Pengelolaan sumberdaya hutan di era desentralisasi

Page 127

Bab 8. Kehutanan berbasis masyarakat dan rencana pengelolaannya 117

perusahaan kayu. Perusahaan akan berminat jika dikombinasikan dengan hutan yang ada di dekat desa ini. Saat ini banyak diskusi yang terarah seputar rencana pemerintah untuk mengizinkan hutan tanaman akasia untuk dibangun di wilayah ini. Desa ini juga mempertimbangkan untuk memperkenalkan penanaman hanya di hutan produksi yang sudah ditetapkan namun mereka khawatir tidak akan dilibatkan dalam perencanaannya. Hutan kemasyarakatan (hutan kas desa) Hutan kemasyarakatan dibangun dengan tujuan untuk menyediakan serangkaian hasil hutan untuk kebutuhan sehari-hari termasuk tegakan pohon Agathis yang bernilai tinggi dan relatif masih mudah untuk mengaksesnya di bagian bawah dari sungai Sengayan. Hutan rekreasi dan hutan lindung Hutan lindung dan hutan rekreasi dibangun di sebagian besar daerah yang paling terpencil di wilayah desa Sengayan. Hutan rekreasi berada di dekat sumber air panas dan kondisi hutannya masih utuh. Melakukan perjalanan ke daerah ini bisa menggunakan perahu dan memakan waktu lama (hampir sehari penuh tergantung tinggi permukaan air), namun waktu perjalanan bisa dikurangi sampai dua jam jika jalan darat dapat dibangun.

Sungai Jalan perusahaan Punggung bukit Batas desa (perkiraan) Pemukiman Bukit

Tambang batubara Hutan primer (berdasarkan citra satelit tahun 1997) Ladang berpindah dan ladang bera berpindah (jekau) Budidaya padi lahan basah dan lahan kering Kebun kayu

Debat seputar penerapan rencana zonasi Daerah tanaman padi dataran tinggi Regulasi untuk budi daya padi dataran tinggi didasarkan pada aturan adat yang masih dipatuhi oleh masyarakat Sengayan. Di dalam areal yang direncanakan untuk budi daya padi dataran tinggi, setiap petani diperbolehkan untuk membuka lahan baru (misalnya, membuka hutan alam/primer) berdasarkan kebutuhan dan kapasitas mereka. Ada keinginan untuk mengangkat permasalahan kepastian pembatasan ukuran maksimum seseorang boleh membuka lahan, namun diskusi ini belum pernah dilakukan. Motivasinya adalah untuk mencegah semakin banyaknya orang mengendalikan sebagian besar lahan. Kepemilikan lahan pertanian berdasarkan pada prinsip merimba, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Kepemilikan ini diwariskan secara turun temurun dan sangat mungkin bagi mereka untuk menjual sebidang lahan warisan mereka. Petani lain secara informal juga diperbolehkan meminjam sebidang lahan tersebut setelah mendapatkan ijin dari pemiliknya. Petani yang meminjam sebidang lahan pertanian tidak diperbolehkan untuk menanam tanaman hasil bumi tahunan.

Hutan produksi Hutan rekreasi Hutan lindung Hutan yang ditetapkan sebagai sumber pendapatan desa

Gambar 2. Rencana pemanfaatan lahan Sengayan tahun 2005

U

Sumber: Citra satelit 1997 Informasi dari penduduk desa, desa Sengayan Catatan: Batas desa yang tertera pada peta belu disahkan (dikukuhkan) Peta dibuat pada tanggal 27 Oktober 2005


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.