasi kawasan hutan adalah upaya menghambat perubahan negatif yang meningkatkan kepadatan karbon. Mengapa upaya seperti ini tidak bisa mendapatkan penghargaan? Sebaliknya, upaya mendorong perubahan positif (misalnya, meningkatkan luasan hutan) juga meningkatkan jumlah karbon yang tersimpan. Pada dasarnya, menyimpan molekul CO2 yang diserap dari atmosfer dalam pohon sama baiknya dengan menghindari emisi molekul CO2 ke atmosfer. Satu tantangan untuk menghitung karbon hutan secara terpadu seperti di atas adalah bahwa A/R sudah menjadi bagian dari CDM di bawah Protokol Kyoto. Hal ini bisa menjadi sebuah alasan untuk mengeluarkan A/R dari skema REDD. Namun demikian, ada dua sanggahan yang dapat diajukan. A/R dalam CDM dianggap gagal jika tidak ada revisi total, kita perlu mengikutsertakan A/R dalam kesepakatan REDD untuk menjaga agar upaya mendorong perubahan positif tetap ada. Lebih jauh lagi, kalau A/R tidak dimasukkan ke dalam REDD, ada risiko kerangka kerja sektor hutan dalam iklim bisa terpecah (lihat di bawah). Isu lainnya menyangkut sejauh mana kehutanan menjadi bagian dari sistem penghitungan karbon terestrial yang terpadu, menyangkut bidang pertanian, kehutanan dan pemanfaatan lahan lainnya (AFOLU). Ada beberapa argumen yang mendukung pendekatan AFOLU ini (Trines dkk. 2006, Terrestrial Carbon Group 2008). Pendekatan tersebut akan memperlakukan berbagai sumber karbon, sektor dan kegiatan yang berbeda secara konsisten. Isu-isu baru seperti bioenergi juga dapat diikutsertakan dalam kerangka kerja yang utuh/komprehensif seperti ini. Kesepakatan REDD yang terpisah berisiko memecah-belah upaya mitigasi ke dalam berbagai kategori pemanfaatan lahan. Namun, membangun kerangka kerja AFOLU terpadu tidaklah mudah. Satu jalan keluar adalah dengan memperlakukan REDD sebagai suatu unsur yang bisa dimasukkan dengan kerangka kerja AFOLU yang lebih komprehensif di masa mendatang.

16


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.